

TS
noprirf
[orifict] Snipper
Sniper
by noprirf
![[orifict] Snipper](https://s.kaskus.id/images/2014/03/07/4837250_20140307064150.jpg)
Spoiler for Pronolog:
Aku terdiam di atas atap kota, tempat ini begitu indah. Cahaya lampu kota seakan membingkai tempat itu. Berkelap kelip memantulkan cahaya yang menawan. Bulan tampak terang, menyinari wajahku yang terus berdiri di sini.
Semua terlihat indah, namun itu tak membuat ku teralihkan sedikitpun. Justru diriku berbaring. Mata kiri ku ku tutup dan mata kanan ku mulai melihat tajam ke arah pembidik itu. Udara kini terasa dingin, seakan jaket ini tak mampu menahan dinginnya angin pada hari ini. Setiap detik kini terasa lambat. Terdapat sebuah senapan runduk di depanku, aku hadir dalam gelap yang tak berujung diatas atap gedung yang tinggi. Berbaring sembari memegang senjata L115A3 AWM di tangan kanan ku.
Cukup lama aku menunggu. aku terus saja melirik jarum jam tangan ku terus saja bergerak pelan. Tak lama dari lensa, tampak mobil berwarna hitam berhenti. Keluar seseorang dengan pakaian cukup rapi yang tampak begitu longgar di mataku. Ia lengkap juga dengan dasi yang dikalungkan di lehernya. Ia bernama Hadi Harnungraja, seorang hakim. Dia adalah orang yang harus ku bunuh hari ini.
Semua ini berawal dari keputusannya yang membebasan tanpa tuntutan kepada seseorang terpidana pembunuhan. Semua bukti itu ada, begitu juga dengan adanya saksi mata. namun itu tak membuatnya membuat sebuah keputusan. Seakan kebenaran itu hilang. Sekarang pihak keluarga korban ingin aku menggantikannnya mengadilinya. Membayar dengan harga yang cukup impas, yaitu dengan membunuhnya.
Sasaranku adalah dia, aku tak boleh menghabiskan waktuku disini. Kini Aku mulai menarik senapan runduk itu.
Namun tiba-tiba tampak seorang anak kecil keluar dari mobil itu. Begitu juga seorang perempuan yang keluar dari pintu yang lain. Tak lama pria itu mengangkat anak itu dengan kedua tangannya lalu membawanya ke atas kepalanya. Sebuah kehangatan terlihat dari kejauhan.
Entah mengapa ketenanganku berganti dengan rasa takut. Tanganku bergetar seperti menjerit. Aku seakan kehilangan keberanian ku. Aku merasa sedang membidik diriku sendiri. Sosok yang sama seperti aku ada di lensa itu.
“apakah sekarang aku harus membunuhnya”? gumamku dalam hati.
Aku menghembuskan nafasku, mencoba menenangkan nafasku yang mulai tak teratur. Dengan tatapan yang yakin aku kembali melihat teropong itu. Apapun yang terjadi, aku harus membuat keputusan secepat mungkin. Aku mengarahkan tepat ke tubuh nya.
Aku pun menekan senapan runduk itu. Bahuku seperti terdorong sedikit ke belakang. Peluruitu pun meluncur dengan kuat.
Kini lensa itu suasana tampak berbeda. Semua berubah, kini tawa menjadi haru. Aku pun menutup kedua mata ku. Ku lakukan dengan kedua tanganku, sebagai mesin pembunuh.
Diubah oleh noprirf 07-03-2014 18:42


swiitdebby memberi reputasi
1
2.3K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan