- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PDIP Jatim tuding Risma berkhianat


TS
cinedud
PDIP Jatim tuding Risma berkhianat
Baru lagi nih Soal Bu Risma, Walikota Surabaya
Ihya' Ulumuddin
Kamis, 20 Februari 2014 − 02:05 WIB
PDIP Jatim tuding Risma berkhianat

Sindonews.com - Kabar rencana pengunduran diri Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Surabaya membuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) risih. Partai pengusung Risma tersebut menilai bila pernyataan tersebut palsu dan sebagai bagian dari strategi penguatan dirinya.
Penilaian tersebut muncul karena sampai saat ini belum pernah ada pembicaraan mundur dari Risma kepada partai. Risma juga tidak pernah melayangkan surat resmi, baik kepada DPC, DPD maupun DPP PDIP.
"Kalau ada pengamat menganggap pernyataan Risma itu hanyalah check sound, mungkin ada benarnya. Sebab selama ini tidak ada tekanan apapun kepada dia, apalagi memintanya mundur," sindir Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur (Jatim) Kusnadi, Rabu 19 Februari 2014.
Kusnadi memang patut kesal dengan pernyataan Risma tersebut. Sebab, pasca pernyataan mundur itu, segala hal negatif dialamatkan kepada PDIP. Termasuk tudingan telah menekan Risma. Dugaan muncul karena sampai saat ini hubungan Risma dengan partai pengusungnya tidak pernah harmonis.
"Sudahlah, Bu Risma itu tidak perlu membuat kegaduhan politik. Apalagi di tahun politik seperti ini. Sebab kondisi ini justru akan dimanfaatkan orang lain. Bila seperti ini, yang rugi tentu Risma dan PDIP sendiri," pinta Kusnadi.
Diakui Kusnadi, hubungan Risma dengan PDI memang kurang harmonis. Namun, hal itu terjadi bukan karena tekanan. Melainkan karena sikap Risma sendiri yang sering berseberangan dengan futsun (sopan santun) politik partai.
Padahal harapan PDIP setelah Tri Rismaharini dan Bambang DH dilantik menjadi wali kota dan wakil wali kota Surabaya bisa melanjutkan pembangunan Kota Surabaya dan masyarakat menjadi semakin baik kesejahteraannya, sehingga diharapkan masyarakat semakin simpati pada PDIP serta mendukung setiap pemilihan.
Namun, nyatanya Risma justru terlihat berkhianat. Tudingan itu disampaikan Kusnadi karena Risma tak pernah membantu kebijakan partai. Bukti paling nyata adalah saat Bambang DH maju sebagai Calon Gubernur Jatim. Saat itu, Risma tak sedikitpun memberi dukungan. Apalagi ikut berjuang untuk memenangkan.
Padahal, Bambang DH sudah berkorban banyak demi partai untuk mau dipasangkan dengan Tri Rismaharini dalam rangka mempertahankan dan merebut kursi Wali Kota Surabaya dalam Pilwali 2010 lalu.
"Empat tahun lalu Risma itu bukan siapa-siapa karena masih menjadi anak buah Bambang DH," jelasnya.
Kendati demikian dia tetap berharap Tri Rismaharini terus melanjutkan kepemimpinannya hingga akhir masa jabatan, apapun kondisinya. Sebab semua itu adalah bagian dari pertanggungjawaban terhadap masyarakat yang telah memberikan amanah pada pilwali lalu.
SUMBER
Tanpa bermaksud apa-apa, berikut ini profil dari beliaunya yang membuat pernyataan, Bapak Kusnadi, Sekretaris DPD PDI-P Jawa Timur

Nama : KUSNADI, SH, M.HUM
Jabatan : SEKRETARIS
Pendidikan : FPS UGM, YOGYAKARTA (1993)
Riwayat Kepartaian :
1. LITBANG DPD PDI PERJUANGAN JATIM (1999)
2. PAPPUDA DPD PDI PERJUANGAN JATIM (1999)
3. WAKIL SEKRETARIS TIM KAMPANYE MEGA-HASYIM JATIM (2004)
4. WAKIL SEKRETARIS DPD PDI PERJUANGAN JATIM (2000-2005)
5. SEKRETARIS DPD PERJUANGAN JATIM (2005-2010)
Riwayat Pekerjaan :
1. PNS DI RSUD DR. SOETOMO (1980-1987)
2. DOSEN FH UNTAG 45 SURABAYA (1987-skrg)
3. WAKIL KETUA KOMISI A DPRD JATIM (2004-2009)
4. WAKIL KETUA KOMISI A DPRD JATIM (2009-2014)
UPDATE!!!
Komen Kaskuser :
Quote:
Ihya' Ulumuddin
Kamis, 20 Februari 2014 − 02:05 WIB
PDIP Jatim tuding Risma berkhianat

Sindonews.com - Kabar rencana pengunduran diri Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Surabaya membuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) risih. Partai pengusung Risma tersebut menilai bila pernyataan tersebut palsu dan sebagai bagian dari strategi penguatan dirinya.
Penilaian tersebut muncul karena sampai saat ini belum pernah ada pembicaraan mundur dari Risma kepada partai. Risma juga tidak pernah melayangkan surat resmi, baik kepada DPC, DPD maupun DPP PDIP.
"Kalau ada pengamat menganggap pernyataan Risma itu hanyalah check sound, mungkin ada benarnya. Sebab selama ini tidak ada tekanan apapun kepada dia, apalagi memintanya mundur," sindir Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur (Jatim) Kusnadi, Rabu 19 Februari 2014.
Kusnadi memang patut kesal dengan pernyataan Risma tersebut. Sebab, pasca pernyataan mundur itu, segala hal negatif dialamatkan kepada PDIP. Termasuk tudingan telah menekan Risma. Dugaan muncul karena sampai saat ini hubungan Risma dengan partai pengusungnya tidak pernah harmonis.
"Sudahlah, Bu Risma itu tidak perlu membuat kegaduhan politik. Apalagi di tahun politik seperti ini. Sebab kondisi ini justru akan dimanfaatkan orang lain. Bila seperti ini, yang rugi tentu Risma dan PDIP sendiri," pinta Kusnadi.
Diakui Kusnadi, hubungan Risma dengan PDI memang kurang harmonis. Namun, hal itu terjadi bukan karena tekanan. Melainkan karena sikap Risma sendiri yang sering berseberangan dengan futsun (sopan santun) politik partai.
Padahal harapan PDIP setelah Tri Rismaharini dan Bambang DH dilantik menjadi wali kota dan wakil wali kota Surabaya bisa melanjutkan pembangunan Kota Surabaya dan masyarakat menjadi semakin baik kesejahteraannya, sehingga diharapkan masyarakat semakin simpati pada PDIP serta mendukung setiap pemilihan.
Namun, nyatanya Risma justru terlihat berkhianat. Tudingan itu disampaikan Kusnadi karena Risma tak pernah membantu kebijakan partai. Bukti paling nyata adalah saat Bambang DH maju sebagai Calon Gubernur Jatim. Saat itu, Risma tak sedikitpun memberi dukungan. Apalagi ikut berjuang untuk memenangkan.
Padahal, Bambang DH sudah berkorban banyak demi partai untuk mau dipasangkan dengan Tri Rismaharini dalam rangka mempertahankan dan merebut kursi Wali Kota Surabaya dalam Pilwali 2010 lalu.
"Empat tahun lalu Risma itu bukan siapa-siapa karena masih menjadi anak buah Bambang DH," jelasnya.
Kendati demikian dia tetap berharap Tri Rismaharini terus melanjutkan kepemimpinannya hingga akhir masa jabatan, apapun kondisinya. Sebab semua itu adalah bagian dari pertanggungjawaban terhadap masyarakat yang telah memberikan amanah pada pilwali lalu.
SUMBER
Quote:
yah entah siapa yang benar... karena dunia politik memang saat ini sedang panas-panasnya. Tapi melihat track record Ibu Risma, kayaknya terlalu mengada-ada sih ya kalau dibilang isu mundurnya Ibu Risma dari jabatannya sebagai walikota ini dianggap sebagai "strategi penguatan dirinya". Gak perlu ada kayak gini-gini pun, Bu Risma ini citra nya udah bagus dan kuat sekali di mata warga Surabaya. Apalagi sampai Bu Risma dianggap membuat kegaduhan politik dan berkhianat pada partai pengusungnya 

Tanpa bermaksud apa-apa, berikut ini profil dari beliaunya yang membuat pernyataan, Bapak Kusnadi, Sekretaris DPD PDI-P Jawa Timur
Spoiler for Kusnadi:
Nama : KUSNADI, SH, M.HUM
Jabatan : SEKRETARIS
Pendidikan : FPS UGM, YOGYAKARTA (1993)
Riwayat Kepartaian :
1. LITBANG DPD PDI PERJUANGAN JATIM (1999)
2. PAPPUDA DPD PDI PERJUANGAN JATIM (1999)
3. WAKIL SEKRETARIS TIM KAMPANYE MEGA-HASYIM JATIM (2004)
4. WAKIL SEKRETARIS DPD PDI PERJUANGAN JATIM (2000-2005)
5. SEKRETARIS DPD PERJUANGAN JATIM (2005-2010)
Riwayat Pekerjaan :
1. PNS DI RSUD DR. SOETOMO (1980-1987)
2. DOSEN FH UNTAG 45 SURABAYA (1987-skrg)
3. WAKIL KETUA KOMISI A DPRD JATIM (2004-2009)
4. WAKIL KETUA KOMISI A DPRD JATIM (2009-2014)
UPDATE!!!
Quote:
Isu mundur, Risma ingin populer seperti Jokowi?
Lukman Hakim
Kamis, 20 Februari 2014 − 06:02 WIB
Isu mundur, Risma ingin populer seperti Jokowi?
Sindonews.com - Media dinilai telah berhasil membesar-besarkan isu pengunduran diri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Buktinya, pemimpin perempuan itu kini banjir simpati dan dukungan yang menghendakinya agar tetap mendapuk kursi nomor satu di Surabaya.
Sejumlah elemen masyarakat beberapa hari terakhir bahkan berbondong-bondong mendatangi Gedung Balai Kota Surabaya hanya untuk meminta orang nomor satu di Surabaya itu tetap memimpin.
"Yang diuntungkan tentu saja Risma (panggilan Tri Rismaharini). Isu dia mundur itu telah mampu menggalang dukungan yang begitu besar dari masyarakat. Sehingga, ini akan mampu meningkatkan bargaining position dia di mata partai (PDIP)," kata Pengamat Politik dari Universitas Airlangga (Unair) Hariadi kepada SINDO, Kamis (20/2/2014).
Kini, Mantan Kepala Badan dan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya itu nampak gemilang di hadapan publik, bak Joko Widodo (Jokowi). Elektabilitasnya sebagai pemimpin pun kini meroket. Namun, Hariadi menolak jika isu ini digulirkan sebagai upaya pencapresan Risma.
"Tidak ada kaitannya dengan pencapresan. Saat ini, PDIP sudah memiliki capres sendiri, yakni Jokowi. Sehingga, tidak mungkin masyarakat disodori dua calon yang latar belakang partainya sama. Kecuali Risma bukan kader PDIP, isu mundur yang mampu mendongkrak elektabilitasnya ini bisa menarik PDIP untuk menggandengnya mendampingi Jokowi," kata Hariadi.
Dia pun menegaskan, isu mundur ini karena Risma ingin mencari muka (carmuk) dari PDIP. Risma secara pribadi ingin mundur karena ada kekuatan yang cukup besar yang menekan dia.
Risma saat itu merasa kewalahan menghadapinya. Selanjutnya, alumnus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) itu bertemu dengan DPP PDIP. Dalam pertemuan tersebut, Risma berkeinginan untuk mundur. Namun, keinginan itu ditolak oleh DPP PDIP.
"Lalu struktural partai di DPP PDIP berupaya menjembatani antara Risma dengan elemen-elemen yang ada di Surabaya. Sekarang sudah berjalan," terangnya.
SUMBER
Lukman Hakim
Kamis, 20 Februari 2014 − 06:02 WIB
Isu mundur, Risma ingin populer seperti Jokowi?
Sindonews.com - Media dinilai telah berhasil membesar-besarkan isu pengunduran diri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Buktinya, pemimpin perempuan itu kini banjir simpati dan dukungan yang menghendakinya agar tetap mendapuk kursi nomor satu di Surabaya.
Sejumlah elemen masyarakat beberapa hari terakhir bahkan berbondong-bondong mendatangi Gedung Balai Kota Surabaya hanya untuk meminta orang nomor satu di Surabaya itu tetap memimpin.
"Yang diuntungkan tentu saja Risma (panggilan Tri Rismaharini). Isu dia mundur itu telah mampu menggalang dukungan yang begitu besar dari masyarakat. Sehingga, ini akan mampu meningkatkan bargaining position dia di mata partai (PDIP)," kata Pengamat Politik dari Universitas Airlangga (Unair) Hariadi kepada SINDO, Kamis (20/2/2014).
Kini, Mantan Kepala Badan dan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya itu nampak gemilang di hadapan publik, bak Joko Widodo (Jokowi). Elektabilitasnya sebagai pemimpin pun kini meroket. Namun, Hariadi menolak jika isu ini digulirkan sebagai upaya pencapresan Risma.
"Tidak ada kaitannya dengan pencapresan. Saat ini, PDIP sudah memiliki capres sendiri, yakni Jokowi. Sehingga, tidak mungkin masyarakat disodori dua calon yang latar belakang partainya sama. Kecuali Risma bukan kader PDIP, isu mundur yang mampu mendongkrak elektabilitasnya ini bisa menarik PDIP untuk menggandengnya mendampingi Jokowi," kata Hariadi.
Dia pun menegaskan, isu mundur ini karena Risma ingin mencari muka (carmuk) dari PDIP. Risma secara pribadi ingin mundur karena ada kekuatan yang cukup besar yang menekan dia.
Risma saat itu merasa kewalahan menghadapinya. Selanjutnya, alumnus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) itu bertemu dengan DPP PDIP. Dalam pertemuan tersebut, Risma berkeinginan untuk mundur. Namun, keinginan itu ditolak oleh DPP PDIP.
"Lalu struktural partai di DPP PDIP berupaya menjembatani antara Risma dengan elemen-elemen yang ada di Surabaya. Sekarang sudah berjalan," terangnya.
SUMBER
Komen Kaskuser :
Spoiler for komkas:
Quote:
Original Posted By Pulpenantik►ada kalanya hidup ini, tidak perlu terlalu idealis.
kita harus tahu dimana kita bernaung.
melawan arus secara frontal akan mengakibatkan energi kita terbuang sia-sia.
saya mendukung kinerjanya risma, tapi tidak teralu suka dengan cara melawan secara frontal apalagi sampai disorot-sorot media tv.
ini tahun politik banyak partai yang mengambil kesempatan dalam kesempitan, seolah-olah pahlawan hebat tapi hanyalah oportunis sesaat untuk tujuan jahat.
tidak setuju dengan cara prosedur pemilihan wakil walikota, adalah benar dan saya sependapat.
tapi membawa kasusnya kemana-mana dan di blow-up, itu yang saya tidak sependapat.
akhirnya, jadi ribut tidka karuan dan akhirnay rakyat jadi korban.
sama seperti anas. terlepas dari anas korputor, itu satu hal.
tapi cara perlawanan anas secara frontal terhadap kekuatan besar, adalah cara yang menghabiskan energi.
melawan kekuatan besar itu, pelan tapi pasti dan tidak vulgar. ibarat di militer operasi senyap.
kita harus tahu dimana kita bernaung.
melawan arus secara frontal akan mengakibatkan energi kita terbuang sia-sia.
saya mendukung kinerjanya risma, tapi tidak teralu suka dengan cara melawan secara frontal apalagi sampai disorot-sorot media tv.
ini tahun politik banyak partai yang mengambil kesempatan dalam kesempitan, seolah-olah pahlawan hebat tapi hanyalah oportunis sesaat untuk tujuan jahat.
tidak setuju dengan cara prosedur pemilihan wakil walikota, adalah benar dan saya sependapat.
tapi membawa kasusnya kemana-mana dan di blow-up, itu yang saya tidak sependapat.
akhirnya, jadi ribut tidka karuan dan akhirnay rakyat jadi korban.

sama seperti anas. terlepas dari anas korputor, itu satu hal.
tapi cara perlawanan anas secara frontal terhadap kekuatan besar, adalah cara yang menghabiskan energi.
melawan kekuatan besar itu, pelan tapi pasti dan tidak vulgar. ibarat di militer operasi senyap.
Quote:
Original Posted By beebels►
risma ini cuek kepada partai , ga urus sama perintah partai. beda sama jokowi yang masih manut sama mega
mungkin mau nya PDIP , risma dibuat pencitraan klo walkot yang diusungnya hebat
tekanan mundur cuma waktu masalah jembatan non tol sama pajak reklame, nyatanya PDIP sebagai partai pengusung malah mendukung
mungkin ini cara risma "protes" pengangkatan wawali yang dia sendiri ga sreg, lha wong wisnu salah satu anggota dprd yang mendukung hak angket pemecatan risma

mungkin mau nya PDIP , risma dibuat pencitraan klo walkot yang diusungnya hebat

tekanan mundur cuma waktu masalah jembatan non tol sama pajak reklame, nyatanya PDIP sebagai partai pengusung malah mendukung

mungkin ini cara risma "protes" pengangkatan wawali yang dia sendiri ga sreg, lha wong wisnu salah satu anggota dprd yang mendukung hak angket pemecatan risma
Quote:
Original Posted By .xerox.►wkwkwkwkwkwk
malah skrg risma d manfaatkan kader kader pdip buat pemilu
d sby banyak dr caleg caleg pdip pasang wajahnya risma
munafik sekali partai banteng mabok ini
ts taroh pejwan dong kalau berkenan
malah skrg risma d manfaatkan kader kader pdip buat pemilu
d sby banyak dr caleg caleg pdip pasang wajahnya risma
munafik sekali partai banteng mabok ini
ts taroh pejwan dong kalau berkenan
Quote:
Original Posted By Pulpenantik►ada kalanya hidup ini, tidak perlu terlalu idealis.
kita harus tahu dimana kita bernaung.
melawan arus secara frontal akan mengakibatkan energi kita terbuang sia-sia.
saya mendukung kinerjanya risma, tapi tidak teralu suka dengan cara melawan secara frontal apalagi sampai disorot-sorot media tv.
ini tahun politik banyak partai yang mengambil kesempatan dalam kesempitan, seolah-olah pahlawan hebat tapi hanyalah oportunis sesaat untuk tujuan jahat.
tidak setuju dengan cara prosedur pemilihan wakil walikota, adalah benar dan saya sependapat.
tapi membawa kasusnya kemana-mana dan di blow-up, itu yang saya tidak sependapat.
akhirnya, jadi ribut tidka karuan dan akhirnay rakyat jadi korban.
sama seperti anas. terlepas dari anas korputor, itu satu hal.
tapi cara perlawanan anas secara frontal terhadap kekuatan besar, adalah cara yang menghabiskan energi.
melawan kekuatan besar itu, pelan tapi pasti dan tidak vulgar. ibarat di militer operasi senyap.
kita harus tahu dimana kita bernaung.
melawan arus secara frontal akan mengakibatkan energi kita terbuang sia-sia.
saya mendukung kinerjanya risma, tapi tidak teralu suka dengan cara melawan secara frontal apalagi sampai disorot-sorot media tv.
ini tahun politik banyak partai yang mengambil kesempatan dalam kesempitan, seolah-olah pahlawan hebat tapi hanyalah oportunis sesaat untuk tujuan jahat.
tidak setuju dengan cara prosedur pemilihan wakil walikota, adalah benar dan saya sependapat.
tapi membawa kasusnya kemana-mana dan di blow-up, itu yang saya tidak sependapat.
akhirnya, jadi ribut tidka karuan dan akhirnay rakyat jadi korban.

sama seperti anas. terlepas dari anas korputor, itu satu hal.
tapi cara perlawanan anas secara frontal terhadap kekuatan besar, adalah cara yang menghabiskan energi.
melawan kekuatan besar itu, pelan tapi pasti dan tidak vulgar. ibarat di militer operasi senyap.
Quote:
Original Posted By beebels►
risma ini cuek kepada partai , ga urus sama perintah partai. beda sama jokowi yang masih manut sama mega
mungkin mau nya PDIP , risma dibuat pencitraan klo walkot yang diusungnya hebat
tekanan mundur cuma waktu masalah jembatan non tol sama pajak reklame, nyatanya PDIP sebagai partai pengusung malah mendukung
mungkin ini cara risma "protes" pengangkatan wawali yang dia sendiri ga sreg, lha wong wisnu salah satu anggota dprd yang mendukung hak angket pemecatan risma

mungkin mau nya PDIP , risma dibuat pencitraan klo walkot yang diusungnya hebat

tekanan mundur cuma waktu masalah jembatan non tol sama pajak reklame, nyatanya PDIP sebagai partai pengusung malah mendukung

mungkin ini cara risma "protes" pengangkatan wawali yang dia sendiri ga sreg, lha wong wisnu salah satu anggota dprd yang mendukung hak angket pemecatan risma
Quote:
Original Posted By .xerox.►wkwkwkwkwkwk
malah skrg risma d manfaatkan kader kader pdip buat pemilu
d sby banyak dr caleg caleg pdip pasang wajahnya risma
munafik sekali partai banteng mabok ini
ts taroh pejwan dong kalau berkenan
malah skrg risma d manfaatkan kader kader pdip buat pemilu
d sby banyak dr caleg caleg pdip pasang wajahnya risma
munafik sekali partai banteng mabok ini
ts taroh pejwan dong kalau berkenan
Quote:
Original Posted By audacious►

ini gimana sih???
dengan begitu saja mereka sendiri sudah mengakui bagus kinerjanya bu Risma, tapi teuteup diobok-obok
sudah dikuyo-kuyo, ehhhhh fotonya dipajang untuk nyari dukungan bagi kader lainnya
ini partai tolol bin dongok atau apa ya????


ini gimana sih???
dengan begitu saja mereka sendiri sudah mengakui bagus kinerjanya bu Risma, tapi teuteup diobok-obok
sudah dikuyo-kuyo, ehhhhh fotonya dipajang untuk nyari dukungan bagi kader lainnya
ini partai tolol bin dongok atau apa ya????
Quote:
Original Posted By .xerox.►
partainya tolol dan baik aja
risma sebelum d pinang pdip ahli tata kota dan pertaman sby,syg risma maju ngak indipenden kemaren
partainya tolol dan baik aja
risma sebelum d pinang pdip ahli tata kota dan pertaman sby,syg risma maju ngak indipenden kemaren

Quote:
Original Posted By Ki.SuryaBuana►Semoga saja terjadi di 2014 ini..
1. Pdip terpuruk
2. Pks gurem
3. PD runtuh
4. Golkar kiamat
5. Pan tergerus
6. Pbb, ppp, pkb berubah jadi ormas bukan lagi partai
7. Ah.. Pokoknya semuanya deh..
Dengan doa rakyat teraniaya, pasti ijabah..
1. Pdip terpuruk
2. Pks gurem
3. PD runtuh
4. Golkar kiamat
5. Pan tergerus
6. Pbb, ppp, pkb berubah jadi ormas bukan lagi partai
7. Ah.. Pokoknya semuanya deh..
Dengan doa rakyat teraniaya, pasti ijabah..
Quote:
Original Posted By Ejakeren►
orang orang munafik bermuka dua,,, pantes saja dpr banyak orang tolol bin dongo...........
orang orang munafik bermuka dua,,, pantes saja dpr banyak orang tolol bin dongo...........

Quote:
Original Posted By zeeinpoenya►Sampai kapanpun, dipasangkan dg parte apapun risma sulit untuk klop...
Kita liat basiknya risma:
#Risma, dia org yg sangat religius, takut Tuhan.. sedang partai, sekalipun partai agama, pada ga takut Tuhan...
#Risma tak kenal kompromi, sementara orang2 partai diwajibkan untuk bisa kompromi dan permisif dg keadaan
#Risma mengedepankan kepentingan rakyat, org partai ya jelas kelompok dulu baru rakyat
#Ideologi risma adalah bekerja untuk Tuhan atas dasar kemanusiaan, partai pendukungnya berjuang untuk wong cilik, termasuk mendukung pramuriaan...
#yg satu takut Tuhan, yg satunya takut klo paham demokrasi semu-nya yg sudah tercetak di buku merah luntur gara2 banyak org spt risma
#yg satu tak nyama krn dikasih wakil yg kontra, yg satu terus mendorong wakil yg kontra sambil menyembunyikan tangan
#yg satu lelah n berencana mundur, yg satu siap2 cuci tangan di media jika mundur beneran..
#yg satu dilema krn: dilanjut, bnyk yg ngeroyok. Mundur, rakyat kasian dikasih pemimpin sampah
yg satunya dilema krn: klo lanjut ideologi n kepentingan terancam, klo mundur, kena makian n siap2 khilangn tokoh krn ditampung partai lain yg skrg makin dekat..
Kita liat basiknya risma:
#Risma, dia org yg sangat religius, takut Tuhan.. sedang partai, sekalipun partai agama, pada ga takut Tuhan...
#Risma tak kenal kompromi, sementara orang2 partai diwajibkan untuk bisa kompromi dan permisif dg keadaan
#Risma mengedepankan kepentingan rakyat, org partai ya jelas kelompok dulu baru rakyat
#Ideologi risma adalah bekerja untuk Tuhan atas dasar kemanusiaan, partai pendukungnya berjuang untuk wong cilik, termasuk mendukung pramuriaan...
#yg satu takut Tuhan, yg satunya takut klo paham demokrasi semu-nya yg sudah tercetak di buku merah luntur gara2 banyak org spt risma
#yg satu tak nyama krn dikasih wakil yg kontra, yg satu terus mendorong wakil yg kontra sambil menyembunyikan tangan
#yg satu lelah n berencana mundur, yg satu siap2 cuci tangan di media jika mundur beneran..
#yg satu dilema krn: dilanjut, bnyk yg ngeroyok. Mundur, rakyat kasian dikasih pemimpin sampah
yg satunya dilema krn: klo lanjut ideologi n kepentingan terancam, klo mundur, kena makian n siap2 khilangn tokoh krn ditampung partai lain yg skrg makin dekat..
Quote:
Original Posted By Abc..Z►susah gan selama sistem partai di indo itu
prestasi seseorang = prestasi partai
kasus seseorang = kasus partai
makanya kalo ada membernya bikin yang aneh aneh, kena kasus ya parpolnya yang bakal kebakaran jenggot, kalo bikin prestasi ya bakal diklaim ama partainya. saran ane buat bu risma, woles aja nanggepin para member PDIP, anggep aja gonggongan nggak jelas
ane nggak tau ini bener ato nggak ya, di LN (USA,jepang,china,turki dll) malah kalo udah masuk jajaran pemerintahan nggak ada yang kalo bikin prestasi ato kasus bawa bawa partainya, cuman bawa namanya sendiri
cmiiw
prestasi seseorang = prestasi partai
kasus seseorang = kasus partai
makanya kalo ada membernya bikin yang aneh aneh, kena kasus ya parpolnya yang bakal kebakaran jenggot, kalo bikin prestasi ya bakal diklaim ama partainya. saran ane buat bu risma, woles aja nanggepin para member PDIP, anggep aja gonggongan nggak jelas

ane nggak tau ini bener ato nggak ya, di LN (USA,jepang,china,turki dll) malah kalo udah masuk jajaran pemerintahan nggak ada yang kalo bikin prestasi ato kasus bawa bawa partainya, cuman bawa namanya sendiri
cmiiw
Diubah oleh cinedud 21-02-2014 12:40


tien212700 memberi reputasi
1
5.5K
Kutip
63
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan