- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
{ Tegas gan beda dgn Jokowow! } Ditanya Dinasti Gubernur Riau Keluarkan Kata Kotor
TS
aceminus
{ Tegas gan beda dgn Jokowow! } Ditanya Dinasti Gubernur Riau Keluarkan Kata Kotor
Quote:
Ditanya Dinasti Gubernur Riau Keluarkan Kata Kotor
Jumat, 18 April 2014 08:28 WIB
Annas Maamun - Arsyadjuliandi Rachman
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Gubernur Riau, Annas Maamun mengeluarkan kata kotor saat ditanya wartawan tentang pengangkatan anak menantu dan keluarganya di pemerintahan Provinsi Riau. Hal itu terjadi saat kunjungannya secara mendadak ke KPU Riau, Kamis (17/4/2014) siang.
Anas mengatakan anak menantunya tersebut mampu melakukan tugas dengan baik. Seperti Dwi Agus Sumarno yang diangkatnya menjadi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau baru-baru ini. Ia pun tidak mau dibahas soal politik dinasti yang ditanyakan wartawan.
"Kalau diangkat kepala dinas pendidikan apa salahnya. Dulu dia kepala IPDN di Rokan Hilir.Jangan dinasti-dinasti lagi, p*****," ujar Annas dengan nada tinggi, lalu langsung meninggalkan kantor KPU Riau, dan naik mobil yang sudah menunggunya di luar.
Kata p***** di Melayu merupakan ucapan kotor yang tidak layak disebut oleh siapa pun, apalagi seorang gubernur. Sedangkan di Minang, p***** merupakan sebutan kemaluan perempuan yang paling kurang ajar.
Tidak hanya kali ini saja Annas Maamun melecehkan wartawan, sejak ia menjadi gubernur, beberapa kali hal ini terjadi, bahkan pemberitaannya juga sampai ke Kompas, dan media-media nasional lainnya.
Sebelumnya, Annas Maamun dan Wakil Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman secara mendadak mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau, Kamis siang. Kehadiran kedua pejabat tersebut kontan membuat para komisioner KPU Riau terkejut, karena hadir tanpa memberi tahu sebelumnya. Ketika wartawan menanyakan agenda kehadirannya di KPU Riau, Annas mengaku hanya melakukan kunjungan biasa.
Annas dan Andi naik ke lantai II menuju ruangan Ketua KPU Riau, Nurhamin, diikuti oleh sejumlah pihak sekretariat KPU Riau, dan para komisioner KPU Riau.
Sekitar 15 menit di ruangan tersebut, Nurhamin yang datang terlambat karena on air di RRI langsung masuk ke ruangannya, dan berbincang di dalam. Pertemuan tersebut berlangsung sekitar 30 menit.
Setelah keluar dari ruangan, Annas Maamun mengatakan kehadirannya ke kantor KPU hanyalah berupa kunjungan biasa. Dalam pertemuan itu, Annas mengaku membicarakan pembangunan gedung baru KPU Riau.
Jumat, 18 April 2014 08:28 WIB
Annas Maamun - Arsyadjuliandi Rachman
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Gubernur Riau, Annas Maamun mengeluarkan kata kotor saat ditanya wartawan tentang pengangkatan anak menantu dan keluarganya di pemerintahan Provinsi Riau. Hal itu terjadi saat kunjungannya secara mendadak ke KPU Riau, Kamis (17/4/2014) siang.
Anas mengatakan anak menantunya tersebut mampu melakukan tugas dengan baik. Seperti Dwi Agus Sumarno yang diangkatnya menjadi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau baru-baru ini. Ia pun tidak mau dibahas soal politik dinasti yang ditanyakan wartawan.
"Kalau diangkat kepala dinas pendidikan apa salahnya. Dulu dia kepala IPDN di Rokan Hilir.Jangan dinasti-dinasti lagi, p*****," ujar Annas dengan nada tinggi, lalu langsung meninggalkan kantor KPU Riau, dan naik mobil yang sudah menunggunya di luar.
Kata p***** di Melayu merupakan ucapan kotor yang tidak layak disebut oleh siapa pun, apalagi seorang gubernur. Sedangkan di Minang, p***** merupakan sebutan kemaluan perempuan yang paling kurang ajar.
Tidak hanya kali ini saja Annas Maamun melecehkan wartawan, sejak ia menjadi gubernur, beberapa kali hal ini terjadi, bahkan pemberitaannya juga sampai ke Kompas, dan media-media nasional lainnya.
Sebelumnya, Annas Maamun dan Wakil Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman secara mendadak mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau, Kamis siang. Kehadiran kedua pejabat tersebut kontan membuat para komisioner KPU Riau terkejut, karena hadir tanpa memberi tahu sebelumnya. Ketika wartawan menanyakan agenda kehadirannya di KPU Riau, Annas mengaku hanya melakukan kunjungan biasa.
Annas dan Andi naik ke lantai II menuju ruangan Ketua KPU Riau, Nurhamin, diikuti oleh sejumlah pihak sekretariat KPU Riau, dan para komisioner KPU Riau.
Sekitar 15 menit di ruangan tersebut, Nurhamin yang datang terlambat karena on air di RRI langsung masuk ke ruangannya, dan berbincang di dalam. Pertemuan tersebut berlangsung sekitar 30 menit.
Setelah keluar dari ruangan, Annas Maamun mengatakan kehadirannya ke kantor KPU hanyalah berupa kunjungan biasa. Dalam pertemuan itu, Annas mengaku membicarakan pembangunan gedung baru KPU Riau.
Gubenur Tegas!
Mari dukung gubenur tegas ini jadi capres poros tengah
tegas banget, beda dgn si jokowow
btw ada yang tau kata lengkap dari p***** yang disensor?
Kamfret bener ini gubenur
Quote:
Original Posted By knoxvillee►semoga beliau ditangkap KPK sebelum masa jabatannya berakhir :
buat kaskuser disini, kenapa orang ini bisa menang pilkada ? karena Riau emang basisnya pendukung golkar yg notabene partai si gub ini, terbukti pas pilkada golkar memperoleh 21% suara ketimbang PDIP yg hanya 11%
padahal di pekanbaru suara si gub ini kalah dengan suara pesaingnya
pageone juga boleh TS
buat kaskuser disini, kenapa orang ini bisa menang pilkada ? karena Riau emang basisnya pendukung golkar yg notabene partai si gub ini, terbukti pas pilkada golkar memperoleh 21% suara ketimbang PDIP yg hanya 11%
padahal di pekanbaru suara si gub ini kalah dengan suara pesaingnya
pageone juga boleh TS
Quote:
Original Posted By Religional►Hebat lah negara kita satu ini. Gubernur mulut comberan, baru naik udah bikin dinasti.
Diusut, ayo diusut. Pecat aja semuanya.
TS, taro di page one, biar masyarakat pada tau siapa gubernur busuk ini.
Sumber
Diusut, ayo diusut. Pecat aja semuanya.
Quote:
Metrotvnews.com, Pekanbaru: Gubernur Riau, Annas Maamun, kesal saat dikonfirmasi wartawan tentang pengangkatan tiga anak kandung, menantu, dan iparnya yang menjadi pejabat di Pemerintahan Provinsi Riau.
Dia pun mengeluarkan kata-kata kotor dan tidak senonoh saat dikonfirmasi tantang hal tersebut. Politisi Partai Golkar berusia 74 tahun itu karena pers sedang gencar menyoroti kebijakan nepotisme itu.
"Dinasti-dinasti pantek (bahasa daerah dari pantat)," pekik Annas kepada wartawan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau Jalan Gajah Mada Pekanbaru, Kamis (17/4/2014).
Sebelumnya, Rabu (16/4/2014), kedua putri Annas Maamun dilantik jadi pejabat eselon IV pemerintah provinsi (Pemprov) Riau. Fitriana dilantik sebagai Kepala Seksi Mutasi dan Non Mutasi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau. Sedangkan anak kesembilannya, Winda Desrina, dilantik menjadi Kepala Seksi Penerimaan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Daerah Riau.
Selain itu, dia melantik sang ipar, Syaifuddin, menjadi Kepala Sub Bagian Tata Usaha Bagian Kas Daerah Biro Keuangan Setdaprov Riau.
Anak kandung Annas Maamun yang baru berusia 27 tahun, Noor Charis Putra, juga diangkat sebagai Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (PU). Padahal, Noor Charis Putra seorang sarjana ekonomi. Belum lagi sang menantu, Dwi Agus Sumarno, yang diangkat menjadi Kepala Dinas Pendidikan Riau.
Mantan Bupati Rokan Hilir yang baru menjabat Gubernur Riau selama dua bulan ini juga mengangkat menantunya Maman Supriadi sebagai Manajer Klub Sepakbola milik Pemda Riau, PSPS Pekanbaru.
Semua kerabat dekat orang nomor satu di Riau itu mendapat jabatan prestisius dalam sekejap, seiring naiknya Annas menjadi Gubernur. Padahal, awalnya, mereka hanya berkarir di daerah Rokan Hilir.
"Tidak usahlah iri-iri hati lagi. Kalau tak diangkat mau jadi apa anak saya tu. Tak ado itu (politik dinasti), kalau dia mampu apa salahnya," tukas Annas.
Dia pun mengeluarkan kata-kata kotor dan tidak senonoh saat dikonfirmasi tantang hal tersebut. Politisi Partai Golkar berusia 74 tahun itu karena pers sedang gencar menyoroti kebijakan nepotisme itu.
"Dinasti-dinasti pantek (bahasa daerah dari pantat)," pekik Annas kepada wartawan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau Jalan Gajah Mada Pekanbaru, Kamis (17/4/2014).
Sebelumnya, Rabu (16/4/2014), kedua putri Annas Maamun dilantik jadi pejabat eselon IV pemerintah provinsi (Pemprov) Riau. Fitriana dilantik sebagai Kepala Seksi Mutasi dan Non Mutasi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau. Sedangkan anak kesembilannya, Winda Desrina, dilantik menjadi Kepala Seksi Penerimaan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Daerah Riau.
Selain itu, dia melantik sang ipar, Syaifuddin, menjadi Kepala Sub Bagian Tata Usaha Bagian Kas Daerah Biro Keuangan Setdaprov Riau.
Anak kandung Annas Maamun yang baru berusia 27 tahun, Noor Charis Putra, juga diangkat sebagai Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (PU). Padahal, Noor Charis Putra seorang sarjana ekonomi. Belum lagi sang menantu, Dwi Agus Sumarno, yang diangkat menjadi Kepala Dinas Pendidikan Riau.
Mantan Bupati Rokan Hilir yang baru menjabat Gubernur Riau selama dua bulan ini juga mengangkat menantunya Maman Supriadi sebagai Manajer Klub Sepakbola milik Pemda Riau, PSPS Pekanbaru.
Semua kerabat dekat orang nomor satu di Riau itu mendapat jabatan prestisius dalam sekejap, seiring naiknya Annas menjadi Gubernur. Padahal, awalnya, mereka hanya berkarir di daerah Rokan Hilir.
"Tidak usahlah iri-iri hati lagi. Kalau tak diangkat mau jadi apa anak saya tu. Tak ado itu (politik dinasti), kalau dia mampu apa salahnya," tukas Annas.
TS, taro di page one, biar masyarakat pada tau siapa gubernur busuk ini.
Sumber
Diubah oleh aceminus 18-04-2014 14:46
0
6.9K
Kutip
75
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan