- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[kisah nyata] cerita saya dan punk!


TS
sebastian69
[kisah nyata] cerita saya dan punk!
Apa yang agan pikirkan ketika melihat gambar dibawah ini:
pasti ada banyak beragam pendapat terutama anak muda berusia 14-21 Tahun. ada yang ingin seperti mereka, adapula yg membenci mereka. baiklah ini ceritaku:
![[kisah nyata] cerita saya dan punk!](https://s.kaskus.id/images/2014/04/21/6701776_20140421052340.jpg)
saat kuliah teman ku yang kuceritakan diatas kami masih saling berhubungan dan bermain bersama, namun lama-lama ku merasa kurang nyaman dalam bergaul karena semakin berbedanya jalan pikiran antar kami berdua. berikut perbedaan pendapat kami
![[kisah nyata] cerita saya dan punk!](https://s.kaskus.id/images/2014/04/21/6701776_20140421070307.jpg)
setelah membaca pemaparan TS diatas sampailah pada apa yang ingin TS sampaikan. sudah 10 tahun sejak saya dan temanku mengambil jalan yang berbeda, kini temanku bertobat dan kembali kepada orang tuanya. mencoba mencari pekerjaan yang layak dengan ijazah SMUnya, namun sudah membuang waktu 10tahun yang berharga
saya mengambil kesimpulan:
1. Jalan Punk tidak memiliki masadepan. apa yang bisa diberikan dalam mengambil jalan ini? jika tidak mempunyai uang untuk kuliah bukan alasan menjadi Punk! Jangan manja!! TS memiliki teman-teman yang kuliah tidak meminta uang pada orang tua. mereka bekerja seadanya dan menisihkan uang untuk kuliah.
2. Kuliah bukan satu-satunya jalan masa depan namun eskalator menuju masa depan. memang saya menyadari nasib siapa yang bisa memprediksi, banyak orang hebat tidak menyelesaikan S1 nya, Top Ittipat, einstein, Bill Gates, mark zuckerberg dll. pertanyaannya disini adalah, apakah kalian secerdas dan segigih mereka sehingga berani membandingkan diri dengan mereka? saya katakan eskalator karena dengan kuliah dalam waktu 4 tahun kita bisa menguasai suatu ilmu daripada harus belajar sendiri, dan 4 tahun adalah waktu yang sangat singkat! belajar bukan kewajiban melaikan kebutuhan
3. pekerjaan punk tidak memiliki kontribusi bagi masyarakat, mengamen dan menciptakan lagu kemudian dinyanyikan di lampu lalulintas, tempat2 umum tidak memberikan kenyamanan buat saya. namun agar mobil saya tidak digores terpaksa harus memberi uang. sedang menikmati semangkuk bakso, ronde, atau jajanan warung lainnya paling terganggu bila ada punk mengamen. dengan nafas bau naga dan kemampuan bermusik seadanya meminta uang secara halus terkadang kasar samgat merusak ketenangan.
andai anak2 punk tersebut bekerja di pabrik, menjadi sopir, sales, dll jalanan pun terasa damai.
4. punk adalah sampah masyarakat.
memang benar saya katakan. yang membuat punk sampah yang
pertama adalah, badan bau karena tidak pernah mandi, baju lusuh karena dipakai terus, nafasnya juga bau, singkatnya tidak higienis. jangan marah jika ku berkata demikian. saya buka orang sok bersih, bahkan tukang, petani, supir angkot atau pekerja lapangan lainnya itu jika saat santai mereka bersih. sehingga pada dasarnya setiap orang ingin badannya bersih.
kedua, membuat kota kotor. dengan buang air besar sembarangan, tidur di emperan toko, makan makanan dari bak sampah (saya pernah melihat sendiri), minum minuman keras di pinggir jalan. membuat kurang nyaman jika keluar larut malam.
ketiga, punk memiliki profesi yang tidak berguna, sebagian besar profesi punk adalah mengamen, berdasar pengamatan saya selama 10 tahun, andai ada yang berprofesi lain merupakan sebagian kecil saja.
