Terungkap Fakta Rahasia G 30 S PKI

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Terungkap Fakta Rahasia G 30 S PKI

arkanaulia

05-02-2014 14:10

Spoiler for anti repsol:

Quote:

Terungkap Fakta Rahasia G 30 S PKI : Hingga akhir kekuasaan rezim Soeharto semua orang percaya bahwa semua itu adalah perbuatan yang diotaki oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dan di pelajaran sejarah pun di catatkan kronologi menurut kepentingan penguasa saat itu. Namun ketika orde reformasi dan tumbangnya rezim orde baru sepeninggal Soeharto dimana kebebasan berbicara terbuka lebar mulailah terkuak satu persatu kejanggalan skenario sejarah yang selama ini dicatatkan.

Dalam buku Sejarah kelas 3 kurikulum 1994 ditulis bahwa PKI yang menjadi dalang peristiwa Gerakan 30 September 1965. Dimana peristiwa itu mengigatkan kita bahwa PKI selalu berusaha mencari kesempatan untuk melakukan Kudeta (perebutan kekuasaan)..:

Quote:

Dalam buku tersebut juga disebutkan bahwa Aidit menugaskan Kamaruzaman alias Syam sebagai Ketua Biro Khusus PKI untuk merancang dan mempersiapkan perebutan kekuasaan. Kemudian biro ini melakukan pembinaan terhadap perwira-perwira ABRI diantaranya adalah Brigjen Supardjo dan Letkol Untung dari TNI AD, Kolonel Sunardi dari TNI AL dan Letkol Anwas dari Kepolisian. PKI menyadari bahhwa hambatan untuk mencapai tujuannya adalah TNI AD. Oleh karena itu pada tanggal 30 September 1965 sebelum subuh tanggal 1 Oktober 1965 upaya penculikan dan pembunuhan terhadap para perwira tinggi TNI AD dilancarkan. Di buku tersebut juga dipaparkan bahwa penumpasan pemberontakan G30S/PKI dilakukan oleh ABRI dan rakyat yang setia kepada Pancasila. Mayjen Soeharto sebagai Panglima Kostrad (Komando Strategi Angkatan Darat) mengambil langkah-langkah untuk memulihkan kembali keadaan

Quote:

Kebutuhan akan rekonstruksi sejarah, yang terasa berkenaan dengan tumbuhnya kebingungan masyarakat awam mengenai sejarah G30S/PKI seperti yang telah mencuat melalui media massa. Ironisnya hampir seluruh informasi baru diekspos oleh media tersebut bertolak belakang dengan buku SMP kelas 3 1994. Pemaparan baru fakta dan opini dibalik G30S/PKI itu pada pokoknya ingin mengubah peran dan posisi Jendral Soeharto terhadap G30S/PKI yakni pemberantas yang cekatan dan jitu menjadi terlibat atau tersangka.

Adapun pemaparan baru tentang fakta dan opini di balik G30S/PKI itu, ingin merubah total peran dan posisi Soeharto terhadap G30S/PKI yakni sebagai sebagai pemberantas yang cekatan dan jitu mejadi terlibat atau tersangka.

Fakta-fakta tersebut antara lain:

Quote:

1. Pengakuan Kol. A. Latief (gembong PKI) bahwa dua kali ia memberitahukan kepada Soeharto tentang rencana penindakan terhadap sejumlah jendral. Dalam bahasa laten menghadapkan Dewan Jendral kepada Presiden. Namun Soeharto yang pada saat itu Panglima Kostrad tidak mengambil inisiatif melapor kepada atasannya. Dia diam saja dan hanya manggut-manggut mendengar laporan itu. Latief menginformasikan rencana penindakan terhadap pera Jendral itu dua hari dan enam sebelum hari H

Quote:

2. Fakta bahwa sebagai perwira tinggi dengan fungsi pemandu di bawah Pangab Jendral A. Yani, Soeharto tidak termasuk sasaran G30S/PKI. Ini bisa dipertanyakan, mengingat strategisnya posisi Kostrad apabila Negara dalam keadaan bahaya. Kalau betul Soeharto tidak berada dalam Inner Cycle gerakan, kemungkinan besar ia termasuk dalam daftar korban yang dihabisi di malam tersebut.

Quote:

3. Hubungan emosional cukup dan amat dekat Soeharto dengan para pelaku PKI yakni Untung dan Latief sedangkan Sjam termasuk kolega Soeharto di tahun-tahun sesudah Proklamasi.

Quote:

4. Menurut penuturan Mayjen (Purn) Mursjid, 30 September malam menjelang 1 Oktober 1965 itu pasukan Yon 530/Brawijaya berada di sekitar Monas. Padahal tugas panggilan dari Pangkostrad Mayjen Soeharto adalah untuk defile 5 Oktober.

Quote:

5. Mayjen (Purn) Suharjo, mantan Pangdam Mulawarman yang sama-sama dalam tahanan dengan Mayor (Purn) Soekardi, eks Wadan Yon 530/Brawijaya menceritakan bahwa surat perintah dari Pangkostrad kepada DanYon 530 itu dalam rangka penugasan yang disinggung Jendral Mursjid tadi, ternyata kemudian dibeli oleh Soeharto seharga Rp 20 juta.

Quote:

Ratna Sari Dewi (mantan istri Bung Karo) pernah menyatakan: ?Sejak pagi 1 Oktober Soeharto sudah propaganda bahwa pelakunya PKI sepertinya dia sudah tahu semua seakan telah direncanakan. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana ia bisa menguasai Indonesia? Harus diingat system komunikasi saat itu belum seperti sekarang. Teleponnya belum lancar dan tak ada yang punya telepon genggam. Bagaimana dia bisa memecahkan masalah yang terjadi pada malam 30 September dan segera bertindak begitu cepat? Kalau belum tahu rencana G30S/PKI ia tidak mungkin bisa melakukannya.?.

Quote:

Dari kutipan buku Sejarah SMP kelas 3 tersebut diatas dengan pengakuan Ratna Sari Dewi kita dapat menarik menarik kesimpulan bahwa Soeharto sudah mengetahui akan terjadi gerakan 30 September yang dilakukan PKI.

Hal ini dibuktikan, mengapa begitu cepat dia mengambil keputusan dan mengumumkan ke seluruh rakyat Indonesia melalui RRI, bahwa telah terjadi peristiwa penculikan oleh gerakan kontra Revolusioner yang menamakan dirinya G30S padahal, alat komunikasi pada saat itu belum secanggih sekarang.

Fakta-fakta lain yang mampu mengungkap kebenaran ini tidak hanya sebatas fakta internal. Lebih dari itu kebenaran yang mulai terkuak mengejutkan masyarakat awam adalah ternayata Soeharto juga mempunyai hubungan dengan CIA. Hal ini terbukti dengan adanya satu kompi batalyon 454 Diponegoro Jawa Tengah dan satu kompi batalyon 530 Brawijaya Jawa Timur, yang secara terselubung digunakan Soeharto sebagai penggerak.

Quote:

Soeharto disebut-sebut terlibat dalam peristiwa tragis itu. Oleh saksi dan sejumlah pelaku sejarah , serta sejarawan, dikatakan Soeharto mengetahui rencana penculikan para jenderal tapi tidak berusaha mencegahnya. Itulah salah satu titik kontroversi G30S. Buku yang terbit pertama kali pada 1999 ini menyebutkan ada enam titik kontroversi (hlm. 6-9).
Pertama, siapa dalang gerakan 1 Oktober 1965?

Kedua, mengapa Mayjen Soeharto menghalangi Mayjen Pranoto Reksosamodro menghadap Presiden Soekarno untuk didaulat menjadi Men/Pangad, jabatan yang ditinggalkan Letjen Ahmad Yani?
Ketiga, mengapa Soeharto seolah-olah mengulur waktu untuk merebut Gedung RRI dari tangan G30S?

Keempat, mengapa penggalian mayat para jenderal baru dilaksanakan pada 4 Oktober 1965, padahal lokasinya sudah diketahui pada 3 Oktober?

Kelima, adakah konspirasi antara Letkol Untung Syamsuri (pemimpin lapangan), Kolonel Latief, Sjam Kamaruzzaman, dan Mayjen Soeharto? Keenam, mengapa Ketua Partai Komunis Indonesia, D.N. Aidit, dibunuh ketika dia tertangkap di Boyolali, padahal kesaksiannya di pengadilan akan sangat membantu untuk menyingkap tabir G30S yang sebenarnya? Yang menarik pada buku ini adalah pengungkapan pertemuan Kolonel Latief dan Soeharto di RSAD Gatot Soebroto beberapa jam menjelang penculikan para jenderal. Waktu itu anak Soeharto yang berusia tiga tahun, Tommy, ketumpahan sup panas dan dilarikan ke rumah sakit itu. Di sana pada sekitar pukul 21.00, Latief menemui Soeharto. Menurut pengakuan Soeharto, dalam wawancara dengan surat kabar Del Spiegel Jerman Barat pada Juni 1970, kedatangan Latief untuk membunuhnya. “Tapi, nampaknya ia tidak melaksanakan berhubung kekhawatirannya melakukan di tempat umum,” ujar Soeharto. Pengakuan Soeharto itu bertentangan dengan jawaban yang diberikan kepada penulis bernama Brachman pada 1968, yang mengatakan bahwa Kolonel Latief datang untuk menanyakan kesehatan anaknya. “Saya terharu atas keprihatinannya,” kata Soeharto (hlm 18). Sementara itu, Latief sendiri mengatakan: “Yang sebenarnya saya pada malam itu di samping memang menengok putranda yang sedang terkena musibah itu, sekaligus saya melaporkan akan diadakannya gerakan pada esok pagi harinya untuk menggagalkan Coup d”Etat dari Dewan Jenderal, di mana beliau sudah tahu sebelumnya.” (hlm 20). Buku ini juga mengungkap kesaksian Boengkoes, yang muncul di media massa setelah Soeharto lengser.

Quote:

maap long thread ya emoticon-Peace

Spoiler for this thread support by:

KLIK BANNER UNTUK MENUJU MARKAS

Spoiler for klik yang udh iso cendolin dong:

Quote:

tingalin komeng ya gan emoticon-I Love Kaskus (S)

Spoiler for thread ane yang lain:

Spoiler for HOT:

Teknik dan Cara Untuk Berlari Lebih Cepat dan Efisien[HT]
Adegan Adegan Gak Mutu Dalam Sinetron Kita[Special]
Ingin Panjang Umur Lakukan Olah Raga Ini[Catet]

Spoiler for selengkapnya:

Spoiler for komen para kaskuser:

Quote:

Original Posted By tinjauracun►Sejarah bukan ditulis oleh pahlawan - tapi ditulis oleh pemenang emoticon-Angkat Beer

Quote:

Original Posted By lamundre►

pemenang bukanlah pahlawan tapi pahlawan adalah pemenangnya emoticon-Angkat Beer

Quote:

Original Posted By messidani►Kalimat yg ane inget "Darah itu merah Jendral...."

Mnurut yg ane tau, PKI tak lain dan tak bukan hanyalah sebuah partai politik.
Soeharto mencari kambing hitam dan PKI yg jd sasaran.

Quote:

Original Posted By DeRudZ►ad sdikit yg kurang tuh gan cerita nya ..
ane pernah denger cerita dari seorang penulis buku yg mengoleksi juga buku2 sejarah . sebenernya PKI itu di jadiin kambing hitam gan .

Penulis tentang buku kebenaran sejarah tentang G30sPKI . sehabis nulis itu buku langsung kabur keluar negri gan . nama nya ane lupa

Quote:

Original Posted By abahkabayan80►Jenderal Soeharto memang mengetahui akan gerakan PKI, tetapi ia bukan perencana tetapi menunggangi kudeta PKI untuk kepentingannya sendiri,

sejak awal terjadi penyusupan CIA di kalangan PKI yang memanas2i untuk segera melakukan kudeta karena Bung Karno diisukan sakit parah yg bisa mengakibatkan peran TNI menguat dan akan segera menghabisi PKI, sehingga PKI mau tidak mau harus mendahului TNI mengambilalih kekuasaan.

CIA sendiri memberi dukungan informasi kepada Jenderal
Soeharto sehingga sejak awal dia sudah tahu apa yang akan terjadi dan menyiapkan rencana dan orang2 nya untuk segera bertindak ketika PKI sudah bergerak.

Kebanyakan yg menjadi petinggi TNI saat itu adalah eks Kodam Diponegoro, wajar kalau sebagian loyal dan memberikan informasi kepada Jenderal Soeharto sebagai mantan atasannya, atau koleganya.

Jenderal Soeharto membiarkan petinggi TNI dibunuh PKI karena Jenderal2 tersebut bertanggungjawab atas upaya pemecatan Soeharto sewaktu menjabat Pangdam Diponegoro karena kasus penyelundupan yg dilakukan Soeharto bersama Liem Soe Liong. Beliau punya dendam tersendiri dan memang berniat mengambil alih pimpinan TNI, serta menyingkirkan Soekarno yg mulai terlalu berpihak pada PKI.

jadi kesimpulannya dalam hal G30S/PKI, Jenderal Soeharto mengetahui gerakan PKI, tetapi membiarkannya dan melakukan gerakan sendiri untuk mengambil alih kekuasaan dan menumpas komunis dengan dukungan CIA.

Quote:

Original Posted By aabcde►semua orang juga tau koq gan PKI jadi kambing hitam oleh jendral soeharto, dalang di belakang semuanya sebenrnya kan amerika klo saat itu presiden sukarno tetap menjadi presiden negara kita akan di bawah bayang2 uni soviet/rusia, saat jendral suharto menjadi presiden ya secara langsung negara kita berpindah di bawah bayang2 amerika deh emoticon-I Love Indonesia (S)

tapi klo negara kita saat itu tetap di pimpin sukarno apakah akan menjadi negara komunis emoticon-Bingung (S)

Quote:

Original Posted By bukadikitjosss►wihh G30SPKI emoticon-Belo

di daerah ortu ane ada gan monumen . . namanya monumen trisula. . emoticon-Belo

monumenya letaknya diblitar daerah selatan. . nama kecamatanya bakung. . emoticon-Embarrassment

monumen itu bersejarah gan di blitar. . karena monumen itu mengingatkan PKI waktu di blitar. . emoticon-Belo

tapi sayang gan jarang2 ada orang yg tau tuh monumen. . emoticon-Berduka (S)

sepii gan. . emoticon-Sorry

Spoiler for monumen trisula:

Quote:

Original Posted By pikachup►baca ini gan, masih tentang PKI

http://blog.imanbrotoseno.com/?p=1498

http://www.indonesia.estranky.cz/cla...uaya-1965.html

semoga bermanfaat

Quote:

Original Posted By abahkabayan80►

Amerika punya kepentingan memusnahkan komunis di Indonesia, dan menarik Indonesia ke dalam pengaruh barat,

dan Jenderal Soeharto menyetujui tawaran Amerika tersebut karena dia punya kepentingan untuk merebut kekuasaan dan menghancurkan komunis yg juga merupakan musuh TNI AD sebagai pengawal Pancasila,

kekuasaan PKI saat itu sudah menggurita bahkan menyusup ke kalangan TNI dan intelejen karena Subandrio juga menjadi kepala BPI ( Biro Pusat Intelijen) sehingga tidak mudah bagi TNI yg setia pada Pancasila melakukan gerakan menentang PKI secara terang2an karena mereka sudah masuk ke dalam ring 1 kekuasaan....

bahkan PKI saat itu sudah berani memprovokasi dengan meneror ulama, maupun bentrok dengan aparat yg anti PKI

sumur

Diubah oleh arkanaulia 10-02-2014 14:08