PERTH - Jangan pernah malas belajar bahasa Indonesia. Sebab, bahasa ibu kita kini mulai banyak dipelajari sekolah asing.
Bahkan, menurut guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia di Tranby College, Perth, Australia, Vicki Richardson, sejak kelas satu sekolah dasar, siswa di sekolahnya wajib memelajari bahasa pemersatu Nusantara ini. Hingga kelas delapan atau setara dengan dua SMP, siswa Tranby College harus belajar kosa kata dan tata bahasa Indonesia.
"Mereka bisa memilih terus memelajari bahasa Indonesia atau tidak sejak kelas sembilan," ujar Vicki, di Tranby College, Perth, Australia, Senin, 24 Maret 2014.
Saat ini, ada 33 siswa kelas IX mengambil kelas bahasa Indonesia. Di kelas X, ada 12 siswa. Sementara di kelas XI, 11 siswa tertarik mendalami kemampuan berbahasa Indonesia. "Sayangnya, di kelas XII hanya satu siswa mengambil kelas ini. Saya tidak mengerti mengapa jumlahnya menyusut drastis," tutur Vicki penuh sesal.
Vicki menduga, guru yang menggantikan dia mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia ketika mengambil cuti panjang tahun lalu kurang bisa mengajak siswa mendalami bahasa Indonesia.
"Saya harus bekerja lebih keras agar tahun depan makin banyak siswa yang mempelajari bahasa Indonesia," tuturnya.
Mengenal Indonesia sejak 1980-an, Vicki pertama kali belajar bahasa Indonesia dari orang-orang yang dia temui di jalan ketika mengunjungi Tanah Air. Kecintaan dan passion-nya tidak luntur meski tiga dekade telah berlalu. Bahkan, Vicki hanya ingin mengajar bahasa Indonesia di sekolah.
Menurut Vicki, kebanyakan siswanya, dan masyarakat asing pada umumnya, mempelajari bahasa Indonesia karena sudah melakukan perjalanan ke Indonesia. Ada juga yang tertarik karena budayanya. Misalnya, mereka yang mengunjungi Bali tertarik dengan budaya Bali dan akhirnya ingin bisa berbahasa Indonesia.
"Selain itu, ada penelitian yang menyebutkan, banyak siswa ingin belajar suatu bahasa karena mereka menyukai gurunya," imbuhnya seraya tersenyum.
Di Tranby College, pelajaran bahasa Indonesia diberikan selama 240 menit dalam seminggu. Perhitungannya, tiga kali pertemuan di dalam kelas selama seminggu. "Setiap minggu kami memiliki empat jam mata pelajaran bahasa Indonesia," ujar Vicki.
Sayangnya, mereka yang memelajari bahasa Indonesia di Australia akan memiliki hambatan dan teralienasi. Sebab, selain pertemuan di kelas dengan gurunya, mereka sulit mendapatkan sumber pelajaran berbahasa Indonesia.
"Kami tidak memiliki siaran televisi dalam bahasa Indonesia, begitu juga siaran radio. Selain itu, belum banyak masyarakat Indonesia di sini yang mudah kami temui dan ajak bicara. Siswa jadi kesulitan berlatih," kata wanita yang ingin menetap di Surabaya ini. (ade)
Quote:
Original Posted By krnwn_indigo►Mereka belajar bahasa kita agar bisa kerja disini gan. *no offense
belum tentu juga kok gan.. contohnya anak SMA jaman sekarang punya mata pelajaran bahasa asing. di SMA ane dulu ada mapel bhs. jerman, temen ane SMA nya ada mapel bhs jepang. apa maksud pemerintah tujuannya buat mempersiapkan kita agar bekerja diluar negri?

sama halnya dengan mereka
Quote:
Original Posted By maniokada32►ane bangga bisa bahasa Indonesia gak usah sok Inggris
ada benernya juga ini. tapi anak remaja jaman sekarang banyak yg nganggep bicara bhs inggris itu "keren" mungkin biar dibilang pinter & gaul
Quote:
Original Posted By ekaabdulajis►
boleh juga nih jadi guru disanah

monggo gan ane juga mau