Sama dengan Kartu Jakarta Sehat [KJS], kali ini Jokowi mempromosikan Kartu Indonesia Sehat.
Thanks buat agan artblackensky yang sudah melakukan koreksi terhadap ane bahwa BPJS adalah nama badan penjamin, dan KIS adalah salah satu calon instrumen dari BPJS (sama dengan JKN instrument dari BPJD saat ini).
Saat ini sedang dikampanyekan BPJS JKN. Mungkin hampir mirip-mirip juga kali ya.
Trus bedanya dengan BPJS JKNapaan? Bukankah BPJS JKN bisa dimiliki semua orang (bukan PNS aja kayak ASKES). Apakah Kartu Indonesia Sehat akan jadi tandingan BPJS JKN? Mungkinkah BPJS JKN akan dibubarkan setelah pemerintah sudah bersusah payah mengeluarkan APBN untuk sosialisasi BPJS JKN.
Buat yang sudah tau program Kartu Indonesia Sehat [KIS] boleh bantu jelasin dong biar yang nggak tau jadi tau.
Jadi Begini bang, BPJS it jangkauannya luas, nanti KIS itu berdampingan dengan BPJS, peserta yang mendapat KIS dipastikan untuk mengcover rakyat yang tidak mampu yang tak tercover oleh JAMKESMAS dan JAMKESDA, dalam hal ini org yang mempunyai kartu JAMKESMAS dan JAMKESDA juga di tanggung oleh BPJS Kesehatan, begitu pula dengan KIS nantinya..
Spoiler for 19 Asuransi Swasta Sudah Jalin Kerja Sama CoB dengan BPJS Kesehatan:
Jakarta - Sebanyak 12 asuransi swasta kembali menjalin kerja sama manfaat tambahan atau coordination of benefit (CoB) Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, sehingga sampai saat ini tercatat 19 asuransi swasta telah menjalankan mekanisme tersebut.
Ke-12 perusahaan asuransi swasta tersebut adalah PT Avrist Assurance, PT Arthagraha General Insurance, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Umum Mega, PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya, dan PT Asuransi Takaful Keluarga, PT Asuransi Bina Dana Arta, PT Asuransi Jiwasraya, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia, PT Tugu Pratama Indonesia, dan PT Asuransi Multi Artha Guna.
Sementara itu ke-7 perusahaan asuransi swasta yang sudah terlebih dahulu menjalankan mekanisme CoB adalah PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Mitra Maparya, PT Asuransi Tugu Mandiri, PT Asuransi AXA Mandiri Financial Service, PT Asuransi AXA Financial Indonesia, PT Lippo General Insurance, dan PT Inhealth.
BPJS Kesehatan (Peserta Umum) = Pakai Iuran
BPJS Kesehatan (Kartu JAMKESMAS) = Ditanggung Negara (Tidak Mampu)
BPJS Kesehatan (Kartu JAMKESDA) = Ditanggung Negara (Tidak Mampu KIS = lihat saja kebijakan nantinya, yang pasti dikhususkan untuk penerima bantuan iuran (Tidak Mampu)
jadi tergantung kesadaran kita saja, apa kita mau mengakui bahwa diri kita kurang mampu padahal mampu (Mengambil hak org yang benar2 tidak mampu) dengan ikut program JAMKESMAS,JAMKESDA,KIS,JIS,dsb
Original Posted By Pochipochi►ane ikut nimbrung ya gan.
jadi menurut ane, ntar kegunaan dan implementasi KIS ini bkal beda sama BPJS. antara bener2 gratis dan bisa dipake di RS manapun, ato di ukur oleh bgaimana kemampuan pemegang kartu tsb. karna dari klarifikasi pak jokowi , kartu ini sistemnya pada perorangan dan sapa yang megang.
contohnya, masyarakat menengah kebawah bakal gratis. masyarakat menengah mngkin bkal dpet potongan 80persen. masyarakat menengah keatas mngkin dpet potongan 70persen.
jadi sistemnya mirip asuransi perorangan. ga pake iuran.
klo sistemnya uda beda kek gni. bukannya susah ya klo hrus memperbaiki BPJS? kan sistem, kontrak dgn RS-RS dan pengimplementasiannya beda. jadi hrus bikin tandingannya gitu.
dan ini ane kira smua orang bakal punya. kek punya kartu KTP. jadi ibarat sepaket gitu lah.
itu sih klo ane ngira2nya. tnggal nunggu klarifikasinya aja.
coz di universitas ane, ane dapet kartu jaminan yang serupa gitu, dan smua mhasiswa punya. sistemnya ya asuransi 85% biaya pengobatan.
jdi istilahnya. Negara memberikan Asuransi Kesehatan. ga pake ini itu.
Quote:
Original Posted By artblackensky►nih gan menurut anS E N S O Rkartu indonesia sehat itu instrumen..pelengkap buat bpjs...gunanya kartu itu, org yang kurang mampu DIJEMPUT dan DI DATA oleh PETUGAS YANG DATANG LANGSUNG ke rumah orang tersebut..kalo bpjs skrg kn org nya DATANG DAN MENDAFTAR SENDIRI..gitu gan..jd besok bs jd ada lg klasifikasi baru buat bpjs..yang ditandai dg kartu indonesia sehat..org yg g mampu BISA DAPAT FASILITAS BPJS DAN DALAM PENDATAAN DI DATANGI LANGSUNG KE RUMAH OLEH PETUGAS DAN DIJEMPUT KE DAERAH NYA KETIKA DIA BUTUH TINDAKAN MEDIS..
Quote:
Original Posted By oguds►Ini penjelasan dari situs tempo tentang beda BPJS dan KIS.
Calon presiden dari poros koalisi PDI Perjuangan, Joko Widodo, menegaskan bahwa Kartu Indonesia Sehat (KIS) berbeda dengan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial. "Beda dong, BPJS itu badannya, Kartu Indonesia Sehat itu programnya," katanya di sela-sela kampanye di Cirebon, Rabu, 18 Juni 2014.
Jokowi menilai salah satu program unggulannya saat menjadi gubernur, Kartu Jakarta Sehat, justru menjadi embrio bagi lahirnya BPJS. "Dulu KJS dijadikan embrio BPJS oleh Askes. Itu dikoreksi jadi pilot project. Tidak ada yang perlu dipertentangkan soal KIS. KIS itu sistem. Ini yang mau kita bangun," katanya.
Mengapa kita suka sekali berkelahi untuk hal-hal yang sebenarnya positif? Bila KIS adalah penguatan dari BPJS mengapa tidak kita dukung? Malah Jokowi dibilang pembohong. Sebagai Gubernur DKI dia paham bagaimana kronologis BPJS dan KIS. Lihatlah bagaimana di debat capres dia tidak menyalahkan Prabowo dengan program 1M per desa, padahal sudah ada UU Desa. Dia hanya mengkonfirmasi penerapan UU Desa tersebut dari sudut pandang Prabowo. Bangsa ini akan terus menerus bodoh bila saling berkelahi, melihat secara negatif ide-ide baik. Ayo bangun, dukung Revolusi Mental.
Quote:
Original Posted By onxafn►ane secara pribadinpun juga kurang sepakat dengan Pak de mengenai KIS, karena akan tumpaang tindih dengan BPJS yang sedang merangkak...
ane pribadi sudah merasakan manfaatnya (ibu ane) tetapi memang pelayanan dan sosialisasi yang amat kurang.
dan menurut ane konsep BPJS lebih baik dimana yang mampu harus membayar premi sendiri, sementara yang tidak mampu dibayarkan negara
hanya butuh penyempurnaan, sosialisasi dan Pengawasan.
tetapi ane tetep yakin JKW - JK
program kerja lebih realistis untuk Indonesia
bantu jawab gan..
simpelnya emang gitu gan, cm menurut ane jokowi mau ngeganti orang2 di dalamnya jd dibuatlah nama baru..
setau ane bpjs carut marut..
Quote:
Original Posted By pmw171190►Jadi gini agan2, KJS itu merupakan program pemprov DKI, jd sama saja dgn jamkesda di daerah yg sebelumnya dikelola pt askes, yg skrg sdh menjadi BPJS Kesehatan. Ide BPJS kesehatan sendiri sdh adak sejak tahun 2011, dituangkan dalam UU no 25 thn 2011, tp operasionalisasinya baru dimulai 1 jan 2014, krn pemerintah msh mempersiapkan segala sesuatunya.
Selanjutnya tentang anggaran yg digunakan, BPJS menggunakan sistem gotong royong, yaitu yang mampu membantu yang krg mampu, yg sehat membantu yg sakit. Jd APBN digunakan utk membayar iuran peserta yg krg mampu, tp kalau dibandingkan dgn biaya pelayanan kesehatan, iuran dr apbn jumlahnya sgt kecil, makanya pemerintah mewajibkan BUMN dan PNS mjd peserta BPJS Kesehatan yg notabene adalah org2 mampu, dan sehat, agat iuran yg dibayarkan mereka dapat digunakan utk membayar biaya pelayanan kesehatan rakyat miskin dan msyarakat yg sakit. Tanpa sistem ini pemerintah gak akan mampu membayar biaya pelayanan kesehatan yg mahal.
Jd agan2 yg jd peserta bpjs kesehatan tp gak pernah pake manfaatnya harus bersyukur, krn agan2 bisa membantu org lain yg membutuhkan dan siapapun presidennya, semoga sistem ini berjalan lancar dan akan semakin baik lagi di kemudian hari😄😉
Quote:
Original Posted By kenjishin►senengnya bikin kartu aja
Quote:
Original Posted By aryakks►Sepertinya Jokowi tdk memperhatikan program dan sistem yang telah dibangun pemerintahan saat ini dan hanya mengaca pada program yg telah dijalankan di daerahnya...
Sebaiknya style JKW untuk mempromosikan kesuksesannya di DKI dan Solo bisa dibatasi dan lebih banyak melihat dan membandingkan apa yg sudah dijalankan oleh pemerintahan presiden SBY karena bagaimanapun sistem yang dibangun jangan sampai tumpang tindih, justru tidak efisien dan berpeluang terjadi pemborosan anggaran...
Quote:
Original Posted By smetzer06►Betul...knp sih harus maksain program baru biar dilihat berhasil....klo program BPJS ada kekurangan di teknis pelaksanaanya, knp ndak memperbaiki kendala yg ada...Saya lebih cocok untuk BPJS untuk terus diimprovS E N S O R.
Quote:
Original Posted By encore500s►Setau saya BPJS ga diterima di banyak RS Swasta di Indonesia?, jd yg nerima Kartu BPJS cuma RS Negeri,
berbeda dgn Kartu Jakarta Sehat yg sampai saat ini msh berlaku dan diterima oleh RS Swasta di Jakarta apalagi RS Negeri.
Saya rasa Program Jokowi membuat Kartu Indonesia Sehat tujuannya spt saat dia bikin Kartu Jakarta Sehat yg diterima oleh RS Swasta dan RS Negeri..
Saya nulis ini, krn saya sdh pakai Kartu Jakarta Sehat untuk Operasi Tulang Belakang di 15 Februari 2014 di Salah satu RS Swasta di Pasar Minggu.
(Saat itu klo ga ada Kartu Jakarta Sehat saya harus siapin uang sekitar 45jt)
Klo Nurul Arifin (atau mungkin agan" lain) ga perlu kartu Indonesia Sehat, krn klo sakit bsa pergi ke RS di Luar Negeri utk berobat (minimal bisa bayar Biaya RS sendiri)
Salah satu tetangga saya, harus pasang ring di Jantungnya, operasi diadain di RS Jantung Harapan Kita,
menurut beliau, dia cuma keluarin dana sekitar 10 jt-an utk bayar obat"an yg blom di Produksi di dalam negeri dan administrasi
Bisa dibayangin brp biaya Operasi Pemasangan Ring di jantung yg diadain di RS Harapan Kita ?
Quote:
Original Posted By aliyudin25►Sebenernya sih ga perlu bikin Kartu Sehat model baru, cukup BPJS. Tinggal di optimalkan aja fungsi BPJS nya.
Mengapa ?
Karena apabila pemerintah membuat Kartu Sehat model baru, perlu sosialisasi dari nol lagi kepada masyarakat, masyarakat perlu ngurus ngurus lagi. Ini akan memakan banyak energi dan tentunya hanya akan buang buang APBN.
Coba kalo kita optimalkan penggunaan BPJS. Pemerintah tinggal memperluas fungsinya, menentukan sasaran yg tepat dan mengawasi perkembangannya di masyarakat.
Apapun itu jika untuk kepentingan rakyat, kita semua setuju. Namun sisi kritisnya mungkin perlu dipertimbangkan tentang pembengkakakn APBN untuk pembuatan KIS ketimbang optimalisasi dan penambahan fitur dari BPJS untuk JKN.
Ane mencoba membuat simulasi berapa besar APBN untuk produksi KIS.
Asumsi alokasi APBN KIS:
Produksi Kartu @ Rp 5,000 x 28.550.000 jiwa = Rp 142.750.000.000
Bisa dibayangkan tidak, untuk produksi "KARTU"nya saja memakan biaya Rp 142.750.000.000. Belum lagi premi-premi yang harus dibayarkan pemerintah untuk KIS. Belum lagi biaya untuk melakukan sosialisasi (iklan di media, petugas yang harus turun ke daerah-daerah pedalaman yang tidak terjamah media). Sementara APBN 2014 Kegiatan Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan sebesar Rp19,900.000.000.000.
Ane berkesimpulan, harusnya KIS itu tidak perlu dibuat, namun semangat KIS harus dijadikan salah satu fitur di JKN agar masyarakat miskin juga menikmati fasilitas kesehatan dengan gratis.
Kali ini ane hanya mengajak agan-agan semua tetap kritis terhadap kebijakan dan visi-misi capres/cawapres agan. Pendukung yang cerdas adalah bukan pendukung yang fanatik sehingga memakan mentah-mentah semua apa yang dijanjikan, namun pendukung yang cerdas adalah pendukung yang turut memberikan poin-poin kritis agar visi dan misi capres/cawapresnya menjadi sempurna dan berguna bagi Nusa Bangsa.