- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
KPI Himbau Stasiun TV mengenai 'Bencong'


TS
kosukexray
KPI Himbau Stasiun TV mengenai 'Bencong'
"Bencong" Semakin Marak dalam Tayangan TV, KPI Mulai Berbicara
KPI Kembali Imbau Stasiun TV Kurangi Tampilkan Artis Pria Kenakan Baju Perempuan
HAMPIR setiap hari, sejumlah program lawak di stasiun TV menampilkan talent atau pemain pria mengenakan pakaian wanita.
Hal ini rupanya menanggap perhatian dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Pada 18 Oktober 2013, dalam surat edaran nomor 667/K/KPI/10/13 KPI telah meminta agar stasiun TV mengurangi semaksimal mungkin penayangan adegan talent pria yang berpakaian dan berperilaku perempuan.
Namun, dalam surat Imbauan tertanggal 30 Desember 2013, KPI "menemukan adegan yang dimaksud semakin massif. Adegan semacam ini kami khawatirkan akan berdampak luas khususnya kepada anak dan remaja."
Dalam surat imbauan ini, KPI minta stasiun TV "untuk menghentikan tayangan yang menampilkan adegan talent pria yang berpakaian dan berprilaku perempuan karena melanggar ketentuan Pedoman Perilaku Penyiaran Pasal 9, Pasal 14, Pasal 21 ayat (1) Standar Program Siaran Pasal 9, Pasal 15 ayat (1), Pasal 36 ayat (4) huruf d, dan Pasal 37 ayat (4) huruf a."
Wah, apakah program komedi tetap bisa meraup rating tinggi jika lawakan macam ini ditiadakan?
(ray/gur)
ane belum ketemu apa isi ayat dari Pedoman Perilaku Penyiaran tersebut..
klo ada yang ketemu ntar ane taruh di pejwan deh.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) geram masih banyak tayangan televisi menampilkan adegan talent pria yang berpakaian dan berprilaku perempuan. KPI meminta agar adegan kebencong-bencongan itu disetop.
KPI pada 18 Oktober 2013 sudah melayangkan surat edaran kepada semua stasiun televisi agar mengurangi adegan pria berperilaku perempuan. Namun, imbauan itu tak digubris.
Dalam keterangan pers KPI, Senin (30/12), berdasarkan pengaduan masyarakat dan pemantauan langsung pasca surat edaran tersebut, KPI menemukan adegan bencong semakin masif. KPI khawatir adegan ini berdampak luas khususnya kepada anak dan remaja.
Karena itu, KPI Pusat meminta agar seluruh stasiun televisi menghentikan tayangan yang menampilkan adegan talent pria yang berpakaian dan berprilaku perempuan. Sebab, hal itu melanggar ketentuan Pedoman Perilaku Penyiaran Pasal 9, Pasal 14, Pasal 21 ayat (1) Standar Program Siaran Pasal 9, Pasal 15 ayat (1), Pasal 36 ayat (4) huruf d, dan Pasal 37 ayat (4) huruf a.
[has]
Jujur aja, ane merasa terganggu dengan kelakuan pria yang
di TV zaman sekarang.
ane jadinya sering nonton acara TV luar negeri atau berita aja drpd acara hiburan yang ga jelas
ini gan pelaku yang paling terkenal
:

Sejumlah tokoh masyarakat dan pendidik mulai gerah dengan beberapa tayangan televisi dan pengisi acara, yang dinilai berlebihan. Mereka pun mendesak KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) bersikap tegas untuk menegur dan menghentikan tayangan tak mendidik.
Tayangan yang dinilai tidak mendidik itu di antaranya Pesbukkers, Campur Campur (keduanya di ANTV), kemuian Yuk Keep Smile (Trans TV) SMS (Trans 7) dan Eat Bulaga (SCTV). Pesbukkers dinilai belakangan ini sering menampilkan ular untuk menakuti penonton. Begitu juga Olga Syahputra yang dinilai berlebihan dan bicara ceplas ceplos. Ulah serupa juga dilakukan Olga Syahputra di acara Campur Campur dan Yuk Keep Smile.
“Bahkan Campur Campur, Pesbukers dan Yuk Keep Smile suka menggunakan tepung yang dilemparkan ke muka penonton atau artis. Padahal, itu berbahaya bagi mata dan kulit wajah. Saya usul Campur Campur, Pesbukers dan YKS ditegur keras. Artis yang terlibat seperti Olga juga diberi peringatan keras.,” ujar Suarti Arifin, guru SMP PGRI Labuang Baji, Makasar, dalam diskusi terbuka.
SOMBONG SEKALI
“Olga itu sombong sekali, mungkin karena merasa dirinya artis tenar, lalu suka omong sembarangan, mencela sesama manusia. Artis kok memberi contoh buruk. Dia kan sudah sering ditegur KPI, juga diingatkan tokoh masyarakat, tapi kok terkesan nggak punya malu. Teguran KPI cenderung tidak digubris. Penampilannya pun terus jadi banci, itu kan dilarang oeh KPI,” kata Eka Putra, guru SMA Negeri Sungai Penuh, Jambi.
Eka juga mengusulkan KPI menegur Eat Bulaga. Tayangan itu sebelumnya sangat mendidik dan disukai pelajar. Tetapi kenapa belakangan sang presenter, Uya Kuya, suka menampilkan Ular besar dan binatang lain untuk membuat heboh acara itu?
Dukungan juga disampaikan H. Qomar, pelawak yang anggota Komisi X DPR-RI. Dalam kapasitasnya sebagai wakil rakyat, Qomar mengaku sudah teramat sering menerima keluhan masyarakat yang kecewa menyaksikan Pesbukkers, Campur Campur, Eat Bulaga, Yuk Keep Smile dan beberapa lainnya, karena isinya melecehan banyak orang.
Pihak KPI membantah disebut diam dan tidak tegas. Heriyadi Purnama, Kasubag Pemantau dan Pengadaan Isi Siaran KPI dan Irvan Senjaya, Koordinator Pemantau Isi Siaran KPI, sama menegaskan bahwa KPI selama ini sudah bersikap proaktif menanggapi keluhan masyarakat.
“Tayangan hiburan yang dikeluhkan itu, seperti Pesbukkers, Campur Campur, SMS, YKS sudah kami beri teguran keras. Sekarang tayangan itu terus kami pantau. Jika tetap membandel, tayangan itu bisa kami hentikan. Jangan anggap enteng KPI,”ujar Heriyadi Purnama.
Heriyadi menjelaskan, teguran untuk Trans TV dan Trans 7 bahkan disampikan secara langsung kepada Ishadi SK, bos Trans TV, disaksikan Hadiansyah Lubis, humas Trans TV dan Anita, humas Trans 7, serta sejumlah artis dan penanggungjawab acara YKS dan SMS. (Juf/Pos-Kot)
Jakarta :
Beberapa kali komedian olga harus mendapatkan teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akibat lawakan yang dibuatnya di televisi. Apalagi, Olga juga memang banyak membintangi beberapa program di televisi. Dengan lawakan yang terkadang menghina orang ini lah kemudian Olga bisa laris manis.
Namun, yang namanya kontroversi tetap saja ada. Dengan banyolannya, Olga dianggap melecehkan, menghina dan menyakiti pihak lain. banyak protes yang dialamatkan kepada Olga dan juga KPI.
Beberapa tindakan konyol Olga di antaranya adalah di tahun 2009 lalu dimana secara tidak sengaja Olga latah mengucapkan kata porno, yakni alat kelamin laki-laki saat membawakan acara Dahsyat. Padahal, saat itu acara sedang live. Pihak KPI meminta Olga untuk mengontrol ucapannya.
Untuk kali kedua, Olga kembali mendapat teguran dari KPI. Kali ini, kata-kata Olga yang dianggap menyinggung korban rudapaksaan.
Saat itu memang tengah marak kejahatan rudapaksaan di dalam angkutan umum.
Kejadian bermula saat Olga sedang bercanda dengan Sule, Olga mengucapkan kalimat yang dianggap menyinggung korban rudapaksaan. "Olga, kenapa lu jadi suster ngesot,"pancing Sule. "Sepele, dirudapaksa supir angkot," jawab Olga.
Banyolan konyol tersebut membuat organisasi Lentera Merah melaporkan Olga ke KPI. Oleh KPI, Olga kemudian dipanggil dan diberikan arahan untuk tidak melakukan hal serupa. "Ini buku P3 (Pedoman Perilaku Penyiaran), gue disuruh baca. Tadi gue dijelaskan tentang peraturan-peraturan penyiaran," kata Olga saat itu.
Kasus yang dialami Olga berikutnya adalah saat dirinya dianggap melecehkan simbol umat Hindu di acara Wayang Bandel. Di program itu, Olga bermain bersama Jessica Iskandar, Ayu Dewi dan Yadi Sembako. Para pemerannya mendapatkan protes dari umat Hindu lantaran dianggap melecehkan simbol agama mereka dengan kata-kata yang kasar dan visualisasi yang jauh dari nilai-nilai kepatutan.
The Hindu Center of Indonesia mengirimkan surat protes kepada pihak lembaga penyiaran yang bersangkutan serta melaporkan hal tersebut ke KPI. Namun KPI tidak memberikan teguran bagi artis termasuk Olga yang hanya mengikuti skenario yang telah ditetapan.
Salah satu yang mengundang ketersinggungan umat Hindu adalah dialog antara Sang Dursasana ingin menawar Dewi Draupadi dengan visualisasi pelecehan secara raga. Lalu ada juga dialog tentang keinginan menawar harga Istana Indraprasta, itu hal yang sangat tidak patut menurut umat Hindu.
Masalah tersebut segera terselesaikan lantaran pihak Trans TV langsung menanggapi somasi tersebut.
Tak hanya berurusan dengan KPI, Olga juga pernah diprotes oleh organisasi Islam garis keras Front Pembela Islam (FPI). Olga yang menjadi pemandu acara program Pesbukers melontarkan kata-kata yang dianggap melecehkan ucapan salam umat Islam yakni 'Assalamualaikum'.

Ceritanya, Saat itu Julia Perez sedang menerima telepon di studio. Jupe pun mengucapkan 'Assalamualaikum', namun Olga berkelakar dengan mengatakan,"Lu Assalamualaikum terus ah, kayak pengemis lu."
Secara tidak langsung, Olga menyebut kalimat salam umat Islam tersebut sebagai ucapan pengemis. Meski beralasan jika itu hanya gurauan, secara tidak sadar candaannya tersebut dianggap telah melecehkan salah satu umat. Banyak orang yang langsung mengadu ke situs KPI dan mendesak agar Olga segera diberikan tindakan tegas.
Ketua DPD FPI DKI Habib Salim Bin Umar atau yang akrab disapa Habib Selon dengan nada murka mengatakan jika Olga telah melecehkan Islam bahkan menganggap sudah tidak berhak hidup di muka bumi.
"Kami tidak akan tinggal diam, sebelum Olga minta maaf kepada umat Islam," tegas Habib Selon seperti yang diberitakan sejumlah media.(Adt)

si O*ga itu kyknya ga kapok-kapok ditegur KPI. udah dipanggil berapa kali tetep aja ga berubah.

kasian acara dalam negeri jadi kehilangan kualitasnya
moga ga
gan..
kaskuser yang baik selalu ingat ama

dan tidak pelit memberikan
juga tidak lupa utk 
moga aja jadi HT ya, gan.
mohon maaf klo ada kata-kata yang kurang berkenan

jangan langsung di
SUMBER 1
SUMBER 2
SUMBER 3
SUMBER 4
SUMBER 5
betul!
sayangnya, KPI cuma bertugas mengendalikan dan menegur atau mencekal, bukan seperti zamannya Pak Suharto bisa langsung ditutup hanya dengan perintah.
setuju gan. KPI ga tegas dalam hal pengawasan.
betul gan! inilah yg kurang dr KPI, ngaku udah tegas, tpi hasilnya nihil
bukan hanya itu, gan.
guru selalu ngajarin utk brkata sopan, tdk mnghina org saling mnghargai, tpi acara lawakan sperti itu terus merajarela seolah2 usaha guru itu tidak ada gunanya
masih ingat ama si Aming, agan ini.
bedanya Aming ama Olga itu jauh banget gan, bukan maksud menghina, tapi ini nyata.
Aming lulusan universitas gan, ITB (wiki-ing aja gan)
klo Olga sampai mana pendidikannya ane pun ga tau.
iya, gan. ironis sekali acara zaman sekarang.
generasi muda nanti entah gimana jadinya..
Update ada di post #2
Spoiler for no Repsol:

Spoiler for Bencong:

Spoiler for Yahoo!:
KPI Kembali Imbau Stasiun TV Kurangi Tampilkan Artis Pria Kenakan Baju Perempuan
HAMPIR setiap hari, sejumlah program lawak di stasiun TV menampilkan talent atau pemain pria mengenakan pakaian wanita.

Spoiler for acara Y*S:

Hal ini rupanya menanggap perhatian dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Pada 18 Oktober 2013, dalam surat edaran nomor 667/K/KPI/10/13 KPI telah meminta agar stasiun TV mengurangi semaksimal mungkin penayangan adegan talent pria yang berpakaian dan berperilaku perempuan.
Namun, dalam surat Imbauan tertanggal 30 Desember 2013, KPI "menemukan adegan yang dimaksud semakin massif. Adegan semacam ini kami khawatirkan akan berdampak luas khususnya kepada anak dan remaja."
Dalam surat imbauan ini, KPI minta stasiun TV "untuk menghentikan tayangan yang menampilkan adegan talent pria yang berpakaian dan berprilaku perempuan karena melanggar ketentuan Pedoman Perilaku Penyiaran Pasal 9, Pasal 14, Pasal 21 ayat (1) Standar Program Siaran Pasal 9, Pasal 15 ayat (1), Pasal 36 ayat (4) huruf d, dan Pasal 37 ayat (4) huruf a."
Wah, apakah program komedi tetap bisa meraup rating tinggi jika lawakan macam ini ditiadakan?
(ray/gur)
ane belum ketemu apa isi ayat dari Pedoman Perilaku Penyiaran tersebut..

klo ada yang ketemu ntar ane taruh di pejwan deh.

Spoiler for merdeka.com:
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) geram masih banyak tayangan televisi menampilkan adegan talent pria yang berpakaian dan berprilaku perempuan. KPI meminta agar adegan kebencong-bencongan itu disetop.
KPI pada 18 Oktober 2013 sudah melayangkan surat edaran kepada semua stasiun televisi agar mengurangi adegan pria berperilaku perempuan. Namun, imbauan itu tak digubris.
Dalam keterangan pers KPI, Senin (30/12), berdasarkan pengaduan masyarakat dan pemantauan langsung pasca surat edaran tersebut, KPI menemukan adegan bencong semakin masif. KPI khawatir adegan ini berdampak luas khususnya kepada anak dan remaja.
Karena itu, KPI Pusat meminta agar seluruh stasiun televisi menghentikan tayangan yang menampilkan adegan talent pria yang berpakaian dan berprilaku perempuan. Sebab, hal itu melanggar ketentuan Pedoman Perilaku Penyiaran Pasal 9, Pasal 14, Pasal 21 ayat (1) Standar Program Siaran Pasal 9, Pasal 15 ayat (1), Pasal 36 ayat (4) huruf d, dan Pasal 37 ayat (4) huruf a.
[has]
Spoiler for Virus Banci - kompasiana.com:
Surat KPI untuk Acara TV Penyebar Virus Banci
Di penghujung 2013, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengeluarkan surat edaran kepada seluruh stasiun televisi swasta. Isi surat edaran yang dikeluarkan Senin, 30 Desember 2013 ini tentang pengurangan semaksimal mungkin penayangan adegan talent pria yang berpakaian dan berprilaku perempuan.
Sebetulnya KPI sudah mengirimkan surat edaran bernomor 667/K/KPI/13 tertanggal 18 Oktober 2013 mengenai hal yang serupa. Namun, menurut KPI, sejumlah stasiun televisi, terutama program komedi, masih belum berupaya mengurangi dan memperbaiki penayangannya. Demi rating-share dan revenue, program-program komedi ini tetap menampilkan pria yang dikarakterkan sebagai perempuan alias banci. Tentu Anda semua tahu, program-program apa yang menyebarkan virus banci di televisi, selain Yuk Keep Smile (YKS)di Trans TV, ada Campur-Campur, dan Pesbukers yang keduanya tayang di ANTV.
“Berdasarkan pengaduan masyarakat dan pemantauan langsung paska surat edaran tersebut, kami menemukan adegan yang dimaksud semakin massif. Adegan semacam ini kami khawatirkan akan berdampak luas, khususnya kepada anak dan remaja,” begitu tulis KPI di situs resminya.
Selain berdampak luas, banci-banci yang bergentayangan di televisi telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) Pasal 9, Pasal 14, Pasal 21 ayat (1) dan di Standar Program Siaran (SPS) Pasal 9, Pasal 15 ayat (1), Pasal 36 ayat (4) huruf d, dan Pasal 37 ayat (4) huruf a.
Berbicara tentang banci di televisi, ternyata saya baru tahu ada gerakan moral bernama GERAKAN ANTI PRESENTER BANCI di social media. Dalam pengantarnya, gerakan ini menulis, bahwa televisi sudah sangat salah kaprah dengan memilih banci sebagai presenternya.
“Apakah anda ingin generasi muda berpikir kalau mau terkenal harus menjadi banci? Bagaimana kalau anak anda yang semula normal karena sering menonton banci on TV lalu mempunyai pola pikir yang salah?”
Sepuluh hari sebelumnya surat edaran tentang pengurangan artis yang berperan sebagai banci ini diedarkan, pada 20 Desember 2013, KPI juga mengirimkan surat edaran. Kali ini khusus ke seluruh infotainment yang tayang di stasiun televisi nasional. Surat edaran ini berdasarkan pengaduan masyarakat tentang berita “Pernikahan Asmirandah dan Jonas Rivano”. Seperti sebagian dari Anda ketahui, seluruh infotainment menayangkan isu pindah agama kedua pasangan tersebut.
Menurut KPI berdasarkan tugas dan kewajiban yang diatur dalam Undang-Undang Penyiaran No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, bahwa ketentuan tentang materi agama yang telah diatur dalam SPS Pasal 7 huruf d. Infotainmen dinilai tidak memperhatikan peraturan tersebut, sehingga bisa menimbulkan dampak negatif atas keberagaman masyarakat.
Tentang tayangan pindah agama ini, salah seorang penonton dari Bali, Upawana Manuaba menulis di kolom pengaduan KPI. Tulis Manuaba, memilih agama adalah hak setiap warga negara dan dijamin oleh Undang-Undang Dasar. Namun kenyataannya, topik sensitive ini justru ditayangkan secara vulgar oleh sejumlah tayangan, terutama di infotainment.
“Contoh kasus yang berlangsung saat ini adalah Asmirandah yang kabarnya dibaptis. Hal ini dapat menciderai perasaan umat Muslim, seperti halnya ketika Desak Hughes menjadi Mualaf yang menciderai umat Hindu; atau Christian Sugiono yang menciderai umat Kristen,” tulis Manuaba.
Salam Taat!
Di penghujung 2013, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengeluarkan surat edaran kepada seluruh stasiun televisi swasta. Isi surat edaran yang dikeluarkan Senin, 30 Desember 2013 ini tentang pengurangan semaksimal mungkin penayangan adegan talent pria yang berpakaian dan berprilaku perempuan.
Sebetulnya KPI sudah mengirimkan surat edaran bernomor 667/K/KPI/13 tertanggal 18 Oktober 2013 mengenai hal yang serupa. Namun, menurut KPI, sejumlah stasiun televisi, terutama program komedi, masih belum berupaya mengurangi dan memperbaiki penayangannya. Demi rating-share dan revenue, program-program komedi ini tetap menampilkan pria yang dikarakterkan sebagai perempuan alias banci. Tentu Anda semua tahu, program-program apa yang menyebarkan virus banci di televisi, selain Yuk Keep Smile (YKS)di Trans TV, ada Campur-Campur, dan Pesbukers yang keduanya tayang di ANTV.
“Berdasarkan pengaduan masyarakat dan pemantauan langsung paska surat edaran tersebut, kami menemukan adegan yang dimaksud semakin massif. Adegan semacam ini kami khawatirkan akan berdampak luas, khususnya kepada anak dan remaja,” begitu tulis KPI di situs resminya.
Spoiler for :

Selain berdampak luas, banci-banci yang bergentayangan di televisi telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) Pasal 9, Pasal 14, Pasal 21 ayat (1) dan di Standar Program Siaran (SPS) Pasal 9, Pasal 15 ayat (1), Pasal 36 ayat (4) huruf d, dan Pasal 37 ayat (4) huruf a.
Berbicara tentang banci di televisi, ternyata saya baru tahu ada gerakan moral bernama GERAKAN ANTI PRESENTER BANCI di social media. Dalam pengantarnya, gerakan ini menulis, bahwa televisi sudah sangat salah kaprah dengan memilih banci sebagai presenternya.
“Apakah anda ingin generasi muda berpikir kalau mau terkenal harus menjadi banci? Bagaimana kalau anak anda yang semula normal karena sering menonton banci on TV lalu mempunyai pola pikir yang salah?”
Sepuluh hari sebelumnya surat edaran tentang pengurangan artis yang berperan sebagai banci ini diedarkan, pada 20 Desember 2013, KPI juga mengirimkan surat edaran. Kali ini khusus ke seluruh infotainment yang tayang di stasiun televisi nasional. Surat edaran ini berdasarkan pengaduan masyarakat tentang berita “Pernikahan Asmirandah dan Jonas Rivano”. Seperti sebagian dari Anda ketahui, seluruh infotainment menayangkan isu pindah agama kedua pasangan tersebut.
Menurut KPI berdasarkan tugas dan kewajiban yang diatur dalam Undang-Undang Penyiaran No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, bahwa ketentuan tentang materi agama yang telah diatur dalam SPS Pasal 7 huruf d. Infotainmen dinilai tidak memperhatikan peraturan tersebut, sehingga bisa menimbulkan dampak negatif atas keberagaman masyarakat.
Spoiler for Pindah agama:

Tentang tayangan pindah agama ini, salah seorang penonton dari Bali, Upawana Manuaba menulis di kolom pengaduan KPI. Tulis Manuaba, memilih agama adalah hak setiap warga negara dan dijamin oleh Undang-Undang Dasar. Namun kenyataannya, topik sensitive ini justru ditayangkan secara vulgar oleh sejumlah tayangan, terutama di infotainment.
“Contoh kasus yang berlangsung saat ini adalah Asmirandah yang kabarnya dibaptis. Hal ini dapat menciderai perasaan umat Muslim, seperti halnya ketika Desak Hughes menjadi Mualaf yang menciderai umat Hindu; atau Christian Sugiono yang menciderai umat Kristen,” tulis Manuaba.
Salam Taat!
Jujur aja, ane merasa terganggu dengan kelakuan pria yang

ane jadinya sering nonton acara TV luar negeri atau berita aja drpd acara hiburan yang ga jelas

ini gan pelaku yang paling terkenal

Spoiler for Pelaku:

Sejumlah tokoh masyarakat dan pendidik mulai gerah dengan beberapa tayangan televisi dan pengisi acara, yang dinilai berlebihan. Mereka pun mendesak KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) bersikap tegas untuk menegur dan menghentikan tayangan tak mendidik.
Tayangan yang dinilai tidak mendidik itu di antaranya Pesbukkers, Campur Campur (keduanya di ANTV), kemuian Yuk Keep Smile (Trans TV) SMS (Trans 7) dan Eat Bulaga (SCTV). Pesbukkers dinilai belakangan ini sering menampilkan ular untuk menakuti penonton. Begitu juga Olga Syahputra yang dinilai berlebihan dan bicara ceplas ceplos. Ulah serupa juga dilakukan Olga Syahputra di acara Campur Campur dan Yuk Keep Smile.
“Bahkan Campur Campur, Pesbukers dan Yuk Keep Smile suka menggunakan tepung yang dilemparkan ke muka penonton atau artis. Padahal, itu berbahaya bagi mata dan kulit wajah. Saya usul Campur Campur, Pesbukers dan YKS ditegur keras. Artis yang terlibat seperti Olga juga diberi peringatan keras.,” ujar Suarti Arifin, guru SMP PGRI Labuang Baji, Makasar, dalam diskusi terbuka.
SOMBONG SEKALI
“Olga itu sombong sekali, mungkin karena merasa dirinya artis tenar, lalu suka omong sembarangan, mencela sesama manusia. Artis kok memberi contoh buruk. Dia kan sudah sering ditegur KPI, juga diingatkan tokoh masyarakat, tapi kok terkesan nggak punya malu. Teguran KPI cenderung tidak digubris. Penampilannya pun terus jadi banci, itu kan dilarang oeh KPI,” kata Eka Putra, guru SMA Negeri Sungai Penuh, Jambi.
Eka juga mengusulkan KPI menegur Eat Bulaga. Tayangan itu sebelumnya sangat mendidik dan disukai pelajar. Tetapi kenapa belakangan sang presenter, Uya Kuya, suka menampilkan Ular besar dan binatang lain untuk membuat heboh acara itu?
Dukungan juga disampaikan H. Qomar, pelawak yang anggota Komisi X DPR-RI. Dalam kapasitasnya sebagai wakil rakyat, Qomar mengaku sudah teramat sering menerima keluhan masyarakat yang kecewa menyaksikan Pesbukkers, Campur Campur, Eat Bulaga, Yuk Keep Smile dan beberapa lainnya, karena isinya melecehan banyak orang.
Pihak KPI membantah disebut diam dan tidak tegas. Heriyadi Purnama, Kasubag Pemantau dan Pengadaan Isi Siaran KPI dan Irvan Senjaya, Koordinator Pemantau Isi Siaran KPI, sama menegaskan bahwa KPI selama ini sudah bersikap proaktif menanggapi keluhan masyarakat.
“Tayangan hiburan yang dikeluhkan itu, seperti Pesbukkers, Campur Campur, SMS, YKS sudah kami beri teguran keras. Sekarang tayangan itu terus kami pantau. Jika tetap membandel, tayangan itu bisa kami hentikan. Jangan anggap enteng KPI,”ujar Heriyadi Purnama.
Heriyadi menjelaskan, teguran untuk Trans TV dan Trans 7 bahkan disampikan secara langsung kepada Ishadi SK, bos Trans TV, disaksikan Hadiansyah Lubis, humas Trans TV dan Anita, humas Trans 7, serta sejumlah artis dan penanggungjawab acara YKS dan SMS. (Juf/Pos-Kot)
Spoiler for liputan6.com:
Jakarta :
Beberapa kali komedian olga harus mendapatkan teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akibat lawakan yang dibuatnya di televisi. Apalagi, Olga juga memang banyak membintangi beberapa program di televisi. Dengan lawakan yang terkadang menghina orang ini lah kemudian Olga bisa laris manis.
Namun, yang namanya kontroversi tetap saja ada. Dengan banyolannya, Olga dianggap melecehkan, menghina dan menyakiti pihak lain. banyak protes yang dialamatkan kepada Olga dan juga KPI.
Beberapa tindakan konyol Olga di antaranya adalah di tahun 2009 lalu dimana secara tidak sengaja Olga latah mengucapkan kata porno, yakni alat kelamin laki-laki saat membawakan acara Dahsyat. Padahal, saat itu acara sedang live. Pihak KPI meminta Olga untuk mengontrol ucapannya.
Untuk kali kedua, Olga kembali mendapat teguran dari KPI. Kali ini, kata-kata Olga yang dianggap menyinggung korban rudapaksaan.
Saat itu memang tengah marak kejahatan rudapaksaan di dalam angkutan umum.
Kejadian bermula saat Olga sedang bercanda dengan Sule, Olga mengucapkan kalimat yang dianggap menyinggung korban rudapaksaan. "Olga, kenapa lu jadi suster ngesot,"pancing Sule. "Sepele, dirudapaksa supir angkot," jawab Olga.
Banyolan konyol tersebut membuat organisasi Lentera Merah melaporkan Olga ke KPI. Oleh KPI, Olga kemudian dipanggil dan diberikan arahan untuk tidak melakukan hal serupa. "Ini buku P3 (Pedoman Perilaku Penyiaran), gue disuruh baca. Tadi gue dijelaskan tentang peraturan-peraturan penyiaran," kata Olga saat itu.
Kasus yang dialami Olga berikutnya adalah saat dirinya dianggap melecehkan simbol umat Hindu di acara Wayang Bandel. Di program itu, Olga bermain bersama Jessica Iskandar, Ayu Dewi dan Yadi Sembako. Para pemerannya mendapatkan protes dari umat Hindu lantaran dianggap melecehkan simbol agama mereka dengan kata-kata yang kasar dan visualisasi yang jauh dari nilai-nilai kepatutan.
The Hindu Center of Indonesia mengirimkan surat protes kepada pihak lembaga penyiaran yang bersangkutan serta melaporkan hal tersebut ke KPI. Namun KPI tidak memberikan teguran bagi artis termasuk Olga yang hanya mengikuti skenario yang telah ditetapan.
Salah satu yang mengundang ketersinggungan umat Hindu adalah dialog antara Sang Dursasana ingin menawar Dewi Draupadi dengan visualisasi pelecehan secara raga. Lalu ada juga dialog tentang keinginan menawar harga Istana Indraprasta, itu hal yang sangat tidak patut menurut umat Hindu.
Masalah tersebut segera terselesaikan lantaran pihak Trans TV langsung menanggapi somasi tersebut.
Tak hanya berurusan dengan KPI, Olga juga pernah diprotes oleh organisasi Islam garis keras Front Pembela Islam (FPI). Olga yang menjadi pemandu acara program Pesbukers melontarkan kata-kata yang dianggap melecehkan ucapan salam umat Islam yakni 'Assalamualaikum'.

Ceritanya, Saat itu Julia Perez sedang menerima telepon di studio. Jupe pun mengucapkan 'Assalamualaikum', namun Olga berkelakar dengan mengatakan,"Lu Assalamualaikum terus ah, kayak pengemis lu."
Secara tidak langsung, Olga menyebut kalimat salam umat Islam tersebut sebagai ucapan pengemis. Meski beralasan jika itu hanya gurauan, secara tidak sadar candaannya tersebut dianggap telah melecehkan salah satu umat. Banyak orang yang langsung mengadu ke situs KPI dan mendesak agar Olga segera diberikan tindakan tegas.
Ketua DPD FPI DKI Habib Salim Bin Umar atau yang akrab disapa Habib Selon dengan nada murka mengatakan jika Olga telah melecehkan Islam bahkan menganggap sudah tidak berhak hidup di muka bumi.
"Kami tidak akan tinggal diam, sebelum Olga minta maaf kepada umat Islam," tegas Habib Selon seperti yang diberitakan sejumlah media.(Adt)

si O*ga itu kyknya ga kapok-kapok ditegur KPI. udah dipanggil berapa kali tetep aja ga berubah.


kasian acara dalam negeri jadi kehilangan kualitasnya

moga ga

kaskuser yang baik selalu ingat ama
Spoiler for komeng:


dan tidak pelit memberikan


moga aja jadi HT ya, gan.

mohon maaf klo ada kata-kata yang kurang berkenan


jangan langsung di


SUMBER 1
SUMBER 2
SUMBER 3
SUMBER 4
SUMBER 5
Spoiler for beberapa cacimaki dan ide kaskuser:
Quote:
Original Posted By Acnoivan►Langsung di banned aja tu acara kenapa.. 

betul!

sayangnya, KPI cuma bertugas mengendalikan dan menegur atau mencekal, bukan seperti zamannya Pak Suharto bisa langsung ditutup hanya dengan perintah.
Quote:
Original Posted By r.m.c►ane mah udah malas nonton tv,kalo pun nonton tv paling nonton berita atau berita lokal(daerah)
Quote:
Original Posted By riccoenggo►wah, bener2 parah banget ya gan tuh acara ga mendidik
, ane aja malas nonton tuh film 


Quote:
Original Posted By AryaPertamax►gk mutu banget gan sama acara kys
Quote:
Original Posted By RyanLee►adoooh artis ini lagi .. kapan ini artis ini kaga buat ulah 

Quote:
Quote:
setuju gan. KPI ga tegas dalam hal pengawasan.

Quote:
Original Posted By master95►Bencong di tipi, gak heran banyak maho sekarang 

Quote:
Original Posted By Adjoen22►Udah harus nih yang kaya begituan gak diterusin
rating apanya,
gak mutu gitu
nyeseknya tu maho masih aja dapat gaji walaupun gak ditonton ama kita2
rating apanya,

gak mutu gitu

nyeseknya tu maho masih aja dapat gaji walaupun gak ditonton ama kita2

Quote:
Original Posted By urayandro►stuju gan!!!...
percuma guru2 kita pke sertifikasi supaya pelajaran disekolah lebih bermutu tp pelajaran dr media gak bermutu...
KPI masa gak punya taring. klo perlu talent di tivi pke sertifikasi juga. klo ketauan maho g lulus sertifikasi, latah jorok izin tayang artisnya yg dicabut. jgn hanya stasiun tv nya yg dikendalikan, nanggung...
percuma guru2 kita pke sertifikasi supaya pelajaran disekolah lebih bermutu tp pelajaran dr media gak bermutu...
KPI masa gak punya taring. klo perlu talent di tivi pke sertifikasi juga. klo ketauan maho g lulus sertifikasi, latah jorok izin tayang artisnya yg dicabut. jgn hanya stasiun tv nya yg dikendalikan, nanggung...
betul gan! inilah yg kurang dr KPI, ngaku udah tegas, tpi hasilnya nihil
Quote:
Original Posted By uni2014►bener banget gan, di sd skrng kurikiulumnya menegaskan anak laki2 dan anak perempuan jelas beda, ehhh, di tipi malah ngasi contoh yg seperti itu, rasanya kerja guru, mendidik kita di sd itu sia2,
bukan hanya itu, gan.
guru selalu ngajarin utk brkata sopan, tdk mnghina org saling mnghargai, tpi acara lawakan sperti itu terus merajarela seolah2 usaha guru itu tidak ada gunanya
Quote:
Quote:
Original Posted By mabok.dinces►kak Seto pun mengencam acara yks katanya tidak mendidik, apalagi goyangannya itu 

Quote:
Original Posted By Madnesss►ane harap sih acaranya di apus gan. dampaknya ngaruh bgt gan ke anak yg masih di bawah umur..sepupu ane jadi latah ikutan joget" yg gak jelas gitu kalo lagi nonton yks dan kalo lagi main sama temennya tuh. 

Quote:
Original Posted By firdausdeviluke►menurut ane sih justru KPI yg rasis
selama acara tersebut ga nuntun kita buat berbuat negatif sah2 aja
ane sih juga ga doyan sama acara2 stasiun tv nasional,secara cuma segelintir yg benar2 mendidik
dan ane juga ga doyan sama olg* dkw
mending setel channel international 





Quote:
Original Posted By burmencia►Kemana aja KPI selama ini.? 
Udah begini aja baru ketar-ketir..
Mending dulu dah jaman2nya si Aming..becandanya masih smart, daripada si Maholga..
ratingnya tinggi gan. selama ada sponsor, mereka masih bisa berkibar.
kekuatan uang emang bgtu gan.
maho-maho berduit tuh

Udah begini aja baru ketar-ketir..

Mending dulu dah jaman2nya si Aming..becandanya masih smart, daripada si Maholga..

Quote:
Original Posted By rizkybond►Klu ane mah paling jijik x yang acara beginian
yg lawakannya garing lah
yg goyangannya vulgar lah
yg tokoh pemainnya pake kata2 kasar lh
apa lagi isi acaranya tdk mendidik sama sekali
Dimana peran KPI Sebenarnya gan
Sudah banyak sekali ane liat banyak komplen tentang YKS
Tapi pemerintah tidak ada respon sama sekali gan & Acaranya tetap dilanjutkan
Bukannya dibubarkan
Juga peran KPI memang kurang Jantan tuch gan
Dasar sama2 Maho

:Bubarkan YKS
yg lawakannya garing lah
yg goyangannya vulgar lah
yg tokoh pemainnya pake kata2 kasar lh
apa lagi isi acaranya tdk mendidik sama sekali
Dimana peran KPI Sebenarnya gan
Sudah banyak sekali ane liat banyak komplen tentang YKS
Tapi pemerintah tidak ada respon sama sekali gan & Acaranya tetap dilanjutkan
Bukannya dibubarkan
Juga peran KPI memang kurang Jantan tuch gan
Dasar sama2 Maho


ratingnya tinggi gan. selama ada sponsor, mereka masih bisa berkibar.
kekuatan uang emang bgtu gan.
maho-maho berduit tuh

burmencia


masih ingat ama si Aming, agan ini.
bedanya Aming ama Olga itu jauh banget gan, bukan maksud menghina, tapi ini nyata.
Aming lulusan universitas gan, ITB (wiki-ing aja gan)
klo Olga sampai mana pendidikannya ane pun ga tau.

iya, gan. ironis sekali acara zaman sekarang.

generasi muda nanti entah gimana jadinya..

Update ada di post #2
Diubah oleh kosukexray 19-01-2014 08:42
0
17K
Kutip
221
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan