- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Deklarasi Prabowo-Hatta, Elite PPP Minta Uang ke Partai Gerindra


TS
Ekspresi2nd
Deklarasi Prabowo-Hatta, Elite PPP Minta Uang ke Partai Gerindra
Quote:

TRIBUNNEWS.COM- Enam partai pengusung dan pendukung calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto (62)- Hatta Rajasa (60), Selasa (20/5) siang, menggelar rapat konsolidasi perdana sekaligus deklarasi tim pemenangan di level Kota Makassar.
Enam partai level tingkat dua itu, (Gerindra, PAN, PPP, PKS, Golkar, dan PBB) itu menamakan diri Koalisi Merah Putih.
Ini adalah hajatan deklarasi koalisi parpol pengusung capres pertama di Sulsel. Acara digelar di Sekretariat DPD Golkar Kota Makassar, Jl Lasinrang No 1, Makassar.
"Kita memang sengaja mendahalui DPD-DPD (level provinsi)," kata Ketua Harian DPD Golkar Kota Makassar Haris Yasin Limpo, sekalu tuan rumah.
Deklarasi ini hanya berselang beberapa jam usai pasangan Prabowo-Hatta mendaftar di KPU Indonesia, Jl Imam Bonjol No 29, Jakarta Pusat.
Usai rapat di lantai I, selaku pengusung utama, elite Partai Gerindra didaulat membuka acara yang digelar dibawa tenda pelataran kantor Partai Beringin kota.
Lalu menyusul "sambutan" dari Sekretaris DPC PAN Makassar, Sangkala Saddiko. Berturut-turut, PPP, PKS, PBB, dan ditutup oleh elite Golkar. "Pak Sekretaris (Farouk M Betta) tak hadir, dia umrah," kata Rafiuddin Kasude, Ketua Golkar Kecamatan (Pincam) Ujungtanah.
Ada cerita menarik saat elite PPP didaulat memberi sambutan ketiga. Atas nama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kota Makassar, di mimbar deklarasi, di depan sekitar 200-an kader dan simpatisan enam partai, Fasruddin Rusli menanyakan kesiapan talangan dana kampanye Prabowo-Hatta ke elite Partai Gerindra.
Wakil Ketua DPC PPP Kota Makassar, terang-terangan meminta uang di hadapan Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Makassar Amar Busthanul dan Sekretaris DPC Arif Bahagiawan.
"Kita harus bahas memang-mi soal dana di sini, dari awal. Supaya tidak ada lagi persoalan di belakang. Gerindra mestinya persiapkan itu, " ujar Fasruddin.
Mendengar 'seloroh' caleg suara terbanyak Kota Makassar ini, elite parpol pengusung Prabowo-Hatta sempat terdiam, sebelum mereka menghambur tawa.
Fasruddin mengatakan, Gerindra sebagai partai pengusung utama mestinya mengajak parpol untuk merapatkan dana dan menyiapkan dana tersebut.
Menurutnya, PPP bukanlah partai miskin namun, keuangan kader PPP telah menipis. "Rata-rata teman di sini kan caleg ji, habis (uang sudah habis) miki,"
Fasruddin juga mempertanyakan inisitor deklarasi. "Kenapa harus Golkar yang jadi motor, sedangkan Gerindra itu pengusung utama."
Selain PPP, lima perwakilan parpol pengusung juga ikut memberikan sambutan membahas langkah koalisi. Namun, tak ada yang terang-terangan membuka pembicaraan soal "uang operasional tim pemenangan".
Wakil Ketua Gerindra Makassar, Amar Busthanul yang hadir di acara tersebut enggan memberi tanggapan. Ia tidak mampu menahan ketawanya karena pernyataan kader PPP tersebut.
Menurutnya, perjuangan pemenangan Prabowo-Hatta tidak harus dengan dana tapi dengan pergerakan dan niat tulus. "Ah, bercanda jie itu. Perjuangan itu harus dengan dana," kata Amar.
Dalam kesempatan itu, para elite mengungkap komitmennya memenangkan Prabowo-Hatta.
*Gerindra menyatakan menyiapkan Rumah Aspirasi Probowo-Hatta di Jl Jendral Sudirman, samping Hotel Horison. Sedangkan PPP menyiapkan 50 mobil branding, PKS, Golkar dan PBB akan membentuk jaringan Struktur Pemenangan hingga ekevel kelurahan dan RT/RW di Kota Makassar.
Selain komitmen, masing-masing partai menegaskan "sanksi" bagi kader pembelot di Pilpres yang dijadwalkan digelar 9 Juli 2014, atau pekan kedua Ramadan.
Secara terpisah, DPW Partai Nasdem Sulsel akan mengumpulkan seluruh Ketua DPD se-Sulsel di Makassar, Jumat (23/5). DPW akan menggelar rapat konsolidasi pemenangan.
"Setelah itu, hari Minggu, seluruh ketua DPD bersama ketua akan dibawa ke Jakarta untuk bertemu Jokowi-JK," kata Ketua Bappilu Partai Nasdem Sulsel, Syamsul Bahri Sirajuddin.
Beda dengan pengurus DPW PKB Sulsel, saat ini masih menunggu petunjuk dari DPP untuk kerja pemenangan Jokowi-JK di Sulsel.
"Masih dibahas struktur pemenangan di Jakarta, baru kami bekerja di Sulsel," ujar Ketua DPW PKB, Azhar Arsyad.
Elite partai pengusung Jokowi-JK di Sulsel belum bertemu secara resmi membahas struktur tim pemenangan di daerah dan rencana kerja dalam 50 hari ke depan. (yud/ham/edi)
Quote:
Original Posted By cow.shake►
Ternyata uang mempersatukan parpol pendukung wowo, don hilmi ketahuan bohong lagi nih ye.

TEMPO.CO, Jakarta - Kegagalan penyatuan antara Partai Gerindra dan Golkar diperkirakan karena jumlah mahar yang tak disepakati. Majalah Tempo edisi pekan ini mengungkapkan transaksi itu. (Baca: Poros Golkar-Demokrat)
Pada 7 Mei, di rumah Nirwan Bakrie, adik Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, digelar pertemuan dengan Prabowo Subianto yang ditemani adiknya, Hashim Djojohadikusumo. Kedua abang beradik ini membahas kursi wakil presiden dan mahar. Di sana Prabowo dan Hashim meminta Aburizal mengganti biaya pemilihan legislatif Gerindra sebesar Rp 3 triliun.
Aburizal menawar. Ia meminta Prabowo menurunkan harga menjadi Rp 1,7 triliun. Itu pun dengan syarat Golkar menyorongkan tiga nama calon wakil presiden. Bendahara Golkar dan wakilnya, Setya Novanto dan Bambang Soesatyo, tak menampik kabar itu.“Itu memang permintaan Pak Hashim,” kata Setya. Pertemuan malam itu akhirnya bubar tanpa kesepakatan. (Baca: Demokrat Merapat ke Gerindra)
Prabowo tak menjawab ketika dimintai konfirmasi soal permintaan mahar kepada Aburizal dan Hatta saat menghadiri deklarasi dukungan PPP. Adapun Hashim berjanji akan mengkonfirmasi kisah itu setelah deklarasi. Namun, seusai deklarasi pun ia malah meminta Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menanggapinya. “Golkar belum sepakat bukan berarti tak jadi berkoalisi,” ujarnya.


Mau Wapres, Prabowo Todong Aburizal Rp 3 Triliun
Senin, 19 Mei 2014 | 06:56 WIB
Senin, 19 Mei 2014 | 06:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kegagalan penyatuan antara Partai Gerindra dan Golkar diperkirakan karena jumlah mahar yang tak disepakati. Majalah Tempo edisi pekan ini mengungkapkan transaksi itu. (Baca: Poros Golkar-Demokrat)
Pada 7 Mei, di rumah Nirwan Bakrie, adik Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, digelar pertemuan dengan Prabowo Subianto yang ditemani adiknya, Hashim Djojohadikusumo. Kedua abang beradik ini membahas kursi wakil presiden dan mahar. Di sana Prabowo dan Hashim meminta Aburizal mengganti biaya pemilihan legislatif Gerindra sebesar Rp 3 triliun.
Aburizal menawar. Ia meminta Prabowo menurunkan harga menjadi Rp 1,7 triliun. Itu pun dengan syarat Golkar menyorongkan tiga nama calon wakil presiden. Bendahara Golkar dan wakilnya, Setya Novanto dan Bambang Soesatyo, tak menampik kabar itu.“Itu memang permintaan Pak Hashim,” kata Setya. Pertemuan malam itu akhirnya bubar tanpa kesepakatan. (Baca: Demokrat Merapat ke Gerindra)
Prabowo tak menjawab ketika dimintai konfirmasi soal permintaan mahar kepada Aburizal dan Hatta saat menghadiri deklarasi dukungan PPP. Adapun Hashim berjanji akan mengkonfirmasi kisah itu setelah deklarasi. Namun, seusai deklarasi pun ia malah meminta Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menanggapinya. “Golkar belum sepakat bukan berarti tak jadi berkoalisi,” ujarnya.
Code:
http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/05/19/269578648/Mau-Wapres-Prabowo-Todong-Aburizal-Rp-3-Triliun/20
Waktunya bahas anggaran kampanye

Diubah oleh Ekspresi2nd 21-05-2014 06:16
0
2.5K
Kutip
26
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan