- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
YANG DIBUNUH KARENA GAME ONLINE


TS
raimine
YANG DIBUNUH KARENA GAME ONLINE
1. ZHA
2. Tidak tau namanya
3. He
Gimana komentar agan-agan?
inti beritanya sih, si kakak jaga warnet negur adeknya yang ngedownload dan main game ampun2an sampe ngbuat kecepatan internet melambat. si adek ngelawan, dan akhirnya dibunuh.
Spoiler for https://id.berita.yahoo.com/pria-asal-china-ini-membunuh-istrinya-karena-bermain-053542052.html:
Apakah video game menyebabkan tindakan kekerasan? Ini adalah topik yang kontroversial. Tapi bagi seorang wanita asal Hunan yang kurang beruntung ini, video game menyulut tindakan kekerasan yang dilakukan seseorang yang tidak memainkannya: suaminya.
Zha (29 tahun) dan suaminya Zhu tinggal bersama dengan kakak Zha di distrik Zhangwan di kota Shiyan, Hunan, China. Zha punya kebiasaan bermain game online, kadang-kadang hingga larut malam, yang membuat jengkel suaminya. Pada pagi hari tanggal 31 Maret, pasangan suami istri tersebut bertengkar karena Zha bermain game sampai pukul 00:30 dini hari. Pertengkaran ini menyulut amarah Zhu, yang akhirnya mengambil pisau dan menikam istrinya di leher. Ketika kakaknya mendengar pertengkaran tersebut dan berlari keluar untuk menengahi, Zhu juga menusuknya.
Kakak Zha masih bisa selamat, kabur dan menelepon polisi, yang akirnya tiba dan menangkap Zhu di apartemen.Tapi Zha telah kehabisan darah dan meninggal pada saat tim paramedis tiba.
Meskipun pertengkaran terkait game yang berujung pembunuhan jarang terjadi, saya pikir kejadian ini dan kejadian lain yang serupa mengingatkan kita tentang pentingnya meningkatkan kepahaman antara gamer dan keluarga serta teman-teman mereka. Komunikasi yang terbuka di antara keduanya mungkin bisa diperbaiki, dan jika ini bisa tercapai, mungkin tragedi seperti ini tidak akan terulang lagi di masa depan.
Tolong jangan berpikir saya seolah mengatakan bahwa Zha bersalah atas kematiannya sendiri karena ia tidak berkomunikasi dengan baik dengan suaminya. Kita tidak memiliki cara untuk tahu seberapa terbuka mereka membahas kebiasaan game nya sebelum pertengkaran itu terjadi, tapi apapun yang ia katakan tidak akan bisa membenarkan tindakan pembunuhan.
Zha (29 tahun) dan suaminya Zhu tinggal bersama dengan kakak Zha di distrik Zhangwan di kota Shiyan, Hunan, China. Zha punya kebiasaan bermain game online, kadang-kadang hingga larut malam, yang membuat jengkel suaminya. Pada pagi hari tanggal 31 Maret, pasangan suami istri tersebut bertengkar karena Zha bermain game sampai pukul 00:30 dini hari. Pertengkaran ini menyulut amarah Zhu, yang akhirnya mengambil pisau dan menikam istrinya di leher. Ketika kakaknya mendengar pertengkaran tersebut dan berlari keluar untuk menengahi, Zhu juga menusuknya.
Kakak Zha masih bisa selamat, kabur dan menelepon polisi, yang akirnya tiba dan menangkap Zhu di apartemen.Tapi Zha telah kehabisan darah dan meninggal pada saat tim paramedis tiba.
Meskipun pertengkaran terkait game yang berujung pembunuhan jarang terjadi, saya pikir kejadian ini dan kejadian lain yang serupa mengingatkan kita tentang pentingnya meningkatkan kepahaman antara gamer dan keluarga serta teman-teman mereka. Komunikasi yang terbuka di antara keduanya mungkin bisa diperbaiki, dan jika ini bisa tercapai, mungkin tragedi seperti ini tidak akan terulang lagi di masa depan.
Tolong jangan berpikir saya seolah mengatakan bahwa Zha bersalah atas kematiannya sendiri karena ia tidak berkomunikasi dengan baik dengan suaminya. Kita tidak memiliki cara untuk tahu seberapa terbuka mereka membahas kebiasaan game nya sebelum pertengkaran itu terjadi, tapi apapun yang ia katakan tidak akan bisa membenarkan tindakan pembunuhan.
2. Tidak tau namanya
Spoiler for http://id.techinasia.com/anak-usia-11-tahun-dibunuh-karena-game-dota/:
Tidak peduli seberapa marah Anda, melakukan kekerasan terhadap orang lain hanya karena game adalah hal yang tidak dibenarkan, apalagi sampai merenggut nyawa seseorang. Namun, itulah yang terjadi beberapa hari lalu di Malolos, Bulacan, Filipina, ketika seorang pemuda berusia 16 tahun membunuh seorang anak laki-laki berusia 11 tahun. Sebuah laporan dari ABS-CBN News menyatakan bahwa polisi meyakini penyebab pembunuhan berkaitan dengan hacking yang dilakukan pada “akun online Dota“. Korban terakhir terlihat bersama dengan tersangka hari Minggu siang, tanggal 23 Februari. Tersangka awalnya membantah pernah melihat anak laki-laki tersebut, tapi celana pendek bernoda darah yang dipakainya dan jejak darah yang menuju ke rumahnya menjadi bukti kuat untuk melawan sangkalannya.
Jika hacking game memang menjadi penyebab pembunuhan itu, maka game yang dipersoalkan tersebut bisa jadi adalah Dota 2. Tidak seperti item dalam MMORPG lain, item in-game di Dota 2 tidak benar-benar memberikan gamer keuntungan apapun selain terlihat keren. Namun, beberapa orang menjual barang-barang langka di game untuk mendapat uang. Ini bukan pertama kalinya kami mendengar koleksi item game mengakibatkan kekerasan dan pembunuhan, tetapi tidak peduli seberapa banyak uang yang dicuri atau hilang, hal tersebut masih belum cukup untuk menjadi alasan bagi siapapun untuk merenggut nyawa orang lain. Pembunuhan tersebut terjadi di sebuah tempat konstruksi di belakang rumah korban, dimana ia ditemukan meninggal dengan 40 luka tusukan di tubuhnya. Sebuah kasus pembunuhan telah diajukan, dan karena tersangka masih di bawah umur, ia berada di bawah penahanan Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pengembangan (DSWD).
Jika hacking game memang menjadi penyebab pembunuhan itu, maka game yang dipersoalkan tersebut bisa jadi adalah Dota 2. Tidak seperti item dalam MMORPG lain, item in-game di Dota 2 tidak benar-benar memberikan gamer keuntungan apapun selain terlihat keren. Namun, beberapa orang menjual barang-barang langka di game untuk mendapat uang. Ini bukan pertama kalinya kami mendengar koleksi item game mengakibatkan kekerasan dan pembunuhan, tetapi tidak peduli seberapa banyak uang yang dicuri atau hilang, hal tersebut masih belum cukup untuk menjadi alasan bagi siapapun untuk merenggut nyawa orang lain. Pembunuhan tersebut terjadi di sebuah tempat konstruksi di belakang rumah korban, dimana ia ditemukan meninggal dengan 40 luka tusukan di tubuhnya. Sebuah kasus pembunuhan telah diajukan, dan karena tersangka masih di bawah umur, ia berada di bawah penahanan Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pengembangan (DSWD).
3. He
Spoiler for http://id.techinasia.com/kegilaan-bermain-game-di-china-anak-usia-15-tahun-membunuh-ibunya-sendiri-dan-kemudian-terus-bermain/:
Saya akan membuat singkatan dari “Gaming Madness in China” minggu ini setelah melihat banyaknya kegilaan dan hal-hal aneh di kehidupan nyata dan disebabkan oleh game di Tokyo Game Show. Tapi, cerita ini terlalu mengerikan untuk dilewatkan begitu saja. Keluarga He yang tinggal di Hengxian, Guangxi, layaknya kebanyakan keluarga China disana, hidup bahagia, atau bahkan lebih bahagia dari umumnya. Sebagai pemilik toko bahan makanan, sang orang tua punya pemasukan yang di atas rata-rata dan anak mereka yang berusia 15 tahun mendapatkan banyak kemudahan. Namun, kecintaan anak ini terhadap game berujung malapetaka di awal bulan ini, ketika sebuah teguran dari ibunya mengganggunya yang sedang bermain game online. Ibunya memintanya berhenti bermain dan menuduh anaknya telah mencuri anting-antingnya. Karena ibunya tak berhenti menuduhnya, rasa frustasi sang anak memuncak. Ia kemudian mengambil pisau dari laci terdekat dan menusuk ibunya hingga meninggal. Parahnya lagi, ia tidak berusaha menolongnya atau memanggil ambulans ketika ibunya terkapar dan sekarat di lantai rumah. Ia malah mandi, mengganti pakaiannya, dan pergi berbelanja sebelum pergi ke warnet dan kembali bermain game. Ia tetap bermain di sana sampai ayahnya menelepon dan menanyakan kenapa ibunya tidak menjawab telepon. Ia berbohong dengan mengatakan bahwa ibunya sedang sakit. Tapi, ia kemudian takut akan kemarahan ayahnya ketika pulang nanti dan mendapati istri tercintanya dibunuh sehingga pada akhirnya sang anak lari ke kantor polisi untuk mengaku. Beberapa minggu lalu, setelah kejadian bunuh diri yang disebabkan oleh game yang terjadi di Hongkong, kami mengkaji beberapa studi mengenai game, kecanduan bermain game, dan kekerasan. Setelah melihat beberapa kasus pembunuhan, mungkin ada baiknya untuk kembali mengatakan bahwa game tidak mengubah seseorang menjadi seorang pembunuh. Tapi, pemain dengan kecenderungan dan tingkah laku yang kasar punya peluang besar untuk jatuh dalam penyakit kecanduan bermain game. Mungkin karena inilah kita bisa dengan mudah menemukan cerita yang terkait dengan game dan pembunuhan (di dunia nyata).
Gimana komentar agan-agan?
Spoiler for tambahan dari agan:
Quote:
Original Posted By bleseng1►di indonesia juga da gan di tempat ane
http://bengkuluekspress.com/tegur-ma...ndung-dibunuh/
http://bengkuluekspress.com/tegur-ma...ndung-dibunuh/
inti beritanya sih, si kakak jaga warnet negur adeknya yang ngedownload dan main game ampun2an sampe ngbuat kecepatan internet melambat. si adek ngelawan, dan akhirnya dibunuh.
Diubah oleh raimine 02-04-2014 13:20
0
3.6K
Kutip
43
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan