- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
21 April Hari Kartini. Emansipasi Wanita ? Mari Buka Mata


TS
eigeruser
21 April Hari Kartini. Emansipasi Wanita ? Mari Buka Mata
Quote:
سْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرحْمَنِ الرحِيْم
Pertama-tama Selamat Hari Kartini !
Pertama-tama Selamat Hari Kartini !
Spoiler for No Repost:

Quote:

Quote:
Seperti yang kita ketahui setiap tanggal 21 April merupakan Hari Kartini dimana disaat yang bersamaan arus Emansipasi Wanita terus dikumandangkan oleh para kaum wanita modern. Pertanyaannya apakah yang dimaksud dengan Hari Kartini mempunyai arti yang sama dengan Emansipasi wanita ?
Silahkan dibaca lebih lanjut gan. . .
Silahkan dibaca lebih lanjut gan. . .
Quote:
Spoiler for Secularism Symbol:

Sejarah Emansipasi Wanita
Emansipasi berasal dari bahasa latin “emancipatio” yang artinya pembebasan dari tangan kekuasaan. Di zaman Romawi dulu, membebaskan seorang anak yang belum dewasa dari kekuasaan orang tua, sama halnya dengan mengangkat hak dan derajatnya. Adapun makna emansipasi wanita adalah perjuangan sejak abad ke 14 M, dalam rangka memperoleh persamaan hak dan kebebasan seperti hak kaum laki-laki (Kamus ilmiah Populer hal 74-75). Jadi para penyeru emansipasi wanita menginginkan agar para wanita disejajarkan dengan kaum pria di segala bidang kehidupan.
Gerakan emansipasi wanita ini sebenarnya tumbuh subur dari akar sistem sekuler tatkala mereka memisahkan nilai agama dari kehidupan, mengganti dengan pemikiran yang bersumber dari ideologi materialisme, rasionalisme, komunisme, kapitalisme, nasionalisme, sosialisme serta liberalisme. Semua pemikiran tersebut berangkat dari sikap penolakan wahyu dan mengingkari adanya Tuhan sehingga menuhankan diri sendiri dan membuat aturan sendiri. Emansipasi wanita sangat giat dalam memutarbalikkan kebenaran dan pemahaman yang dipengaruhi oleh kepentingan materi serta pemikiran sosial untuk menghilangkan nilai-nilai agama bahkan mempromosikan pemikiran atheis.
Dalam Negara Sekuler-Kapitalis nilai yang dihargai adalah nilai materi, sehingga pandangan miring muncul terhadap wanita ketika mereka hanya hidup untuk mengurus rumah tangga yang tidak menghasilkan materi. Selanjutnya mereka yang seperti itu dianggap mempunyai martabat rendah, ditindas dan dinomorduakan.
Abad pertengahan yang ditandai dengan berakhirnya masa kegelapan dan munculnya pencerahan di Eropa, memberikan kontribusi terhadap lahirnya gerakan emansipasi perempuan. Emansipasi di sini berarti membebaskan manusia dari lingkup yang membatasinya (misalnya: adat dan agama), ini dimanfaatkan oleh sebagian perempuan untuk memperjuangkan hak-hak mereka yang selama ini dirampas. Inti dari perjuangan ini adalah kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, perempuan bisa tampil di depan publik dan melakukan apa saja yang ia bisa lakukan sehingga sama dengan laki-laki.
Di Barat, ide emansipasi perempuan telah berkumandang semenjak abad 18, sebagai akibat dari kekecewaan perempuan terhadap kondisi Negara-negara Eropa yang tidak membuat perubahan apapun bagi kaum perempuan. Pada awal abad tersebut perempuan selalu menjadi obyek di masyarakat, hak-hak mereka kurang diperhatikan. Selanjutnya gerakan emansipasi muncul di awal abad ke 20, salah satu gerakan yang menonjol adalah gerakan women’s lib di Amerika Serikat (AS) yang menuntut persamaan antara laki-laki dan perempuan. Hak perempuan disamakan dengan anak-anak, mereka tidak memiliki hak milik atas harta, tida mendapatkan hak pendidikan yang layak, hak bekerja dan politik. Mereka menuntut perubahan Undang-undang untuk mendapatkan hak-hak tersebut.
Gerakan ini mereda hingga tahun 1960-an, seorang Feminis AS, Betty Freidan memunculkan buku berjudul Feminine mystique. Dalam bukunya, Freidan menggugat peran domestik perempuan yaitu di dalam rumah tangga yang menyebabkan perempuan tidak bisa mengembangkan kepribadiannya. Bahkan Millet dalam bukunya, Sexual Politics, mengatakan dengan lantang bahwa motherhood is slavery (Ibu rumah tangga sama dengan budak) dan institusi keluarga adalah lembaga old age evil (setan tua). Tulisan-tulisan ini mendorong agar kaum perempuan berbondong-bondong keluar rumah, merambah segala bidang, dan meninggalkan rumah tangga demi mencapai kesetaraan dengan laki-laki. Inilah inti gerakan emansipasi yaitu liberalisasi atau pembebasan perempuan.
Quote:
Spoiler for Emancipation Symbol:

Bahaya Emansipasi Wanita
Gelombang emansipasi begitu besar menimpa perempuan di dunia termasuk Indonesia. Setidaknya terdapat empat bahaya emansipasi bagi kaum wanita
Pertama,dengan emansipasi para wanita akan sibuk dengan aktivitasnya di ruang publik. Sehingga cenderung mengabaikan keluarganya. Hasilnya, keluarga-keluarganya akan menjadi keluarga berantakan. Anak-anak terpaksa diasuh oleh pembantu, atau oleh baby sister elektronik yaitu TV. Tumbuh kembangnya menjadi tidak terperhatikan. Selain itu, keharmonisan rumah tanggapun akan memudar akibat kesibukan luar biasa yang harus dijalani oleh perempuan. Keluarga pun tidak lagi menjadi baiti jannati, tapi baiti naari. Sangat besar kemungkinan dengan kondisi seperti ini, perselingkuhan marak, munculnya PIL dan WIL, serta kebebasan seksual.
Kedua, terjadi pembatasan reproduksi. Ketika perempuan sibuk beraktifitas diluar rumah, reproduksi akan terhambat. Anggapan memiliki anak akan merepotkan dan menghambat karir, sehingga kaum perempuan cenderung malas memiliki anak. Bahkan malas menikah. Pada akhirnya, masyarakat terancam kehilangan generasi. Inilah masalah yang kini dihadapi oleh masyarakat Barat. Pemerintah mereka harus mengeluarkan subsidi besar agar kaum perempuan mau hamil dan melahirkan.
Ketiga, emansipasi membuahkan kegelisahan bagi kaum perempuan. Kaum perempuan yang sibuk beraktivitas diluar rumah, pada akhirnya menderita Cinderella complex. Kegelisahan akibat menanti sang pangeran yang akan menjadi teman sejatinya. Namun sang pangeran tidak kunjung tiba. Karena kaum pria terlanjur menganggap perempuan kini sudah super women, yang tidak butuh pria.
Keempat, hilangnya kasih sayang ibu pada anaknya. Kasih sayang mereka hanya terukur oleh besarnya gaji para ibu pada anaknya. Hasilnya, anak-anak mereka akan tumbuh kekurangan kasih sayang. Ketika beranjak dewasa, anak-anak ini pun jadi kurang perhatian pada orang tua mereka. Fenomena panti jompo menghiasai gambaran masyarakat sekarang.
Quote:
Hak asasi wanita menurut konsep mereka (Barat) dalam hal ini Emansipasi Wanita adalah dengan menelantarkan pekerjaan rumah tangga, mengabaikan dalam mengasuh anak, karena pekerjaan rumah tangga adalah sebagai bentuk usaha yang tidak menghasilkan keuntungan materi, dan merupakan tugas sampingan yang bersifat sukarela dan menyibukkan wanita di rumah akan membunuh kreatifitas dan potensi SDM. Bagaimana bisa mendidik anak, menjaga martabat, membina keutuhan keluarga dan menciptakan ketenangan jiwa, jika semua itu mereka anggap merugikan dan membunuh kreatifitas? Justru orang yang tidak kreatiflah yang berfikiran seperti itu. Wanita sebagai ibu rumah tangga tetap bisa mengeluarkan kreatifitasnya. Yaitu dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan di rumah yang sesuai dengan tabiatnya. Seperti menjahit, memasak, merawat tanaman, dan sebagainya.
Wanita mempunyai peran penting dalam mencetak anak – anak nya menjadi generasi – generasi penerus yang memberikan bobot pada bumi ini. Bahkan Ibu Kartinisebagai tokoh pergerakan wanita Indonesia menulis ;
"Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama. “
[Surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902].
Wanita mempunyai peran penting dalam mencetak anak – anak nya menjadi generasi – generasi penerus yang memberikan bobot pada bumi ini. Bahkan Ibu Kartinisebagai tokoh pergerakan wanita Indonesia menulis ;
"Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama. “
[Surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902].
Quote:
Quote:
So menurut TS apa yang didengungkan Ibu Kartini tentang emansipasi Perempuan berbeda jauh dengan yang di umbar2kan selama ini. Ibu Kartini menyampaikan kesetaraan hak antara laki-laki dengan perempuan terletak dari kesamaan mendapatkan pengajaran dan pendidikan yang baik bukan seperti apa yang terjadi sekarang yang memandang materi sebagai nomor satu untuk diraih (kehilangan kodrat sebagai perempuan yang harusnya mengurus anak dan membesarkan anak-anak dengan sebaik-baiknya)
Disini bukan berarti TS menyalahkan para wanita yang berkarir, selama wanita tersebut dapat mengurus anaknya dengan sebaik-baiknya (menghasilkan anak yang baik-baik) dan dapat mengurus keluarga disamping berkarir tidak ada masalah. Menjadi masalah ketika anak-anak terlantar ketika sang Ibu malah menyibukkan diri berkarir, anak tidak terperhatikan, suami dan urusan keluarga digantungkan kepada pembantu rumah tangga. Menjadi masalah ketika wanita telah keluar dari Kodratnya sebagai IBUyang mengurus, membesarkan dan menjaga keluarga terutama anaknya agar mempunyai karakter yang baik.
Menjadi sebuah pertanyaan,
Dengan keterbatasan fisik sebagai seorang manusia biasa, bisakah wanita membagi waktunya dengan baik antara karir dan pekerjaan rumah tangga. Karena seorang wanita tersebut harus bisa bersinergi antara berkarir dengan pekerjaan didalam rumah terutama perhatian kepada anak-anaknya.
Bila tidak
Biarkanlah Sang Ayah sebagai pencari nafkah sesuai kodratnya. . .
Disini bukan berarti TS menyalahkan para wanita yang berkarir, selama wanita tersebut dapat mengurus anaknya dengan sebaik-baiknya (menghasilkan anak yang baik-baik) dan dapat mengurus keluarga disamping berkarir tidak ada masalah. Menjadi masalah ketika anak-anak terlantar ketika sang Ibu malah menyibukkan diri berkarir, anak tidak terperhatikan, suami dan urusan keluarga digantungkan kepada pembantu rumah tangga. Menjadi masalah ketika wanita telah keluar dari Kodratnya sebagai IBUyang mengurus, membesarkan dan menjaga keluarga terutama anaknya agar mempunyai karakter yang baik.
Menjadi sebuah pertanyaan,
Dengan keterbatasan fisik sebagai seorang manusia biasa, bisakah wanita membagi waktunya dengan baik antara karir dan pekerjaan rumah tangga. Karena seorang wanita tersebut harus bisa bersinergi antara berkarir dengan pekerjaan didalam rumah terutama perhatian kepada anak-anaknya.
Bila tidak
Biarkanlah Sang Ayah sebagai pencari nafkah sesuai kodratnya. . .
Quote:

Quote:
Komen Kaskuser :
Spoiler for Komen Kaskuser:
Quote:
Original Posted By kanesa03►bener banget thread agan. ane setuju gan,emansipasi wanita hanya kedok untuk memasukkan ide ide sekularisme
Quote:
Original Posted By chokihartono►wanita sekarang udah banyak menyalah artikan yg namanya emansipasi yah gan....!!!terharu 





Quote:
Original Posted By darkcloudangel►emansipasi wanita dalam dunia modern:
Menginginkan hak yang sama seperti laki2, namun tetap memintakewajiban yang lebih rendah dari laki2..
Para feminis modern pemikirannya dah jauh dari permikiran kartini, dan kadang kelewatan. kl emang bener2 mau setara syaratnya :
Menginginkan hak yang sama seperti laki2, namun tetap memintakewajiban yang lebih rendah dari laki2..
Para feminis modern pemikirannya dah jauh dari permikiran kartini, dan kadang kelewatan. kl emang bener2 mau setara syaratnya :
- kl rumah bocor, naik sendiri betulin genteng;
- kl punya karir dan penghasilan, kasi ke keluarga tanpa harus besar kepala dan merendahkan pasangan;
- dan terakhir, suruh kencing berdiri tanpa nyiprat kemana2 bisa ga?
Quote:
Original Posted By Mawar_Hitam►kalo ane sih nanggepinnya simple
kalo sanggup ya lakuin tapi nanti jangan ngeluh. kalo nanti endingnya jadi buruk ane cuma bisa ketawa2 aja sambil bilang "emansipasi ya?"
kalo sanggup ya lakuin tapi nanti jangan ngeluh. kalo nanti endingnya jadi buruk ane cuma bisa ketawa2 aja sambil bilang "emansipasi ya?"

Quote:
Original Posted By AlphaDraconis►
Sayangnya ada standar-ganda dalam nilai sosial masyarakat setelah dikenalkannya emansisapi ini:
Laki-laki masih harus bersikap "gentlemen" terhadap wanita, masih harus ngalah, masih harus menderita disparasi gaji padahal kerjanya lebih keras.
Sayangnya ada standar-ganda dalam nilai sosial masyarakat setelah dikenalkannya emansisapi ini:
Laki-laki masih harus bersikap "gentlemen" terhadap wanita, masih harus ngalah, masih harus menderita disparasi gaji padahal kerjanya lebih keras.
Quote:
Original Posted By kala.ngkang►wanita itu trcipta dr tulang rusuk,,maka janganlah mencoba jadi TULANG PUNGGUNG ,pekiwan gan,
Quote:
Original Posted By kala.ngkang►
slagi suami ridho tdk mslh,tp ktka suami tdk ridho,mka patuhlah pd suami,,,tnggung jwb dunia akherat wanita itu d pndak laki2(suami),,ridho suami adlh ridho tuhan,,
slagi suami ridho tdk mslh,tp ktka suami tdk ridho,mka patuhlah pd suami,,,tnggung jwb dunia akherat wanita itu d pndak laki2(suami),,ridho suami adlh ridho tuhan,,
Quote:
Original Posted By bagongsetan►bini ane kerja gan.....dan ya gitu lah...ada baik buruk nya...kl menurut ane cari istri yang ngurus keluarga aja deh....





Quote:
Original Posted By mr.governoor►terkadang emansipasi dijadikan tameng oleh wanita untuk lari dari kewajiban 

Quote:
Original Posted By dennydwiputra►emansipasi wanita?
emang wanita sekarang mau nuntut apa lgi?
yang diinginkan ibu Kartini udah sejak dulu tercapai tuh
emang wanita mau apa lagi?
banyak mau!!

emang wanita sekarang mau nuntut apa lgi?
yang diinginkan ibu Kartini udah sejak dulu tercapai tuh
emang wanita mau apa lagi?
banyak mau!!

Quote:
Original Posted By fairlyferredine►betul gan..kalo kita mau mempelajari apa itu emansipasi bagi Kartini, adalah wanita menjadi lebih pandai sebagai Ibu & istri. Bukannya mengambil alih peran suami. Ane sendiri working wife, tapi ane gak pernah meninggalkan kewajiban istri untuk melayani suami, termasuk berdandan & memasak untuknya 

Quote:
Original Posted By lordandi►dulu sempet baca artikel di internet
garis besarnya KARTINI PAHLAWAN YANG DI PAKSAKAN.
http://padmanaba.or.id/apa-sebenarny...-oleh-kartini/
[url]https://id.berita.yahoo.comS E N S O Rnewsroom-blog/kartini-bikinan-belanda-115312433.html[/url]
garis besarnya KARTINI PAHLAWAN YANG DI PAKSAKAN.
http://padmanaba.or.id/apa-sebenarny...-oleh-kartini/
[url]https://id.berita.yahoo.comS E N S O Rnewsroom-blog/kartini-bikinan-belanda-115312433.html[/url]
Quote:
Original Posted By alanpas►yg trmasuk emansipasi wanita yg salah bgt tuh kaya d'negara barat,masa iya ce mau d'setarakan dalam hal tlanjang dada kaya co..wanita d'sono demo biar ga ada orang yg tllu mrhatiin mreka saat tlanjang dada d'dpan umum..nurut ane ya wajar aja co pada mupeng kalo ngeliat t*ket gundal gandul mah..
Lagian emansipasi wanita tu sbnr'y nuntut ksetaraan hak hidup yg sma kaya pria..dmana mreka bisa skolah smpai jnjang yg tinggi,bisa brgaul dan brtman..
R.A. Kartini tu sbnr'y cuma ga mau wanita d'indonesia ngalamin kaya wanita2 d'arab yg gmna2 brasa salah mulu..bhkan punya anak wanita aja smpe d'sesali..
Lagian emansipasi wanita tu sbnr'y nuntut ksetaraan hak hidup yg sma kaya pria..dmana mreka bisa skolah smpai jnjang yg tinggi,bisa brgaul dan brtman..
R.A. Kartini tu sbnr'y cuma ga mau wanita d'indonesia ngalamin kaya wanita2 d'arab yg gmna2 brasa salah mulu..bhkan punya anak wanita aja smpe d'sesali..
Quote:
Original Posted By alanpas►
yaapz bner nie kata sista d'atas..sblum nikah bebas lah ce krja asalkan halal..tp kalo udah krja yaa harus seijin laki'y..toh niat sang istri bantuin laki'y..kalo laki ga ngijinin,ya ga usah krja..istri msih bisa bantuin nyari duit..kaya buka warung,usaha katering..
Emansipasi bukan berati harus meninggalkan kodrat2 wanita!!
yaapz bner nie kata sista d'atas..sblum nikah bebas lah ce krja asalkan halal..tp kalo udah krja yaa harus seijin laki'y..toh niat sang istri bantuin laki'y..kalo laki ga ngijinin,ya ga usah krja..istri msih bisa bantuin nyari duit..kaya buka warung,usaha katering..
Emansipasi bukan berati harus meninggalkan kodrat2 wanita!!
Diubah oleh eigeruser 22-04-2014 18:31
0
8.5K
Kutip
62
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan