- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Nomor 4 di Asia Tenggara, Olahraga Indonesia Mau Dibawa ke Mana?


TS
Yo141
Nomor 4 di Asia Tenggara, Olahraga Indonesia Mau Dibawa ke Mana?
Quote:
Spoiler for cek repost!:

Gak repost gan

Quote:

Kontingen Indonesia di Sea Games 2013.
Quote:
Spoiler for 1:
Dengan anggaran Rp 250 miliar, besar harapan Indonesia kembali menjadi juara umum SEA Games XXVII di Myanmar. Namun, jauh api dari panggang, "MerahPutih" terlempar dari urutan tiga besar. 
Bisa apa dengan uang Rp 250 miliar?
Berkaca pada anggaran 2013, nominal sebesar itu bisa digunakan Persib Bandung untuk belanja pemain hingga 18 musim. Namun, tentu saja uang sebesar itu bahkan tak cukup untuk membayar gaji setahun Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. 
Nominal itulah yang dikucurkan pemerintah untuk menyiapkan 665 atlet menuju SEA Games XXVII/2013. Pemerintah memang masih menjadi sumber utama pembinaan prestasi olahraga.
Tapi, tentu saja kontingen Indonesia tak hanya mengandalkan dana sebesar itu. Beberapa cabang olahraga sukses menggaet sponsor lain. PP Perbasi misalnya, didukung barisan bank syariah untuk terbang ke Myanmar. Jelang keberangkatan, mereka sampai dilepas Kementerian Agama. Begitu pula bulutangkis yang mendapatkan suntikan dana dari Pertamina.
Tapi apa yang dibawa pulang dari Myanmar? Alih-alih mempertahankan predikat juara umum, anak-anak "Garuda" gagal pula masuk urutan tiga besar multievent dua tahunan bangsa-bangsa Asia Tenggara itu.Indonesia hanya menghuni peringkat keempat dengan torehan 65 emas. Jumlah emas yang jauh dari patokan target, 120 emas.
Dengan dana itu, memang pengurus-pengurus besar/pusat cabang olahraga dibuat tak berkutik. Jumlahnya sudah minim, pencairannya pun tersendat. Gaji telat, peralatan terlambat, dan pengurangan kuota menjadi drama yang mengikuti.

Bisa apa dengan uang Rp 250 miliar?


Nominal itulah yang dikucurkan pemerintah untuk menyiapkan 665 atlet menuju SEA Games XXVII/2013. Pemerintah memang masih menjadi sumber utama pembinaan prestasi olahraga.
Tapi, tentu saja kontingen Indonesia tak hanya mengandalkan dana sebesar itu. Beberapa cabang olahraga sukses menggaet sponsor lain. PP Perbasi misalnya, didukung barisan bank syariah untuk terbang ke Myanmar. Jelang keberangkatan, mereka sampai dilepas Kementerian Agama. Begitu pula bulutangkis yang mendapatkan suntikan dana dari Pertamina.
Tapi apa yang dibawa pulang dari Myanmar? Alih-alih mempertahankan predikat juara umum, anak-anak "Garuda" gagal pula masuk urutan tiga besar multievent dua tahunan bangsa-bangsa Asia Tenggara itu.Indonesia hanya menghuni peringkat keempat dengan torehan 65 emas. Jumlah emas yang jauh dari patokan target, 120 emas.

Dengan dana itu, memang pengurus-pengurus besar/pusat cabang olahraga dibuat tak berkutik. Jumlahnya sudah minim, pencairannya pun tersendat. Gaji telat, peralatan terlambat, dan pengurangan kuota menjadi drama yang mengikuti.
Quote:
Spoiler for 2:
Muncullah istilah para tukang talang alias pihak-pihak yang rela memberikan dana talangan lebih dahulu. Mereka benar-benar relawan sebab kalau tak memegang prinsip "uang kembali syukur, tidak kembali ya anggap saja beramal" dijamin bakal menyesal. 
Tapi tak semua pihak siap jadi tukang talang. Perusahaan media yang cermat menghitung profit mulai enggan ambil bagian dalam mencatat sejarah yang dibuat di SEA Games.
Memberangkatkan pewarta, tulis dan fotografer, ke SEA Games dinilai tak lagi mendongkrak oplah dan jumlah klik atau rating. Toh, kemungkinan untuk menjadi juara umum atau minimal mendapatkan medali emas dari sepakbola—sebagai jualan terbesar—bukanlah angka pasti.

Tapi tak semua pihak siap jadi tukang talang. Perusahaan media yang cermat menghitung profit mulai enggan ambil bagian dalam mencatat sejarah yang dibuat di SEA Games.

Memberangkatkan pewarta, tulis dan fotografer, ke SEA Games dinilai tak lagi mendongkrak oplah dan jumlah klik atau rating. Toh, kemungkinan untuk menjadi juara umum atau minimal mendapatkan medali emas dari sepakbola—sebagai jualan terbesar—bukanlah angka pasti.
Quote:
Spoiler for 3:
Bukannya mengevaluasi dengan segera, pemilik kebijakan dan mereka yang bertanggung jawab malah sibuk mencari kalimat ala berhastag #pasangtameng. Yang paling gampang sih dengan mudah memilih kalimat: serba tuan rumah.
"Myanmar banyak melakukan kecurangan. Terutama di nomor-nomor yang tak terukur."
"Cabang olahraganya diada-adakan, sesuai permintaan Myanmar."
Itu sedikit kalimat yang dilontarkan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo. Senin (23/12/2013) siang meski sebelumnya dia merasa sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas kegagalan "Merah Putih".

"Myanmar banyak melakukan kecurangan. Terutama di nomor-nomor yang tak terukur."

"Cabang olahraganya diada-adakan, sesuai permintaan Myanmar."

Itu sedikit kalimat yang dilontarkan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo. Senin (23/12/2013) siang meski sebelumnya dia merasa sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas kegagalan "Merah Putih".
Quote:
Spoiler for 4:
Faktanya, Indonesia gagal total di cabang olahraga terukur.Renang, atletik, panahan dan cabang olahraga terukur lainnya tak satupun mencapai target yang diharapkan. Hanya catur dan kempo—yang bukan olahraga terukur—yang melampaui target. Bulutangkis, wushu, berkuda adalah cabang olahraga yang pas target. Sisanya gagal total!

Quote:
Spoiler for 5:
Apalagi kalau menyimak SEA Games XXVI/2011 di Palembang dan Jakarta, bukankah kita juga memperlakukan dua hal serupa kepada para tamu? Kita membuat cabang olahraga yang membuat pundi emas kian gemuk. Wasit-wasit kita juga bisa berat sebelah kok. 
Nyatanya kita mengirimkan atlet paling banyak. 1.059 atlet saat itu. Cabang olahraganya juga tak sedikit yang "aneh" dan menawarkan banyak emas. Seperti panjat dinding dan paragliding.
Kalau Myanmar atau tuan rumah lainnya melakukan hal serupa, kita mau bilang apa? Protes pun sepertinya tak akan berani dilakukan. Malah mempermalukan diri sendiri bukan?

Nyatanya kita mengirimkan atlet paling banyak. 1.059 atlet saat itu. Cabang olahraganya juga tak sedikit yang "aneh" dan menawarkan banyak emas. Seperti panjat dinding dan paragliding.
Kalau Myanmar atau tuan rumah lainnya melakukan hal serupa, kita mau bilang apa? Protes pun sepertinya tak akan berani dilakukan. Malah mempermalukan diri sendiri bukan?
Quote:
Spoiler for 6:
Tapi pemerintah, KONI dan KOI tak boleh diam saja. SEA Games sudah jadi tradisi yang sayang ditinggalkan tapi buang-buang duitsaja untuk terus diikuti.
Sejatinya publik akan maklum jika sejak awal menpora, KONI dan KOI plus Satlak Prima mengumumkan target 60 emas sebelum berangkat. Kontingen berangkat dengan kondisi kurang ini kurang itu.
Sejatinya publik akan maklum jika sejak awal menpora, KONI dan KOI plus Satlak Prima mengumumkan target 60 emas sebelum berangkat. Kontingen berangkat dengan kondisi kurang ini kurang itu.

Quote:

Hasil akhir perolehan medali di Sea Games 2013.
Quote:
Spoiler for 7:
Tapi ketidakpiawaian menghitung kekuatan sendiri dan memetakan kekuatan lawan menjadi blunder. Atau berpikir saja, SEA Games dijadikan ajang uji coba untuk anak-anak muda yang diproyeksikan ke level lebih tinggi Asian Games.

Quote:
Spoiler for 8:
Sayangnya, Senin (23/12) kemarin saat evaluasi, menpora justru berpikir terbalik: Asian Games 2014 di Incheon akan jadi batu loncatan ke SEA Games 2015 di Singapura dan 2017 di Malaysia. (Lah, kok?
)

Quote:
Spoiler for 9:
Jangan harap olahraga Indonesia akan ke mana-mana. Paling-paling dua tahun lagi kita akan mendengar kalimat serupa. 
"Singapura banyak melakukan kecurangan. Terutama di nomor-nomor yang tak terukur."
"Cabang olahraganya diada-adakan, sesuai permintaan Singapura."
Lalu mau ke mana?

"Singapura banyak melakukan kecurangan. Terutama di nomor-nomor yang tak terukur."

"Cabang olahraganya diada-adakan, sesuai permintaan Singapura."

Lalu mau ke mana?

Quote:
Spoiler for Sumbernya, Gan!:
[URL="http://sport.detik..com/read/2013/12/24/164835/2450925/82/nomor-4-di-asia-tenggara-olahraga-indonesia-mau-dibawa-ke-mana"]SUMBER 1[/URL] 
[URL="http://sport.detik..com/read/2013/12/24/164835/2450925/82/2/nomor-4-di-asia-tenggara-olahraga-indonesia-mau-dibawa-ke-mana"]SUMBER 2[/URL]
[URL="http://sport.detik..com/read/2013/12/24/164835/2450925/82/3/nomor-4-di-asia-tenggara-olahraga-indonesia-mau-dibawa-ke-mana"]SUMBER 3[/URL]
[URL="http://sport.detik..com/read/2013/12/24/164835/2450925/82/4/nomor-4-di-asia-tenggara-olahraga-indonesia-mau-dibawa-ke-mana"]SUMBER 4[/URL]
SUMBER Pic

[URL="http://sport.detik..com/read/2013/12/24/164835/2450925/82/2/nomor-4-di-asia-tenggara-olahraga-indonesia-mau-dibawa-ke-mana"]SUMBER 2[/URL]

[URL="http://sport.detik..com/read/2013/12/24/164835/2450925/82/3/nomor-4-di-asia-tenggara-olahraga-indonesia-mau-dibawa-ke-mana"]SUMBER 3[/URL]

[URL="http://sport.detik..com/read/2013/12/24/164835/2450925/82/4/nomor-4-di-asia-tenggara-olahraga-indonesia-mau-dibawa-ke-mana"]SUMBER 4[/URL]

SUMBER Pic

Quote:
Spoiler for Last one...:
Kalau pendapat Agan seperti apa? 
Jangan lupa
dan 

Jangan lupa


====================================
Quote:
Quote:
Original Posted By iphienz.gokil►bener juga sih gan. abisanya di negara kita, anak2 muda yg mau jd atlit pasti bimbang gan. masalahnya gk ada jaminan. liat aja mantan2 atlit yg telah mengharumkan nama bangsa kita, apa jadinya? terlantar kan? ente pasti jg pernah liat di tv. selain itu jg pendidikan disini muluk2 gimana gt
saat ini mindset orang2 indo masih berpikir klo nilai bagus adalah segalanya. yap menuhankan nilai. so, orang tua pasti lebih banyak yg gk setuju anaknya jd atlit, meding disuruh sekolah yg bener.. bla bla bla...
belum lagi masalah anggaran itu dikorup. jangankan anggaran bwt sea games. PON aja dikorup gan. emang gak kelihatan, karena susah. apalagi kalo udah masuk2 ke konsumsi, transportasi, dll. semua bisa diakalin gan
belum lagi pemain bawaan gan
belum lagi banyak kasus orang yg berbakat (hebat dlm olahraga tertentu) tp jarang latihan yang diambil. yap, disiplinnya yg kurang. pelatih2 disini masih lebih memilih orang yg berbakat meskipun gk disiplin drpd orang yg bakatnya kurang, tp disiplin n berlatih keras
ini bikin mental pemain/rekan tim lainnya jd kacau 

belum lagi masalah anggaran itu dikorup. jangankan anggaran bwt sea games. PON aja dikorup gan. emang gak kelihatan, karena susah. apalagi kalo udah masuk2 ke konsumsi, transportasi, dll. semua bisa diakalin gan

belum lagi pemain bawaan gan
belum lagi banyak kasus orang yg berbakat (hebat dlm olahraga tertentu) tp jarang latihan yang diambil. yap, disiplinnya yg kurang. pelatih2 disini masih lebih memilih orang yg berbakat meskipun gk disiplin drpd orang yg bakatnya kurang, tp disiplin n berlatih keras



Quote:
Quote:
Original Posted By kakakatro►Y namanya olahraga gk trlepas dri ekonomi dan iptek. Klo ingin prestasi olahraga bagus y benahi dlu sektor ekonomi, pendidikan dan riset. Prestasi olahraga mh ngikutin sektor tsb.
Namanya olahraga modern butuh sponsor dan iptek, kecuali punya fisik dan bakat alami seperti ethiopia dan kenya yg suer miskin tapi jagoan di olahraga lari.
Olahraga yg dipopulerkan di sekolah2 y olahraga yg medalinya banyak kayak atletik, senam, renang, dan bela diri. Bulutangkis buat pengecualian dlm hal prestige dan kebanggaan nasional. Klo sepakbola gk penting bgt, medali cuma 1, pemain kita dg fisik, mental, skill, dan perilaku menyedihkan apa yg mw diharapkan ditambah suporter2nya yg cuma bikin rusuh doang.
Namanya olahraga modern butuh sponsor dan iptek, kecuali punya fisik dan bakat alami seperti ethiopia dan kenya yg suer miskin tapi jagoan di olahraga lari.
Olahraga yg dipopulerkan di sekolah2 y olahraga yg medalinya banyak kayak atletik, senam, renang, dan bela diri. Bulutangkis buat pengecualian dlm hal prestige dan kebanggaan nasional. Klo sepakbola gk penting bgt, medali cuma 1, pemain kita dg fisik, mental, skill, dan perilaku menyedihkan apa yg mw diharapkan ditambah suporter2nya yg cuma bikin rusuh doang.

Quote:
Quote:
Original Posted By gusto12uyh►udah lah gan namanya juga pertandingan pasti ada yg menang ada yg kalah , olahraga indonesia mmg gak bakal kemana2 mmg mo kemana lagi ? plg juga keliling bumi mau ke bulan blm ada dana buat event olahraga di sana kecuali kalau agan TS mw jadi EO nya 
yg penting hargai perjuangan para atlet baik yg sukses maupun yg di bilang TS GAGAL TOTAL , mereka latihan gak sehari 2 hari lho untuk perform mereka di sea games, mereka itu sudah juara nasional untuk tiap2 cabang yg diperlombakan jadi jangan di hujat donk mereka patut kita hargai.
kalau masalah dana ane gak tau gan anggarannya seberapa tapi yg jelas mmg biaya buat olah raga makin hari makin mahal saja , sekarang aja di kampung ane dah gak pernah ada lagi orang maen badminton , pada kagak kuat beli sutlecock
bagi ane yg terpenting kita harus ttp bangga indonesia masih punya orang2 yg mau jadi atlet dan berjuang dengan sepenuh hati mereka , kalah menang ane ttp dukung
dan ane gak rela kalau mereka di caci maki 

yg penting hargai perjuangan para atlet baik yg sukses maupun yg di bilang TS GAGAL TOTAL , mereka latihan gak sehari 2 hari lho untuk perform mereka di sea games, mereka itu sudah juara nasional untuk tiap2 cabang yg diperlombakan jadi jangan di hujat donk mereka patut kita hargai.
kalau masalah dana ane gak tau gan anggarannya seberapa tapi yg jelas mmg biaya buat olah raga makin hari makin mahal saja , sekarang aja di kampung ane dah gak pernah ada lagi orang maen badminton , pada kagak kuat beli sutlecock

bagi ane yg terpenting kita harus ttp bangga indonesia masih punya orang2 yg mau jadi atlet dan berjuang dengan sepenuh hati mereka , kalah menang ane ttp dukung



OriginalPosted by:Yo141 (@yohanes14_)
Polling
61387 hari lagi - 0 suara
Yakin jika Asian Games Incheon 2014 dapat menjadi batu loncatan untuk Sea Games 2015?
Diubah oleh Yo141 31-12-2013 00:34
0
3.9K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan