Wakil Presiden Jusuf Kalla menganggap Bank Century sudah salah urus sejak awal sehingga, tidak layak dibantu, apalagi diberi bailout atau dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun.
"Bank Century itu salah manajemen, bukan krisis. Kalau seperti itu ya tidak bisa dibantu," ungkap pria yang akrab disapa JK saat bersaksi dalam sidang Budi Mulya, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (8/5/2014).
Dia menambahkan, Bank Century tidak perlu mendapat jaminan penuh penggantian dananya yang hilang. "Pada waktu dilaporkan tanggal 13 November 2008, hanya dilaporkan Bank Century kalah kliring. Saya katakan itu biasa. Tetapi, saya tegaskan tidak boleh ada full guarantee maka tidak boleh bailout," tegasnya.
Sebab setahu dia, saat itu pemerintah sudah mencabut ketentuan pemberian jaminan penuh (full blanket guarantee) kepada seluruh bank di Indonesia.
http://m.okezone.com/read/2014/05/08...-perlu-dibantu
JK: Bailout Century Perampokan!
Kamis, 8 Mei 2014 - 11:22 wib
JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku baru menerima laporan dari mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan mantan Gubernur Bank Indonesia (BI), Boediono, setelah empat hari dana talangan (bailou) dicairkan.
"Tanya kenapa Anda (Gubernur BI) keluarkan (bailout) apa yang salah? Pemiliknya mengambil dana dijawab Gubernur BI, terjadi kriminalisasi perbankan. Saya katakan ini perampokan," ungkap JK saat bersaksi untuk mantan Deputi Gubernur BI Budi Mulya di Pengadilan Tipikor, Jakarta Kamis (8/5/2014).
JK menegaskan, bail out Bank Century sebagai bentuk kriminaliasasi. "Terjadi kriminalisasi pemiliknya, tidak mengatakan krisis tapi kriminalisasi," tegasnya.
Diketahui, laporan dari Menkeu dan Gubernur BI disampaikan ke JK pada 25 November 2008. Saat itu JK mempertanyakan langkah BI melakukan tindakan hukum terhadap Robert Tantular.
"Kalau perampokan terjadi kenapa tidak lapor polisi tangkap pemilik Bank Century Robert Tantular," kata JK.
Setelah mengetahui tidak ada tindak lanjut, JK langsung mengambil alih penanganan untuk tindakan hukum terhadap Robert Tantular dan meminta Kapolri yang saat itu dijabat Jenderal Bambang Hendarso Danuri.
"Saya bertanya ke Gubernur BI kenapa terjadi? Karena pemiliknya yang mengambil bank. Saya bilang kenapa tidak tangkap, katanya tidak ada dasar hukum. Saya menelefon Kapolri untuk menangkap Robert Tantular, 2 jam ditangkap," pungkasnya.
http://m.okezone.com/read/2014/05/08...ury-perampokan

ntahlah, biarkan pakar ekonom & hukum yg bertindak, semoga Tegas !!!
Quote:
Original Posted By nauseavomit►
buktikan klaim sotoy lo: cari aturan yang melarang LPS mengembalikan 100% dana nasabah bank.
maka gw bilang benefit of hindsight. sekarang ketika kondisi mereda, baru bilang 2008 nggak ada krisis. padahal saat itu Citibank kolaps di Amerika, RBS gagal di Eropa, dan seterusnya, siapa yang berani bilang kegagalan century akan berhenti hanya sebatas itu jika pemerintah tidak melakukan apa-apa?
maka SMI bilang mending gelontorkan 6,7T daripada menaruh 1500T dana perbankan (masyarakat) saat itu dalam bahaya.
apa itu bahaya? sama seperti orang mabuk menyetir pulang. itu bahaya. bisa pulang dengan selamat, bisa juga mobilnya penyok, bisa juga malah nggak selamat. biar aman, ya bayar taksi aja.
Quote:
Original Posted By bhiineekaa►
Itu 2 hal yg berbeda ...
- LPS menjamin sd 2m JIKA century ditutup/likuidasi
- pada kenyataannya Century tidak dilikuidasi
- Makanya yg jadi pertanyaan .. Kemana aliran uang bailout itu setelah dicairkan? (coba cek trit gw mengenai century, disitu ada sebagian jawabannya)
Quote:
Original Posted By nauseavomit►
krisis kejadian kapan pak jk ngomong kapan. ini disebut benefit of hindsight.
century udah dibailout, ekonomi indonesia nggak goyang ketika bank besar seluruh dunia luluh lantak, lantas bilang century nggak perlu dibailout.
sama aja bilang beli asuransi mobil nggak perlu karena selama mobil dipake mobilnya nggak kenapa-napa. bukan. analogi yang lebih tepat adalah:
1. beli asuransi mobil (FYI LPS didanai industri, pemerintah cuma setor awal)
2. kaca spion mobil dicongkel dan mau klaim pengganti
3. asuransi pun ganti kaca spion,
4. eh malah ribut-ribut, bilang perusahaan asuransinya dirampok karena mengganti spion mobil!
5. padahal kalau spion nggak diganti, tentunya risiko tabrakan di jalan meningkat jauh.
singkat kata, mobil kembali ke rumah dengan selamat.
Quote:
Original Posted By bhiineekaa►
Persepsi anda soal LPS dbandingkan dengan Asuransi ini missleading imho ..
-Insurance dan jaminan LPS itu dijalankan JIKA Century ditutup.. Premi LPS itu untuk menjamin saving/deposit dibawah 2m (JIKA bank ditutup)
-Permasalahannya Century tidak ditutup ..
Quote:
Original Posted By nauseavomit►
anda berdua barangkali lebih tertarik dengan teknikalitas dan tetek bengek, tapi gw berbicara dalam posisi makro;
bahwa SMI, Budiono, LPS dengan sepengetahuan SBY dan JK berusaha menyelamatkan EKONOMI INDONESIA, bukan sekadar nasabah yang dilabeli "cukong". mereka telah melaksanakan tugas mereka dengan baik, dan mereka patut mendapat terima kasih dan apresiasi atas kinerja mereka. bahwa di kemudian hari JK malah bermanuver seperti ini, alangkah tidak elok dilihat.
sekian.
Quote:
Original Posted By bhiineekaa►
Posisi makro? Makro apaan? Makanya kita harus paham dulu permasalahan baru bisa objektif ... Jangan karena kita like atau dislike sama seseorang, terus kita membela kebijakannya ....
- boediono juga belum tentu salah
- sri mulyani juga
- JK dan SBY juga belum tentu benar
Berapa asset century? Bandingkan dengan total asset perbankan saat itu ..
Apakah ente bisa jelaskan apa arti SISTEMIK? Dan apakah si Century bisa dikatakan sistemik? Kenapa?
Kalau century ditutup toh duit nasabah dibalikin juga kok sama LPS..
Quote:
Original Posted By nauseavomit►
kembali ke kata-kata pertama gw di thread ini:
benefit of hindsight. kalau saya punya formula yang bisa mengukur pengaruh potensi kegagalan bank dengan aset tertentu kepada ekonomi secara sistemik, dengan mengkuantifikasi psikologi masyarakat:
herding behavior,
greed, dan
fear, barangkali saya udah dapat nobel ekonomi.
Quote:
Original Posted By shurta►
neh gw sepahan sama ini.
dah sering gw dgr koq ada yg menanyakan tentang bagaimana cra mengkalkulasi psikologi pasar saat itu toh yg bias nanya gne cma tau dari hitam diatz putih yg faktanya rumus tentang cra menghtung tentang psikologi pasar sampe skrnh lum ada yg bisa para pengmbil kebijakan adalah menganalogikan tentang psikologis dasar manusia sbg acuan untk pengambilan keputusan saat itu.
JD gw dukung bu sri mulyani dan pak boediono.
dan 1 lg JK ngmong kalo 2008 itu ga ada krisis alasan nya krna pertumbuhan ekonomi waktu itu msh stabil yg jd pertanyaan gw adalah apakah JK punya data yg menguatkan tentang pendapatnya itu, gw rasa gak cz JK cma ngliat hasil akhr nya doank tpwga ngliat proses nya.
Quote:
Original Posted By bhiineekaa►
Nah itu dia ... Orang sekaliber Agus juga udah kasih saran kok ..
Manusia yg ente maksudkan itu terlalu banyak ... Gak ada pengaruhnya ,,,Nasabah bank mandiri, bni, bri etc gak akan terpengaruh .... yg paling terkait itu ya cuma nasabah century diatas 2m ... Yg dibawah 2m kan diganti LPS toh? bank IFI juga dilikuidasikan? Gak ada sistemik juga kan?
Quote:
Original Posted By nauseavomit►
jangan meremehkan herding behavior gan. apalagi dikombinasi panik. bukan cuma sekali bank sehat bisa jadi sakit gegara nasabahnya ikut-ikutan tarik dana dalam bank rush. kita beruntung tahun 2008 tidak sampai rush besar-besaran. tetapi siapa yang menjamin? tidak ada.
Quote:
Original Posted By nauseavomit►
gw bahkan nggak ngeh lo tambahin soal pasal 100 sampe lo berkoar-koar, jadi kalau mau menyalahkan orang, salahkan diri lo sendiri.
berhubung gw udah terlanjur ngeh soal pasal 100, inilah jawaban gw: masih belum sesuai formula yang gw minta, yakni pasal yang melarang LPS secara spesifik melakukan penggantian dana nasabah 100%.
buat lo formula kata-kata UU tidak penting? pikir lagi. dengan logika permintaan gw sebelumnya aja udah jelas: seandainya LPS mengkhianati amanat mereka dalam UU terkait pengembalian duit nasabah, tentunya udah ada yang menuntut LPS soal itu. mereka yang ahli hukum beneran, bukan lo.
Quote:
Original Posted By silit.burit►
Kalau gw lihat disini, semua pihak pd cari aman pantat masing2 sambil nyalahin pihak lain
Sby jk bukannya kompak membela keputusan anak buahnya malah lepas tangan. Sistemik itu ketika satu bank di rush bank lain akan ikut2an di rush, bank sesehat apapun itu tidak bakal punya cukup dana cair buat mengembalikan dana nasabah saat itu juga.
Pertanyaannya dibalik, lu bisa jamin bank lain gak ikut2an di rush?
Kalo gw bisa tunjukkan bank kecil yg memicu rush bank lain, gimana? Northern rock di inggris
