- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
GanSist, Cerita Ane Naek Kerata Nih............


TS
cintabuatku
GanSist, Cerita Ane Naek Kerata Nih............



Selamat Datang Di Thread Ane Gansist




Quote:
Original Posted By V.LMage►keren gan cerita entS E N S O Rane baca smpe abis,serasa ikut naek juga..

Makasih gan sudah sudi ngebaca. Keanya ente doang dah yang baca sampai selesai


Kali ini ane ingin bercerita tentang kisah ane saat naek kereta ekonomi Kertajaya relasi Tj Priuk – Ps Turi Sby. Ane seorang kereta maniac. Armada kereta sangat melekat dihati ane, banyak cerita seru didalam setiap perjalanan laju kereta.

Kereta malam sejuta impian..


Spoiler for Kereta Kertajaya:



Quote:
Sore pukul 16.00 Selasa 29 Januari 2013 ane berniat balik ke Jakarta pertanda jatah liburku telah usai. Sore itu turun hujan sangat deras di lingkungan kota Bojonegoro ( Jatim 3 jam dari Surabaya ), sedang ane sendiri sudah berada di dalam area stasiun menunggu Kereta klasik Kertajaya yang akan mengantarkan ane sampai stasiun Senen sebagai tujuan akhir, waktu itu ane masih di peron pengantar gan, belum masuk di peron dalam penumpang. Ane masih menikmati segelas kopi yang sangat nikmat diminum di kala hujan sembari menghisap sebatang rokok kesukaan, agan yg ngerokok pasti taulah
. Ada larangan cukup jelas untuk tidak merokok. Tapi memang dasarnya ane orang yang bandel dan suka ikut-ikutan kebanyakan orang, maka ane pun tak sungkan lagi menghisap racun mematikan itu, yang konon katanya racun yang bisa mematikkan penghisapnya secara pelan-pelan, tapi ane juga tidak mau mati cepat-cepat. 
Tapi kemudian ane pindah kok gan di area silahkan merokok
Ane juga lihat agak kejauhan dari tempat ane berada seorang yang memakai seragam KAI sedang menghisap rokok kretek. Entahlah, apakah doi ini karyawan yang teladan atau memang karyawan yang sedang stres sehingga melanggar aturan perusahaan yang sedang memperkerjakan dia.
Setelah lama ane iseng-iseng memantau ternyata ada kegaduhan antara dia berserta 2 Polsuska dengan seorang pasangan suami istri yang sudah uzur usianya. Adu cekcok rupanya gans.
Ane berusaha mendekat supaya mengerti kejadian sebenarnya, si nenek memelas, ” sudah lah pak tolong kasihani, si bapak sama saya kesini sudah dari tadi jam 2 siang, mohonlah diperbolehkan masuk, rumah saya jauh pak di daerah Rengel ( tuban ) jika harus balik lagi pulang pasti sudah ketinggalan kereta ” gerutu si nenek sehat itu memelas.
Lantas, ane pun sebagai manusia juga punya rasa iba sekaligus ingin membantu, ane bertanya ” memangnya kenapa ibu? ”
Ini lhoo mas, bapak’e lupa bawa ktp, pak masinis ini tidak bolehin bapak masuk stasiun ” jawab si nenek tadi dengan mimik yang sangat tegang.
Ane berfikir sejenak, dalam hati berkata ” hmmm…. Kasihan juga yah jika mereka tak bisa naik kereta “
Ane lalu berusaha membujuk Pak Karyawan KAI itu, ” Sudahlah pak, tak perlu diperpanjang lagi, biarlah bapak dan ibu ini masuk, aku kira mereka juga tidak membeli tiket dari calo kok, kan sudah jelas si bapak ktpnya ketinggalan, sedangkan beliau hanya membawa ft copy kartu keluarga dan cocok dengan nama yang tertera di dalam tiketnya “,
Adegan 3 lawan 3 ini cukup berimbang, si bapak dan ibu terus memohon, sedangkan ane juga terus memcoba membuat karyawan KAI dan 2 Polsuska tersebut mengijinkannya.
Dia masih kekeuh dengan pendiriannya, ” tidak bisa begitu mas ” !!, sergahnya,
Memang kenapa pak!, ane sedikit membentak melawannya,
” Ini KK kan tidak ada gambar foto bapaknya, jadi saya masih curiga bahwa tiket ini tidak sah, alias ini tiket dia beli dari calo, sekarang calo modelnya kayak gini mas “,
Dalam hati ane merasakan bahwa Karyawan KAI ini benar-benar bodoh sekali atau memang pura-pura bodoh demi ” uang suap “, ane lantas nyerocos menyerangnya lagi.
” Pak, bapak itu gimana sih, sudah jelas di KK tertera nama bapak dan sebagai penguatnya juga tertera nama istrinya, nah istrinya kan juga bersama bapak, dan istrinya bawa ktp, jadi KK ini sangat kuat, bukan KK-nya si Calo tiket yang Bapak tuduhkan!!! “”" Sentakku, mereka bertiga pun diam sejenak dan terkesan mulai binggung.


Tapi kemudian ane pindah kok gan di area silahkan merokok

Spoiler for Boleh Merokok:

Ane juga lihat agak kejauhan dari tempat ane berada seorang yang memakai seragam KAI sedang menghisap rokok kretek. Entahlah, apakah doi ini karyawan yang teladan atau memang karyawan yang sedang stres sehingga melanggar aturan perusahaan yang sedang memperkerjakan dia.
Setelah lama ane iseng-iseng memantau ternyata ada kegaduhan antara dia berserta 2 Polsuska dengan seorang pasangan suami istri yang sudah uzur usianya. Adu cekcok rupanya gans.

Ane berusaha mendekat supaya mengerti kejadian sebenarnya, si nenek memelas, ” sudah lah pak tolong kasihani, si bapak sama saya kesini sudah dari tadi jam 2 siang, mohonlah diperbolehkan masuk, rumah saya jauh pak di daerah Rengel ( tuban ) jika harus balik lagi pulang pasti sudah ketinggalan kereta ” gerutu si nenek sehat itu memelas.
Lantas, ane pun sebagai manusia juga punya rasa iba sekaligus ingin membantu, ane bertanya ” memangnya kenapa ibu? ”
Ini lhoo mas, bapak’e lupa bawa ktp, pak masinis ini tidak bolehin bapak masuk stasiun ” jawab si nenek tadi dengan mimik yang sangat tegang.
Ane berfikir sejenak, dalam hati berkata ” hmmm…. Kasihan juga yah jika mereka tak bisa naik kereta “
Ane lalu berusaha membujuk Pak Karyawan KAI itu, ” Sudahlah pak, tak perlu diperpanjang lagi, biarlah bapak dan ibu ini masuk, aku kira mereka juga tidak membeli tiket dari calo kok, kan sudah jelas si bapak ktpnya ketinggalan, sedangkan beliau hanya membawa ft copy kartu keluarga dan cocok dengan nama yang tertera di dalam tiketnya “,
Adegan 3 lawan 3 ini cukup berimbang, si bapak dan ibu terus memohon, sedangkan ane juga terus memcoba membuat karyawan KAI dan 2 Polsuska tersebut mengijinkannya.
Dia masih kekeuh dengan pendiriannya, ” tidak bisa begitu mas ” !!, sergahnya,
Memang kenapa pak!, ane sedikit membentak melawannya,
” Ini KK kan tidak ada gambar foto bapaknya, jadi saya masih curiga bahwa tiket ini tidak sah, alias ini tiket dia beli dari calo, sekarang calo modelnya kayak gini mas “,
Dalam hati ane merasakan bahwa Karyawan KAI ini benar-benar bodoh sekali atau memang pura-pura bodoh demi ” uang suap “, ane lantas nyerocos menyerangnya lagi.
” Pak, bapak itu gimana sih, sudah jelas di KK tertera nama bapak dan sebagai penguatnya juga tertera nama istrinya, nah istrinya kan juga bersama bapak, dan istrinya bawa ktp, jadi KK ini sangat kuat, bukan KK-nya si Calo tiket yang Bapak tuduhkan!!! “”" Sentakku, mereka bertiga pun diam sejenak dan terkesan mulai binggung.

Quote:
Akhirnya, diskusi debat itupun ane menangkan gan
, si kakek nenek sudah boleh masuk dan berhak medapatkan stempel verifikasi di tiketnya sebagai tanda bukti bahwa tiketnya sudah di cek. ( Ane baru sadar, ternyata stempel ini sangat berarti, dan mengapa saat diatas kereta, masinis tidak pernah menanyakan identitas ktp lagi ). 
Dan ane juga mendapat pelajaran bahwa para Calo, teknik penipuanya juga bisa lewat KK yang tanpa wajah tersebut biar lolos dari pemeriksaan. Logikanya memang benar, si Calo Beli tiket, lalu menjualnya kepada calon penumpang beserta ft copy KK-nya, jadi, tanpa ktp pun dikira bisa terverifikasi hanya dengan KK-nya. Namun beruntung saja si nenek tadi membawa ktp yang ternyata namanya tertera juga di KK nya kakek.

” Alhamduliilah suwun sangget yaa dek ” , kata kakek nenek tadi., inggih ibu bapak sama-sama. Heheeeee… ( Cukup lega bisa membantu mereka rupanya ).
Nah, kisah awal ini masih berlanjut, ini hanya permulaan gan
. lalu ane ikut masuk, sebelumya menverifikasikan tiket di Polsuska yang nyebelin tadi tanpa kendala apapun karena memang ane membawa ktp yang wajahnya tentu mirip dengan ane dan nama tiket yang sesuai dengan nama ktp. ” Cetok!!! ” Bunyi stempelnya berwarna merah gelap bertuliskan TELAH DI PERIKSA BJ 2730.
Oh, iya gansist. Ane membeli tiket kereta Jakarta-Bojonegoro dan juga sebaliknya Bojonegoro - Jakarta di indomaret, ane beli 2 tiket PP langsung, dan bisa di tukarkan di loket stasiun manapun yang menyediakan penukaran kupon. Jadi, bagi calon penumpang. Kita bisa kok seperti cara ane beli tiket. Lebih simpel sih, cuma jika untuk dadakan mungkin tidak bisa, kuota tiket bisa saja habis, terutama tiket untuk kita balik laginya, kadang susah jika harus beli dari kampung.
Kereta Kertajaya datang terlambat sekitar 15 menit seharusnya tiba di stasiun jam 17:18 wib, mungkin keretanya tidak berani ngebut, wajar juga, karena hujan sebelumnya sangatlah deras sekali. Sehingga laju kereta diperlambat, takut terpesesat kali ya gansit
Heheeee,,,


Dan ane juga mendapat pelajaran bahwa para Calo, teknik penipuanya juga bisa lewat KK yang tanpa wajah tersebut biar lolos dari pemeriksaan. Logikanya memang benar, si Calo Beli tiket, lalu menjualnya kepada calon penumpang beserta ft copy KK-nya, jadi, tanpa ktp pun dikira bisa terverifikasi hanya dengan KK-nya. Namun beruntung saja si nenek tadi membawa ktp yang ternyata namanya tertera juga di KK nya kakek.


” Alhamduliilah suwun sangget yaa dek ” , kata kakek nenek tadi., inggih ibu bapak sama-sama. Heheeeee… ( Cukup lega bisa membantu mereka rupanya ).

Nah, kisah awal ini masih berlanjut, ini hanya permulaan gan

Oh, iya gansist. Ane membeli tiket kereta Jakarta-Bojonegoro dan juga sebaliknya Bojonegoro - Jakarta di indomaret, ane beli 2 tiket PP langsung, dan bisa di tukarkan di loket stasiun manapun yang menyediakan penukaran kupon. Jadi, bagi calon penumpang. Kita bisa kok seperti cara ane beli tiket. Lebih simpel sih, cuma jika untuk dadakan mungkin tidak bisa, kuota tiket bisa saja habis, terutama tiket untuk kita balik laginya, kadang susah jika harus beli dari kampung.

Kereta Kertajaya datang terlambat sekitar 15 menit seharusnya tiba di stasiun jam 17:18 wib, mungkin keretanya tidak berani ngebut, wajar juga, karena hujan sebelumnya sangatlah deras sekali. Sehingga laju kereta diperlambat, takut terpesesat kali ya gansit

Quote:
Bunyi lagu yang khas stasiun berbunyi, tulingtuling…. Tulingtulinggg….. gila gan nada ini yang selalu bikin ane merinding kalau ada di stasiun, ya merinding ngebayangin kalau ane akan ninggalin kota ane atau menuju ke kampong halaman
, namun bunyi itu tanda kereta sudah datang, ane segera berdiri meninggalkan peron, menyambut Kertajaya yang ane langgani sejak 5 tahun belakang. Inilah kereta rakyat, moda tranportasi bersubsidi yang sangat membantu sekali bagi rakyat miskin termasuk ane sendiri
. Cukup dengan biaya 43.500 saja kita bisa sampai ke Jakarta, bila ane naik Bis, bisa sampai 4 kali lipatnya, kalau saat lebaran bisa 10 kali lipat gan
. Namun sayangnya, jauh dekat retribusinya tetap saja 43.500, entahlah, mananjemennya sangat buruk sekali dalam kasus ini. Kita naik dari stasiun manapun Surabya, Lamongan, Bojonegoro, Cepu, Semarang, Tegal, Pemalang, bahkan Cirebon yang jaraknya terdekat dari Jakarta tetap saja ongkos naiknya 43.500 rupiah. Bagi ane, jelas ini pembodohan semata, atau memang pejabat KAI pada bodoh semua, ane tidak tahu. Yang aku tahu hanya fakta saja. Tidak ada teori dari mereka yang menjelaskan dan masuk akal, lagian jika difikir beulang-ulang, tetap saja ini tidaklah adil. Perjalanan 12 jam dengan perjalanan 10,6,3 bahkan 2 jam pun biayanya sama. Ah….. Memalukan sekali yaaa….. Ketum KAI yang konon katanya Lulusan Harvard itu seperti bisu dibagian ini. Walau memang banyak kebijakanya yang patut ane apresiasi sekali. Atau mungkin ane yang bodoh ya yang hanya bisa memaki-maki dalam hati atau lewat share di Kaskus

Kereta tak berhenti lama GANS, hanya 10 menit. Aku bergegas naik ke gerbong paling depan. yaa, aku mendapat bangku bertuliskan K3 - 1 / 24 E yang berarti Kereta urutan 3 dari rangkaian gerbong dan gerbong Ekonomi 1 Tempat duduk 24 Bagian E. Saat-saat menjelang keberangkatan ini rasanya sedih sekali gan, hati serasa ingin di kampung tapi nasib mengatakan kita punya tanggung jawab kerja. Inilah hidup tak perlu disesali hehee
Di dalam gerbong ada 5 baris, A, B, C, D, dan E. Nah, A berada di pinggir jendela sebelah kanan, B ditengah, C dipinggir sebelah kanan, D dipinggir sebelah kiri dan E sendiri berada dipinggir jendela di sebelah kiri kereta. Maka itu anr sarankan bagi calon penumpang sebelum membeli tiket, alangkah baiknya kita meminta jatah sesuai huruf yang kita inginkan.





Kereta tak berhenti lama GANS, hanya 10 menit. Aku bergegas naik ke gerbong paling depan. yaa, aku mendapat bangku bertuliskan K3 - 1 / 24 E yang berarti Kereta urutan 3 dari rangkaian gerbong dan gerbong Ekonomi 1 Tempat duduk 24 Bagian E. Saat-saat menjelang keberangkatan ini rasanya sedih sekali gan, hati serasa ingin di kampung tapi nasib mengatakan kita punya tanggung jawab kerja. Inilah hidup tak perlu disesali hehee

Di dalam gerbong ada 5 baris, A, B, C, D, dan E. Nah, A berada di pinggir jendela sebelah kanan, B ditengah, C dipinggir sebelah kanan, D dipinggir sebelah kiri dan E sendiri berada dipinggir jendela di sebelah kiri kereta. Maka itu anr sarankan bagi calon penumpang sebelum membeli tiket, alangkah baiknya kita meminta jatah sesuai huruf yang kita inginkan.
Quote:
Lalu,
Tahukan Agan dan Sista? Kereta Ketajaya memiliki satu gerbong Ekonomi AC yang harganya sekitar 180 ribu per orang. Di saat itu gerbong AC berada tepat dibelakang Lokomotif penarik. Sedang dibelakang gerbong AC terdapat gerbong bagian Dapur masak,kamar besar pembangkit listrik/AC? yang berisik, tempat istirahat Masinis, Polsuska, Dan tempat karyawan KA penjaja makanan, penyewa bantal beristirahat dan ngetemnya mereka. Sedangkam ane, tepat dibelakang gerbong mereka.
Ane segera naik setelah hitung-hitungan nomor biar tidak salah masuk, ane dari dulu aneh gansist jika naik kereta, pada zaman dulu saat penumpang tak terbatas sehingga seperti ikan sarden pun ane masih membiasakan kelakuan anehku, hingga zaman tidak ada penumpang berdiri untuk saat ini, ane tetap aneh, lain daripada yang lain, ane tidak pernah melihat atau mengecek jatah tempat dudukku yang tertera, ane membiarkanya dan ane tenang duduk bersila atau jongkok di bordes gerbong/ditepi pintu. Ane memang sangat suka berada ditempat itu, tempat dimana nanti bisa membuka pintu gerbong jika kereta berhenti, bahkan jika berjalan pun tak sungkan-sungkan untuk membuka pintu walau sangat berbahaya bagi keselamatan. Di bordes, kalau tidur, ane juga bisa bebas tanpa melipaatkan badan. Lusuh memang, tapi ini Great, pengalaman seru. Tapi jangan ditiru. Heeeee…..
Laju kereta sudah berjalan meninggalkan kota tercintaku, saat-saat inilah dimana ane merasakan suasana hati yang kacau. Binggung antara sedih atau senang, sedih harus meninggalkan kota kelahiranku untuk beberapa bulan kedepan, ane senang bisa bekerja lagi dan memulai petualangan baru di kota besar. Beruntung saja, saat itu ane tidak diantar oleh saudara-saudaraku, Ane hanya diantar sampai ditempat parkiran stasiun oleh sepupuku yang paling aku sayang. Aicha Arnika namanya. Wanita yang sudah sedari kecil bermain denganku sampai menginjak usia 23 tahun sekarang ini.
Kereta Kertajaya yang menempuh relasi cukup jauh Surabaya Pasar Turi - Jakarta Tanjung Priuk mulai menampakkan kekuatan sesunnguhnya, berjalan semakin cepat membelah dinginnya gerimis dikala senja itu. Heroik sekali memang. Ane masih berada di dalam bordes, berdiri sambil menghisap sebatang rokok, disini ane berdua dengan seorang anak muda yang juga memiliki tujuan sama, Jakarta dan menetap di bordes! Dia memperkenalkan diri bernama Teguh, seorang karyawan pabrik plastik di daerah Cengkareng Tangerang. Kami berdua terlibat adu pengalaman seru, saling berbagai dan saling memberi saran dan masukkan tentang indahnya dan susahnya menjadi perantau kelas bawah. Saking asyiknya mengobrol dengan sebatang rokok, ane tidak tahu ternyata ada petugas KAI yang menegur,
HAYOLOHHH……………………
Tahukan Agan dan Sista? Kereta Ketajaya memiliki satu gerbong Ekonomi AC yang harganya sekitar 180 ribu per orang. Di saat itu gerbong AC berada tepat dibelakang Lokomotif penarik. Sedang dibelakang gerbong AC terdapat gerbong bagian Dapur masak,kamar besar pembangkit listrik/AC? yang berisik, tempat istirahat Masinis, Polsuska, Dan tempat karyawan KA penjaja makanan, penyewa bantal beristirahat dan ngetemnya mereka. Sedangkam ane, tepat dibelakang gerbong mereka.
Ane segera naik setelah hitung-hitungan nomor biar tidak salah masuk, ane dari dulu aneh gansist jika naik kereta, pada zaman dulu saat penumpang tak terbatas sehingga seperti ikan sarden pun ane masih membiasakan kelakuan anehku, hingga zaman tidak ada penumpang berdiri untuk saat ini, ane tetap aneh, lain daripada yang lain, ane tidak pernah melihat atau mengecek jatah tempat dudukku yang tertera, ane membiarkanya dan ane tenang duduk bersila atau jongkok di bordes gerbong/ditepi pintu. Ane memang sangat suka berada ditempat itu, tempat dimana nanti bisa membuka pintu gerbong jika kereta berhenti, bahkan jika berjalan pun tak sungkan-sungkan untuk membuka pintu walau sangat berbahaya bagi keselamatan. Di bordes, kalau tidur, ane juga bisa bebas tanpa melipaatkan badan. Lusuh memang, tapi ini Great, pengalaman seru. Tapi jangan ditiru. Heeeee…..



Laju kereta sudah berjalan meninggalkan kota tercintaku, saat-saat inilah dimana ane merasakan suasana hati yang kacau. Binggung antara sedih atau senang, sedih harus meninggalkan kota kelahiranku untuk beberapa bulan kedepan, ane senang bisa bekerja lagi dan memulai petualangan baru di kota besar. Beruntung saja, saat itu ane tidak diantar oleh saudara-saudaraku, Ane hanya diantar sampai ditempat parkiran stasiun oleh sepupuku yang paling aku sayang. Aicha Arnika namanya. Wanita yang sudah sedari kecil bermain denganku sampai menginjak usia 23 tahun sekarang ini.
Kereta Kertajaya yang menempuh relasi cukup jauh Surabaya Pasar Turi - Jakarta Tanjung Priuk mulai menampakkan kekuatan sesunnguhnya, berjalan semakin cepat membelah dinginnya gerimis dikala senja itu. Heroik sekali memang. Ane masih berada di dalam bordes, berdiri sambil menghisap sebatang rokok, disini ane berdua dengan seorang anak muda yang juga memiliki tujuan sama, Jakarta dan menetap di bordes! Dia memperkenalkan diri bernama Teguh, seorang karyawan pabrik plastik di daerah Cengkareng Tangerang. Kami berdua terlibat adu pengalaman seru, saling berbagai dan saling memberi saran dan masukkan tentang indahnya dan susahnya menjadi perantau kelas bawah. Saking asyiknya mengobrol dengan sebatang rokok, ane tidak tahu ternyata ada petugas KAI yang menegur,

Quote:
” Mas, tolong jangan merokok di dalam kereta, atau tidak, mas turun saja di stasiun depan ” ujar sang Petugas dengan mantapnya.
Ane gugup tidak membantah sepatah katapun mematikan rokokku dan membuangnya di lubang sambungan gerbong. Petugas lalu ngeloyor pergi. Biasanya ane selalu sigap langsung mematikan rokokku jika nampak petugas dari jauh, asal tahu saja, sebenarnya, sikap menegur terhadap penumpang yang merokok hanya dilakukan oleh petugas saat perjalan kereta belum sampai stasiun poncol Semarang. Jika sudah melewati stasiun tersebut, maka penumpang kereta adalah raja, bebas semau gue, entah ngerokok, membuka pintu saat kereta berjalan itu boleh. Maksudnya dalam artian petugas cuek saja. Ada semacam seperti perjanjian tak tertulis antara kami penumpang dengan petugas ( pengalamana ane gan) , ane sering ditegur oleh pertugas berulang-ulang, yang terkadang mereka suka menambahkan kata, ” kalau sudah lewat Semarang tidak apa-apa mas ” yaa, begitulah kenyataannya. Fakta aturan di atas kereta terhadap rambu-rambu larangan. Hukum ini juga berlaku relasi jalur sebaliknya, bukan hanya dari arah Surabaya, dari arah Jakarta pun juga begitu. Kalau menurut ane, setelah lepas Semarang, penumpang sudah kebanyakan pada tidur, sudah sepi, hanya segelintir saja yang masih melek, aku termasuk yang masih melek. Heeeee…..
Perjalanan masih berlanjut walau terkadang suka berhenti untuk menunggu kereta lainnya lewat, namanya juga kereta Ekonomi, sudah barang tentu harus mengalah dengan kereta Eksekutif semacam Argo Bromo, Argo Lawu maupun Kereta Bisnis Gumarang. Ekonomi memang seru bagiku, dulu banyak sekali pedagang asongan, sekarang tinggal segelintir saja, karena kebijakan KAI baru yang memperketat ruang gerak mereka, pedagang menjajakan berbagai ” menu suguhan” yang berjualan hilir mudik kesana kemari di dalam kereta, mulai dari penjual kopi, nasi pecel, oleh-oleh, Koran bekas, bahkan ada juga yang menjual jimat! Luar biasa Ekonomi. Amazing! geliat kalangan bawah nampak jelas sekali, jika Anda menaiki kereta kelas Ekseskutif maupun bisnis, jelas akan sangat kontras. Yang mungkin agan atau sista lihat hanya mereka orang-orang yang bersih, berjas bagus, bergadget mahal, dan karyawan KAI beserta Polsuskanya yang gagah-gagah dan ramah bak tentara bayaran yang mengawal pejabat penting atau wanita premi kereta yang cantiknya bukan main, igo gan
. Dan sudah pasti, di KA mereka, tidak ada suara-suara heboh penuh semangat tiada henti dari para pedagang asongan. Sedangkan Ekonomi, kita sudah biasa dengan suara indah pdagang, kita lusuh, bau badan, berpeluh, tidur sembarangan tempat, dan sudah biasa dengan angin malam yang dingin menerpa saat perjalanan. Penuh warna penuh tantangan……….. sekali lagi 
Perjalan terus berlanjut, suara adzan sudah terdengar disurau-surau yang dilewati laju kereta, hati semakin hampa meninggalkan bahtera kampung halaman, namun semua demi kehidupan ini, kelangsungan hidupku yang tidak bisa ditebak oleh siapapun juga. Nyesek rasanya saat-saat senja paling dramatis ini, di iringi suara lokomotif yang menderu-deru dan meledak-ledak bak petir yang bersahutan. Suara klaksonnya yang khas melengkapi sudah perjalanan alam semesta dalam senja ini yang mulai menampakkan gelapnya malam. Jugjug ujug ujug tutut tututtttt………
Ane dan teguh masih berbincang-bincang hangat di bordes, orang-orang masih banyak yang berlalu lalang keluar masuk kamar mandi di sebelahku. 2 Polsuska masih terlihat berdiri tegap berdekatan denganku, berada di sambungan gerbongnya dengan gerbong Ekomoni 1.
Ane gugup tidak membantah sepatah katapun mematikan rokokku dan membuangnya di lubang sambungan gerbong. Petugas lalu ngeloyor pergi. Biasanya ane selalu sigap langsung mematikan rokokku jika nampak petugas dari jauh, asal tahu saja, sebenarnya, sikap menegur terhadap penumpang yang merokok hanya dilakukan oleh petugas saat perjalan kereta belum sampai stasiun poncol Semarang. Jika sudah melewati stasiun tersebut, maka penumpang kereta adalah raja, bebas semau gue, entah ngerokok, membuka pintu saat kereta berjalan itu boleh. Maksudnya dalam artian petugas cuek saja. Ada semacam seperti perjanjian tak tertulis antara kami penumpang dengan petugas ( pengalamana ane gan) , ane sering ditegur oleh pertugas berulang-ulang, yang terkadang mereka suka menambahkan kata, ” kalau sudah lewat Semarang tidak apa-apa mas ” yaa, begitulah kenyataannya. Fakta aturan di atas kereta terhadap rambu-rambu larangan. Hukum ini juga berlaku relasi jalur sebaliknya, bukan hanya dari arah Surabaya, dari arah Jakarta pun juga begitu. Kalau menurut ane, setelah lepas Semarang, penumpang sudah kebanyakan pada tidur, sudah sepi, hanya segelintir saja yang masih melek, aku termasuk yang masih melek. Heeeee…..

Perjalanan masih berlanjut walau terkadang suka berhenti untuk menunggu kereta lainnya lewat, namanya juga kereta Ekonomi, sudah barang tentu harus mengalah dengan kereta Eksekutif semacam Argo Bromo, Argo Lawu maupun Kereta Bisnis Gumarang. Ekonomi memang seru bagiku, dulu banyak sekali pedagang asongan, sekarang tinggal segelintir saja, karena kebijakan KAI baru yang memperketat ruang gerak mereka, pedagang menjajakan berbagai ” menu suguhan” yang berjualan hilir mudik kesana kemari di dalam kereta, mulai dari penjual kopi, nasi pecel, oleh-oleh, Koran bekas, bahkan ada juga yang menjual jimat! Luar biasa Ekonomi. Amazing! geliat kalangan bawah nampak jelas sekali, jika Anda menaiki kereta kelas Ekseskutif maupun bisnis, jelas akan sangat kontras. Yang mungkin agan atau sista lihat hanya mereka orang-orang yang bersih, berjas bagus, bergadget mahal, dan karyawan KAI beserta Polsuskanya yang gagah-gagah dan ramah bak tentara bayaran yang mengawal pejabat penting atau wanita premi kereta yang cantiknya bukan main, igo gan


Perjalan terus berlanjut, suara adzan sudah terdengar disurau-surau yang dilewati laju kereta, hati semakin hampa meninggalkan bahtera kampung halaman, namun semua demi kehidupan ini, kelangsungan hidupku yang tidak bisa ditebak oleh siapapun juga. Nyesek rasanya saat-saat senja paling dramatis ini, di iringi suara lokomotif yang menderu-deru dan meledak-ledak bak petir yang bersahutan. Suara klaksonnya yang khas melengkapi sudah perjalanan alam semesta dalam senja ini yang mulai menampakkan gelapnya malam. Jugjug ujug ujug tutut tututtttt………
Ane dan teguh masih berbincang-bincang hangat di bordes, orang-orang masih banyak yang berlalu lalang keluar masuk kamar mandi di sebelahku. 2 Polsuska masih terlihat berdiri tegap berdekatan denganku, berada di sambungan gerbongnya dengan gerbong Ekomoni 1.
update bawah gan


Diubah oleh cintabuatku 23-05-2014 22:43


pakolihakbar memberi reputasi
2
34.3K
Kutip
372
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan