- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Setelah Mobil Esemka] Ratusan Kios dan Los Pasar Tradisional di Solo akhirnya TUTUP


TS
oMaH
[Setelah Mobil Esemka] Ratusan Kios dan Los Pasar Tradisional di Solo akhirnya TUTUP
Quote:
![[Setelah Mobil Esemka] Ratusan Kios dan Los Pasar Tradisional di Solo akhirnya TUTUP](https://dl.kaskus.id/images.solopos.com/2013/05/pasar-pucangsawit-dpe.jpg)
PASAR TRADISIONAL SOLO
329 Kios dan Los Pasar Pucangsawit dan Panggungrejo Tutup
Solopos.com, JEBRES — Sebanyak 329 kios dan los di Pasar Panggungrejo dan Pasar Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, tutup. Berdasar pantauan Solopos.com, Kamis (6/2/2014), dari 53 kios di Pasar Pucangsawit, 33 kios di antaranya dalam kondisi tutup. Sementara dari total 127 los di Pasar Panggungrejo yang diresmikan 2011 lalu, baru lima los yang buka. Kelima los yang sudah buka tersebut berada di lantai pertama. Sebaliknya semua los yang berada di lantai ke-2 dalam kondisi tutup.
Menurut anggota staf Kantor Pasar Pucang Sawit, Ari Budiarto, sebanyak 53 kios dan delapan los di lantai pertama sudah ada pemiliknya. Jadi meski kios dan dan los dalam kondisi tutup namun bukan berarti belum laku.
Dijumpai terpisah, seorang pedagang, Sumiati mengatakan Pasar Pucangsawit selalu sepi sejak awal diresmikan. “Dulu di sini [Pasar Pucangsawit] ada penjual daging [sapi] tapi sudah pergi,” tutur Sumiati sambil menunjuk meja-meja kosong di seberang mejanya, Senin (3/3).
Penjual tahu dan tempe yang sudah tiga tahun berjualan di Pasar Pucang Sawit tersebut mengatakan sepinya pasar menyebabkan sejumlah pedagang memilih meninggalkan pasar. Kondisi serupa tampak di Pasar Panggungrejo, Jebres, Solo.
Sebanyak 174 kios di Pasar Panggungrejo saat ini dalam kondisi ditutup. Dari 201 kios yang awalnya dibangun untuk relokasi PKL belakang kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, baru 27 kios yang digunakan.
Berdasar pantauan Solopos.com, yang tampak aktif berjualan di Pasar Panggungrejo bukan pedagang lama. Sebaliknya yang membuka kios adalah pedagang baru.
“Setelah peresmian pasar, awalnya pasar ini penuh [Pasar Panggurejo]. Setelah itu lama kelamaan pedagangnya hilang satu per satu. Meski banyak yang menyerah, yang bertahan tetap ada,” jelas Lurah Pasar Panggungrejo, Kayadi.
Kayadi menyayangkan banyaknya pedagang yang memutuskan berhenti berjualan. Padahal, imbuh dia, kios-kios di Pasar Panggungrejo bisa ditempati secara gratis. “Tidak usah beli, gratis kok,” ujar dia.
Sementara, pedagang kelontong yang menempati tiga kios di lantai pertama Pasar Panggungrejo, Mukti Ustini, mengaku kondisi pasar belum bisa dikatakan ramai. Mukti yang membuka usaha warung makan menyesalkan sikap pedagang yang meninggalkan kios mereka.
“Soalnya kesadaran pedagang untuk menempati kiosnya kurang, mereka memilih mengontrak tempat di luar,” terang dia. Seharusnya, tambah dia, para pedagang bertahan supaya pasar bisa lebih ramai.
http://www.solopos.com/2014/03/08/pa...o-tutup-494572
Komen Omah : Sungguh Terlalu

Quote:
Original Posted By jocell►Derita PKL Panggungrejo solo - Jateng sdh terjadi semenjak proyek relokasi PKL belakang kampus dimulai oleh Walkot Jokowi. Proyek yg merupakan replikasi Dari relokasi PKL banjarsari ke Pasar Notoharjo yg di era Jokowi dianggap sebagai proyek relokasi paling sukses, meskipun jika ditengok Notoharjo pun sebenarnya bermasalah.
Dari komunitas PKL maupun penggiat sosial sebenarnya sdh berulangkali memberikan masukan kepada walkot solo Jokowi pada saat ITU utk tidak tergesa melakukan relokasi dan melakukan kajian lebih komprehensif apakah benar relokasi PKL dpt menjadi solusi terbaik atau justru yg dibutuhkan adalah penataan PKL sebagaimana yg dilakukan di Yogyakarta ataupun Surabaya. Tp entah kenapa proyek relokasi PKL belakang kampus UNS ke Panggungrejo tetap dijalankan dgn segala ketergesaan yang ada. Akibatnya FATAL. hampir semua PKL yg mengikuti relokasi kehilangan mata pencaharian, terbelit utang krn lokasi baru di Pangungrejo sangat tidak mendukung berjalannya berbagai usaha yg dikelola Para PKL. Puluhan Kali komunitas PKL belakang kampus UNS mengajukan usulan pembukaan akses yg lbh mendukung namun sampai hari INI tidak dijalankan. saya sendiri ikut aktif dalam pertemuan pertemuan membahas persoalan tersebut dengan dinas pasar kota Surakarta maupun beberapa Kali bertemu dgn Jokowi baik di kantor walkot maupun di Loji Gandrung, hasilnya, sekedar basa basi : no action, talk only. Jadi kalau ada yg mengatakan bahwa di era Jokowi PKL solo berhasil di tata maka saya anjurkan Dolan ke pasar pasar yg bersangkutan. Hampir semua pasar hasil relokasi maupun revitalisasi bermasalah. Komentar saya INI tidak bermaksud utk menyinggung pihak manapun, namun sekedar menunjukkan potret buram relokasi PKL ala Jokowi. Jadi jika di Blok G Tanah abang terjadi juga masalah serupa, saya tidak kaget, karena APA yg dilakukan disana juga sekedar replikasi Dari proyek relokasi ala Jokowi di solo yg Gagal Total mengangkat harkat dan martabat para PKL yg secara kebetulan saya merupakan 1 Dari ribuan PKL solo yg telah lebih dulu merasakan APA yg disebut sebagai proyek relokasi PKL ala Jokowi. Semoga rekan rekan PKL di tempat lain di ibu kota tidak mengalami pengalaman yg sama sebagaimana yg telah saya dan rekan rekan PKL solo alami di era Jokowi.
Dari komunitas PKL maupun penggiat sosial sebenarnya sdh berulangkali memberikan masukan kepada walkot solo Jokowi pada saat ITU utk tidak tergesa melakukan relokasi dan melakukan kajian lebih komprehensif apakah benar relokasi PKL dpt menjadi solusi terbaik atau justru yg dibutuhkan adalah penataan PKL sebagaimana yg dilakukan di Yogyakarta ataupun Surabaya. Tp entah kenapa proyek relokasi PKL belakang kampus UNS ke Panggungrejo tetap dijalankan dgn segala ketergesaan yang ada. Akibatnya FATAL. hampir semua PKL yg mengikuti relokasi kehilangan mata pencaharian, terbelit utang krn lokasi baru di Pangungrejo sangat tidak mendukung berjalannya berbagai usaha yg dikelola Para PKL. Puluhan Kali komunitas PKL belakang kampus UNS mengajukan usulan pembukaan akses yg lbh mendukung namun sampai hari INI tidak dijalankan. saya sendiri ikut aktif dalam pertemuan pertemuan membahas persoalan tersebut dengan dinas pasar kota Surakarta maupun beberapa Kali bertemu dgn Jokowi baik di kantor walkot maupun di Loji Gandrung, hasilnya, sekedar basa basi : no action, talk only. Jadi kalau ada yg mengatakan bahwa di era Jokowi PKL solo berhasil di tata maka saya anjurkan Dolan ke pasar pasar yg bersangkutan. Hampir semua pasar hasil relokasi maupun revitalisasi bermasalah. Komentar saya INI tidak bermaksud utk menyinggung pihak manapun, namun sekedar menunjukkan potret buram relokasi PKL ala Jokowi. Jadi jika di Blok G Tanah abang terjadi juga masalah serupa, saya tidak kaget, karena APA yg dilakukan disana juga sekedar replikasi Dari proyek relokasi ala Jokowi di solo yg Gagal Total mengangkat harkat dan martabat para PKL yg secara kebetulan saya merupakan 1 Dari ribuan PKL solo yg telah lebih dulu merasakan APA yg disebut sebagai proyek relokasi PKL ala Jokowi. Semoga rekan rekan PKL di tempat lain di ibu kota tidak mengalami pengalaman yg sama sebagaimana yg telah saya dan rekan rekan PKL solo alami di era Jokowi.
Quote:
Original Posted By alzoa13►jd enaknya ditrotoar ya....
Quote:
Original Posted By 0ralucu►
ente tau lokasi PKL sebelum di relokasi ngga?...
sebenarnya tidak pantas dikatakan PKL...krn mereka punya kios.jadi bukan lapak di pinggir jalan
ente tau lokasi PKL sebelum di relokasi ngga?...
sebenarnya tidak pantas dikatakan PKL...krn mereka punya kios.jadi bukan lapak di pinggir jalan

Quote:
Original Posted By jocell►Tidak harus di trotoar gan, dilakukan penataan yg lebih terencana bisa. Tanpa harus melakukan relokasi. kalaupun terpaksa harus relokasi maka harus disiapkan betul sarana penunjangnya. Contoh kasus pasar Panggungrejo. akses ke lokasi maupun struktur bangunan sama sekali tidak mendukung usaha yg sdh dijalankan para PKL. lokasi pasar panggungrejo berada tepat dibelakang kantor kecamatan jebres. Tanpa akses. Sehingga tidak terlihat dari jalan utama. Akses satu satunya adalah jalan kecil di sebelah kecamatan jebres. Dulu bahkan utk meminta Ijin dan bantuan Dari pemkot utk memasang plang penunjuk arah ke Pasar Panggung rejo lamanya bukan main, berbulan bulan.terpaksa saya dan lurah pasar panggungrejo waktu itu sdr. sigit yg nekat buat sendiri dan kami tancapkan di perempatan tugu cembengan.
Struktur bangunan dibuat berlantai dua yg membuat akses kekios kios di lantai 2 makin sulit. Padahal dulu ada usulan model bangunan 1 lantai yg jauh lebih memadai.
JD jelas terlihat ketergesa gesaan walkot jokowi waktu ITU terkait relokasi PKL belakang Kampus UNS. Hasilnya? Gagal Total.
Struktur bangunan dibuat berlantai dua yg membuat akses kekios kios di lantai 2 makin sulit. Padahal dulu ada usulan model bangunan 1 lantai yg jauh lebih memadai.
JD jelas terlihat ketergesa gesaan walkot jokowi waktu ITU terkait relokasi PKL belakang Kampus UNS. Hasilnya? Gagal Total.
Quote:
Original Posted By 0ralucu►hahahaha.....
tak tambahin pasar yg kosong....pasar kembang lantai 2
![[Setelah Mobil Esemka] Ratusan Kios dan Los Pasar Tradisional di Solo akhirnya TUTUP](https://dl.kaskus.id/4.bp.blogspot.com/-M3XA8fjmNxs/TwR85lMsQEI/AAAAAAAAAHE/ClP5MHOiCzk/s1600/15134057.jpg)
walikota terbaik sejagat raya dilawan
tak tambahin pasar yg kosong....pasar kembang lantai 2

![[Setelah Mobil Esemka] Ratusan Kios dan Los Pasar Tradisional di Solo akhirnya TUTUP](https://dl.kaskus.id/4.bp.blogspot.com/-M3XA8fjmNxs/TwR85lMsQEI/AAAAAAAAAHE/ClP5MHOiCzk/s1600/15134057.jpg)
walikota terbaik sejagat raya dilawan

Quote:
Original Posted By kethil2►
yang dipasar kliwon kayak gitu juga gan. lantai duanya sepi dihuni hantu
yang dipasar kliwon kayak gitu juga gan. lantai duanya sepi dihuni hantu

Diubah oleh oMaH 10-03-2014 22:06
0
11.4K
Kutip
114
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan