Quote:
Original Posted By hankzz►ini fakta klo byk orang yg menjual dirinya krn desakan ekonomi
Quote:
Original Posted By faisalalfarisy►mana neh tindakan pemerintah, kasian pengen sekolah aja jadi kupu-kupu malam

Quote:
Original Posted By rexz90►sayang banget gan udh pinter tapi malah jadi ayam

semoga doi mempunyai masa depan cerah

Quote:
Original Posted By DoyokZ►Tragis bner kisah hidup ny

Quote:
Original Posted By aicumi►kejamnya negeri ini gan

s
Quote:
Original Posted By tsyum►tragis untuk meneruskan pendidikan harus dg dunia malam, ini lah kehidupan
Quote:
Original Posted By hardimahardika►Kasian banget gan, klo cantik mending jadi istri ane aja...
Ngurusin anak drumah aja gpp kok

Quote:
Quote:
TRIBUNNEWS.COM– Kalau saya tidak bekerja seperti sekarang ini (di sebuah klub malam), saya nggak bakalan bisa menyelesaikan sekolah. Padahal saya ingin melanjutkan kuliah
Kalimat itu meluncur dari bibir Silvi ( nama samaran ), pekerja seks berusia SMA yang sehari-hari menjadi pemandu lagu dan " menemani tamu" di sebuah club karaoke di kawasan Agrowisata, Batu, Malang. Selain Silvi, masih ada dua siswi SMA lainnya, yang bekerja di tempat dugem itu.
Di sekolah, untuk, urusan akademik, Silvi berani diadu. Dia tidak pernah keluar dari zona lima besar di kelasnya, sebuah prestasi yang tidak buruk untuk seorang siswi yang waktu dan energinya banyak terkuras di dunia malam.
Silvi masih tercatat sebagai siswi kelas 12 di sebuah SMU . Dia terjun di dunia hiburan malam saat masih duduk di kelas XI. Awalnya dia diajak teman mainnya yang juga masih sekolah. “Saya freelance dulu di sebuah cafe di Malang. Teman yang ngajak,” akunya.
Dia dibina seorang " papi " yaitu seorang pria berusia 28 tahun. Sang mucikari itulah yang membuat Silvi kemudian ikut menjadi ayam, bukan sekedar pemandu lagu.
Di mulai ketika si germo memetik mahkotanya. Dia tidak bisa menolak lantaran takut tidak diberi pekerjaan.
Kini, di usianya yang baru 16 tahun, Silvi sudah tidak canggung menemani tamu. Tapi tidak setiap hari ada tamu yang membookingnya. Kalau sepi booking, Silvi kembali menjadi pemandu lagu. Ini pekerjaan rutin, yang dijalani hingga dini hari.
Cukup melelahkan memang. Tapi Silvi tidak mau rasa lelah itu membuatnya menomorduakan kegiatan belajar di sekolah demi masa depannya .