Produk Terbaru Apple yaitu iPhone 5 dan iPhone 5C telah sambangi Indonesia Kemaren. XL Axiata akan menjadi salah satu operator yang akan membundling iPhone 5S dan iPhone 5C ke Indonesia. Berapa harga akan dibanderol untuk smartphone besutan Apple tersebut?
Ada dua skema yang akan dihadirkan oleh XL agar pelanggannya bisa mendapatkan iPhone terbaru ini, beli langsung atau melalui sistem cicilan dengan melakukan kerjasama dengan sejumlah bank.

Bila pembeli ingin membeli langsung,iPhone 5S versi 16GB harus merogoh kocek Rp 10.499.000, 32GB Rp 11.499.000 dan versi paling besar 64GB, Rp 13.599.000.
Sementara untuk iPhone 5C, versi 16GB dibanderol secara tunai sebesar Rp 8.699.000 dan versi 32 GB Rp 9.999.000. Semua pembeli iPhone yang dibundling XL akan mendapatkan bonus paket berupa bonus data.

Bagi pengguna XL Pascabayar dapat memiliki iPhone 5S dengan down payment mulai dari Rp 2.299.000 sampai Rp 5.399.000, plus cicilan sebesar Rp 715 ribu selama 12 bulan. Dengan beberapa bonus paket data, SMS dan telephone gratis ke sesama XL.
"Kemunculan seri terbaru iPhone sudah sangat ditunggu pecintanya mengingat seri terakhirnya iPhone 5 sudah keluar sejak November tahun 2012 lalu. Karena itu XL sangat tertarik untuk kembali menghadirkan smartphone tercanggih ini dan memberikan penawaran istimewa untuk bundling iPhone 5S dan 5C. Kami berharap pelanggan setia XL akan puas menggunakan iPhone ini di jaringan cepat HotRod 3G," ujar Deputi Direktur Marketing XL Kencono Wibowo, melalui keterangan resminya, Jumat (24/1/2014).

Untuk pembelian langsung di XL Xplor Senayan City, pelanggan sudah dapat membeli sejak jam 10 pagi, dan nikmati pelayanan khusus tanpa antri dengan kenyamanan dan kemudahan pembelian iPhone 5S dan 5C.
Setiap pelanggan akan disediakan tempat menunggu dengan suasana yang santai dan rileks dengan makanan dan snack. Hal ini merupakan wujud apresiasi terhadap pelanggan setia XL.

Duo iPhone generasi terbaru, iPhone 5S dan iPhone 5C terancam kekurangan daya tarik di Rusia. Di negara beruang merah tersebut, para pengguna smartphone menilai harga iPhone 5S dan iPhone 5C terlalu mahal.
Di Rusia, iPhone 5S harganya bisa mencapai USD 960 atau sekitar Rp 11 jutaan. Sementara iPhone 5C yang didapuk sebagai iPhone murah harganya bisa mencapai USD 800 atau Rp 9 jutaan. Harga yang melambung tinggi itu, menurut salah satu analis IDC Simo Baker dikarenakan Rusia melarang provider telekomunikasi untuk memberikan subsidi.

Hal itu membuat smartphone semacam iPhone sangat mustahil dijual dengan model kontrak seperti yang biasa dialami oleh konsumen di Amerika Serikat. di Amerika Serikat sendiri, dengan kontrak dua tahun, konsumen bisa mendapatkan 1 unit iPhone 5C dengan harga hanya USD 100.
"Jika Apple ingin berkompetisi dengan Samsung di Rusia, mereka harus bisa menurunkan harga untuk iPhone 5C " ujar Baker seperti yang dilansir dari CNET, Sabtu, (02/11/2013).
Di Rusia sendiri, iPhone 4S tahun ini menjadi smartphone dengan penjualan teratas dengan harga jual sebesar USD 500. Masalah harga iPhone yang terlalu mahal, terutama untuk iPhone 5C, yang disebut sebagai iPhone murah sebelumnya juga pernah dikeluhkan oleh para fanboy Apple di China.


Meskipun memiliki tingkat pendapatan ekonomi yang tinggi, masyarakat Eropa masih menganggap pembelian untuk smartphone masih berfikir panjang, kabarnya harga iPhone masih terbilang terlalu mahal bagi warga Eropa.

Hal itu diungkapkan oleh CEO France Telecom, salah satu operator telekomunikasi besar di Eropa. Saat ini warga Eropa semakin perhitungan dengan perekonomian mereka sehingga tak heran ponsel Android lebih populer ketimbang iPhone. Seperti yang diketahui, Samsung Galaxy mendominasi pasar Eropa, terutama Inggris.

“Konsumen saat ini lebih fokus pada masalah harga. Terkecuali bagi mereka yang akan membeli iPhone terbaru, mayoritas pasar akan sulit (dijangkau),” ucap Stephane Richard, CEO France Telecom, pada Bloomberg. “Kami memang dalam masa perubahan kebiasaan konsumen.”

Krisis ekonomi yang melanda sebagian negara Eropa diduga membuat warga jadi lebih berhati-hati mengeluarkan uang. Sehingga variasi ponsel murah lebih diutamakan dan tentunya ini tak bisa dianggap remeh oleh Apple. Kenyataan itu dialami Leap Wireless International yang menjual iPhone 5 tanpa subsidi seharga USD 500 yang akhirnya tidak terjual seperti harapan semula.
“Semakin sedikit yang membeli iPhone baru dan mungkin akan semakin terbukti di iPhone generasi selanjutnya,” lanjut Stephane. “Menjual smartphone dengan harga USD 600 menjadi semakin sulit.”

Sumur 1
Sumur 2