- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Warning] Waspada, Gempa Kebumen Bisa Memicu Gempa Lebih Besar


TS
alnjaya
[Warning] Waspada, Gempa Kebumen Bisa Memicu Gempa Lebih Besar
Quote:
Sabtu, 25 Januari 2014 | 19:46 WIB
KOMPAS.com - Gempa bermagnitud 6,5 yang terjadi di Kebumen pada Sabtu (25/1/2014) dan dirasakan di banyak wilayah Jawa berpotensi memicu gempa yang lebih besar.
Hal tersebut dikatakan oleh pakar tektonik Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano, kepada Kompas.com hari ini.
Umumnya, setelah sebuah gempa cukup besar terjadi, para pakar tektonik dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan memperingatkan potensi adanya gempa susulan.
Namun, dalam kasus gempa Kebumen kali ini, peringatannya bukan hanya gempa susulan tetapi juga gempa yang terpicu (triggerred earthquake/event).
Gempa susulan selalu memiliki magnitud lebih kecil dari gempa utama. Namun, tidak dengan gempa yang terpicu.
"Bisa memiliki magnitud yang lebih besar dari gempa sebelumnya," kata Irwan yang merupakan doktor di bidang geofisika dari Nagoya University, Jepang, itu.
Irwan menuturkan, potensi adanya gempa terpicu terkait dengan lokasi gempa yang berdekatan dengan wilayah palung Jawa.
Gempa berpusat di wilayah 40 kilometer dari garis pantai dan pada kedalaman 88 km, di area yang disebut zona Benioff.
"Gempa yang terpicu mungkin terjadi mengingat di bagian dekat trench (palung) aktivitas kegempaannya memang sedikit," jelas Irwan.
Irwan menjelaskan, gempa yang terpicu bisa terjadi di segmen sebelah segmen gempa penyebab gempa yang terjadi pada pukul 12.14 WIB siang ini. Bisa dirasakan pula oleh wilayah yang luas.
Irwan menambahkan, "gempa yang terpicu juga bisa terjadi di kedalaman yang lebih dangkal dari siang tadi."
Sejauh ini, telah terjadi enam gempa setelah gempa utama Kebumen. Gempa terakhir terjadi pada pukul 15.39 WIB dengan magnitud 4,2.
Irwan menuturkan, enam gempa yang terjadi itu adalah gempa susulan, bukan gempa yang terpicu. Ia mengatakan, masih perlu diwaspadai kemungkinan adanya gempa yang terpicu.
ember : http://sains.kompas.com/read/2014/01...pa.Lebih.Besar
KOMPAS.com - Gempa bermagnitud 6,5 yang terjadi di Kebumen pada Sabtu (25/1/2014) dan dirasakan di banyak wilayah Jawa berpotensi memicu gempa yang lebih besar.
Hal tersebut dikatakan oleh pakar tektonik Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano, kepada Kompas.com hari ini.
Umumnya, setelah sebuah gempa cukup besar terjadi, para pakar tektonik dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan memperingatkan potensi adanya gempa susulan.
Namun, dalam kasus gempa Kebumen kali ini, peringatannya bukan hanya gempa susulan tetapi juga gempa yang terpicu (triggerred earthquake/event).
Gempa susulan selalu memiliki magnitud lebih kecil dari gempa utama. Namun, tidak dengan gempa yang terpicu.
"Bisa memiliki magnitud yang lebih besar dari gempa sebelumnya," kata Irwan yang merupakan doktor di bidang geofisika dari Nagoya University, Jepang, itu.
Irwan menuturkan, potensi adanya gempa terpicu terkait dengan lokasi gempa yang berdekatan dengan wilayah palung Jawa.
Gempa berpusat di wilayah 40 kilometer dari garis pantai dan pada kedalaman 88 km, di area yang disebut zona Benioff.
"Gempa yang terpicu mungkin terjadi mengingat di bagian dekat trench (palung) aktivitas kegempaannya memang sedikit," jelas Irwan.
Irwan menjelaskan, gempa yang terpicu bisa terjadi di segmen sebelah segmen gempa penyebab gempa yang terjadi pada pukul 12.14 WIB siang ini. Bisa dirasakan pula oleh wilayah yang luas.
Irwan menambahkan, "gempa yang terpicu juga bisa terjadi di kedalaman yang lebih dangkal dari siang tadi."
Sejauh ini, telah terjadi enam gempa setelah gempa utama Kebumen. Gempa terakhir terjadi pada pukul 15.39 WIB dengan magnitud 4,2.
Irwan menuturkan, enam gempa yang terjadi itu adalah gempa susulan, bukan gempa yang terpicu. Ia mengatakan, masih perlu diwaspadai kemungkinan adanya gempa yang terpicu.
ember : http://sains.kompas.com/read/2014/01...pa.Lebih.Besar
![[Warning] Waspada, Gempa Kebumen Bisa Memicu Gempa Lebih Besar](https://s.kaskus.id/images/2014/01/25/3151240_20140125104046.png)
ane gak nakut nakutingan, emang begitu bunyi sumber nya???
lebih baik emang selalu waspada terhadap sesuatu hal yang sangat mungkin terjadi...
Spoiler for Mengapa Hampir Seluruh Jawa Merasakannya?:
KOMPAS.com - Gempa bermagnitud 6,5 mengguncang beberapa wilayah Jawa pada Sabtu (25/1/2014) 12.14 WIB. Gempa dirasakan di hampir seluruh wilayah Jawa?
Dengan megnitud gempa 6,5, gempa Kebumen sebenarnya belum apa-apa dibandingkan gempa Aceh pada tahun 2004 yang bermagnitud 9,2 atau gempa Mentawai pada tahun 2010 yang bermagnitud 7,7. Tapi, mengapa gempa kali ini dirasakan hingga hampir seluruh Jawa?
Pakar tektonik dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano, mengungkapkan bahwa hal tersebut terkait dengan kedalaman pusat gempa. Irwan mencatat, pusat gempa berada pada 40 km dari garis pantai dan pada kedalaman 88 km.
"Berdasarkan kedalamannya, gempa berada pada bidang Benioff," kata Irwan kepada Kompas.com, hari ini.
Bidang Benioff, lengkapnya disebut Wadati Benioff, adalah zona seismik aktif yang berada di dekat zona subduksi yang aktivitasnya bisa menimbulkan gempa. Zona subduksi sendiri adalah zona pertemuan dua lempeng, dalam konteks gempa Kebumen, adalah Australia dan Indo-Australia.
Publikasi Bigman Marihat Hutapea di Jurnal Teknik Sipil ITB pada Desember 2009 menyebutkan bahwa zona Benioff di selatan Jawa menimbulkan kejadian 234 gempa dalam 40 tahun terkahir dengan gempa terbesar pada 9 Agustus 2007, bermagnitud 7,5.
"Karena lokasi gempanya cukup dalam, maka goncangan dirasakan di wilayah yang cukup luas, bahkan sampai pantai utara Jawa," kata Irwan.
Berdasarkan laporan dari beberapa kontributor Kompas.com, gempa dirasakan hingga wilayah Bandung dan Sukabumi di sebelah barat, Solo, Yogyakarta, dan Malang di sebelah timur, serta Brebes dan Tegal di sebelah utara.
Menurut peta goncangan yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hari ini, goncangan yang lebih kuat dirasakan di Kebumen, Yogyakarta, dan Solo sebesar IV MMI serta Cirebon dan Bandung sebesra II-III MMI.
Berdasarkan skala MMI, bila gempa dirasakan II-III MMI, maka warga akan merasa seperti ada truk berlalu di jarak dekat. Dengan skala IV MMI, gempa bisa dirasakan banyak orang, gerabah bisa pecah, serta pintu dan dinding berderik.
ember : http://sains.kompas.com/read/2014/01....Merasakannya.
Dengan megnitud gempa 6,5, gempa Kebumen sebenarnya belum apa-apa dibandingkan gempa Aceh pada tahun 2004 yang bermagnitud 9,2 atau gempa Mentawai pada tahun 2010 yang bermagnitud 7,7. Tapi, mengapa gempa kali ini dirasakan hingga hampir seluruh Jawa?
Pakar tektonik dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano, mengungkapkan bahwa hal tersebut terkait dengan kedalaman pusat gempa. Irwan mencatat, pusat gempa berada pada 40 km dari garis pantai dan pada kedalaman 88 km.
"Berdasarkan kedalamannya, gempa berada pada bidang Benioff," kata Irwan kepada Kompas.com, hari ini.
Bidang Benioff, lengkapnya disebut Wadati Benioff, adalah zona seismik aktif yang berada di dekat zona subduksi yang aktivitasnya bisa menimbulkan gempa. Zona subduksi sendiri adalah zona pertemuan dua lempeng, dalam konteks gempa Kebumen, adalah Australia dan Indo-Australia.
Publikasi Bigman Marihat Hutapea di Jurnal Teknik Sipil ITB pada Desember 2009 menyebutkan bahwa zona Benioff di selatan Jawa menimbulkan kejadian 234 gempa dalam 40 tahun terkahir dengan gempa terbesar pada 9 Agustus 2007, bermagnitud 7,5.
"Karena lokasi gempanya cukup dalam, maka goncangan dirasakan di wilayah yang cukup luas, bahkan sampai pantai utara Jawa," kata Irwan.
Berdasarkan laporan dari beberapa kontributor Kompas.com, gempa dirasakan hingga wilayah Bandung dan Sukabumi di sebelah barat, Solo, Yogyakarta, dan Malang di sebelah timur, serta Brebes dan Tegal di sebelah utara.
Menurut peta goncangan yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hari ini, goncangan yang lebih kuat dirasakan di Kebumen, Yogyakarta, dan Solo sebesar IV MMI serta Cirebon dan Bandung sebesra II-III MMI.
Berdasarkan skala MMI, bila gempa dirasakan II-III MMI, maka warga akan merasa seperti ada truk berlalu di jarak dekat. Dengan skala IV MMI, gempa bisa dirasakan banyak orang, gerabah bisa pecah, serta pintu dan dinding berderik.
ember : http://sains.kompas.com/read/2014/01....Merasakannya.
Spoiler for info: satuan ukuran gempa:
Sebelumnya, satuan gempa dinyatakan dengan skala Mercalli (ditemukan tahun 1902 oleh orang Italia, bernama G.Mercalli), terbagi menjadi 12 skala berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa bumi. Artinya skala Mercalli ini amat Subjektif. Skala ini dimodifikasi pada tahun 1931 oleh ahli gempa H. Wood dan F Neumann. Skala MMI (Mercalli Modify Intensity) hingga kini masih digunakan terutama jika tidak ada peralatan SEISMOGRAF yang digunakan.
Skala MMI adalah sebagai berikut :
1.Tidak terasa
2.Terasa oleh orang yang berada di bangunan tinggi
3.Getaran dirasakan seperti ada kereta yang berat melintas.
4.Getaran dirasakan seperti ada benda berat yang menabrak dinding rumah, benda tergantung bergoyang.
5.Dapat dirasakan di luar rumah, hiasan dinding bergerak, benda kecil di atas rak mampu jatuh.
6.Terasa oleh hampir semua orang, dinding rumah rusak.
7.Dinding pagar yang tidak kuat pecah, orang tidak dapat berjalan/berdiri.
8.Bangunan yang tidak kuat akan mengalami kerusakan.
9.Bangunan yang tidak kuat akan mengalami kerusakan tekuk.
10.Jembatan dan tangga rusak, terjadi tanah longsor.
11.Rel kereta api rusak.
12.Seluruh bangunan hancur dan hancur lebur.
Skala yang diukur oleh alat seismograf umumnya adalah Richter. Skala Richter ditemukan oleh Charles Richter pada tahun 1935. Skala Richter mengukur kuatnya gelombang kejut yang ditimbulkan gempa bumi.
Pada tahun 1979 pakar gempa yang lain yaitu Hiroo Kanamori dan Tom Hanks mencoba mencari jenis skala lain yang dapat mengambarkan kekuatan dan tingkat kerusakan sebuah gempa. Lahirlah skala gempa yang disebut MMS (Moment Magnitude Scale)
MMS menyatakan besarnya energi yang dilepaskan oleh sebuah gempa, dan jika di bandingkan dengan skala Richter, maka skala MMS cocok digunakan untuk gempa diatas 3,5 Skala Richter.
Banyak satuan untuk mengukur gempa bumi yang lainnya,namun kesemuanya menyatakan berapa kekuatan yang ditimbulkan, dan yang terpenting adalah, apa upaya kita untuk menolong korban gempa bumi tersebut.
Skala MMI adalah sebagai berikut :
1.Tidak terasa
2.Terasa oleh orang yang berada di bangunan tinggi
3.Getaran dirasakan seperti ada kereta yang berat melintas.
4.Getaran dirasakan seperti ada benda berat yang menabrak dinding rumah, benda tergantung bergoyang.
5.Dapat dirasakan di luar rumah, hiasan dinding bergerak, benda kecil di atas rak mampu jatuh.
6.Terasa oleh hampir semua orang, dinding rumah rusak.
7.Dinding pagar yang tidak kuat pecah, orang tidak dapat berjalan/berdiri.
8.Bangunan yang tidak kuat akan mengalami kerusakan.
9.Bangunan yang tidak kuat akan mengalami kerusakan tekuk.
10.Jembatan dan tangga rusak, terjadi tanah longsor.
11.Rel kereta api rusak.
12.Seluruh bangunan hancur dan hancur lebur.
Skala yang diukur oleh alat seismograf umumnya adalah Richter. Skala Richter ditemukan oleh Charles Richter pada tahun 1935. Skala Richter mengukur kuatnya gelombang kejut yang ditimbulkan gempa bumi.
Pada tahun 1979 pakar gempa yang lain yaitu Hiroo Kanamori dan Tom Hanks mencoba mencari jenis skala lain yang dapat mengambarkan kekuatan dan tingkat kerusakan sebuah gempa. Lahirlah skala gempa yang disebut MMS (Moment Magnitude Scale)
MMS menyatakan besarnya energi yang dilepaskan oleh sebuah gempa, dan jika di bandingkan dengan skala Richter, maka skala MMS cocok digunakan untuk gempa diatas 3,5 Skala Richter.
Banyak satuan untuk mengukur gempa bumi yang lainnya,namun kesemuanya menyatakan berapa kekuatan yang ditimbulkan, dan yang terpenting adalah, apa upaya kita untuk menolong korban gempa bumi tersebut.
komen paling bijak
Quote:
Original Posted By pepperindo►
prepare for the worst j gan aplagi indonesia letaknya di pertemuan 3 lempeng sekaligus
prepare for the worst j gan aplagi indonesia letaknya di pertemuan 3 lempeng sekaligus
update info dari beberapa kaskuser : dini hari tadi (minggu, 26/01/14 00.00wib)
Quote:
Quote:
Original Posted By eops►gempa lagi kah barusan?tp lebih kecil dari pada tadi siang.
Quote:
Original Posted By fortifyloe►
Barusan goyang lagi jam 12 lebih dikit.tapi cuma beberapa detik.langsung pintu dan gerbang gw buka gemboknya
Barusan goyang lagi jam 12 lebih dikit.tapi cuma beberapa detik.langsung pintu dan gerbang gw buka gemboknya
Quote:
Original Posted By friendkreed►Buat atas ane, iya gan, menjelang 24.00 tadi barusan gempa terasa di jogja.
Diubah oleh alnjaya 26-01-2014 03:36
0
3.5K
Kutip
30
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan