Hal-hal Yang Harus Agan Antisipasi Terkait Erupsi Gunung Kelud
TS
brght
Hal-hal Yang Harus Agan Antisipasi Terkait Erupsi Gunung Kelud
Spoiler for Pembukaan:
Sebelumnya mari kita beri dukungan dan do'a buat agan-agan Kaskuser yang ada di Kediri, Blitar, Tulungagung dan sekitarnya yang mengalami efek langsung dari erupsi Gunung Kelud. Dan bagi agan-agan yang mungkin berkesempatan dan berkemampuan yuk silahkan cari channel penyalur bantuan terdekat, sedikit dari kita kalo ngumpul pasti akan banyak membantu.
Belum selesai letusan Sinabung mengejutkan bangsa ini, semalam sekitar pukul 22:30 Gunung Kelud yang berada di Jawa Timur meletus, suara letusannya terdengar hingga radius ratusan kilometer, pagi ini efek dari Ledakan Kelud yang baru mendatangi wilayah disekitarnya, beberapa bandara bahkan ditutup karena hujan abu.
Banyak efek yang timbul karena erupsi sebuah gunung, yang bisa kita share dan antisipasi untuk meminimalisir kerugian yang muncul. Bahaya tersebut terbagi menjadi bahaya langsung dan tidak langsung
Quote:
Bahaya langsung
(Bahaya yang terjadi saat berlangsungnya erupsi)
1. Leleran lava
Leleran lava merupakan cairan lava yang pekat dan panas, dapat merusak segala infrastruktur yang dilaluinya. Kecepatan aliran lava tergantung dari kekentalan magmanya, makin rendah kekentalannya, maka makin jauh jangkauan alirannya. Suhu lava pada saat dierupsikan berkisar antara 800 – 1.200 oC. Pada umumnya, leleran lava yang dierupsikan gunungapi di Indonesia, komposisi magmanya bersifat menengah. Pergerakannya cukup lamban, sehingga manusia dapat menghindarkan diri dari terjangannya. 2. Aliran piroklastik (awan panas)
Aliran piroklastik dapat terjadi akibat runtuhan tiang asap erupsi plinian, letusan langsung ke satu arah, guguran kubah lava atau lidah lava, dan aliran pada permukaan tanah (surge). Aliran piroklastik dikontrol oleh gravitasi dan cenderung mengalir melalui daerah rendah atau lembah. Mobilitas tinggi aliran piroklastik dipengaruhi oleh pelepasan gas dari magma atau lava atau dari udara yang terpanaskan pada saat mengalir. Kecepatan aliran mencapai 150-250 km/jam dengan jangkauan mencapai puluhan kilometer meskipun bergerak di atas air/laut. 3. Jatuhan piroklastik
Jatuhan piroklastik terjadi dari letusan yang membentuk tiang asap cukup tinggi. Pada saat energinya habis, abu akan menyebar sesuai arah angin, kemudian jatuh lagi ke muka bumi. Hujan abu ini bukan merupakan bahaya langsung bagi manusia, tetapi endapan abunya akan merontokkan daun-daun dan pepohonan kecil, sehingga merusak agro dan pada ketebalan tertentu dapat merobohkan atap rumah. Sebaran abu di udara dapat menggelapkan bumi beberapa saat, serta mengancam bahaya bagi jalur penerbangan. 4. Lahar letusan
Lahar letusan terjadi pada gunungapi yang mempunyai danau kawah. Apabila volume air alam kawah cukup besar akan menjadi ancaman langsung saat terjadi letusan dengan menumpahkan lumpur panas. 5. Gas vulkanik beracun
Gas beracun umumnya muncul pada gunungapi aktif berupa CO, CO2, HCN, H2S, SO2, dan lain-lain. Pada konsentrasi di atas ambang batas dapat membunuh.
Quote:
Bahaya sekunder
(Bahaya setelah terjadinya erupsi gunung berapi)
1. Lahar Hujan
Lahar hujan terjadi apabila endapan material lepas hasil erupsi gunungapi yang diendapkan pada puncak dan lereng, terangkut oleh hujan atau air permukaan. Aliran lahar ini berupa aliran lumpur yang sangat pekat, sehingga dapat mengangkut material berbagai ukuran. Bongkahan batu besar berdiameter lebih dari 5 meter dapat mengapung pada aliran lumpur ini. Lahar juga dapat merubah topografi sungai yang dilaluinya dan merusak infrastruktur. 2. Banjir bandang
Banjir bandang terjadi akibat pelongsoran material vulkanik lama pada lereng gunungapi karena jenuh air atau curah hujan cukup tinggi. Aliran lumpur ini tidak begitu pekat seperti lahar, tetapi cukup membahayakan bagi penduduk yang bekerja di sungai, jika terjadi secara tiba-tiba. 3. Longsoran vulkanik
Longsoran vulkanik dapat terjadi akibat letusan gunungapi, eksplosi uap air, alterasi batuan pada tubuh gunungapi sehingga menjadi rapuh, atau terkena gempabumi berintensitas kuat. Longsoran vulkanik jarang terjadi pada gunungapi umum, sehingga dalam peta kawasan rawan bencana tidak mencantumkan bahaya akibat longsoran vulkanik ini.
UPDATE
Quote:
Hal Lain Yang Perlu Diantisipasi
Quote:
Penutupan Bandara
Efek dari letusan Gunung Kelud, Kediri, JAwa Timur berimbas pada penerbangan yang ada di pulau Jawa. Yaitu penutupan lima bandara hingga waktu yang belum ditentukan akibat landasan tertutup abu vulkanis.
"Untuk sementara ditutup, sejak jam 05.00 pagi. Bandara mulai ditutup karena abu letusan Kelud yang menghalangi landasan," terang Juanda Airport duty officer, Herdiyono, melalui sambungan telepon, Jumat (14/2/2014).
Menurutnya ada debu yang harus dibersihkan dari landasan. Sebab butiran abu yang tebal membuat landasan licin dan berbahaya bagi penerbangan.
Sampai saat ini belum ada pengalihan pesawat yang menuju bandara Juanda, karena telah ditutup langsung oleh pihak Juanda. Otomatis kalau bandara sudah ditutup, tidak ada penerbangan.
"Sampai saat ini belum bisa ditentukan sampai kapan, tergantung keadaan gunung Kelud nanti, biasanya untuk pembersihan selama setengah jam" jelasnya.
Jawaban serupa juga disampaikan oleh petugas di Bandara Ahmad Yani (Semarang), Adi Sumarmo (Surakarta) dan Abdul Rahman Saleh (Malang). "Madiun (Lanud Iswahyudi -red) juga tutup," jawab petugas Bandara Adi Sumarmo ditanya tentang bandara alternatif.
Quote:
Report Dari Agan-Agan Kaskuser
Quote:
Original Posted By bagoes50►efek yg secara ga langsungnya juga lumayan, telfon ibu di solo banyak kanopi yg pada ambruk karena ga kuat menahan beban dari abu vulkanik.
Quote:
Original Posted By wulanremins►Sidoarjo jg kena dampak abu vulkanik gan, tapi skrg turun hujan air jd lumayan nggak berdebu #PrayForKelud