- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Polisi yang baik hanya ada TIGA: Patung Polisi, Polisi Tidur dan Hoegeng!


TS
vladimirs
Polisi yang baik hanya ada TIGA: Patung Polisi, Polisi Tidur dan Hoegeng!




Spoiler for No Repost!:


Quote:
Menarik sebenarnya untuk menyimak wibawa kepolisian ini. Saya yakin, banyak polisi yang baik. Meskipun secara satir Gus Dur pernah mengatakan Polisi yang baik hanya ada TIGA: Patung Polisi, Polisi tidur dan Hoegeng. Tapi, melihat bagaimana kerja polisi mengatur lalu lintas, membuat saya tetap menghargai profesi mereka. Sayangnya, pengalaman saya berkaitan dengan oknum-oknum polisi yang mencoreng wibawa polisi juga tak kalah banyak.






Seperti biasa gan, belum afdol kalau Picture di bawah ini tidak di Gubris









Quote:
Kasus 1
Salah satunya adalah sebuah pengalaman di bundaran patung obor Jakarta Selatan. Siang hari yang terik, saya diberhentikan polisi. Merasa tidak ada yang salah, saya pun tenang-tenang saja. Ternyata, saya salah, di siang hari yang terik itu saya tidak menyalakan lampu motor. Sebagai orang yang berjiwa anti korupsi, tentu saya tidak mau tawar menawar. Saya akan bersidang. Tapi sebelum itu, menjadi kesempatan bagi saya untuk berdiskusi langsung dengan polisi.
“Lah, itu pak, banyak banget yang ga menyaakan lampu. Kenapa mereka juga tidak ditilang?”
“Aparat kami terbatas, pak…. Kalau bapak mau membantu ya silahkan….”
“Boleh pak…. dengan senang hati akan saya bantu…..”
Entah di mana yang salah, pak polisi justru dengan nada marah menyahut, “tapi kan anda tidak membawa surat kepolisian?”
“Lah… katanya, bapak mempersilakan….”
Lalu saya dioper ke temannya. Polisi muda itu kemudian mengatakan, “bapak harusnya beruntung, kan dengan diperingatkan seperti ini… bapak tidak akan mengulangi kesalahan yang sama….” Masih menurut polisi itu, berdasarkan penelitian, kewajiban menyalakan lampu di siang hari telah menekan angka kecelakaan. Meskipun ketika saya tanyakan penelitian dari mana dan di mana bisa diakses hasilnya, polisi tersebut tidak menjawab dengan jelas.
“Yah… tentu saya juga menginginkan orang lain seberuntung saya pak. Mereka juga sebaiknya diingatkan. Kenapa justru hanya random saja memperingatkan pengendara?” Selain itu, saya juga bertanya, polisi yang menangkapi orang secara random ini sebenarnya membawa keberuntungan apa kesialan.
Salah satunya adalah sebuah pengalaman di bundaran patung obor Jakarta Selatan. Siang hari yang terik, saya diberhentikan polisi. Merasa tidak ada yang salah, saya pun tenang-tenang saja. Ternyata, saya salah, di siang hari yang terik itu saya tidak menyalakan lampu motor. Sebagai orang yang berjiwa anti korupsi, tentu saya tidak mau tawar menawar. Saya akan bersidang. Tapi sebelum itu, menjadi kesempatan bagi saya untuk berdiskusi langsung dengan polisi.
“Lah, itu pak, banyak banget yang ga menyaakan lampu. Kenapa mereka juga tidak ditilang?”
“Aparat kami terbatas, pak…. Kalau bapak mau membantu ya silahkan….”
“Boleh pak…. dengan senang hati akan saya bantu…..”
Entah di mana yang salah, pak polisi justru dengan nada marah menyahut, “tapi kan anda tidak membawa surat kepolisian?”
“Lah… katanya, bapak mempersilakan….”
Lalu saya dioper ke temannya. Polisi muda itu kemudian mengatakan, “bapak harusnya beruntung, kan dengan diperingatkan seperti ini… bapak tidak akan mengulangi kesalahan yang sama….” Masih menurut polisi itu, berdasarkan penelitian, kewajiban menyalakan lampu di siang hari telah menekan angka kecelakaan. Meskipun ketika saya tanyakan penelitian dari mana dan di mana bisa diakses hasilnya, polisi tersebut tidak menjawab dengan jelas.
“Yah… tentu saya juga menginginkan orang lain seberuntung saya pak. Mereka juga sebaiknya diingatkan. Kenapa justru hanya random saja memperingatkan pengendara?” Selain itu, saya juga bertanya, polisi yang menangkapi orang secara random ini sebenarnya membawa keberuntungan apa kesialan.

Quote:
Kaskus 2
Akhirnya saya sidang. Di tempat sidang, sama sekali tidak ada suasana persidangan. Semua ramai sedemikian rupa. Benar-benar jauh dari kesan wibawa hukum. Bahkan, ketika sidang dimulai, suasana semakin gaduh. Ada yang berteriak, “Dah… cepat. Minta uang limapuluh ribu ajah bertele-tele…” dan benar saja, hakim langsung menanyakan, “apakah anda merasa dan menyadari kesalahan anda?”
Serempak hadirin menjawab, “tidaaakkkkkk”
Seolah tak mendengar adanya jawaban serempak itu, hakim kemudian mengatakan, “karena anda sudah menyadari kesalahan anda dan berjanji tidak mengulangi lagi maka dengan ini kami jatuhkan denda empat puluh sembilan ribu rupiah dan beaya administrasi seribu rupiah.” Palu diketok.
Sampai di luar, saya kembali bertanya pada seorang yang berpakaian jaksa, “Pak… kenapa bayarnya ga pakai kwitansi? bukankah aturannya pembayaran lewat rekening agar uangnya bisa benar-benar sampai ke negara?”
“Kita mau membantu masyarakat pak. Kita tidak ingin mempersulit dengan transfer segala. Tunai kan lebih mudah, pak?”
“Iya, pak…. Tapi kan kalau begitu menjadi rawan dikorupsi?”
“Enggak pak, kita lakukan tim. Jadi ga mungkin dikorupsi….”
Saya pun menyahut begini, “Lah, pak….. memangnya ada jaminan kalau tidak dikorupsi? korupsi kan sekarang tidak sendirian? korupsi malah dilakukan bersamaan?”
Mungkin jawaban saya salah. Pak petugas tersebut mukanya memerah sambil berteriak, “Ayo… yang lain cepat… Jangan menghambat tugas aparat!!!” Uang dendapun terus mengalir ke sebuah kotak untuk kemudian SIM yang disita diberikan kepada yang membayar. Kemudian saya bertanya lagi, “Pak, saya salah ya?”
Petugas itu tidak menjawab.
…………………………………….
Akhirnya saya sidang. Di tempat sidang, sama sekali tidak ada suasana persidangan. Semua ramai sedemikian rupa. Benar-benar jauh dari kesan wibawa hukum. Bahkan, ketika sidang dimulai, suasana semakin gaduh. Ada yang berteriak, “Dah… cepat. Minta uang limapuluh ribu ajah bertele-tele…” dan benar saja, hakim langsung menanyakan, “apakah anda merasa dan menyadari kesalahan anda?”
Serempak hadirin menjawab, “tidaaakkkkkk”
Seolah tak mendengar adanya jawaban serempak itu, hakim kemudian mengatakan, “karena anda sudah menyadari kesalahan anda dan berjanji tidak mengulangi lagi maka dengan ini kami jatuhkan denda empat puluh sembilan ribu rupiah dan beaya administrasi seribu rupiah.” Palu diketok.
Sampai di luar, saya kembali bertanya pada seorang yang berpakaian jaksa, “Pak… kenapa bayarnya ga pakai kwitansi? bukankah aturannya pembayaran lewat rekening agar uangnya bisa benar-benar sampai ke negara?”
“Kita mau membantu masyarakat pak. Kita tidak ingin mempersulit dengan transfer segala. Tunai kan lebih mudah, pak?”
“Iya, pak…. Tapi kan kalau begitu menjadi rawan dikorupsi?”
“Enggak pak, kita lakukan tim. Jadi ga mungkin dikorupsi….”
Saya pun menyahut begini, “Lah, pak….. memangnya ada jaminan kalau tidak dikorupsi? korupsi kan sekarang tidak sendirian? korupsi malah dilakukan bersamaan?”
Mungkin jawaban saya salah. Pak petugas tersebut mukanya memerah sambil berteriak, “Ayo… yang lain cepat… Jangan menghambat tugas aparat!!!” Uang dendapun terus mengalir ke sebuah kotak untuk kemudian SIM yang disita diberikan kepada yang membayar. Kemudian saya bertanya lagi, “Pak, saya salah ya?”
Petugas itu tidak menjawab.
…………………………………….

Quote:
Harus kita sadari
Mungkin terlalu banyak cerita. Sejauh saya dengar, wibawa aparat kepolisian benar-benar jatuh dalam hal ini. Bukankah mereka merupakan aparat yang akan mengawal tegaknya hukum di Indonesia? Dalam hal-hal semacam itu, barang kali memang harus diakui bahwa saatnya institusi ini menegakkan wibawanya. Mau memberi kesempatan kepada masyarakat untuk berkeluh kesah dan melaporkan kalau ada aparatnya yang mencoreng wibawa kepolisian. Saatnya, polisi juga melakukan semacam sidak di jalanan untuk memantau profesionalitas aparatnya.
Beberapa waktu dalam rapat di Badan Legislasi, Rabu, 26 Februari 2014 yang lalu Jenderal Sutarman mengatakan bahwa gaji polisi terlalu kecil. Beliau kemudian mengungkapkan kekhatirannya,kecilnya gaji memunculkan upaya perilaku menyimpang di kalangan aparat Kepolisian. Dengan fakta-fakta di lapangan semacam itu, rasanya penyimpangan perilaku aparat bukan lagi sebuah kekhawatiran, tapi menjadi semacam pemakluman.
Mungkin terlalu banyak cerita. Sejauh saya dengar, wibawa aparat kepolisian benar-benar jatuh dalam hal ini. Bukankah mereka merupakan aparat yang akan mengawal tegaknya hukum di Indonesia? Dalam hal-hal semacam itu, barang kali memang harus diakui bahwa saatnya institusi ini menegakkan wibawanya. Mau memberi kesempatan kepada masyarakat untuk berkeluh kesah dan melaporkan kalau ada aparatnya yang mencoreng wibawa kepolisian. Saatnya, polisi juga melakukan semacam sidak di jalanan untuk memantau profesionalitas aparatnya.
Beberapa waktu dalam rapat di Badan Legislasi, Rabu, 26 Februari 2014 yang lalu Jenderal Sutarman mengatakan bahwa gaji polisi terlalu kecil. Beliau kemudian mengungkapkan kekhatirannya,kecilnya gaji memunculkan upaya perilaku menyimpang di kalangan aparat Kepolisian. Dengan fakta-fakta di lapangan semacam itu, rasanya penyimpangan perilaku aparat bukan lagi sebuah kekhawatiran, tapi menjadi semacam pemakluman.

Quote:
Hoegeng Imam Santoso

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Masa jabatan
9 Mei 1968 – 2 Oktober 1971
Presiden Soeharto
Didahului oleh Soetjipto Joedodihardjo
Digantikan oleh M. Hasan

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Masa jabatan
9 Mei 1968 – 2 Oktober 1971
Presiden Soeharto
Didahului oleh Soetjipto Joedodihardjo
Digantikan oleh M. Hasan

Quote:

Seperti biasa gan, belum afdol kalau Picture di bawah ini tidak di Gubris








Quote:
Referensi lain untuk anda baca:
[RUSH ADVENTURE] MENJELAJAHI LINTAS PAPUA DENGAN SITANGGUH TOYOTA RUSH!
[NEW] 10 Game Keren DiMasa Jayanya, Yang Mungkin Ente Kangenin Gan!
Jadi Gini Loh Gan, Asal-Usul Bahasa Indonesia
9 Cara Mudah Memiliki Jantung Sehat!
[Hot Thread] Kenali Salah Satu Budaya Sendiri, Jangan Hanya Tau Saja!
Jika Tidak Mampu Romantis, Katakan Dengan ini!
[Hot Thread] Hal-hal Yang 99% Pasti Pernah Agan Lakuin!
[Hot Thread] SMS dari Mama
10 Tips Untuk Menghasilkan Karya Seni Yang Indah!
Polisi yang baik hanya ada TIGA
[RUSH ADVENTURE] MENJELAJAHI LINTAS PAPUA DENGAN SITANGGUH TOYOTA RUSH!
[NEW] 10 Game Keren DiMasa Jayanya, Yang Mungkin Ente Kangenin Gan!
Jadi Gini Loh Gan, Asal-Usul Bahasa Indonesia
9 Cara Mudah Memiliki Jantung Sehat!
[Hot Thread] Kenali Salah Satu Budaya Sendiri, Jangan Hanya Tau Saja!
Jika Tidak Mampu Romantis, Katakan Dengan ini!
[Hot Thread] Hal-hal Yang 99% Pasti Pernah Agan Lakuin!
[Hot Thread] SMS dari Mama
10 Tips Untuk Menghasilkan Karya Seni Yang Indah!
Polisi yang baik hanya ada TIGA
Spoiler for Terima kasih :

Quote:
Komentar Kaskuser:
Quote:
Original Posted By rullyanda►
Ane salut sama beliau. Ane udh baca bukunya. Kayanya udh ga ada polisi jmn skrg kaya dia, klo pun ada pasti hidupnya ga tenang diteken sana sini
Ane salut sama beliau. Ane udh baca bukunya. Kayanya udh ga ada polisi jmn skrg kaya dia, klo pun ada pasti hidupnya ga tenang diteken sana sini
Quote:
Original Posted By santidewi►ada polisi dijalan,bukannya bikin qt ngerasa aman,yg ada jd takut dimintain DUIT 

Quote:
Original Posted By 24RadenJack►emang kalo udah ngomongin pekerja aspal yang ini bawaannya emosi melulu... 

Quote:
Quote:
Original Posted By pourgofes►hahaha.. namanya juga polishit..
harus dicari kepalanya dulu, berantas tuh inti yang bermasalahnya.. sisanya tinggal ngikutin..
harus dicari kepalanya dulu, berantas tuh inti yang bermasalahnya.. sisanya tinggal ngikutin..
Quote:
Original Posted By burisrowo77►pernah sih gan dapet pengalaman ga enak ama oknum aparat tp ada juga beberapa kali ngalamin di bantu polkis yang emang bener2 ngelaksanain tugasnya.
Quote:
Original Posted By aareza►kayak pepatah lah gan, karena nila setitik rusak susu sebelanga. sayangnya gak hanya polisi, semua instansi milik pemerintah ada oknumnya. gak tau ya, semakin lama oang2 korup udah kayak jamur.
Quote:
Original Posted By thedarkknight18►wajar kalo skrg bnyk muncul berita polisi di dor oleh org tak dikenal



Quote:
Original Posted By jinglermekbutol►kisahnya hoegeng ga dijabarin dimarih gan , soalnya ane baru denger soal hoegeng ini dah.
Apa iya gan gajinya polisi itu kecil makanya jadi suka nilang suka korup ?
Tetep aja kalo udah begini mah susah buat diubah pandangan masyarakat , ditempat ane aja ada orang mau jadi polisi tapi dilarang sama ibunya karena polisi itu di benci masyarakat
Apa iya gan gajinya polisi itu kecil makanya jadi suka nilang suka korup ?
Tetep aja kalo udah begini mah susah buat diubah pandangan masyarakat , ditempat ane aja ada orang mau jadi polisi tapi dilarang sama ibunya karena polisi itu di benci masyarakat
Quote:
Original Posted By udang_boy►ane udah baca hoegeng itu gan bukunya,emang itu polisi jujur banget padahal kapolri coba sekarang ada gak kapolri sesederhan itu ??
malah itu ccok jadi presiden pak hoegeng karen kejujuran dan kesederhanannya
malah itu ccok jadi presiden pak hoegeng karen kejujuran dan kesederhanannya
Quote:
Original Posted By hilman155►Ane pernah denger cerita Kapolri Hoegeng, bener bener polisi sejati, mengayomi masyarakat



Diubah oleh vladimirs 22-03-2014 17:16


tien212700 memberi reputasi
1
51.9K
Kutip
595
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan