Di sebuah lorong jalanan di kota kecil yang bernama Long Lake City, hidup sepasang anak laki-laki kembar yatim piatu, Alex Fernandez dan Antonio Fernandez.
Meskipun mereka berdua kembar, namun keduanya memiliki karakter yang saling bertolak belakang, seperti 2 sisi mata uang, keduanya diberi julukan oleh warga sekitar yang sesuai dengan kepribadian mereka masing-masing.
Alex Fernandez yang mempunyai pribadi yang lembut, pintar, penyayang, sopan dan baik hati diberi julukan "White Cat". Sedangkan saudaranya Antonio Fernandez mendapat julukan "Black Fox" karena karakternya yang kasar, sombong, keras, dan mudah meledak namun cerdas.
Keduanya memiliki mimpi yang sama, yaitu membuat dunia lebih baik untuk mereka. Hanya saja cara yang mereka gunakan sungguh sangat amat berbeda. White Cat tertarik menjadi penegak hukum, sedangkan Black Fox mempunyai cita-cita menjadi anggota mafia, yang pada akhirnya membawa masalah baginya.

Black Fox memulai karirnya di dunia mafia dengan menjadi kurir narkoba untuk kelompoknya yang bernama "The Dark Angel", hingga suatu saat masalahpun muncul.
Pada suatu hari Black Fox didatangi oleh 4 orang yang dikenalnya, mereka merupakan suruhan boss mafia "Devil Curse" yang menjadi musuh kelompok mafia yang Black Fox menjadi anggotanya.
Keempat orang itu adalah :
1. Michael Dubb(MD), seorang polisi korup yang sering membersihkan nama kelompok mafianya apabila terjadi masalah.
2. David Barletta(DB), seorang pembunuh bayaran yang terkenal sadis dan selalu rapi dalam setiap mengerjakan tugasnya.
3. Violet Scarlop(VS), seorang pramuria yang menjadi mata-mata dan informan bagi kelompoknya. Terkenal sebagai "Wanita Murahan Termahal".
4. Johny Smith(JS), anggota baru kelompok Devil Curse yang mendapat tugas pertama untuk "membereskan" Black Fox.
Keempat orang itu menemui Black Fox ketika dia sedang minum bersama kakaknya si White Cat. Karena merasa akan timbul masalah, Black Fox menyuruh White Cat untuk pergi dari bar tempat mereka minum dengan memberikan sebuah catatan kepada White Cat dan berkata "Bacalah ketika kamu mendengar sirine".
White Catpun memenuhi permintaan adiknya untuk pergi dari bar tersebut dengan berat hati dan penuh kekhawatiran tentunya.
Lima menit White Cat berjalan, terdengar suara sirine polisi dan ambulance dari arah bar tadi, kemudian dia membaca catatan yang diterimanya,

White Catpun langsung berlari menuju bar tersebut. Betapa terkejutnya dia, ternyata adiknya yang selama ini menjadi pelindungnya terbujur kaku dengan peluru menembus rusuk kanan ke-3nya. Dia mendekat dan memeluk jasad adiknya, dia mengamati wajah adiknya untuk terakhir kalinya, White Cat melihat ada yang aneh dengan adiknya, dia seperti menyembunyikan sesuatu di mulutnya, kemudian dia mengambilnya ternyata sebuah selongsong peluru yang dia ketahui bukan selongsong peluru kaliber 5.7 milik adiknya melainkan 38mm yang entah milik siapa.
Mungkinkah Black Fox ingin memberi tahu siapa yang telah membunuhnya dengan menyimpan selongsongnya??
White Catpun bersumpah akan membalaskan dendam adiknya dengan menemukan siapa pemilik selongsong peluru 38mm ini.