Jakarta - Mantan Presiden dan Menristek BJ Habibie angkat bicara soal rencana pengembangan bersama jet tempur canggih antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) yang biasa disebut KFX/IFX.
Menurut Habibie, Korsel tak unggul dalam bidang teknologi pesawat terbang termasuk jenis tempur, bahkan rencana kerjasama ini kini dibekukan sementara oleh pihak Korsel.
"Itu salah. Sekarang ini di-freeze kan? Itu omong kosong, wrong. Tapi dia nggak kasih kan?"kata Habibie kepada detikFinance pekan lalu.
Habibie menegaskan, Korsel malah pernah mengimpor pesawat militer CN235 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Bahkan, Habibie bercerita soal pengalaman Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Chappy Hakim saat kunjungan kerja ke Korsel disuguhi pesawat VIP yang tak lain adalah CN 235 buatan Indonesia. Saat itu, CN235 dianggap pesawat paling aman daripada helikopter ketika cuaca buruk.
"Dari mana? Dia nggak unggul dalam bidang itu. Commercial airplane pun kita lebih unggul. Dari mana?" katanya.
Secara pribadi Habibie lebih memilih mengembangkan pesawat komersial dan bermesin baling-baling daripada jet tempur. Alasannya pesawat komersial sangat dibutuhkan Indonesia sebagai negara kepulauan dan mesin baling-baling dianggap paling hemat.
"Tidak, kita hanya mau komersial. Nggak mau tempur, ngapain," katanya.
Dalam proyek ini, rencananya pemerintah Indonesia berkontribusi 20%, selebihnya oleh pemerintah dan BUMN strategis Korsel. Rencananya dari proyek ini akan diproduksi pesawat tempur KFX/IFX atau F-33 yang merupakan pesawat tempur generasi 4,5 masih di bawah generasi F-35 buatan AS yang sudah mencapai generasi 5. Namun kemampuan KFX/IFX ini sudah di atas pesawat tempur F-16.
"Lebih baik uang itu kasih saja sama PT DI," seru Habibie.
Pesawat KFX/IFX akan dibuat 250 unit, dari jumlah itu Indonesia akan mendapat 50 unit di 2020. Harga satu pesawat tempur ini sekitar US$ 70-80 juta per unit.
(hen/dnl)
==============
Ane awam gan urusan pesawat
Sepintas, kok ya ni habib kesannya kek post power syndrome gitu, selalu bangga banggain kedirgantaraan RI saat zaman dia berkuasa, bahkan sampe meremehkan kemampuan kedirgantaraan korya negri boyben
gmana gan pendapatnya?? sape nih yang bener?? bisa kasi pencerahan?
Yang komennya oke, ane kuot komennya dimari +
Jakarta - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen pesawat terbang PT Dirgatara Indonesia (PTDI) mengaku sanggup membangun dan memproduksi mulai pesawat versi paling sederhana hingga pesawat super canggih sekelas jet tempur.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PTDI Budi Santoso di acara Kongres Diaspora Ke-2 di JCC Senayan Jakarta, Senin (19/8/2013).
"Kita bikin N219 sampai kita mengerjakan program bersama KFX/IFX (jet tempur sekelas F22). Ini dari teknologi paling sederhana sampai paling canggih," ucap Budi.
Ia mengatakan, pengembangan pesawat penumpang ringan N219 masih dalam tahap penyelesaian akhir. Pesawat yang diproduksi dan dikembangkan di Bandung Jawa Barat ini diprediksi bisa rampung dan ditampilkan ke publik pada 2015 nanti.
"N219 awal 2015 sudah mulai terbang," jelasnya.
Sementara untuk pesawat tercanggih jenis jet tempur, PTDI menggandeng Korea Selatan. Budi mengakui dalam proses perancangan pesawat tidak menghadapi tantangan sulit karena PTDI memiliki kemampuan engineering.
"Kalau dulu bangun fighter dimarahi pak Habibie. Mau bikin fighter atau nggak, engineer sama, aero dynamic sama juga. Jadi mayoritas dari engineer sama. Yang beda leader-nya," jelasnya.
(feb/ang)
KOMENG BP'ers :
KONTRA HABIB :
Quote:
Original Posted By ..:137ER::..►maaf nih pak profesor ... bukannya gak nasionalis ... tapi jujur aja sih ... gw lebih percaya teknologi korea daripada punya kita ... karena kl diliat dari pesawat hasil produksinya ... jujur aja masih ketinggalan jaman ...
kebanyakan berinteraksi ama keyboard dan monitor jadi gitu kaleee ....
Quote:
Original Posted By arifdoank►Pak habibie gak usah membangga-banggakan masa lalu. Mungkin dulu kondisi industri dirgantara Indonesia lebih maju daripada korsel, tapi sekarang keadaan sudah berbanding terbalik. Kita masih sibuk dengan CN-235 yang merupakan pesawat tahun 80an. Walaupun secara teknologi masih relevan untuk zaman sekarang, tapi cuma itu yang bisa dibanggakan oleh PT DI tanpa ada jenis2 lainnya dari hasil riset. Dan kita cuma bisa memproduksi pesawat turboprop
Sementara korsel sudah bisa memproduksi pesawat bermesin turboprop dan turbojet
Yup, setau ane industri penerbangan korea udah maju pesat..
Korea udah membuat Jet tempur sendiri, ya walaupun kelas ringan.. setidaknya dengan mampu membuat T-50 dan variannya (T/A-50 dan F/A-50),
Industri penerbangan Korea sudah lebih maju dibandingkan dengan Indonesia, yang cuma berkutat di pesawat proSENSOR :
Btw, setau ane korea udah bisa assembling dan produksi sebagian komponen pesawat jet tempur sejak awal 90an, diawali dengan pembuatan sebagian komponen dan perakitan pesawat jet tempur F-16 (KF-16).
Selanjutnya setiap pesanan jet tempur Korea (F-16 dan F-15) selalu melibatkan industri dalam negerinya.
Karena sudah akrab dengan produksi F-16 itulah Korea berhasil menciptakan T-50.
Jadi untuk kasus ini, ane kurang setuju sama pendapat bapak Habibie :
bold: Jaman sekarang udah gak kepake turbojet mah.. hampir semua pesawat jet modern menggunakan turbofan.. Turbojet boros n berisik...
Quote:
Original Posted By agungfajari►korsel ga bisa bikin jet ?
lah itu T-50i golden eagle apa ?
bener, nih B.J. Habibi lg ngomong bidang dia skligus kepakarannya, kl prcya omonganny itu wajar. Yg ga wajar kl prcaya sm omongan tukang kritik yg cm brmodalkn bc brta n artikel pesawat doank.
Masa omongan TS ttg pswat lbih masuk akal drpd omongan pakar pswatny sndiri.
makannya ane nanya gan
Quote:
Original Posted By apeyeh►fyi ya Habibie bukan gak bisa build pesawat bermesin jet...Habibie bikin pesawat bermesin turbopop karena itu yg paling realistis dikembangkan utk negara RI. turbopop : jarak rendah-menengah, kebutuhan bbm lbh hemat scr signifikan, hingga nanti harga tiket menjangkau masyarakat kelas rendah jd perekonomian negara kita bs keangkat....
yang bilang post power syndrom kocak ente gan.org habibie msh ada namanya di dunia penerbangan internasional.... ilmuwan itu tidak ada kata post-ilmuwan gan...
ane ga ngelawak gan....kok lucu sih :
KOMEN SARAN :
Quote:
Original Posted By juragan.nego►Kenapa gak kerjasama ma Rusia yah
Siapa tau bisa bikin sparepart buat SU sendiri
Kan dimulai dari sparepart dirangkai jadi pesawat..
Lagian pesawat tempur Indo kan mayoritas bikinan negri beruang merah
Quote:
Original Posted By miracle.maker►setuju kalo IFX suram, tapi kurang setuju kalo PT DI cuma disuruh bikin pesawat baling2 antar pulau, kapan majunya. Berguru ke orang lain itu perlu, ga usah chauvinist bangsa kita bisa tanpa bantuan negara lain, amerika aja masih butuh negara lain kok. Bikin pesawat tempur ga mungkin rakit sendiri, cuma ane juga ga setuju kalo bergurunya ke korsel
GALAU :
Quote:
Original Posted By MN121MN►Ngg.... setuju sih aslinya, memang ini kelihatan bagus tapi.... Indonesia kan bukan negara superpower yang mau ngandalin perang? Ya buat apa perlu 50 unit pesawat jet tempur? Memang sih uangnya lebih bagus buat komersial baling-baling, bisa untuk kargo di daerah2 pulau ataupun misi2 penyelamatan (ngirim bantuan makanan, minuman, dll).
Cuman, secara keseluruhan masih kurang setuju juga sih sama Pak Habibie. Apa ga mending uangnya dipakai buat pengembangan agrikultur? Indonesia tanahnya subur, cuman agrikultur kurang maju.... ke depan nanti malah impor lebih banyak beras, ngutang bertumpuk.....