- Beranda
- Komunitas
- Games
- Can You Solve This Game?
[Case] Pembunuhan oleh Orang Misterius


TS
ekaadiputra88
[Case] Pembunuhan oleh Orang Misterius
UPDATED!! PART II di sini!
Selamat malam agan2 semuanya!!

Kembali lagi ane kesini menyajikan sebuah kasus untuk dipecahkan

Ini adalah kasus ketiga dari Detektif Silva setelah kasus Pencurian di Hotel Jakartadan Penculikan oleh Orang Misterius
Tanpa perlu basa-basi, silakan dibaca case berikut ini:
Quote:
Detektif Silva sedang dalam perjalanan pulang di dalam busnya menuju apartemennya. Sekaleng kopi menemani perjalanan panjang, meredakan rasa lelah sepanjang hari.
"Waktunya istirahat," katanya ketika turun dari bus, tiba di depan apartemennya, membuang sisa kaleng kopinya, waktu ponselnya tiba-tiba berdering.
"Selamat sore, detektif Silva. Kami baru saja menerima panggilan dari pusat untuk menangani kasus penculikan di XXX. Kami butuh bantuan segera karena kasus sangat sulit."
Tut.. Tut.. Tut..
"Bedebah," kata si detektif kesal, kemudian kembali memanggil bus untuk segera berangkat menuju TKP.
"Ceritakan kondisi dan para tersangka," kata Detektif Silva singkat sesampainya disana.
"Tak ada tersangka. Cuma ada pesan bertuliskan darah dan 3 orang hilang," kata Letnan Suprapto.
"...cuma ini?" tanya Detektif Silva.
"Yup."
"Kenapa kalian selalu memanggilku untuk kasus sulit saja?" tanya si detektif yang masih kesal karena capek.
"Karena kasus yang menurutmu 'mudah' sudah berhasil dipecahkan para polisi dan investigator, terima kasih banyak," jawab Letnan Suprapto.
Detektif Silva berkeliling ruangan dan mencari petunjuk.
Setelah pencarian 1 jam, inilah petunjuk yang bisa ditemukan:
Dari interogasi ke tetangga rumah, diketahui hal-hal sebagai berikut:
"...apa?" kata Detektif Silva tak percaya.
Kemungkinan besar 3 anak itu sudah tak bernyawa. Tak ada petunjuk berarti.
Tapi tetap saja tugas seorang detektif menguak kebenaran dan menghukum si pelaku ke balik jeruji besi.
Ponsel Detektif Silva kembali berdering.
Nomor tersembunyi.
"Halo?"
»"Detektif Silva. Kau menikmati permainanku? Aku sangat tertarik mengetahui bagaimana kau akan menemukanku. Tapi aku tahu itu tak akan terjadi"
Suaranya dibuat serak dengan sebuah alat. Tak mungkin mengetahui siapa orang itu.
"Keparat! Dimana kau sembunyikan ketiga anak itu?!"
»"Tugasmulah sebagai detektif menemukan mereka. Dan, oh.."
DOR!!
»"Salah seorang dari mereka sudah mati. Waktumu sepuluh menit sebelum yang satu lagi mati. Satu lagi, aku sudah bosan menunggumu. Jam 6 malam kau masih berleha-leha di rumah itu, siapkan kuburan buat mereka bertiga. HA HA HA HA!"
Tut.. Tut.. Tut..
Denyut nadi berdesir di pelipis si detektif. Orang ini bukan manusia. 40 menit lagi sebelum jam 6 malam. Dan tak ada petunjuk yang pantas. Kecuali mungkin satu hal: bisa saja si pelaku dari kepolisian.
Sms masuk ke ponsel Silva:
'Silva, aku ada keperluan mendadak. Tolong selesaikan kasus ini sementara aku kembali ke markas besar. Let. Suprapto'
Detektif Silva segera menginvestigasi kepolisian. Berikut adalah 5 orang yang pada waktu kejadian keluar dari markas besar kepolisian:
1. Let. Sarwono, 44 tahun. 175cm, 87kg. Keluar markas dengan alasan kunjungan ke Carrefour cabang X.
2. Mayjen Suswanto, 58 tahun. 173cm, 77kg. Keluar markas dengan alasan pulang ke rumah menemui istrinya.
3. Kom. Ruhut, 42 tahun. 163cm, 76kg. Keluar markas dengan alasan menginvestigasi kasus.
4. Let. Suprapto, 47 tahun. 197cm, 84kg. Keluar markas dengan alasan bertemu teman lama.
5. Letkol. Kamaru, 35 tahun. 176cm, 66kg. Keluar markas dengan alasan kunjungan ke PT XXX.
Sangat sulit menangkap pelaku yang juga adalah orang kepolisian, tapi sangat mungkin orang itulah pelakunya.
Siapakah dia?
"Waktunya istirahat," katanya ketika turun dari bus, tiba di depan apartemennya, membuang sisa kaleng kopinya, waktu ponselnya tiba-tiba berdering.
"Selamat sore, detektif Silva. Kami baru saja menerima panggilan dari pusat untuk menangani kasus penculikan di XXX. Kami butuh bantuan segera karena kasus sangat sulit."
Tut.. Tut.. Tut..
"Bedebah," kata si detektif kesal, kemudian kembali memanggil bus untuk segera berangkat menuju TKP.
"Ceritakan kondisi dan para tersangka," kata Detektif Silva singkat sesampainya disana.
"Tak ada tersangka. Cuma ada pesan bertuliskan darah dan 3 orang hilang," kata Letnan Suprapto.
Spoiler for Pesan Berdarah:
Bermainlah denganku. Aku membawa tiga domba kecil dan hanya ada satu di antara mereka yang akan hidup. Siapakah dia?
"...cuma ini?" tanya Detektif Silva.
"Yup."
"Kenapa kalian selalu memanggilku untuk kasus sulit saja?" tanya si detektif yang masih kesal karena capek.
"Karena kasus yang menurutmu 'mudah' sudah berhasil dipecahkan para polisi dan investigator, terima kasih banyak," jawab Letnan Suprapto.
Detektif Silva berkeliling ruangan dan mencari petunjuk.
Setelah pencarian 1 jam, inilah petunjuk yang bisa ditemukan:
Spoiler for :
1. Jejak sepatu yang terkena darah korban yang dipakai untuk menulis, jarak antar langkahnya 50cm.
2. Mayat sang ayah ditemukan di kamar mandi. Diseret dari ruang tengah (tempat tulisan berdarah), tewas dengan luka tembak di pelipis dan jantung. Darah yang digunakan untuk menulis adalah darahnya.
3. Mayat sang ibu tidak ditemukan.
4. Tiga lubang tembakan di lantai, jarak antar lubang sekitar setengah senti, membentuk segitiga tak beraturan.
2. Mayat sang ayah ditemukan di kamar mandi. Diseret dari ruang tengah (tempat tulisan berdarah), tewas dengan luka tembak di pelipis dan jantung. Darah yang digunakan untuk menulis adalah darahnya.
3. Mayat sang ibu tidak ditemukan.
4. Tiga lubang tembakan di lantai, jarak antar lubang sekitar setengah senti, membentuk segitiga tak beraturan.
Dari interogasi ke tetangga rumah, diketahui hal-hal sebagai berikut:
Spoiler for :
1. Keluarga korban adalah keluarga bahagia. Sangat rukun, satu bapak, satu ibu, dan 3 anak.
2. Ibu meninggal 3 tahun yang lalu. Mereka berempat tinggal bersama di sana sejak saat itu.
3. Anak berusia 12, 9, dan 8 tahun.
4. Ayah berprofesi sebagai staff KPK yang bertugas menginvestigasi kepolisian.
5. Hari itu si ayah cuti, dan didatangi seorang berpakaian jaket hujan berkerudung di pagi jam 1 siang, sebelum kejadian.
6. Ketika orang itu keluar, dia keluar seorang diri. Tak ada tanda anak-anak keluar bersamanya.
2. Ibu meninggal 3 tahun yang lalu. Mereka berempat tinggal bersama di sana sejak saat itu.
3. Anak berusia 12, 9, dan 8 tahun.
4. Ayah berprofesi sebagai staff KPK yang bertugas menginvestigasi kepolisian.
5. Hari itu si ayah cuti, dan didatangi seorang berpakaian jaket hujan berkerudung di pagi jam 1 siang, sebelum kejadian.
6. Ketika orang itu keluar, dia keluar seorang diri. Tak ada tanda anak-anak keluar bersamanya.
"...apa?" kata Detektif Silva tak percaya.
Kemungkinan besar 3 anak itu sudah tak bernyawa. Tak ada petunjuk berarti.
Tapi tetap saja tugas seorang detektif menguak kebenaran dan menghukum si pelaku ke balik jeruji besi.
Ponsel Detektif Silva kembali berdering.
Nomor tersembunyi.
"Halo?"
»"Detektif Silva. Kau menikmati permainanku? Aku sangat tertarik mengetahui bagaimana kau akan menemukanku. Tapi aku tahu itu tak akan terjadi"
Suaranya dibuat serak dengan sebuah alat. Tak mungkin mengetahui siapa orang itu.
"Keparat! Dimana kau sembunyikan ketiga anak itu?!"
»"Tugasmulah sebagai detektif menemukan mereka. Dan, oh.."
DOR!!
»"Salah seorang dari mereka sudah mati. Waktumu sepuluh menit sebelum yang satu lagi mati. Satu lagi, aku sudah bosan menunggumu. Jam 6 malam kau masih berleha-leha di rumah itu, siapkan kuburan buat mereka bertiga. HA HA HA HA!"
Tut.. Tut.. Tut..
Denyut nadi berdesir di pelipis si detektif. Orang ini bukan manusia. 40 menit lagi sebelum jam 6 malam. Dan tak ada petunjuk yang pantas. Kecuali mungkin satu hal: bisa saja si pelaku dari kepolisian.
Sms masuk ke ponsel Silva:
'Silva, aku ada keperluan mendadak. Tolong selesaikan kasus ini sementara aku kembali ke markas besar. Let. Suprapto'
Detektif Silva segera menginvestigasi kepolisian. Berikut adalah 5 orang yang pada waktu kejadian keluar dari markas besar kepolisian:
1. Let. Sarwono, 44 tahun. 175cm, 87kg. Keluar markas dengan alasan kunjungan ke Carrefour cabang X.
2. Mayjen Suswanto, 58 tahun. 173cm, 77kg. Keluar markas dengan alasan pulang ke rumah menemui istrinya.
3. Kom. Ruhut, 42 tahun. 163cm, 76kg. Keluar markas dengan alasan menginvestigasi kasus.
4. Let. Suprapto, 47 tahun. 197cm, 84kg. Keluar markas dengan alasan bertemu teman lama.
5. Letkol. Kamaru, 35 tahun. 176cm, 66kg. Keluar markas dengan alasan kunjungan ke PT XXX.
Sangat sulit menangkap pelaku yang juga adalah orang kepolisian, tapi sangat mungkin orang itulah pelakunya.
Siapakah dia?
Diubah oleh ekaadiputra88 09-03-2014 22:37
0
3.3K
Kutip
31
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan