Original Posted By mattiaz►cewek yang berpikiran maju ya yang model begini

setuju sama pendapatnya

Original Posted By Narucas►
doi sebelum jadi artis pernah jdi pertukaran mahasiswa dr inggris ke indo loh.
Tepatnya di kota Malang. Sekitar 6 bulan dia jadi mahasiswa di universitas brawijaya malang. Pernah ke rumah ane jg. Soalnya ane ama doi masih sepupu, ayahnya hannah masih saudara ama ayah ane yg jg berdarah bugis.

Jakarta- Aktris cantik Hannah Al Rashid lahir di London pada 25 Januari 1986 masih memiliki darah keturunan Makassar dan Prancis dari pasangan Aidinal al Rasyid dan Anne Marie .

Ketika disinggung mengenai pandangannya mengenai institusi pernikahan maka anak kedua dari tiga bersaudara ini mengutarakan pendapatnya

" Bisa dibilang saya nggak percaya dengan institusi bernama pernikahan, tapi ini menjadi konflik untuk diri saya sendiri karena saya orang Islam dimana dalam agama saya pernikahan adalah ibadah. "

" Di satu sisi saya beropini berbeda tapi di sisi lain saya sebagai muslimah ingin mengamalkan ajaran agama yang saya anut walaupun jiwa saya sedikit berontak."

" Itu sebabnya, kalau saya menikah nanti, saya lakukan itu karena didasari oleh alasan yg saya anggap benar. "

" Saya melihat sendiri teman atau orangtua teman saya yang bisa membesarkan anak-anak mereka tanpa harus menikah, jadi tandanya bukan pernikahan yang jadi landasan penting, dong. "

Menurut perspektif saya, kita harus menikah bukan karena tekanan sosial atas umur 30 yang dianggap sebagai batas akhir melajang.
Bedanya usia 29, 30, atau 31 tahun apa sih? Diberikan jodoh di usia 40 tahun tetap sebuah berkah untuk saya, pernikahan bukan menjadi target berdasarkan angka.

Bisa jadi, sebelum usia 40 tahun bertemu jodoh, saya diberikan berkah karier yang bagus atau bisa traveling ke banyak tempat. Nggak ada bedanya menurut saya.

Makanya, hal ironis yang saya lihat di negeri ini adalah lebih baik memilih menuruti apa kata orang tua daripada menikah dengan seseorang yang benar-benar kita cintai. Itu sungguh absurd menurut saya.

Dengan banyaknya tekanan atau tabu sosial, saya malah sempat berpikir mengenai pembrontakan dalam gaya hidup

Sekarang, saya sudah mulai dapat pertanyaan “kapan nikah?” dari teman, yang anehnya dulu dia juga sempat tinggal di luar negeri dan punya pemikiran seperti saya tapi langsung berubah dangkal cara berpikirnya setelah pindah ke sini.

" Untunglah dalam keluarga ayah saya dari Makassar nggak berlaku seperti itu karena mereka tahu saya “berbeda” hahaha..." seraya mengakhiri sesi wawancara