PERTAMA - “Maaf bos, saya enggak bisa melakukannya.”
ketika atasan meminta anda untuk melakukan sebuah tugas baru, sebaiknya jangan pernah menolak dengan alasan tidak bisa. Karena ini akan menurunkan nilai kita dimata atasan. Umumnya, atasan selalu senang dengan karyawan yang mau belajar dan menerima tantangan baru. Daripada kita langsung menyerah dan mengatakan tidak bisa sebelum mencoba, lebih baik terima pekerjaan tersebut dengan optimis. Jika memang tidak punya pengalaman dalam mengerjakannya, tidak ada salahnya meminta tips pada atasan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Ini akan membuat atasan lebih menghargai usaha anda.

KEDUA - “Ini bukan kesalahan saya.”
Wajar jika dalam suatu pekerjaan atasan menemukan kesalahan dan mengoreksinya. Tak perlu berkelit dan melempar kesalahan kepada oranglain. Ini akan membuat atasan kecewa dan membuat rekan kerja tersinggung karena disalahkan. Atasan lebih menghargai, jika anda berani bertanggung jawab, menjelaskan apa yang telah dikerjakan dan menerima saran dari atasan untuk memperbaiki setiap kesalahan.

KETIGA - “Sudah saatnya saya naik gaji. Kalau tidak, lebih baik saya resign.”
Pada dasarnya, setiap karyawan mempunyai hak untuk meminta kenaikan gaji. Tapi, jika sesuai dengan beban pekerjaannya. Jadi, sebelum anda menghadap keatasan untuk meminta kenaikan gaji, siapkan dulu alasan yang kuat. Bahkan jika perlu, siapkan daftar prestasi kerja anda, membantu meningkatkan keuntungan perusahaan, sukses mengerjakan berbagai project, dan lainnya. Ini bisa menjadi modal diskusi dan bargain kita pada atasan. Jika atasan belum dapat mewujudkan permintaan anda, jangan pernah mengancamnya. Ini hanya akan membuat anda emosional dan merasa hebat. Padahal tidak akan sulit bagi karyawan untuk mencari karyawan baru. Berikan waktu pada atasan untuk mempertimbangkan dan mengevaluasi kembali pekerjaan anda.

KEEMPAT - “Saya enggak digaji untuk melakukan tugas itu. Ini bukan job desc saya.”
Jangan pernah mengatakan kalimat ini pada atasan,kalaupun tugas yang diberikannya diluar job desc, atasan takkan mau menerima alasan apapun. Ia ingin anda tetap melakukannya. Penolakan seperti ini hanya akan menunjukan bahwa anda terlalu perhitungan dan tidak menghormati atasan. Jika memangkita tidak mempunyai keterampilan yang dibutuhkan untuk proyek baru yang ditugaskan, akui saja dan diskusikan kontribusi apa yang bisa anda berikan untuk membantu.

KELIMA - “Saya banyak urusan keluarga, jadi tak mungkin lembur.”
Keluarga memang tak kalah penting dari pekerjaan. Tapi, usahakan agar keduanya tak saling menggangg. Bagaimanapun juga perusahaan sudah membayar anda untuk menyelesaikan pekerjaan. Selain itu, biasanya diawal proses rekruitmen, anda akan mendapat informasi tentang jam kerj, sehingga seharusnya ketika memutuskan menerima pekerjaan ini, anda pun sudah siap dengan berbagai konsekuensinya, termasuk saat ada jadwal lembur. Menolak tugas karena urusan keluarga, akan membuat anda dinilai tidak tanggung jawab dan hanya memikirkan kepentingan pribadi.

KEENAM - “Saya mengundurkan diri, karena memang tidak cocok bekerja sama dengan anda.”
Bekerja sesuai passion dan bekerja di lingkungan yang menyenangkan adalah dua faktor yang membuat kita menikmati pekerjaan. Karena itu, tidak heran jika atasan tipe bos yang ngeselin, kitapun akan merasa tertekan saat menyelesaikan pekerjaan. Tapi, sebesar apa pun kekesalan kita pada sikap atasan, wajib tetap menjaga sikap profesional. Hindari membicarakan keburukannya. Bagaimanapun kita tetap membutuhkan referensinya. Bahkan bukan tak mungkin, suatu saat nanti, kita akan bekerja sama lagi. So, be nice and be professional.

KETUJUH - “Alarm saya rusak.”
Siapapun tentu pernah mengalami pagi yang kacau, hingga harus telat menghadiri meeting. Biasanya saat datang telat, kita menyiapkan berbagai alasan untuk disampaikan, mulai dari alarm rusak sampai jadwal commuter line yang mengalami gangguan. Sesekali, mungkin atasan memaklumi alasan anda, tapi jika terlalu sering datang terlambat dengan alasan mengada-ngada, atasan akan menganggap anda tak bertanggung jawab dan tak menghargai waktu oranglain.