saya paling tidak suka terhadap pengamen yang bertujuan untuk membeli miras. uang tersebut berasal dari gaji saya, kerja keras yang saya tempuh bertahun2, belajar keras sehingga mampu memiliki penghasilan, dengan mudahnya ditukar dengan lagu yang sumbang dan suara dari alat musik seadanya.
walau hanya seribu atau duaribu rupiah saja, tidak bermaksud saya pelit namun bila tidak diawali dengan kerja keras tidak mungkin uang itu ada. yang saya maksud adalah sumber uang tersebut berasal. saya mendapatkan sumber uang tersebut tidak mudah.
bagi yang sudah bekerja pasti memahami bahwa mencari uang tidak mudah. maka hormatilah mereka yang bekerja dengan perprofesi yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. jual nasi kucing ataupun es degan, menjadi pembantu ataupun kuli 100xlipat lebih berguna daripada menjadi pengamen.
sekian dari pemaparan saya, bila ingin ada tanggapan dengan senang hati saya persilahkan.
Ilustrasi:
![[kisah nyata] cerita saya dan punk!](https://s.kaskus.id/images/2014/04/21/6701776_20140421065939.jpg)
Spoiler for buka:
![[kisah nyata] cerita saya dan punk!](https://s.kaskus.id/images/2014/04/21/6701776_20140421044951.jpg)
Spoiler for buka:
![[kisah nyata] cerita saya dan punk!](https://s.kaskus.id/images/2014/04/21/6701776_20140421045121.jpg)
pasti ada banyak beragam pendapat terutama anak muda berusia 14-21 Tahun. ada yang ingin seperti mereka, adapula yg membenci mereka. baiklah ini ceritaku:
Spoiler for Cerita:
bermula pada tahun 2004, saya adalah mahasiswa baru di sebuah universitas (maaf tidak bisa saya sebutkan) dan mengambil jurusan hukum.
dikala itu demam punk besar-besaran. banyak teman saya yang mengikuti jejak punk, yaitu kemandirian dan anti kemapanan.
saat itu menjadi mahasiswa dianggap anak manja dan percumah karena hanya mengejar ijasah. sayapun sempat terlena, namun karena ketakutanku dan rasa hormat terhadap orang tua saya urungkan niat menjadi anak punk.
seiring berjalannya waktu temanku tadi yang menjadi punk berhasil membuka tempat tato, tindik dan stiker. hmmm... saat itu jiwa labil ku bergetar, apakah adagunanya kuliah ini, atau hanya menyenangkan orangtua saja. akupun ingin cepat mencari uang. namun kupendam keinginan itu dalam2 sebab ayahku sudah tiada dan tinggal ibu seorang, tidak bijak membuat sedih beliau untuk mencoba bergaya punk.
di saat itu waktuku hanya habis untuk tugas kuliah, bukan berati tidak ingin berwiraswasta namun ibuku berpesan "pentingkan kuliah tidak usah pikir yang lain, kalau ingin cari uang ya cepat selesaikan kuliah, karena kuliah ini buang uang jika tidak bersungguh-sungguh".
sayapun tersadar kalau kuliahku sudah membuang uang banyak, sayapun giat belajar, saya maksimalkan sks tiap semesternya, jika libur semester saya mencari uang tambahan dengan jaga warung. bukan karena saya butuh uang namun sekedar memuaskan keinginan untuk bagaimana rasanya mencari uang.
ahkirnya masa skripsi tiba. kuselesaikan hanya dengan waktu 2bulan. dalam pikiran saya saat itu waktu adalah uang. semakin lama di bangku kuliah semakin banyak uang yg kubuang. padahal bisa buat beli ps2, psp, hp terbaru itulah yang kupikirkan diwaktu itu. entah motivasi yang jelek atau baik yang penting berhasil.
dikala itu demam punk besar-besaran. banyak teman saya yang mengikuti jejak punk, yaitu kemandirian dan anti kemapanan.
saat itu menjadi mahasiswa dianggap anak manja dan percumah karena hanya mengejar ijasah. sayapun sempat terlena, namun karena ketakutanku dan rasa hormat terhadap orang tua saya urungkan niat menjadi anak punk.
seiring berjalannya waktu temanku tadi yang menjadi punk berhasil membuka tempat tato, tindik dan stiker. hmmm... saat itu jiwa labil ku bergetar, apakah adagunanya kuliah ini, atau hanya menyenangkan orangtua saja. akupun ingin cepat mencari uang. namun kupendam keinginan itu dalam2 sebab ayahku sudah tiada dan tinggal ibu seorang, tidak bijak membuat sedih beliau untuk mencoba bergaya punk.
di saat itu waktuku hanya habis untuk tugas kuliah, bukan berati tidak ingin berwiraswasta namun ibuku berpesan "pentingkan kuliah tidak usah pikir yang lain, kalau ingin cari uang ya cepat selesaikan kuliah, karena kuliah ini buang uang jika tidak bersungguh-sungguh".
sayapun tersadar kalau kuliahku sudah membuang uang banyak, sayapun giat belajar, saya maksimalkan sks tiap semesternya, jika libur semester saya mencari uang tambahan dengan jaga warung. bukan karena saya butuh uang namun sekedar memuaskan keinginan untuk bagaimana rasanya mencari uang.
ahkirnya masa skripsi tiba. kuselesaikan hanya dengan waktu 2bulan. dalam pikiran saya saat itu waktu adalah uang. semakin lama di bangku kuliah semakin banyak uang yg kubuang. padahal bisa buat beli ps2, psp, hp terbaru itulah yang kupikirkan diwaktu itu. entah motivasi yang jelek atau baik yang penting berhasil.
Spoiler for Perdebatan ku dan punk:
![[kisah nyata] cerita saya dan punk!](https://s.kaskus.id/images/2014/04/21/6701776_20140421052340.jpg)
saat kuliah teman ku yang kuceritakan diatas kami masih saling berhubungan dan bermain bersama, namun lama-lama ku merasa kurang nyaman dalam bergaul karena semakin berbedanya jalan pikiran antar kami berdua. berikut perbedaan pendapat kami
Spoiler for mahasiswa anak manja:
dimata teman saya, menjadi mahasiswa adalah anak manja yang bisanya minta uang pada orangtua. saya tidak bisa membantah, memang saya hanya bisa minta orangtua untuk membeli sesuatu bahkan permen pun saya tidak bisa membeli bila tak diberi uang, apakah saya manja? saya bayar penuh tanggung jawab kuliah dengan ipk yang bisa dibilang lunayan. setiap semester saya berikan laporan ipk saya pada ibu saya, bahkan pasword untuk melihat ipk pun saya berikan, karena itu bentuk pertanggung jawaban atas pengorbanan orangtua terhadap kemanjaan saya saat itu karena belum bisa cari uang.
Spoiler for ilmu bisa otodidak:
menurut teman saya, pendidikan ini sudah di setting pemerintah untuk membuang uang, banyak ilmu yang tidak penting diajarkan saat bangku kuliah dan sekolah. dan membuat bodoh para siswanya. saat itu akupun tak bisa menjawab. memang ipk saya cukup baik, namun masih belum tahu untuk apa ilmuku kelak, yang kupikirkan hanyalah membuat ibu senang. namun di dunia kerja sekarang baru kusadari, ilmu yang kupelajari di bangku kuliah sangat berguna bahkan kurang, ku harus pontang-panting menutup kekuranganku dengan belajar sendiri, terkadang bingung karena tidak paham. sehingga ku baru sadar alangkah beruntungnya saat kuliah dulu, ada dosen yang bisa ditanya dan mau transfer ilmu. di dunia kerja ilmu adalah modal dan satu-satunya kunci untuk survive.
jangan pernah sekalipun remehkan dosen saat mengajar, atau anda akan menyesal.
jangan pernah sekalipun remehkan dosen saat mengajar, atau anda akan menyesal.
Spoiler for anti kemapanan:
nah ini adalah yang aku bingung gan, anti kemapanan. saat ini saya sudah mau menikah
dan sedang mencicil rumah. bagaimana mungkin saya membangun keluarga jika tidak mapan. bisakah agan bayangkan jika agan punya bayi tapi masih luntang-lantung di jalan, sayangkah agan dengan calon istri agan? bila iya apakah tidur dijalan adalah bentuk kasih sayang? burung saja bikin sangkar di pohon sebagai bentuk pencarian kemapanan. masa depan apa yang bisa ditawarkan bila tidak mapan?

![[kisah nyata] cerita saya dan punk!](https://s.kaskus.id/images/2014/04/21/6701776_20140421070634.jpg)
Spoiler for Pemerintah lebih baik dibubarkan:
pemerintahan NKRI lebih baik dibubarkan saja, jaman dahulu ga ada pemerintahan baik-baik saja.
nah ungkapan anti pemerintah ini membuat aku emosi gan. ahkirnya aq buka mulut. andai NKRI ini hilang kira-kira hari pertama apa yang terjadi? jawabanya adalah kekacauan besar. polisi tidak ada, Tni tidak ada, BUMN tutup, semua orang seenaknya sendiri. hukum hilang, hal sederhana saja, kalau lampu lalulintas dimatikan dan tidak ada polisi yang mengatur bagaimana? lebih parah lagi, bila ada orang masuk rumah mau minta tolong sama siapa? yang mengatur air, listrik, sembako dll. saya jamin seperti di film-film tentang apocalypse, yang kuat menindas yang lemah, penjarahan, pemerkosaan, pembantaian.
kalau pada ahkirnya jawabanya pendirian pemerintah baru lagi kenapa tidak buat partai saja? di indonesia negaranya kan demokrasi, kumpulkan orang2 yang memang ingin memperbaiki pemerintahan, membentuk partai, taruh orang2 baik di pemerintahan maka NKRI akan kembali baik tanpa melewati kekacauan besar tadi.
nah ungkapan anti pemerintah ini membuat aku emosi gan. ahkirnya aq buka mulut. andai NKRI ini hilang kira-kira hari pertama apa yang terjadi? jawabanya adalah kekacauan besar. polisi tidak ada, Tni tidak ada, BUMN tutup, semua orang seenaknya sendiri. hukum hilang, hal sederhana saja, kalau lampu lalulintas dimatikan dan tidak ada polisi yang mengatur bagaimana? lebih parah lagi, bila ada orang masuk rumah mau minta tolong sama siapa? yang mengatur air, listrik, sembako dll. saya jamin seperti di film-film tentang apocalypse, yang kuat menindas yang lemah, penjarahan, pemerkosaan, pembantaian.

kalau pada ahkirnya jawabanya pendirian pemerintah baru lagi kenapa tidak buat partai saja? di indonesia negaranya kan demokrasi, kumpulkan orang2 yang memang ingin memperbaiki pemerintahan, membentuk partai, taruh orang2 baik di pemerintahan maka NKRI akan kembali baik tanpa melewati kekacauan besar tadi.
Spoiler for Kesimpulan:
![[kisah nyata] cerita saya dan punk!](https://s.kaskus.id/images/2014/04/21/6701776_20140421070307.jpg)
setelah membaca pemaparan TS diatas sampailah pada apa yang ingin TS sampaikan. sudah 10 tahun sejak saya dan temanku mengambil jalan yang berbeda, kini temanku bertobat dan kembali kepada orang tuanya. mencoba mencari pekerjaan yang layak dengan ijazah SMUnya, namun sudah membuang waktu 10tahun yang berharga

saya mengambil kesimpulan:
1. Jalan Punk tidak memiliki masadepan. apa yang bisa diberikan dalam mengambil jalan ini? jika tidak mempunyai uang untuk kuliah bukan alasan menjadi Punk! Jangan manja!! TS memiliki teman-teman yang kuliah tidak meminta uang pada orang tua. mereka bekerja seadanya dan menisihkan uang untuk kuliah.
2. Kuliah bukan satu-satunya jalan masa depan namun eskalator menuju masa depan. memang saya menyadari nasib siapa yang bisa memprediksi, banyak orang hebat tidak menyelesaikan S1 nya, Top Ittipat, einstein, Bill Gates, mark zuckerberg dll. pertanyaannya disini adalah, apakah kalian secerdas dan segigih mereka sehingga berani membandingkan diri dengan mereka? saya katakan eskalator karena dengan kuliah dalam waktu 4 tahun kita bisa menguasai suatu ilmu daripada harus belajar sendiri, dan 4 tahun adalah waktu yang sangat singkat! belajar bukan kewajiban melaikan kebutuhan
3. pekerjaan punk tidak memiliki kontribusi bagi masyarakat, mengamen dan menciptakan lagu kemudian dinyanyikan di lampu lalulintas, tempat2 umum tidak memberikan kenyamanan buat saya. namun agar mobil saya tidak digores terpaksa harus memberi uang. sedang menikmati semangkuk bakso, ronde, atau jajanan warung lainnya paling terganggu bila ada punk mengamen. dengan nafas bau naga dan kemampuan bermusik seadanya meminta uang secara halus terkadang kasar samgat merusak ketenangan.
andai anak2 punk tersebut bekerja di pabrik, menjadi sopir, sales, dll jalanan pun terasa damai.
4. punk adalah sampah masyarakat.
memang benar saya katakan. yang membuat punk sampah yang
pertama adalah, badan bau karena tidak pernah mandi, baju lusuh karena dipakai terus, nafasnya juga bau, singkatnya tidak higienis. jangan marah jika ku berkata demikian. saya buka orang sok bersih, bahkan tukang, petani, supir angkot atau pekerja lapangan lainnya itu jika saat santai mereka bersih. sehingga pada dasarnya setiap orang ingin badannya bersih.
kedua, membuat kota kotor. dengan buang air besar sembarangan, tidur di emperan toko, makan makanan dari bak sampah (saya pernah melihat sendiri), minum minuman keras di pinggir jalan. membuat kurang nyaman jika keluar larut malam.
ketiga, punk memiliki profesi yang tidak berguna, sebagian besar profesi punk adalah mengamen, berdasar pengamatan saya selama 10 tahun, andai ada yang berprofesi lain merupakan sebagian kecil saja.
saya paling tidak suka terhadap pengamen yang bertujuan untuk membeli miras. uang tersebut berasal dari gaji saya, kerja keras yang saya tempuh bertahun2, belajar keras sehingga mampu memiliki penghasilan, dengan mudahnya ditukar dengan lagu yang sumbang dan suara dari alat musik seadanya.
walau hanya seribu atau duaribu rupiah saja, tidak bermaksud saya pelit namun bila tidak diawali dengan kerja keras tidak mungkin uang itu ada. yang saya maksud adalah sumber uang tersebut berasal. saya mendapatkan sumber uang tersebut tidak mudah.
bagi yang sudah bekerja pasti memahami bahwa mencari uang tidak mudah. maka hormatilah mereka yang bekerja dengan perprofesi yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. jual nasi kucing ataupun es degan, menjadi pembantu ataupun kuli 100xlipat lebih berguna daripada menjadi pengamen.
sekian dari pemaparan saya, bila ingin ada tanggapan dengan senang hati saya persilahkan.

Ilustrasi:
![[kisah nyata] cerita saya dan punk!](https://s.kaskus.id/images/2014/04/21/6701776_20140421065939.jpg)
Spoiler for jangan dibuka:
Spoiler for Lawak of the year:
Quote:
Original Posted By Vandisk►tetangga ane ada yg milih jalur punk.tp bs dibilang sukses ampe sekarang
dia bisnis punk sit gan
dia bisnis punk sit gan

Diubah oleh sebastian69 23-05-2014 21:35
0
20K
Kutip
77
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan