Duit Hilang di ATM Rp 9,9 Juta, Nasabah Ini Menang Gugatan Lawan BCA

TRIBUNNEWS JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terpaksa harus gigit jari. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengabulkan gugatan nasabah BCA, Johanna Susyanti, yang kehilangan uang Rp 9, 953 juta di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
"Mengabulkan gugatan penggugat sebagian. Menyatakan tergugat melakukan perbuatan melawan hukum," ujar ketua Majelis Hakim, Jan Manopo, Selasa (10/12/2013).
Majelis hakim menyatakan uang nasabah hilang karena adanya kesalahan elektronik. Hal ini menjadi tanggung jawab BCA. Namun demikian, majelis hakim hanya memerintahkan BCA untuk membayar ganti rugi sejumlah uang yang hilang, yaitu Rp 9,953 juta.
Sedangkan gugatan materiil senilai Rp 4,5 juta dan Rp 85 juta serta imateriil Rp 1 miliar ditolak majelis hakim. Permintaan ganti rugi ini dinilai tidak sepadan. Sementara undang-undang tidak ada yang mengatur ganti rugi imateriil.
Kuasa hukum nasabah, Sardianto Tambunan, mengaku puas dengan putusan ini. Ia tidak mempermasalahkan ditolaknya gugatan imateriil. "Yang penting BCA sudah terbukti melakukan perbuatan melawan hukum dan nasabah tidak bersalah. Kami mengapresiasi," ujarnya usai persidangan.
Sementara itu, legal BCA, Endarto Putra Jaya masih akan pikir-pikir dulu untuk melakukan upaya hukum lanjutan. "Kita pelajari dulu salinan putusannya. Setelah itu baru kami tentukan apakah banding atau terima," katanya.
Sebelumnya, Johanna menggugat BCA karena kehilangan uang Rp 9,953 juta di tabungannya. Kejadian ini berlangsung di tahun 2012.
Johanna yang merupakan nasabah BCA cabang Pembantu Pondok Indah mengetahui saldo berkurang hampir Rp 10 juta saat mengambil uang di ATM. Padahal, Ia tidak pernah memberi tahu pin ATM BCA miliknya kepada siapapun, termasuk suami. Saldo terakhir Johanna hingga tanggal 10 Mei 2012 sebesar Rp 10.175.105,-.
Awalnya, Pada tanggal 31 Mei 2012 Johanna hendak melakukan transaksi pembayaran Debit BCA dengan menggunakan kartu Paspor/ATM BCA untuk membeli sebuah telepon genggam seharga Rp 6 juta di ITC Fatmawati Jakarta Selatan. Namun transaksi ditolak.
Setelah Johanna mengecek buku tabungan, terlihat secara jelas pada tanggal 23 Mei 2012 terjadi transaksi tanpa sepengetahuannya. Transaksi dilakukan 10 kali dengan rincian sembilan kali Rp 1 juta dan satu kali Rp 900.000.
Selain itu ada penambahan Rp 5.000 untuk setiap transaksi dan Rp 3.000 untuk satu kali cek saldo sehingga total uang yang hilang Rp 9,953 juta.
Dengan surat no.8541/BPH/VI/2012 tertanggal 8 Juni 2012, BCA menyatakan transaksi tersebut menggunakan ATM dengan pin Johanna melalui mesin ATM Bank Mega. BCA tidak mau bertanggung jawab lantaran menilai Johanna mengetahui adanya transaksi ini.
Pada tanggal 4 Juli 2012, sesuai saran Halo BCA, Johanna mendatangi kantor pusat Bank Mega di Menara Bank Mega Jakarta Selatan untuk melihat rekaman CCTV. Rekaman ini menunjukkan seorang laki-laki sedang melakukan transaksi penarikan tunai yakni sembilan kali Rp 1 juta dan satu kali Rp 900.000 melalui ATM Bank Mega di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan.
Kemudian dari rekaman CCTV Johanna menyimpulkan uang miliknya telah dicuri oleh pihak lain melalui "switching" di ATM Bank Mega. BCA seharusnya bertanggung jawab karena tidak dapat melindungi uang nasabah yang disimpan dalam bentuk tabungan.
Sumber:
http://pontianak.tribunnews.com/2013...atan-lawan-bca
Bisa dijadikan input pengalaman buat yang baca, hati-hati dgn tabungan dibank...

Quote:
Original Posted By givano07►ane juga gan!! tapi yang ilang cm 23 rb, temen ane 45 rb. Selalu setiap bulan berkurang nya lebih dari bea admin dan jumlahnya itu bervariasi. Emang sih yang ilang ga seberapa, tapi kalo setiap nasabah kena segini bknnya udh bisa nimbun rumah tuh duitnya? Ane udh ngirim email nanya ttg hal ini ke pihak bca, katanya
Sehubungan dengan email yang Bapak/Ibu sampaikan, kami mengucapkan
terima kasih atas perhatian yang diberikan kepada PT. Bank Central Asia Tbk
dan mohon maaf atas ketidaknyamanan yang Bapak/Ibu alami.
Saya dengan Ari akan menjelaskan informasi yang Bapak/Ibu perlukan.
Berkenaan dengan perihal tersebut, kami informasikan untuk pengecekan
saldo efektif tidak dapat melalui fasilitas email ini. Bapak/Ibu dapat
memanfaatkan fasilitas KlikBCA yaitu pada menu Informasi Rekening - Informasi Saldo.
Sebagai informasi, saldo yang tertera pada menu mutasi rekening merupakan
saldo keseluruhan, termasuk dana yang belum efektif dan saldo minimum ditahan
sesuai jenis rekening.
Sebagai informasi, apabila terdapat selisih saldo sebesar Rp 10.000 dapat
disebabkan oleh adanya ketentuan saldo mengendap minimal yang ditahan bagi pemegang rekening Tahapan.
jawabannya kurang memuaskan banget. Nanti kalo ada kesempatan mau ke bca
Quote:
Original Posted By eksekutif_nakal►Msh agak bingung tuh pria dpt dr mana atm dan pin korban? Trus bs menang di pengadilan pake bukti dan hipotesa apa ya? Krn byk kasus seperti ini selalu pihak bank yg menang..jd penasaran..
Quote:
Original Posted By widya poetra►
Aneh juga

:
Ane heran juga bisa menang kalau pihak bank bisa kasih CCTV penarikan di mesin ATM,
soalnya kan butuh kartu ATM ybs dan PIN ybs.
Ane sih menebak pihak bank bakal tempuh upaya hukum lanjutan,
udah terlanjur basah soalnya. Kalau menerima kalah sama aja mengakui keamanan bank buruk, ini jelas pukulan telak buat citra bank itu sendiri.
Ngeri juga kalau kartu ATM siapa saja bisa di-clone dan dicari tau pinnya. Btw jangan2 si ibu pake tanggal lahir buat PIN.

Quote:
Original Posted By ddyardi►Barusan bulan lalu ambil pake Kartu BII 1 juta tapi duit ga keluar di ATM bank lain. Langsung besoknya ke CS harus nunggu 17 hari tetapi pada akhirnya balik juga. Lumayan juga meskipun harus nunggu lama tapi akhirnya duit dibalikin.

Quote:
Original Posted By vengeancuk►wahhhh...
pernah ane duit ketelen dimesin setor tunai bank mandiri 1 lembar gara2 error mesinnya..udah ane komplain ke bank..udh dpet surat komplain..ktny mau dihubungi bank...ehh sampe jebot gak ada kabarr..duit kyny ditilep teknisinya..
abia ntu pindah ke bank ini..smoga aja gpp
Quote:
Original Posted By Ciell►Belum menang itu mah, tekor malah kayaknya. Waktu dan biaya buat ngurusin ini kasus aja udah berapa.
Biaya transport, makan, bayar si lawyer, bayar kebutuhan lain2 mungkin kopi dokumen dan lain hal. Emang bayar lawyernya cuma nasi bungkus ma nasi kotak 3x sehari? Gak mungkin lah.
Blum lagi klo BCAnya ntar lanjut lagi. Bisa kalah kemudian. Soalnya bukan murni salah BCA krn ilang bukan pas narik duit via atm.
Klo liat dr kasusnya, si ibu ini mau bayar dgn cara debit kan? Berarti udah gesek ke mesin yg dibawa2 ma penjual di tempat dy mau transaksi dan ditolak.
Apa udah ada pemeriksaan ke arah toko tmpt dy mau transaksi itu? Bisa aj dr poin itu, udh dicurangin jd pin dan lain2 udah ketahuan ma pihak lain.
Dr berita singkat ini sih kayak gitu gw nangkepnya ya.
Quote:
Original Posted By bcanda►Kalah di pengadilan bukan berarti BCA pasti akan mengembalikan uang nasabahnya. Vonis sama eksekusi sering nggak nyambung, apalagi kalau tergugatnya lembaga besar kayak BCA.
Kalau BCA mau mengembalikan, bakal ribuan nasabah BCA ikut menggugat.
Kehilangan uang dari ATM kan udah jadi berita sehari-hari.
Quote:
Original Posted By rannma►lah

emangnya BCA bisa ngeluarin kartu ATM dobel ya
itu ga bisa ya di trace nomor kartu ATMnya? kalo kartu ATMnya sama dg pemilik ya itu berarti oknum yg sekongkol sama pemilik
enak bener duit udah diambil trs minta ganti rugi, nggugatnya itu gimana? baru tau kasus macem gini

Quote:
Original Posted By realmahoalay►punya akun b*a, sebaik-nya rutin tiap minggu cek saldo, entah itu lewat klikbc*, atm, atau cetak buku...akun yg lewat dari ??BULAN ga pernah dicek...biasanya ada oknum (25 perak dari 1000000 nasabah perbulan lumayan - kan)
sayangnya mau simpan uang di bawah ranjang ane kesulitan...yahhh terpaksa dah.
Quote:
Original Posted By Paradox►Si nasabah walopun nilai kehilangannya gak sampe belasan, puluhan ato ratusan juta, tp dia berani memproses ke hukum demi ingin membuktikan bahwa BCA yg salah. mantab..sampe nyewa pengacara dan ngabisin waktu yg gak sedikit.
Jadi inget kejadiannya yg menimpa babe gw. cm gak sampe ke jalur hukum dah damai...
Bbrp taun lalu rumah ortu gw di bobol maling, buku tabungan B** yg di dlm tas jg ikut di gondol malingnya termasuk KTP, ATM dan surat2 lainnya. Krn ilang babe gw nguruslah KTP duluan utk dpt pengganti, baru ngurus yg lain2nya ke kntr polisi dan ke bank utk dpt buku tabungan pengganti.
Singkat cerita setelah jadi buku tabungannya di cek ternyata ada pengambilan duit sebanyak 8jt via teller (walo ada ATM tp si maling kan gak tau nomer PIN nya..hehehe).
Nah kebetulan gw yg ngurus krn babe gw dah 85thn dan kesehatan jg dah menurun. Gw minta liat CCTV dan copy slip pengambilan ama tuh orang bank. gw liat ttd nya agak beda ama pny babe, dan dr rekaman CCTV keliatan yg ngambil masih muda usia 20-25thn gitu deh . Si maling canggih jg dia pk KTP babe gw cm fotonya diganti fotonya dia (KTP babe gw dah yg seumur hidup gan tp msh model lama pk kertas dan dilaminating).
Akhirnya gw minta ketemu ama pimpinan cabang bank B** tsb, dan setelah gw ditemuin ama KaCab dan 2 org lain yg gw gak tau posisinya. Gw ceritain kronologinya dan gw minta ganti rugi atas kehilangan tsb.
Awalnya mereka berkelit dan bilang di buku tabungan di halaman terakhir ada tulisannya kurang lebih..kerugian yg diakibatkan penyalahangunaan buku tabungan menjadi tanggung jawab nasabah, termasuk kejadian gw ini.
Tapi gw gak terima akan klausul tsb, gw bilang ini kesalahan system B** yg gak bisa memverifikasi nasabahnya, gw bilang klo babe gw dah tua sedangkan yg ngambil msh muda, knapa bisa lolos proses verifikasi tellernya?
Katanya si teller (yg kemudian jg di hadirkan) namanya sesuai dgn buku tabungan dan KTP, ttd juga mirip. Cm gw bilang, emang di tampilan display komputer saat verifikasi di layar gak muncul tanggal lahir? (Krn menurut temen gw yg kerja di bank lain bilang harusnya data nasabah muncul lengkap termasuk tgl lahir saat di entry nomer rekeningnya). Dia bilang ada tapi kondisi lg rame jd gak liat detail, cm nyocokin nama dan ttd aja antara KTP dan buku tabungan...
Harusnya teller bisa tau umur 85thn dan 25thn itu beda jauh penampilannya dan bs membatalkan transaksinya krn curiga. Tp lolos juga....
Setelah berdebat panjang lebar, adu argumen dan lain2... termasuk gw ancem jg mau masukin ke surat pembaca detik, kompas, dll. akhirnya mereka mulai melunak.
Awalnya mereka cm mau ganti 4jt, tp setelah gw desak lbh jauh, disepakati diganti full 8jt..hanya syaratnya jangan lapor polisi, krn ntar urusannya panjang katanya.
Ya gitu deh, setelah deal baru tuh kepala cabang curhat klo kejadian gini gak sekali dua kali dan mereka jg pny dana taktis utk kasus2 spt itu (termasuk teller dipotong gajinya klo terbukti lalai), yg penting jangan dibawa ke jalur polisi/peradilan ato media.
Dia bilang biasanya orang dah terima klo diganti 50% (dianggap bantuan musibah) cm kasus gw ini dia bilang unik, baru kali ini debat argumen sampe panjang lebar dan mereka akhirnya ngakui ada keteledoran. wkwkwkw
Ok gan, gitu aja ceritanya ntar si Kacab ngaskus dan baca ini bs tau gw siapa.. hahaha
Quote:
Original Posted By fap.fap►
oh yang itu, bukan hilang.
di klik BCA akan terlihat saldo asli contoh 1.000.000 kalau di ATM akan terlihat 990.000 di ATM secara sistem.
uang tetap 1.000.000 tetapi saat di atm mau ambil 1jt harus melebihkan 10rb.
itu sudah ane tanya ke CS BCA dan memang itu secara sistem di keep 10rb.
coba deh test saat cetak buku dan cek via ATM pasti ada selisih 10rb. uang anda tidak hilang.
saya biasa cetak via KlikBCA untuk transaksi bulanan disimpan di komp, sudah lebih dari 2 tahun. (malas cetak buku fisik)
dan tidak ada 1x pun pengurangan yang tak tercetak / tidak jelas selama ini

Quote:
Original Posted By Pulpenantik►modus yuri uang melalui system perbankan sudah lama terjadi.
teringata ceritanya seorang ahli hukum UI waktu beri kuliah umum di salah satu universitas swasta sekitar 17 tahun lalu.
kejadiannya di australia.
seorang pemuda mencuri uang nasabah sebesar 1 sen untuk setiap nasabah memalui system perbankan. 1 sen pasti tidak terasa hilang.
ini pencuri pintar dan tidak terlalu rakus.
memang benar kata pepatah sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga.
ketahuannya waktu dia mau beli mobil mewah. ketahuanlah sama orang pajak, ketika diperiksa penghasilanna tidak sesuai dengan pendapatannya.
setelah ditelusuri ternyata dia nyuri uang sebesar 1 sen untuk setiap nasabah selama bertahun-tahun.
bca, sudah sering kasusnya begini. sering saya baca di surat pembaca begitu juga dengan bank bumn.
selama ini memang korporasi besar selalu arogan, dengan nasabahnya apalagi kalau nasabah kelas recehan.
satu lagi terobosan hukum yang berharga dilakukan oleh pengadilan.
Quote:
Original Posted By fap.fap►
kalau ini murni kesalahan teller karena tidak teliti kalau gw anggap beda sama kasus di thread ini.
so pasti beda, karena ATM di berikan kepada nasabah, nasabah harus menjaga baik baik pin dan kartu.
jika di gandakan kartunya kalau pin tidak di ketahui maka tidak akan bisa verifikasi di ATM.
biasanya pengandaan kartu memakai alat swipe dan mereka melihat nasabah
menginput pin.
nah ini point pentingnya, jangan kasih celah untuk orang lain melihat pin anda.
tutupi dengan telapak tangan 1 lagi, kalau mr.righthand tentu akan menutupi dengan tlapak tangan kiri
gw pernah baca trik penggandaan kartu, intinya :
1. alat yang di pasang di mulut slot untuk masuk kartu ATM (membaca kartu)
2. kamera yang di pasang ke arah keypad ATM (merekam PIN)
3. lokasi jelas bukan di ATM yang bersecurity tinggi dan masih bisa di akali.
korban menuntut BCA karena merasa ATM nya bisa di ambil dari bank berbeda, nah lho.
kalau dari bank berbeda tidak dapat mengambil duit bukankah akan merepotkan bilamana di suatu tempat ATM BCA sedang melakukan pengisian/rusak dan konsumen butuh duit cepat.
kayanya BCA gak menyerah sampai disini dan walaupun si ibu mengalami kerugian gw sih melihat BCA mungkin akan menang bila kembali melanjutkan proses hukum.
Quote:
Original Posted By broony►
Kalau sampai atm nya bisa di klon berarti bank pasti kalah di pengadilan gan

Pencuri gak bakalan bisa ngedebet rekwning kalau tidak ada kartu atm nya dan sudah jadi tugas bank buat menjaga prosuknya.
Kok bisa di kloning ? Ya cuman bisa di mwsin ecd atau di atm. Dan itu tugas bank buat melindungi fasilitasnya