Melakukan berbagai bentuk pencemaran di gunung selama pendakian seperti membuang/menimbun sampah (tidak membawa turun sampah yang dibawanya), mengotori sumber mata air, dan atau membawa barang/zat yang mencemarkan bumi, air, dan udara dalam jangka lama.
Melakukan bermacam pengrusakan seperti mencorat-coret batu, batang pohon, pos shelter (vandalisme), mengambil flora/fauna langka dan khas gunung setempat, bertindak sembrono hingga mengakibatkan kebakaran hutan, savana dll seperti lembuang putung rokok yang masih menyala sembarangan, dan lalai mematikan dengan seksama bekas api unggun atau memasak.
Melakukan ekspedisi seperti membuat jalur pendakian baru tanpa mengindahkan nilai-nilai konservasi. Semata hanya mencari sensasi, prestasi, dan atau keuntungan pribadi. Melakukan pembabat pada tumbuhan, kemudian mengajak pendaki-pendaki lain untuk menggunakan jalur tersebut atau mengkomersialkannya.
Membuat pendakian dengan peserta dalam jumlah besar tanpa berkonsep konservatif. Justru hanya memindahkan sampah pribadi dan kelompok ke gunung hingga kian memperparah pencemaran dan pengrusakan ekosistem di gunung.
Tidak menghargai adat istiadat maupun kearifan lokal, aturan tidak tertulis atau tabu penduduk setempat dalam menjaga keasrian alam gunung. Masa bodoh melihat pendaki melakukan pencemaran dan mendiamkannya.
Berdiam diri, tidak peduli soal pencemaran dan pengrusakan yang dilakukan oleh pendaki. Menganggap masalah tersebut adalah urusan LSM lingkungan, penjaga taman nasional, porter, dan lainnya. Padahal pendaki yang punya andil besar terhadap terjadinya persoalan tersebut.
Hanya mencari keuntungan dari kegiatan mengorganisir pendakian atau hanya sekadar mendapatkan kenikmatan mendaki (mountain climbing just for fun), tanpa melakukan dan atau berperan aktif mensosialisasikan pendakian bernilai konservasi.
Hanya mewarisi semangat mengajak mendaki gunung kepada orang-orang baru dengan berbagi cara, tanpa dibarengi semangat melakukan dan mensosialisasikan pendakian konservatif. Akibatnya lahir generasi pendaki yang antipati lingkungan. Dengan kata lain hanya membentuk mental pendaki senang-senang bukan pendaki konservatif.
Quote:
Original Posted By gantengmampuz►kok gw jadi ingat lagu ini yach...
Kepada Alam dan Pencintanya
Pendaki Gunung Sahabat alam Sejati
Jaketmu penuh lambang.. lambang kegagahan
Memprolamirkan dirimu pencinta alam
Sementara maknanya belum kau miliki
Ketika aku daki dari gunung ke gunung
Di sana kutemui kejanggalan makna,
Banyak pepohonan merintih kepedihan
Dikuliti pisaumu yang tak pernah diam
Batu-batu cadas merintih kesakitan,
ditikam belatimu yang pernah terayak
Hanya untuk mengumumkan pada khalayak,
bahwa disana ada kibar benderamu,
Oh .. alam korban keangkuhan
oh... alam korban keangkuhan,
Maaf kan mereka, yang tak mau mengerti arti kehidupan
paradox yang menyedihkan, mengaku pencinta alam, tapi merusak alam...
kalian yang ngaku pencinta alam, hobi naik gunung atau apalah namanya, ingat tiga semboyan pencinta alam ...??
Leave nothing but footprint
take nothing but picture
kill nothing but time
edisi Indonesianya :
tidak meninggalkan apapun kecuali jejak
tidak mengambil apapun kecuali gambar (foto)
tidak membunuh apapun kecuali waktu
Quote:
Original Posted By lucania►emang kelakuan orang indonesia tuh rata2 belum sadar kebersihan,yaa walau gk semuanya..sebenarnya gak di gunung gak di sungai2 sampah pasti berserakan..belum bisa menghargai alam..tapi gak semua pendaki punya dosa terhadap alam..ada juga kok yang rajin bersih2 gunung..
Quote:
Original Posted By _Harry_►ane juga pecinta alam gan tapi ane nga pernah buang sampah sembarangan

sampah na ane bawa turun ampe kebawah tempat pembuangan sampah yg semestinya

dan ane seumur hidup nga pernah metik bunga edelwis bikin tanda dipohon corat coret dan lain²anya

Quote:
Original Posted By perabotanlenong►buanyak,,,tapi tergantung individu yang ngejalanin,,,apa cuman pendaki yg menikmati alam?or masih punya hati nurani dan akal sehat untuk turut serta menjaga dan melestarikan alam ini,,,,gak cuman sekedar naik gunung,,,puas dapet keindahan alam,,,ninggalin sampah n pulang,itu mah sama aja kaya pemerkosa,,hah,,,itu mah ceburin aja ke kwah,,,,,
Quote:
Original Posted By JustEwin►ngakunya pecinta alam, setelah di daki langsung di kotori ..
jangan ngaku pendaki dan pecinta alam kalo ngelakuin itu, nice banget gan ..
keep posting

Quote:
Original Posted By setiawan278►kalo pendaki gunung yg buang sampah sembarangan berarti dia bukan pecinta alam sesungguhnya..
Quote:
Original Posted By mikasa.ackerman►itu sih buat pendaki" yang ga peduli lingkungan gan,, kalo semua pendaki sadar dan peduli lingkunngan ya engga, kalo barang" sampah" ga dtinggal kan pahala,

Quote:
Original Posted By saya.curius►Sepakat gan... Walau pun ane bukan pendaki gunung... Tapi yang namanya membuang sampah sembarangan, di manapun, ga hanya di gunung... Ga dapat di tolerir. Mari kembali kita budayakan membuang sampah pada tempatnya. Jaga kelestarian alam.
Quote:
Original Posted By LeeHan►ada yang peduli gan dengan lingkungan di sekitar yang mereka daki, gk semua pendaki seperti itu

Quote:
Original Posted By .iew.►miris ngliatnya gan... tp yg ada di lokasi biasa nya emang benar ada nya gan..
mgkn dengan adanya tread ini para pendaki bisa sadar akan buruknya keadaan nantinya..

Quote:
Original Posted By furqan666►ternyata mereka belum mengerti tentang mencintai alam
Quote:
Original Posted By kolorpitak►bagus TS uda ngebahas ini..

jadi ga semua pendaki yang kita tau itu pecita alam, tapi ada yg ngerusak alam juga

Quote:
Original Posted By kuprul08►
mak sampahnya.
tp g smwa pendaki ko gan kek gt, ane ada tmen ank mapala / gapala pada turun gunung bwa sampah mreka masing2 jg, jadi pas turun bawa oleh2 dah sampah mreka ama yg mreka temuin disana dipungutin,,
emg kelakuan oknum yg ngaku2 PA(pecinta alam) kek gt parah. ngaku nya PA. padahal Pe A'
untung ane mendaki gunung yg beda

Quote:
Original Posted By sihungmaung►katanya pecinta alam.
tapi kok ngotorin gtuh sih gan

Quote:
Original Posted By suratijin►kayaknya sebutan pecinta alam tuh menurut ane lebih pantes disandang sama orang yang nanem pohon atau kumpulin sampah untuk dibuang ke tempatnya , pelestarian binatang langka , kalo yang naik gunung kayaknya penikmat alam deh gan.
Quote:
Original Posted By Edostark►ga semua sih gan,ada temen ane anak mapala walaupun sering nginep digunung tapi ybs tetep ngejaga lingkungan sekitar juga gan
Quote:
Original Posted By hendynesia►ane setubuh sama agaan...
udah lama ane ga daki lagi gan..
karena sibuk mencari nafkah bwt keluarga ..
klo ane sm tmn2 ane naik gunung / daki...
masing2 personil WAJIB bawa polybag yg besar untuk menampung sampah2 yg berserakan ketika kita turun..

Quote:
Original Posted By fixier►Emang berasa makin kesini makin banyak pendaki bermunculan entah yang cuma buat gagah2an, efek pelm, atau emang mencari sesuatu yang beda..
Mendaki bukan soal puncak, tapi soal proses...
Naik menunduk, turun dengan tegak...
Quote:
Original Posted By albashir18►gasemua pendaki gunung kayak begini gan
ada juga yang sadar lingkungan
tapi yang gasadar lingkungan kebangetan juga ya

Quote:
Original Posted By holan.tangis►kebanyakan yg buang sampah sembarangan itu anak2 pendaki yg baru2 gitu ggan,,,

Quote:
Original Posted By yagizza►gan plis banget ya kalo daki gunung meski cuma makan jeruk atau buah apapun yang berbiji, jangan buang bijinya sembarangan. kalo misalnya ada pohon atau semak, perdu, tumbuhan bawah apapun yang langka, dan dia ga bisa tumbuh gara2 bersaing sama biji buah yang agan buang, trus punah gimana hayo?
ini pernah kejadian yaaa.. jangan sembarangan buang biji buah..
Quote:
Original Posted By widi.3►Keinget sama gunung semeru nih, semenjak ada film 5cm yang syuting disana. Sekarang jadi kotor.
Quote:
Original Posted By abdul731►saran ane, bawalah makanan yg dibungkus oleh bungkus organik, jika anda merasa malas membwa turun sampah plastik anda, misal, bwa nasi bungkus daun pisang, buah buahan, umbi umbian, jagung, dsb, pasti anda tak akan punya sampah yg sulit terurai,
Quote:
Original Posted By rifaldialifraka►tapi ada bagusnya kalo ada pendaki yg mau ngambil sedikit sampah dia& sampah di sekitar yg di masukin ke kantong kresek buat di buang di tempat sampah dibawah
kalo boleh pejwan gan

Quote:
Original Posted By Tonymidi►mereka sebenernya bukan PECINTA ALAM tapi PENIKMAT ALAM gan, ane gabung ama pecinta alam sejak 2003 di banyuwangi, misi2 temen semua melestarikan dan menjaga ekosistem alam, namun sayangnya thun2 belakangan ini banyak banget anak yang ngaku2 pecinta alam tapi sama sekali tidak mengerti kode etik pecinta alam, yang tidak pernah merasakan Diksar KPA, bekal mereka sih cuman pengen seneng2 doang di hutan, tanpa tau apa sih tugas dan tanggung jawab seorang pecinta alam, miris sumpah

Quote:
Original Posted By Claudia.Tristha►Tapi ga semua pendaki kaya gitu kali gan..
jangan sampe jadi men-generalisir semua pendaki kaya gitu

Quote:
Original Posted By 00.00MALAM►pesen ane nih gan, makanya kalo naik gunung jangan bawa jajanan warung
akibatnya banyak sampah deh di atas gunung
kalo bisa bawa logistik yang mentah aja.. biar diolah dan langsung masuk ke perut, dan sampah kecil" bisa kita masukan di kantung plastik
Quote:
Original Posted By SangPek►selesai lihat nih thread. ane jadi kepikiran. coba aja ada tempat penjualan sampah di kaki gunung. sampah2nya pada di kilo in aja. lumayan kan. klok udah urusannya duit pasti geraknya cepat. yah namanya orang kita kan susah buat di suruh bersih2. walaupun gak semuanya gitu. bayangin aja agan2 klok ada tempat penjualan sampah di kaki gunung. para pendaki itu pasti pada semangat bawa sampah turun dari atas gunung... tapi yang jadi kendalanya siapa yang mau jadi penadah ya...? itu sih cuma angan-angan ane aja gan. siapa tau dengan ide yang gak jelas ini bisa bikin gunung2 di tanah ibu pertiwi kembali asri lagi. CMIIW[/QUOTE
[QUOTE=abelzbelzbelz;525d1b18becb17aa2100000c]Betul gan, mungkin semua hal yg agan paparkan itu secara tidak sadar 'mungkin' dilakuin sama pendaki.
Tp klo kata ane sih tergantung yg mengkoordinir sama siap yg berangkatnya juga sih.
Apalagi kalo udah masuk organisasi, pasti banyak orientasi sama pengarahan dari seniornya.
Sekian.
Salam Pecinta Alam
Quote:
Original Posted By melsxexem►Gunung akan membalas kelakuan mereka makanya banyak yg tersesat gan itu artinya mereka tak menghargai alam secara tidak langsung tidak menghargai yg menciptakannya gan
Quote:
Original Posted By warunghape113►Biasanya yang sering ngelakuin itu pendaki2 baru gan dan dia bukan orang yang mencintai alam sepenuhnya

Quote:
Original Posted By ustadgaul►yaelah mreka mah cuma pgen seneng2 trus uplod foto biar do bilang keren sama tmn2 yg liat fotonya kalo dia berhasil ngedaki gununh...pdhl di balik itu mereka seenknya buang sampah

Quote:
Original Posted By riankimi►mari menjadi pecinta lingkungan yang baik gan...

Quote:
Original Posted By anto2310►biasanya yg suka buang sampah sembarangan itu ababil2 yg ngaku2 pecinta alam, gan...
naik gunung cuma buat gagah2an di facebook/socmed dan sama sekali ga ngerti ttg kelestarian alam.
ciri2nya jg gampang dikenalin, liat aja dari perlengkapanx yg lebih cocok buat jalan ke mall.
klo ane jadi jagawana, ane bakalan sweeping tuh ababil, klo ga bawa trashbag ga boleh naik dan klo turun mesti nyerahin sampah mereka.

Quote:
Original Posted By fathian2010►jadilah pecinta alam bukan pendaki gunung. pecinta alam akan mencintai alam dan melestarikannya buka merusaknya. pendaki gunung sekarang ini lebih banyak yang merusak alam dengan membuang sampah seenaknya
Quote:
Original Posted By cacan.zaldi►ga semua gitu juga x gan
emang banyak juga yg abal2,,sok2an jadi PA
mari jaga alam kita..salam rimba lestari

Quote:
Original Posted By aokijiakakuzan►kurang lebih ane stuju ama TS
tp terlepas itu, ulah sebagian pendaki atau seluruh pendaki... pendaki amatir atau
pendaki profesional,, pendaki pemula ataupun yg dah mbah n suhunya pendaki
Ane cuma mw pesen aja gan
jadiin alam sebagai ibu manusia, jika udah bisa anggep alam sebagai ibu manusia
maka hilanglah hasrat untuk menaklukkan apalagi menggagahi dengan ibumu sendiri...
GUNAKAN CARA LAIN...
Untuk alam indonesia, tempat kita semua menghirup udara dan berpijak di tanah yang sama..
Mendakilah Dengan Cara yang Bijaksana