- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Jurnalis AS Alan Nairne Siap Buka Wawancara Rahasia dgn Prabowo


TS
le ciel
Jurnalis AS Alan Nairne Siap Buka Wawancara Rahasia dgn Prabowo
Yakin Benar, Allan Nairn Tantang Prabowo Adukannya ke Penegak Hukum
Inilah Dua Tantangan Allan Nairn untuk Prabowo
Tak Tegas Sikapi Allan, Prabowo Dinilai Buat Masyarakat Bertanya-tanya
Allan Nairn: Prabowo Mengaku Anak Kesayangan Amerika
Ini Alasan Jurnalis AS Allan Nairn Ungkap Wawancara "Off The Record" dengan Prabowo
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com– Jurnalis Amerika Serikat Allan Nairn menyatakan tulisannya soal wawancara “off the record” dengan Prabowo Subianto yang dipublikasikan dalam blog pribadinya didasari pada fakta. Allan menyadari banyak bantahan dari kubu Prabowo saat tulisan itu muncul.
Oleh karena itu, Allan menantang Prabowo agar membawa tulisannya itu ke ranah hukum jika memang dianggap sebuah kebohongan.
“Setelah terbit artikel itu, orang Prabowo sebut saya musuh negara, kata TNI siap tangkap saya dan katakan bahwa artikel itu tidak benar, dan main-main. Jadi saya jawab dengan beberapa tantangan kepada pak Prabowo. Kalau dia nilai yang saya tulis itu tidak benar, sebaiknya dia hadapi saya dalam sidang, di Indonesia. Sebaiknya mulai proses saya atas tuduhan mencemarkan nama baik dia, silakan,” ujar Allan dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Menurut Allan, dengan cara itu, maka persoalan benar atau tidaknya tulisan soal Prabowo itu bisa diselesaikan. Allan mengaku tak khawatir apabila dirinya harus ditangkap atas tulisannya itu.
Dalam karirnya selama 40 tahun sebagai jurnalis, Allan merasa sudah menjadi musuh di banyak negara. Tulisannya tentang Prabowo yang disebutnya memiliki kedekatan dengan Amerika dan tidak percaya akan sistem demokrasi, sebut Allan, adalah dilandasi kebenaran.
“Silakan, saya di sini, saya di Indonesia, saya di Jakarta. Mereka bisa dapat saya. Kalau mereka mau menangkap saya untuk kejahatan atas kebenaran yang saya tulis tentang Prabowo, silakan,” ucap Allan.
Allan adalah seorang jurnalis investigasi yang telah banyak meliput kasus-kasus pelanggaran HAM di berbagai belahan dunia seperti Guatemela, Haiti, hingga Timor Leste. Allan bahkan menjadi orang yang dianggap mengancam Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soeharto atas laporan-laporannya.
Pada bulan Juni dan Juli 2011 silam, Allan tengah menyelidiki kasus pembunuhan warga sipil yang dilakukan oleh militer Indonesia. Investigasinya itulah yang kemudian mempertemukan Allan dengan Prabowo yang sudah diberhentikan dari dunia kemiliteran.
Dalam wawancara itu, Allan mengaku Prabowo tidak mau menjelaskan secara spesifik kasus per kasus pembunuhan yang terjadi pada zaman Order Baru. Namun, Prabowo bercerita panjang lebar kepada Allan tentang pemikirannya akan fasisme hingga dunia militer. Prabowo juga turut bercerita soal kedekatan dengan pelaku usaha, militer, dan intelijen Amerika.
Semua pembicaraan itu, sebut Allan memang dilakukan dengan perjanjian “off the record”. Namun, Allan akhirnya melanggar etika jurnalistik itu karena merasa masyarakat Indonesia perlu tahu akan sosok Prabowo sebenarnya lantaran Prabowo akan segera dipilih sebagai calon presiden.
Oleh karena itu, Allan menantang Prabowo agar membawa tulisannya itu ke ranah hukum jika memang dianggap sebuah kebohongan.
“Setelah terbit artikel itu, orang Prabowo sebut saya musuh negara, kata TNI siap tangkap saya dan katakan bahwa artikel itu tidak benar, dan main-main. Jadi saya jawab dengan beberapa tantangan kepada pak Prabowo. Kalau dia nilai yang saya tulis itu tidak benar, sebaiknya dia hadapi saya dalam sidang, di Indonesia. Sebaiknya mulai proses saya atas tuduhan mencemarkan nama baik dia, silakan,” ujar Allan dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Menurut Allan, dengan cara itu, maka persoalan benar atau tidaknya tulisan soal Prabowo itu bisa diselesaikan. Allan mengaku tak khawatir apabila dirinya harus ditangkap atas tulisannya itu.
Dalam karirnya selama 40 tahun sebagai jurnalis, Allan merasa sudah menjadi musuh di banyak negara. Tulisannya tentang Prabowo yang disebutnya memiliki kedekatan dengan Amerika dan tidak percaya akan sistem demokrasi, sebut Allan, adalah dilandasi kebenaran.
“Silakan, saya di sini, saya di Indonesia, saya di Jakarta. Mereka bisa dapat saya. Kalau mereka mau menangkap saya untuk kejahatan atas kebenaran yang saya tulis tentang Prabowo, silakan,” ucap Allan.
Allan adalah seorang jurnalis investigasi yang telah banyak meliput kasus-kasus pelanggaran HAM di berbagai belahan dunia seperti Guatemela, Haiti, hingga Timor Leste. Allan bahkan menjadi orang yang dianggap mengancam Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soeharto atas laporan-laporannya.
Pada bulan Juni dan Juli 2011 silam, Allan tengah menyelidiki kasus pembunuhan warga sipil yang dilakukan oleh militer Indonesia. Investigasinya itulah yang kemudian mempertemukan Allan dengan Prabowo yang sudah diberhentikan dari dunia kemiliteran.
Dalam wawancara itu, Allan mengaku Prabowo tidak mau menjelaskan secara spesifik kasus per kasus pembunuhan yang terjadi pada zaman Order Baru. Namun, Prabowo bercerita panjang lebar kepada Allan tentang pemikirannya akan fasisme hingga dunia militer. Prabowo juga turut bercerita soal kedekatan dengan pelaku usaha, militer, dan intelijen Amerika.
Semua pembicaraan itu, sebut Allan memang dilakukan dengan perjanjian “off the record”. Namun, Allan akhirnya melanggar etika jurnalistik itu karena merasa masyarakat Indonesia perlu tahu akan sosok Prabowo sebenarnya lantaran Prabowo akan segera dipilih sebagai calon presiden.
tambahan:
Quote:
Original Posted By sapiontel►awalnya cuma gara2 prabowo gak terima, kalau alan nairne bilang prabowo pernah hina gus dur.
lantas, prabowo menuduh nairne memfitnah tanpa alasan, prabowo juga bilang nairne itu uda lama jadi musuh / buronan TNI.
skrg, nairne balik nantang, dan ke jakarta hari ini dan nantang balik, untuk mensidangkan dia kalau berani.. dan nairne pun bakal siapin semua bukti2nya,..
kalau dia bawa rekaman percakapannya kayaknya bakal bisa panas dingin nih si prabowo..
note: mengenai kebenaran ucapan nairne soal prabowo pernah menghina gus dur.. ini ada bukti yang menguatkan! diambil lgs dari buku lama: "Gus Dur Presiden Republik Akhirat" hal.17

lantas, prabowo menuduh nairne memfitnah tanpa alasan, prabowo juga bilang nairne itu uda lama jadi musuh / buronan TNI.
skrg, nairne balik nantang, dan ke jakarta hari ini dan nantang balik, untuk mensidangkan dia kalau berani.. dan nairne pun bakal siapin semua bukti2nya,..

kalau dia bawa rekaman percakapannya kayaknya bakal bisa panas dingin nih si prabowo..

note: mengenai kebenaran ucapan nairne soal prabowo pernah menghina gus dur.. ini ada bukti yang menguatkan! diambil lgs dari buku lama: "Gus Dur Presiden Republik Akhirat" hal.17

Quote:
"Sampaikan pada Gus Dur, kalau tetap berkoar-koar seperti itu, saya punya 100 sniper (penembak jitu) yang siap membungkam Gus Dur!"
Kalimat ancaman pembunuhan terhadap Gus Dur ini diluncurkan Danjen Kopassus (waktu itu), mayjen. TNI Prabowo Subianto. Ancaman ini disampaikan Prabowo kepada seseorang sebagai perintah. Karena merasa disuruh, orang itu benar-benar menyampaikan ancaman tadi kepada Gus Dur.
Apa tanggapan Gus Dur? Ketua PBNU ini menanggapinya dengan dingin.
"Kalau benar Prabowo bilang begitu, tolong tanyakan padanya, Pak Prabowo agamanya apa? Kalau dia menjawab Islam, tolong tanyakan, nyawa itu milik siapa?" ujar Gus Dur menanggapi ancaman Danjen Kopassus itu.
Kalimat ancaman pembunuhan terhadap Gus Dur ini diluncurkan Danjen Kopassus (waktu itu), mayjen. TNI Prabowo Subianto. Ancaman ini disampaikan Prabowo kepada seseorang sebagai perintah. Karena merasa disuruh, orang itu benar-benar menyampaikan ancaman tadi kepada Gus Dur.
Apa tanggapan Gus Dur? Ketua PBNU ini menanggapinya dengan dingin.
"Kalau benar Prabowo bilang begitu, tolong tanyakan padanya, Pak Prabowo agamanya apa? Kalau dia menjawab Islam, tolong tanyakan, nyawa itu milik siapa?" ujar Gus Dur menanggapi ancaman Danjen Kopassus itu.
Diubah oleh le ciel 04-07-2014 14:25
0
2.7K
Kutip
34
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan