Sebenarnya saya ingin menuliskan hal ini untuk diri saya pribadi, sebagai motivasi saya untuk menyelesaikan Studi saya (a.k.a Nyelesein Skripsi/Tugas Akhir). Cuma karena banyak sekali teman-teman seperjuangan saya yang mengalami “Mandek” Skripsi / TA (dan parahnya bukan Cuma temen-temen seperjuangan, tapi dari kakak tingkat juga ), maka saya share tulisan saya kali ini. Semoga bisa menginspirasi temen-temen sekalian.
Kenapa sih Harus Cepet?
Spoiler for kenapa harus cepet:
Pernahkah kalian merasa malu kalau ditanya “Kapan Lulus?” atau “Udah Skripsian belum?” oleh orang terdekat? Oleh Keluarga Besar, terutama Orang Tua Kalian? Terlebih bagi yang sudah memiliki (calon) pasangan, pasti ditanya juga sama Orang Tua (calon) pasangan Kalian? Lalu gimana kalian meresponnya?
Pernahkah kalian iri melihat temen seperjuangan, yang dulu sering main bareng, nongkrong dan makan bareng, lulus duluan ketimbang Kalian? Pernahkah juga kalian lihat Adik-adik tingkat Kalian, yang dulu Kalian kerjain saat ospek, yang dulu kalian pernah taksir , LULUS DULUAN dibanding Kalian? Bagaimana perasaan Kalian?
Saya pernah merasakan hal-hal tersebut, dan saya merasa SANGAT MALU. Bener, MALU BANGET. Saya agak heran dengan salah seorang temen saya yang ketika ditanya “kamu sibuk apa?” dia jawab dengan bangga “Skripsi”. Padahal dia ngambil mata kuliah itu lebih dahulu sebelum saya (parahnya, sampai sekarang ngga selesai ).
Saya ngambil Skripsi pas Semester 7, tapi baru lulus di Semester 9. Di Semester 7, saya ambil bersamaan dengan Kerja Praktek, jadi masih ada alasan tertundanya Skripsi. Cuma di Semester 8 ini, hal-hal yang diungkapkan di atas terjadi. Temen seperjuangan saya sudah pada Lulus, dan mereka sudah bekerja duluan. Sedangkan saya? Lulus saja belum, apalagi bekerja.
Lalu saya berpikir, haruskah saya seperti ini terus? Kenapa saya begini? Dan apa pengaruhnya bagi saya kalau saya menunda? Apa untungnya kalau nyelesein cepet? Dan berbagai hal-hal lain yang membuat saya merasa semakin minder dan malu kalau nunda-nunda Skripsi / TA.
Akhirnya, selama kurang lebih 8 bulan (makan 1 semester lebih), mulai dari penyusunan ide, pembuatan proposal penelitian, melakukan penelitian, serta mempersiapkan sidang dan mengurus administrasi Yudisium, saya bisa Lulus sebelum masa Autodebet (pembayaran SPP untuk Semester baru) dimulai.
Apa sih keuntungan Nyelesein Cepet?
Spoiler for keuntungan:
Ngga ada buat saya pribadi kalo kalian nyelesein skripsi cepet. Tapi yang merasakan nikmatnya adalah diri Kalian Sendiri. Setidaknya saya memberikan sedikit keuntungan yang saya dapatkan setelah menyelesaikan skripsi :
Lulus Lebih Cepat
Spoiler for untung 1:
Ini merupakan suatu prestasi dan kebanggan sendiri Kalian bisa lulus cepet. Apalagi ngalahin kakak tingkat kalian yang (mungkin) lebih kalian hormati, lebih jago dari kalian, dan lebih pinter dari kalian. Terlebih kalian Lulus dengan status “Cumlaude”. Yang bangga bukan Cuma kalian, tapi Orang Tua Kalian, Dosen-dosen yang telah mengajari kalian, Jurusan, serta (calon) Pasangan kalian.
Bebas Bayar SPP
Spoiler for untung 2:
Ini salah satu prioritas saya cepat menyelesaikan skripsi. Saya ngga mau membebani Orang Tua saya dengan harus membayar SPP lagi, meskipun sudah berkurang 66% dari yang seharusnya (karena Cuma ngambil 6 SKS untuk Skripsi saja). Apalagi saya ngga pake beasiswa. Meski begitu, saya ngga mau membebani Orang Tua karena adik saya masih sekolah dan dia lebih membutuhkannya untuk biaya sekolah yang jauh lebih mahal dibanding SPP saya. Ada yang sama seperti saya?
Bisa Belajar Hal Lain dengan Fokus
Spoiler for untung 3:
Saya bisa mempelajari bahasa lain dengan lebih serius, saya bisa belajar editing video, belajar tentang komunikasi, motivational speaking, dan hal-hal lain yang terlewatkan selama masa kuliah tanpa terbebani dengan belum terselesaikannya skripsi. Dan kalian akan bisa mendapatkan hal yang sama seperti yang telah saya rasakan.
Merencanakan Masa Depan
Spoiler for untung 4:
Merencanakan Masa Depan bukan perkara main-main, dan itu akan menentukan arah hidup kalian berikutnya. Apakah Kalian mau melanjutkan kuliah, mencari kerja, meneruskan usaha Orang Tua, Menikah, atau apapun itu yang jelas kalian bisa punya gambaran yang lebih jelas.
Mengurangi Beban Jurusan
Spoiler for untung 5:
Ini berarti, kalian telah memberikan kesempatan adik-adik tingkat kita untuk (setidaknya) mengikuti jejak kita sebagai Sarjana. Pembimbing pun tidak akan merasa terbebani lagi dengan kalian, dan bisa membimbing adik-adik tingkat yang lain.
Emang apa ruginya sih kalo Nunda Skripsi?
Spoiler for Kerugian:
Kalo saya boleh bilang, RUGI BANGET. Berikut beberapa Kerugian yang akan timbul apabila kalian Nunda-nunda :
LAMA LULUSNYA ==> ini jelas banget
Mengecewakan Orang Tua
Spoiler for rugi 1:
Itu akan menjadi kekecewaan terbesar yang dialami Orang Tua. Orang Tua telah menyekolahkan Kalian dari SD (bahkan ada yang dari TK / Playgroup), SMP, SMA, hingga membiayai kuliah kalian ini dengan hasil memeras pikiran, keringat, dan darah mereka. Lalu kalian begitu saja menyia-nyiakan hasil kerja keras mereka dengan menunda Skripsi / TA Kalian (Kelulusan). Kalian menjadi beban bagi Orang Tua Kalian, karena harus membiayai Kalian (SPP, Transport, Uang Makan, Biaya Kost, db) apalagi bagi kalian yang memiliki saudara banyak yang mana Adik-adik kalian lebih membutuhkan untuk biaya sekolah dibanding Kalian.
Melewatkan Banyak Kesempatan
Spoiler for rugi 2:
Banyak sekali penawaran kerja di perusahaan-perusahaan yang bonafit datang menghampiri Mahasiswa fresh graduate. Namun itu hanya tersedia pada pada masa tertentu dengan kuota yang terbatas. Apabila kalian menunda, maka kalian juga menunda kesempatan tersebut, dan bisa jadi tidak akan ada kesempatan berikutnya bagi kalian.
Diremehkan oleh orang lain
Spoiler for rugi 3:
Kalau kalian menunda dan disalip kelulusannya oleh adik tingkat kalian, kalian bakal diremehin oleh adik tingkat yang lain. Selain itu, Orang Tua Kalian mulai membanding-bandingkan Kalian dengan orang lain, bahkan yang lebih parah, kalian akan dipandang sebelah mata oleh orang lain.
Lupa segala Ilmu yang didapat
Spoiler for rugi 4:
Kalian menunda Skripsi kalian satu bulan saja, maka Kalian akan lupa segala ilmu yang kalian pakai untuk menyelesaikan Skripsi. Kalian belajar dari awal lagi, yang mana itu membutuhkan waktu, tenaga, dan pikiran yang tidak sedikit, dan terkesan sia-sia ilmu yang Kalian dapatkan selama masa perkuliahan.
Akreditasi Jurusan turun
Spoiler for rugi 5:
Penilaian Akreditasi Jurusan sekarang dihitung dari data berapa jumlah Mahasiswa yang lulus, IP rata-rata Mahasiswa, Indeks Mahasiswa yang masuk, serta jumlah mahasiswa yang TIDAK MENERUSKAN (belum lulus, namun sudah mengambil Skripsi/TA). Hal tersebut akan berpengaruh kepada penilaian terhadap kualitas Kalian dan adik-adik tingkat Kalian secara tidak langsung.
Ah, aku kan perempuan, ngapain kudu lulus cepet? Tinggal nunggu pinangan dan lamaran sudah cukup kok.
Spoiler for alasan cewek:
Ya silahkan saja, saya tidak akan ikut campur tentang Masa Depan Kalian. Cuma ya itu tadi, RUGI BANGET. Bukan buat saya, tapi buat diri Kalian sendiri. Mending kalau Kalian sudah punya (calon) Pasangan. Bagi yang Belum? Pikir-pikir lagi deh. Beberapa kerugian bagi Kalian kaum perempuan yang berpikiran seperti di atas :
Kalian mengecewakan Orang Tua dan Pasangan
Spoiler for rugi cewek 1:
Sama seperti poin nomor 1 pada Emang apa ruginya sih kalo Nunda Skripsi?. Selain itu, Pria yang sudah serius akan melanjutkan ke pernikahan, biasanya menginginkan pasangannya lebih berkualitas, agar dapat mengurus anak-anaknya kelak dengan lebih baik. Nah bagaimana dengan Kalian? Apakah kalian sudah mencerminkan kualitas dengan “berpendidikan”?
Pengetahuan yang kalian dapatkan bakal hilang
Spoiler for rugi cewek 2:
Kalau kalian nanti jadi Menikah dan punya Anak, kalian ngga bakal punya waktu untuk menyelesaikan Skripsi / TA Kalian. Dan ketika Kalian sibuk mengurus keluarga, Kalian akan lupa semuanya, sehingga Kuliah kalian sia-sia
Kasihan anak-anak Kalian nanti
Spoiler for rugi cewek 3:
Kalian mulai diajar oleh seorang Sarjana umur berapa? Sejak SD? Coba bayangkan anak Kalian diajar oleh seorang Sarjana yang Cumlaude. Bahkan ketika Kalian akan meneruskan studi, hingga menjadi Doktor, lalu kalian punya anak. Betapa beruntungnya anak tersebut bisa diasuh dan dibimbing oleh Doktor sejak masih Bayi. Betapa bangganya anak-anak kalian nanti.
Saya kan sudah bekerja, menjalankan bisnis, dan punya uang sendiri. Ngapain nerusin? Toh nanti juga ujung-ujungnya nyari kerja dan dapet duit.
Spoiler for bisnis:
Lah, seperti yang sudah saya bilang, saya tidak akan ikut campur tentang Masa Depan Kalian. Mau kalian sudah kerja ataupun puya bisnis, itu terserah Kalian. Cuma masalahnya, apakah ada jaminan kalau kalian cepet sukses dalam karir kalian? Kalau kalian sudah bekerja ataupun punya bisnis, punya gelar Sarjana ngga rugi tho? Bahkan kalian bakal lebih “dihargai” orang lain karena titel kalian. Kalaupun harus pindah kerja, kalian tidak akan pusing karena sudah punya titel Sarjana dan pengalaman kerja. Kalau harus bangkrut bisnis kalian, kalian masih punya relasi yang “menghargai” kalian karena titel dan pengalaman kalian.
Tapi kan nyelesein Skripsi itu Susah?
Spoiler for susah:
Susah itu ya wajar. Itulah tantangannya. Kalo gampang-gampang aja ngga ada tantangan donk? Fokuslah pada penyelesaian masalah, bukan terus dipikirin masalahnya. Kalau kalian masih bingung gimana caranya, konsultasi ke Dosen. Tukar pikiran dengan temen-temen lain. Tanya ke forum-forum. Kalau masih susah juga dan tidak ada tempat untuk bersandar, masih ada lantai tempat untuk bersujud. Mintalah bantuan pada-Nya, karena saya yakin “Tuhan tidak akan menguji seseorang di luar batas kesanggupannya”. Selain itu, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apapun yang ada di dalam diri mereka” (Q.S Ar-Rad ayat 11).
Terus kudu mulai darimana?
Spoiler for mulai:
Mulai dari DALAM DIRI SENDIRI. NIATlah untuk kebaikan diri sendiri, untuk tidak merepotkan Orang Tua, serta untuk Masa Depanmu. Catat setiap ide yang terlintas di pikiran Kalian. Cari dan gali inspirasi yang ada di sekitar kalian. Kalau masih mentok, tukar pikiran dengan Dosen serta teman-teman dan kakak tingkat kalian. Banyak-banyak MEMBACALiteratur lebih banyak, journal, buku, serta hasil seminar-seminar.
Kurangi juga kegiatan kalian yang dirasa kurang bermanfaat, macam nonton Anime/Dorama/KShow/Film, Main PES / DOTA. Bagi yang masih sibuk di Organisasi, Prioritaskan untuk menyelesaikan Studi. soalnya, Kalian dikirim Orang Tua Kalian ke Universitas untuk belajar bukan??
(Inget, saya ngga ngelarang lho, tapi dikurangi dan ubah prioritas saja.)
Hidup itu pilihan Kawan, semua tergantung Kalian, mau hidup yang seperti apa. Apakah menghindari kesengsaraan yang akan terjadi kalau kalian menunda atau menggapai kebahagiaan yang akan didapat dengan cepat menyelesaikannya. Semua itu terserah Kalian. Namun, kalau kalian ingin membahagiakan Orang Tua, (calon) Pasangan, Calon Mertua, Sahabat, dan SAYANG SAMA DIRI KALIAN SENDIRI, Maka CEPAT SELESAIKAN SKRIPSI / TA-MU..!!
Original Posted By chaYrul►bener banget gan, thanks gan atas pencerahannya.
nih ada tambahan dari ane yang mgkin bisa menambah motivasi agan2 yang udah tingkat akhir.
ane nemu tuh lagu dari yu**b gan, dalem banget gan kata2nya..
Original Posted By trahbuthexs►manteb & jelas banget nih penjelasannya
emang harus cepat diselesaikan agar kita bisa cepet lulus kuliah
untuk melanjutkan masa depan
Quote:
Original Posted By donatelo91►Thanks gan buat motivasi ane nih, soalnya udah 2 semester belum kelar juga malu sama seua orang
Quote:
Original Posted By satya10►Terima kasih banget penjelasannya dari TS. Ane sekarang mulai masuk skripsi gan. Doain yee biar bisa cepet lulus ya gan?.
Quote:
Original Posted By dedidorks►thx gan, ane sebulan lagi semester 8, skripsi lagi jalan, tapi kadang" niat hilang gitu aja, harus kuat mental emang
Spoiler for Masukkan dari Agan yang lain:
Quote:
Original Posted By cengkier►faktor dominan karna males dan terlalu santai karna gak ditagih sama dosen,itu yang ane sama temen2 alamin, ngerjain skripsi sampe setahun, pedahal jika dikerjain bener2 cuma 2 bulan sebulan materi dan penulisan sebulannya program,