REI: Janji "Rumah Murah" Prabowo-Hatta Patut Dipertanyakan
Jumat, 13 Juni 2014 13:56 WIB

TRIBUN SUMSEL /ABRIANSYAH LIBERTO
Capres Prabowo Subianto menyapa para warga saat kampanye di Benteng kuto Besak,Palembang,Kamis (12/6/2014). Setelah melakukan kampanye Prabowo melakukan kunjungan ke pasar 16 untuk meyapa warga. (TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Setyo Maharso mempertanyakan janji calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang menebar janji soal rumah murah dengan cicilan Rp300.000 perbulan.
"Jika harga per unit Rp200 hingga Rp300 juta (harga rumah) berdasarkan kawasan taruhlah Rp200 ribu itu bisa hampir 60 tahun mengangsur," ujar Setyo saat jumpa pers di Media Center JKW4P, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2014).
Setyo mengungkapkan, apabila hal itu diwujudkan tentu bertentangan dengan peraturan Bank Indonesia yang mengatur pendanaan jangka panjang untuk Kredit Perumahab Rakya (KPR) atau Kredit Pemikan Apartemen (KPA).
"Arturan Bank Indonesia tidak mengatur itu, bisnis KPA KPR pembiayaan jangka panjang, padahal bank pendanaanya jangka pendek, selama dana jangka panjang tidak mengelola artinya kpr/kpa tidak terjadi," kata Setyo.
Setyo yang juga selaku Koordinator Pemenangan Jokowi-JK wilayah Jawa Tengah ini, seharusnya janji tersebut tidak sembarang digelontorkan tanpa adanya studi yang komprehensif, misalnya mengenai lokasi pembangunan, jenis bangunan dan lainnya.
"Mungkin kita harus lihat dimana dibangunnya, kapan dan seperti apa bangunannya, karena membangun rusunami dengan aparteman biayanya sama, yang membedakan fisihingnya," kata Setyo.