

TS
WongGunungJati
Masjid Teja Suar Cirebon dijual Rp 13 miliar
Ini berita hangat yang sedang jadi trend topic di berita cirebon, jabar maupun berita nasional
Masjid Teja Suar Cirebon dijual Rp 13 miliar, disulap jadi dealer
Dijualnya Masjid Besar Teja Suar ke pihak ketiga dan akan di bangun dealer mobil membuat gempar masyarakat, Cirebon, Jawa Barat.
Pasalnya, masjid yang terletak di Jalan Tuparev, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, biasanya digunakan untuk sholat berjamaah masyarakat setempat.
Kabar tersebut langsung mendapat respon keras dari berbagai kalangan. Mereka menilai, penjualan Masjid Teja Suar merupakan tindakan yang menciderai umat islam.
Ketua Pimpinan Wilayah Nadhatul Ulama (PWNU) Jabar, DR. Eman Suryaman mengaku sangat terkejut dan kecewa mendengar kabar dijualnya Masjid Teja Suar kepada seorang pengusaha untuk dijadikan tempat usaha.
“Awalnya saya kira kabar itu tidak benar. Namun setelah saya tanya kepada salah satu aktifis masjid, beliau membenarkan terkait penjualan masjid Teja Suar dan nilainya Rp 13 Miliar. Saya sangat terkejut dan kecewa dengan adanya kabar tersebut apalagi kabar tersebut ternyata benar,” ungkapnya kepada awak media, Kamis (21/11/2013).
Ia menghimbau kepada masyarakat untuk menyikapi dan bersama-sama memperjuangkan keberadaan Masjid Teja Suar tetap pada fungsi yang sebenarnya.
Eman Suryaman pun mengaku akan segera bertindak dengan mempertemukan pihak-pihak terkait untuk membahas dan mencari jalan keluar supaya masjid itu yang pembangunannya diresmikan ulama terkenal, Buya Hamka itu tidak dijual. “Bila perlu, kita akan berusaha untuk mengembalikan uangnya dengan berbagai cara”, katanya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Cirebon, Drs. Ahmad Dahlan ketika ditemui dikediamannya menolak penjualan masjid Teja Suar untuk kepentingan diluar dari fungsinya sebagai masjid. “Saya sudah komunikasikan dengan ketua PWNU Jabar untuk masalah ini. Insya Allah dalam waktu dekat kita akan bertamu dan membahas hal itu,” jelasnya
Ditambahkanya, Eka Nugraha, salahsatu Aktifis Cirebon, yang sedang melakukan sholat di Masjid Teja Suar, ketika dimintai keterangan tentang penjualan masjid tersebut, bahwa dirinya menolak secara keras terhadap penjualan masjid, dirinya meminta kepada pemerintah agar menolak secara tegas bilamana masjid tersebut dijual dan di jadikan dealer, tujuannya apa dijual, jelasnya
Sedangkan pihak penjual dan pembeli harus benar-benar melihat sisi lain bagi umat Islam, memang tanah masjid mungkin hak milik, tetapi kenapa di bangun masjid, kalau masih kelaparan atau kekurangan harta? “Itu hak mereka, namun, kalau menjual masjid di sulap menjadi dealer, itu mencederai umat Islam, maka, kami memohon pemerintah mengambil tindakan keras bagi pemilik tanah,” tandasnya
[url=http://www.lensaindonesia..com/2013/11/22/masjid-teja-suar-cirebon-dijual-rp-13-miliar-disulap-jadi-dealer.html]sumber[/url]
Pemkab Cirebon tak punya duit Rp 13 miliar untuk beli Masjid Teja Suar
Pemerintah Kabupaten Cirebon mengaku tak bisa membeli Masjid Teja Suar yang dikabarkan bakal dijual Rp13 miliar kepada seorang pengusaha.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Dudung Mulyana mengatakan, Pemkab tidak memiliki anggaran untuk keperluan tersebut. “Pemda tidak memiliki dana untuk itu,” ujarnya, Jumat (22/11/2013).
Sebelumnya, Ketua PWNU Jabar, Eman Suryaman meminta agar pemda, baik Pemkab Cirebon maupun Pemprov Jabar, bisa membeli masjid Teja Suar.
Pernyataan sekda itu dibenarkan anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Arif Rahman. Dia menyatakan, Pemkab Cirebon tidak mungkin bisa membeli masjid tersebut.
Arif mengakui, dalam APBD terdapat pos anggaran untuk kegiatan keagamaan atau bantuan sosial. Namun, bukan berarti untuk membeli masjid.
“Masjid kan milik umat, jadi umat yang harus berjuang untuk mengambil alih masjid itu kembali jika memang sudah jatuh ke tangan pengusaha,” tegas Arif.
Seperti diketahui, Masjid Teja Suar dikabarkan telah dijual oleh pemiliknya, H Saelan, ke tangan seorang pengusaha. Hal itu dikarenakan masjid tersebut memang milik pribadi H Saelan.
Namun, pengurus DKM Teja Suar, membantah kabar tersebut. “Setahu kami, masih proses negosiasi antara pemilik dengan pengusaha yang akan membelinya,” ujar Sastra, seorang pengurus DKM Mesjid Teja Suar

Priben kih tanggapane kang yayu sedulur kabeh kang biasane lewat ning masjid kuen kuh ?
Spoiler for Berita 1:
Masjid Teja Suar Cirebon dijual Rp 13 miliar, disulap jadi dealer
Dijualnya Masjid Besar Teja Suar ke pihak ketiga dan akan di bangun dealer mobil membuat gempar masyarakat, Cirebon, Jawa Barat.
Pasalnya, masjid yang terletak di Jalan Tuparev, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, biasanya digunakan untuk sholat berjamaah masyarakat setempat.
Kabar tersebut langsung mendapat respon keras dari berbagai kalangan. Mereka menilai, penjualan Masjid Teja Suar merupakan tindakan yang menciderai umat islam.
Ketua Pimpinan Wilayah Nadhatul Ulama (PWNU) Jabar, DR. Eman Suryaman mengaku sangat terkejut dan kecewa mendengar kabar dijualnya Masjid Teja Suar kepada seorang pengusaha untuk dijadikan tempat usaha.
“Awalnya saya kira kabar itu tidak benar. Namun setelah saya tanya kepada salah satu aktifis masjid, beliau membenarkan terkait penjualan masjid Teja Suar dan nilainya Rp 13 Miliar. Saya sangat terkejut dan kecewa dengan adanya kabar tersebut apalagi kabar tersebut ternyata benar,” ungkapnya kepada awak media, Kamis (21/11/2013).
Ia menghimbau kepada masyarakat untuk menyikapi dan bersama-sama memperjuangkan keberadaan Masjid Teja Suar tetap pada fungsi yang sebenarnya.
Eman Suryaman pun mengaku akan segera bertindak dengan mempertemukan pihak-pihak terkait untuk membahas dan mencari jalan keluar supaya masjid itu yang pembangunannya diresmikan ulama terkenal, Buya Hamka itu tidak dijual. “Bila perlu, kita akan berusaha untuk mengembalikan uangnya dengan berbagai cara”, katanya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Cirebon, Drs. Ahmad Dahlan ketika ditemui dikediamannya menolak penjualan masjid Teja Suar untuk kepentingan diluar dari fungsinya sebagai masjid. “Saya sudah komunikasikan dengan ketua PWNU Jabar untuk masalah ini. Insya Allah dalam waktu dekat kita akan bertamu dan membahas hal itu,” jelasnya
Ditambahkanya, Eka Nugraha, salahsatu Aktifis Cirebon, yang sedang melakukan sholat di Masjid Teja Suar, ketika dimintai keterangan tentang penjualan masjid tersebut, bahwa dirinya menolak secara keras terhadap penjualan masjid, dirinya meminta kepada pemerintah agar menolak secara tegas bilamana masjid tersebut dijual dan di jadikan dealer, tujuannya apa dijual, jelasnya
Sedangkan pihak penjual dan pembeli harus benar-benar melihat sisi lain bagi umat Islam, memang tanah masjid mungkin hak milik, tetapi kenapa di bangun masjid, kalau masih kelaparan atau kekurangan harta? “Itu hak mereka, namun, kalau menjual masjid di sulap menjadi dealer, itu mencederai umat Islam, maka, kami memohon pemerintah mengambil tindakan keras bagi pemilik tanah,” tandasnya
[url=http://www.lensaindonesia..com/2013/11/22/masjid-teja-suar-cirebon-dijual-rp-13-miliar-disulap-jadi-dealer.html]sumber[/url]
Spoiler for Berita 2:
Pemkab Cirebon tak punya duit Rp 13 miliar untuk beli Masjid Teja Suar
Pemerintah Kabupaten Cirebon mengaku tak bisa membeli Masjid Teja Suar yang dikabarkan bakal dijual Rp13 miliar kepada seorang pengusaha.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Dudung Mulyana mengatakan, Pemkab tidak memiliki anggaran untuk keperluan tersebut. “Pemda tidak memiliki dana untuk itu,” ujarnya, Jumat (22/11/2013).
Sebelumnya, Ketua PWNU Jabar, Eman Suryaman meminta agar pemda, baik Pemkab Cirebon maupun Pemprov Jabar, bisa membeli masjid Teja Suar.
Pernyataan sekda itu dibenarkan anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Arif Rahman. Dia menyatakan, Pemkab Cirebon tidak mungkin bisa membeli masjid tersebut.
Arif mengakui, dalam APBD terdapat pos anggaran untuk kegiatan keagamaan atau bantuan sosial. Namun, bukan berarti untuk membeli masjid.
“Masjid kan milik umat, jadi umat yang harus berjuang untuk mengambil alih masjid itu kembali jika memang sudah jatuh ke tangan pengusaha,” tegas Arif.
Seperti diketahui, Masjid Teja Suar dikabarkan telah dijual oleh pemiliknya, H Saelan, ke tangan seorang pengusaha. Hal itu dikarenakan masjid tersebut memang milik pribadi H Saelan.
Namun, pengurus DKM Teja Suar, membantah kabar tersebut. “Setahu kami, masih proses negosiasi antara pemilik dengan pengusaha yang akan membelinya,” ujar Sastra, seorang pengurus DKM Mesjid Teja Suar
Spoiler for Foto Masjid Teja Suar:

Priben kih tanggapane kang yayu sedulur kabeh kang biasane lewat ning masjid kuen kuh ?
0
3.9K
Kutip
42
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan