- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sejarah Asal Mula Nama Daerah Glodok, Kwitang, Senayan & Menteng


TS
battencourt
Sejarah Asal Mula Nama Daerah Glodok, Kwitang, Senayan & Menteng
Selamat Pagi Agan-agan Semua..!!
Spoiler for Cek Repost:
Alhamdulilah gan HT Ke #2 ane, Terima Kasih Mimin, Momod, dan Kaskuser Semua..!!!
Terima Kasih Juga Yang Udah Ngasih Ijo2 & abu gosoknya

Agan-agan tinggal dijakarta.?? Kenal gak dengan daerah "Glodok, Kwitang Juga Senayan.?? Tahu gak cerita asal muasal daerah tersebut.?? Cek disini gan..

Kota Jakarta adalah jantung ibukota dari negara Republik Indonesia di mana pusat perekonomian beserta berjuta permasalahannya ada di kota kecil padat penduduk ini. Di balik nama beberapa daerah di Jakarta tersimpan kisah, cerita dan sejarah dari mana nama itu muncul.
Berikut di bawah ini adalah beberapa asal-muasal nama daerah terkenal di DKI Jakarta :
1. Glodok
Quote:
Spoiler for Glodok 1948:

Asalnya dari kata grojokyang merupakan sebutan dari bunyi air yang jatuh dari pancuran air. Di tempat itu dahulu kala ada semacam waduk penampungan air kali ciliwung. Orang tionghoa dan keturunan tionghoa menyebut grojok sebagai glodok karena orang tionghoa sulit mengucap kata grojok seperti layaknya orang pribumi.
2. Kwitang
Quote:
Spoiler for Pasar Buku Kwitang Ala Berlin:
Dulu di wilayah tersebut sebagian tanah dikuasai dan dimiliki oleh tuan tanah yang sangat kaya raya sekali bernama Kwik Tang Kiam. Orang Betawi jaman dulu menyebut daerah itu sebagai kampung si kwi tang dan akhirnya lama-lama tempat tersebut dinamai kwitang.
3. Senayan
Quote:
Spoiler for Atrium Senayan:

Dulu daerah senayan adalah milik seseorang yang bernama wangsanayayang berasal dari Bali. Tanah tersebut disebut orang-orang dengan sebutan wangsanayan yang berarti tanah tempat tinggal atan tanah milik wangsanaya. Lambat laun akhirnya orang menyingkat nama wangsanayan menjadi senayan.
4. Menteng
Quote:
Spoiler for Menteng:

Daerah Menteng Jakarta Pusat pada zaman dahulu kala merupakan hutan yang banyak pohon buah-buahan. Karena banyak pohon buah menteng orang menyebut wilayah tersebut dengan nama kampung menteng.Setelah tanah itu dibeli oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1912 sebagai lokasi perumahan pegawai pemerintah Hindia Belanda, maka daerah itu resmi disebut menteng.
Sekian gan trit dari ane, nudah2an bermanfaat bagi agan2 semua.
==== Bantu Vote & Rate 5 nya ya gan ====

==== Jika Berkenan Lempar Ane Dengan ====

Sumber
Quote:
UPDATE
Update Ke-1 gan
Update Ke-2 gan
Quote:
Original Posted By cereal.guy►PONDOK CINA, DEPOK.
Ada kawasan dekat kampus UI di Depok namanya Pondok Cina. Sekarang tempat ini ramai dijejali dengan pusat hunian mahasiswa dan pusat jajanan/rumah makan. Mengapa disebut Pondok Cina? Menurut cerita sesepuh Depok. Ini bermula sejak jaman penjajahan Belanda (sekitaran tahun 1900-an) sebelum merdeka. Belanda membangun pusat pemukiman bagi petinggi dan pensiunannya di wilayah Depok (kata Depok konon berasal dari nama orang belanda: De Vooc). Untuk membangun rumah-rumah itu disuruh tenaga bangunan yang terampil, umumnya dari kalangan etnis Cina selain penduduk lokal. Nah orang-orang Cina itu semuanya berasal dari wilayah Jakarta tapi setiap hari harus masuk epok untuk bekerja. Belanda melarang mereka tinggal walau sementara di wilayah depok. Al hasil daripada harus pulang pergi Jakarta-Depok tiap hari, mereka ramai-ramai memutuskan untuk membangun tenda-tenda atau pondok-pondok di lahan kosong di luar batas wilayah yang diperbolehkan. Sejak saat itu wilayah tersebut dipanggil orang sebagai PONDOK CINA.
Depok itu bukan artinya De Vooc (komplek perumahan), melainkan :
"De Eerste Protestentante Organisatie van Kristenen"
Yang artinya :
Gereja Kristen Rakyat Pertama
Konon kabarnya dulu, Depok merupakan daerah tertutup bagi orang keturunan Tionghoa, makanya orang keturunan Tionghoa yang pergi ke Depok (untuk berdagang misalnya) hanya bisa sampai daerah pinggiran Depok.
Naah, saat datang ke (pinggiran) Depok itu mereka menginap di tempat yang sekarang bernama Pondok Cina.
Lenteng Agung
Tidak jauh dari Pondok Cina tersebut, mereka melaksanakan ibadah di suatu klenteng besar. Sekarang klenteng tersebut masih ada. Daerah tersebut namanya Lenteng Agung
Pasar Minggu, Pasar Senen, Pasar Rebo, Pasar Kamis, Pasar Jumat.
Sesuai dengan jadwal perdagangan para tauke tionghoa dan warga belanda yang beragama Kristen Advent yang (konon) meliburkan diri untuk beribadah pada setiap hari Selasa dan Sabtu.
Mampang & Warung Buncit
Asal katanya dari "Empang" (tambak ikan air tawar). Di daerah mampang tersebut, ada seorang warga Betawi yang sukses berdagang. Tokonya besar dan megah. Si pemilik toko tersebut ternyata adalah seorang pria tambun, perutnya buncit. maka dinamakanlah daerah tsb Warung Buncit.
Ada kawasan dekat kampus UI di Depok namanya Pondok Cina. Sekarang tempat ini ramai dijejali dengan pusat hunian mahasiswa dan pusat jajanan/rumah makan. Mengapa disebut Pondok Cina? Menurut cerita sesepuh Depok. Ini bermula sejak jaman penjajahan Belanda (sekitaran tahun 1900-an) sebelum merdeka. Belanda membangun pusat pemukiman bagi petinggi dan pensiunannya di wilayah Depok (kata Depok konon berasal dari nama orang belanda: De Vooc). Untuk membangun rumah-rumah itu disuruh tenaga bangunan yang terampil, umumnya dari kalangan etnis Cina selain penduduk lokal. Nah orang-orang Cina itu semuanya berasal dari wilayah Jakarta tapi setiap hari harus masuk epok untuk bekerja. Belanda melarang mereka tinggal walau sementara di wilayah depok. Al hasil daripada harus pulang pergi Jakarta-Depok tiap hari, mereka ramai-ramai memutuskan untuk membangun tenda-tenda atau pondok-pondok di lahan kosong di luar batas wilayah yang diperbolehkan. Sejak saat itu wilayah tersebut dipanggil orang sebagai PONDOK CINA.
Depok itu bukan artinya De Vooc (komplek perumahan), melainkan :
"De Eerste Protestentante Organisatie van Kristenen"
Yang artinya :
Gereja Kristen Rakyat Pertama
Konon kabarnya dulu, Depok merupakan daerah tertutup bagi orang keturunan Tionghoa, makanya orang keturunan Tionghoa yang pergi ke Depok (untuk berdagang misalnya) hanya bisa sampai daerah pinggiran Depok.
Naah, saat datang ke (pinggiran) Depok itu mereka menginap di tempat yang sekarang bernama Pondok Cina.
Lenteng Agung
Tidak jauh dari Pondok Cina tersebut, mereka melaksanakan ibadah di suatu klenteng besar. Sekarang klenteng tersebut masih ada. Daerah tersebut namanya Lenteng Agung
Pasar Minggu, Pasar Senen, Pasar Rebo, Pasar Kamis, Pasar Jumat.
Sesuai dengan jadwal perdagangan para tauke tionghoa dan warga belanda yang beragama Kristen Advent yang (konon) meliburkan diri untuk beribadah pada setiap hari Selasa dan Sabtu.
Mampang & Warung Buncit
Asal katanya dari "Empang" (tambak ikan air tawar). Di daerah mampang tersebut, ada seorang warga Betawi yang sukses berdagang. Tokonya besar dan megah. Si pemilik toko tersebut ternyata adalah seorang pria tambun, perutnya buncit. maka dinamakanlah daerah tsb Warung Buncit.
Quote:
Original Posted By noecik►Ada tambahan gan buat beberapa daerah
1. Pos Pengumben
Konon katanya daerah ini dulu merupakan tempat dimana banyak pengendara kuda yang melalui Jalan Raya Pos berhenti untuk berhenti dan istirahat untuk minum di sebuah pos. Asal namanya berasal dari kata 'Ngombe' yang artinya minum, sehingga awal katanya dari tempat 'pengombean' yang lama-lama berevolusi jadi 'pengumben'
2. Daan Mogot
Kirain saya tempat ini dari nama apa gitu di bahasa Betawi ternyata awalnya dari seorang pejuang yg emang pernah tinggal disitu, namanya kalo gasalah Daniel Mogot dan dikenal oleh orang sekitar sebagai Daan Mogot.
1. Pos Pengumben
Konon katanya daerah ini dulu merupakan tempat dimana banyak pengendara kuda yang melalui Jalan Raya Pos berhenti untuk berhenti dan istirahat untuk minum di sebuah pos. Asal namanya berasal dari kata 'Ngombe' yang artinya minum, sehingga awal katanya dari tempat 'pengombean' yang lama-lama berevolusi jadi 'pengumben'

2. Daan Mogot
Kirain saya tempat ini dari nama apa gitu di bahasa Betawi ternyata awalnya dari seorang pejuang yg emang pernah tinggal disitu, namanya kalo gasalah Daniel Mogot dan dikenal oleh orang sekitar sebagai Daan Mogot.
Quote:
Original Posted By Masterganjaz►Gandaria = karena di daerah itu dulunya banyak sekali pohon Gandaria, Namun sekarang hanya beberapa bisa ditemukan pohon langka ini
ini ane tau pas ngobrol sama tukang bajaj hehehehe
ini ane tau pas ngobrol sama tukang bajaj hehehehe
Quote:
Original Posted By galih31►
ane pernah nonton tv gan yg mengupas asal usul kalibata, menurut cerita nama kalibata itu berasal dari banyaknya pabrik2 bata (batako) di sekitar sungai ciliwung & jaman dulu bata dari pabrik tersebut diangkut lewat perahu melalui sungai ciliwung. & kenapa disebut kali karna orang dulu menyebut sungai dengan kata kali jadi kalibata (sungai yg bnyak bata). ane pikir dulu sebelum tau asal-usulnya dinamai kalibata karena di dket situ ada pabrik sepatu bata, pdahal g ada benang merahnya sama sekali gan karena pabrik sepatu bata itu merek dari luar.
Spoiler for kalibata:

ane pernah nonton tv gan yg mengupas asal usul kalibata, menurut cerita nama kalibata itu berasal dari banyaknya pabrik2 bata (batako) di sekitar sungai ciliwung & jaman dulu bata dari pabrik tersebut diangkut lewat perahu melalui sungai ciliwung. & kenapa disebut kali karna orang dulu menyebut sungai dengan kata kali jadi kalibata (sungai yg bnyak bata). ane pikir dulu sebelum tau asal-usulnya dinamai kalibata karena di dket situ ada pabrik sepatu bata, pdahal g ada benang merahnya sama sekali gan karena pabrik sepatu bata itu merek dari luar.
Quote:
Original Posted By arjunasix►nambahin gan..
Condet
ada 2 versi tentang penamaan untuk daerah Condet, Ridwan Saidi memiliki kesimpulan bahwa daerah ini berasal dari kata Ci Ondet. Ci berarti air atau kali seperti nama kali lain, Ciliwung, Citarum, Cisadane dan sebagainya. Sementara Ondet atau Odeh adalah nama pohon sejenis buni. Pada masa dulu di sepanjang aliran kali Ciliwung yang lewat kesana banyak ditemukan pohon Ondet, sehingga disebut Condet.
gak tau yg mana yg bener.
Bidaracina
Bidaracina dewasa ini menjadi nama sebuah kelurahan, kelurahan Bidaracina, Kecamatan Jatinegara, Kotamadya Jakarta Timur.
Menurut beberapa informasi, kawasan tersebut dikenal dengan nama Bidaracina, karena pada waktu terjadi pemberontakan orang – orang Cina di Batavia dan sekitarnya terhadap Kompeni pada tahun 1740, ribuan dari mereka terbunuh mati, bermandi darah. Di antaranya di tempat yang kemudian disebut Bidaracina itu.
Perkiraan lainnya, asal nama kawasan tersebut dari bidara yang ditanam oleh orang Cina di situ. Bidara, atau bahasa ilmiahnya Zizyphus jujube Lam, famili Rhanneae, adalah pohon yang kayunya cukup baik untuk bahan bangunan,. Akar dan kulitnya yang rasanya pahit, mengandung obat penyembuh beberapa macam penyakit, termasuk sesak nafas. Di ketiak dahannya biasa timbul gumpalan getah. Buahnya dapat dimakan (Fillet 1888:52)
Ada kaitannya dengan perkiraan tersebut, yaitu keterangan tentang adanya seorang Cina yang mengikat kontrak yang aktanya dibuat oleh Notaris Reguleth tertanggal 9 Oktober 1684, untuk menanami kawasan sekitar benteng Noordwijk dengan pohon buah – buahan, termasuk pohon Bidara (De Haan 1911, (11):613). Walaupun di luar kontrak tersebut, mungkin saja seorang Cina menanam bidara di tempat yang kini dikenal dengan sebutan Bidaracina itu.
Cawang
Kawasan Cawang dewasa ini menjadi sebuah kelurahan Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramatjati, Kotamadya Jakarta Timur.
Nama kawasan tersebut berasal dari nama seorang Letnan Melayu yang mengabdi kepada Kompeni, yang bermukim disitu bersama pasukan yang dipimpinnya, bernama Enci Awang.(Awang, mungkin panggilan dari Anwar). Lama – kelamaan sebutan Enci Awang berubah menjadi Cawang. Letnan Enci Awang adalah bawahan dari Kapten Wan Abdul Bagus, yang bersama pasukannya bermukim dikawasan yang sekarang dikenal dengan nama Kampung Melayu, sebelah selatan Jatinegara.
Kurang jelas, apakah sebagian atau seluruhnya, pada tahun 1759 Cawang sudah menjadi milik Pieter van den Velde, di samping tanah – tanah miliknya yang lain seperti Tanjungtimur atau Groeneveld, Cikeas, Pondokterong, Tanjungpriuk dan Cililitan (De Haan, 1910:50).
Pada awal abad ke-20 Cawang pernah menjadi buah bibir, karena disana bermukim seorang pesilat beraliran kebatinan, bernama Sairin, alias Bapak Cungok. Sairin dituduh oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai dalang kerusuhan di Tangerang pada tahun 1924. Di samping itu. Ia pun dinyatakan terlibat dalam pemberontakan Entong Gendut, di Condet tahun 1916. Condet pada waktu itu termasuk bagian tanah partikelir Tanjung Oost (Poesponegoro 1984, (IV):299 – 300).
di kutip dari berbagai sumber..
Condet
ada 2 versi tentang penamaan untuk daerah Condet, Ridwan Saidi memiliki kesimpulan bahwa daerah ini berasal dari kata Ci Ondet. Ci berarti air atau kali seperti nama kali lain, Ciliwung, Citarum, Cisadane dan sebagainya. Sementara Ondet atau Odeh adalah nama pohon sejenis buni. Pada masa dulu di sepanjang aliran kali Ciliwung yang lewat kesana banyak ditemukan pohon Ondet, sehingga disebut Condet.
gak tau yg mana yg bener.
Bidaracina
Bidaracina dewasa ini menjadi nama sebuah kelurahan, kelurahan Bidaracina, Kecamatan Jatinegara, Kotamadya Jakarta Timur.
Menurut beberapa informasi, kawasan tersebut dikenal dengan nama Bidaracina, karena pada waktu terjadi pemberontakan orang – orang Cina di Batavia dan sekitarnya terhadap Kompeni pada tahun 1740, ribuan dari mereka terbunuh mati, bermandi darah. Di antaranya di tempat yang kemudian disebut Bidaracina itu.
Perkiraan lainnya, asal nama kawasan tersebut dari bidara yang ditanam oleh orang Cina di situ. Bidara, atau bahasa ilmiahnya Zizyphus jujube Lam, famili Rhanneae, adalah pohon yang kayunya cukup baik untuk bahan bangunan,. Akar dan kulitnya yang rasanya pahit, mengandung obat penyembuh beberapa macam penyakit, termasuk sesak nafas. Di ketiak dahannya biasa timbul gumpalan getah. Buahnya dapat dimakan (Fillet 1888:52)
Ada kaitannya dengan perkiraan tersebut, yaitu keterangan tentang adanya seorang Cina yang mengikat kontrak yang aktanya dibuat oleh Notaris Reguleth tertanggal 9 Oktober 1684, untuk menanami kawasan sekitar benteng Noordwijk dengan pohon buah – buahan, termasuk pohon Bidara (De Haan 1911, (11):613). Walaupun di luar kontrak tersebut, mungkin saja seorang Cina menanam bidara di tempat yang kini dikenal dengan sebutan Bidaracina itu.
Cawang
Kawasan Cawang dewasa ini menjadi sebuah kelurahan Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramatjati, Kotamadya Jakarta Timur.
Nama kawasan tersebut berasal dari nama seorang Letnan Melayu yang mengabdi kepada Kompeni, yang bermukim disitu bersama pasukan yang dipimpinnya, bernama Enci Awang.(Awang, mungkin panggilan dari Anwar). Lama – kelamaan sebutan Enci Awang berubah menjadi Cawang. Letnan Enci Awang adalah bawahan dari Kapten Wan Abdul Bagus, yang bersama pasukannya bermukim dikawasan yang sekarang dikenal dengan nama Kampung Melayu, sebelah selatan Jatinegara.
Kurang jelas, apakah sebagian atau seluruhnya, pada tahun 1759 Cawang sudah menjadi milik Pieter van den Velde, di samping tanah – tanah miliknya yang lain seperti Tanjungtimur atau Groeneveld, Cikeas, Pondokterong, Tanjungpriuk dan Cililitan (De Haan, 1910:50).
Pada awal abad ke-20 Cawang pernah menjadi buah bibir, karena disana bermukim seorang pesilat beraliran kebatinan, bernama Sairin, alias Bapak Cungok. Sairin dituduh oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai dalang kerusuhan di Tangerang pada tahun 1924. Di samping itu. Ia pun dinyatakan terlibat dalam pemberontakan Entong Gendut, di Condet tahun 1916. Condet pada waktu itu termasuk bagian tanah partikelir Tanjung Oost (Poesponegoro 1984, (IV):299 – 300).
di kutip dari berbagai sumber..
dibalik penamaan tempat ada sejarahnya ya

Quote:
Original Posted By putrageass►Nambahin gan , Matraman dari kata Mataram.. ceritanya dulu wilayah Matraman jadi kemah pasukan Mataram buat nyerang Sunda Kelapa dari tangan Portugis.. sehingga disebut Mataraman , lama - lama jadi Matraman deh 



Quote:
Original Posted By madjazz►Kebayoran
Dulunya merupakan hutan Jati Bayur ( jati yang warnanya agak putih). jaman belanda dibuat jalan menuju bogor melewati palmerah, kebayoran lama, ciputat dan parung. dan setelah kemerdekaan dibangunlah perumahan pertama untuk pegawai negeri oleh Soekarno yaitu Kebayoran Baru yang terbagi dalam blok-blok mulai dari blok A sampai S.
Kemang
Dahulu wilayah ini banyak ditumbuhi oleh pohon Kemang, pohon Kemang merupakan pohon Kayu yang langka jaman sekarang.
Bangka
Kata bangka bukan berasal dari nama pulau di sumatera. Bangka di dekat kemang jakarta selatan berasal dari nama pohon juga. dahulu wilayah ini banyak ditumbuhi pepohohonan kayu yang sangat besar, tua dan juga keras. (kita mengenal istilah Tua Bangka)

Dulunya merupakan hutan Jati Bayur ( jati yang warnanya agak putih). jaman belanda dibuat jalan menuju bogor melewati palmerah, kebayoran lama, ciputat dan parung. dan setelah kemerdekaan dibangunlah perumahan pertama untuk pegawai negeri oleh Soekarno yaitu Kebayoran Baru yang terbagi dalam blok-blok mulai dari blok A sampai S.
Kemang
Dahulu wilayah ini banyak ditumbuhi oleh pohon Kemang, pohon Kemang merupakan pohon Kayu yang langka jaman sekarang.
Bangka
Kata bangka bukan berasal dari nama pulau di sumatera. Bangka di dekat kemang jakarta selatan berasal dari nama pohon juga. dahulu wilayah ini banyak ditumbuhi pepohohonan kayu yang sangat besar, tua dan juga keras. (kita mengenal istilah Tua Bangka)

Quote:
Original Posted By eeehhhmmm►Ijin numpang nambahin gan,
PETOJO = Pet Ijo,dimana dl byk tentara pake pet ijo,,disitulah tempat prostitusi mulanya yg lahir di jkt.
PETOJO = Pet Ijo,dimana dl byk tentara pake pet ijo,,disitulah tempat prostitusi mulanya yg lahir di jkt.
Quote:
Original Posted By biscuid►ane kebetulan tinggal di sunter
setau ane dahulu orang kompeni menyebut sunter dgn "sontar"
namun lama kelamaan berubah menjadi sunter saat di lafalkan oleh org melayu
setau ane dahulu orang kompeni menyebut sunter dgn "sontar"
namun lama kelamaan berubah menjadi sunter saat di lafalkan oleh org melayu
Quote:
Original Posted By bhankbhand►tebet gan
kt guru sejarah ane sih itu nama d kasih ama bung Karno
ktnya dulu org" Menteng d suruh pindah ke daerah yg sekarang Tebet biar merata
tp pd mulanya org" menteng g mau karena ktnya daerah yg d sekarang d sebut tebet itu tempat jin buang ank
eh tp setelah nyoba tinggal akhirnya mereka betah
dan jadilah nama tempat itu tebet
Tebet = Telah Betah
trs daerah tebet tuh yg dkt hutan jalan lurus aj bs muter balik k situ" lg
sama ky nmnya d puter" ttp sama" jg
cmiiw
kt guru sejarah ane sih itu nama d kasih ama bung Karno
ktnya dulu org" Menteng d suruh pindah ke daerah yg sekarang Tebet biar merata
tp pd mulanya org" menteng g mau karena ktnya daerah yg d sekarang d sebut tebet itu tempat jin buang ank

eh tp setelah nyoba tinggal akhirnya mereka betah
dan jadilah nama tempat itu tebet
Tebet = Telah Betah

trs daerah tebet tuh yg dkt hutan jalan lurus aj bs muter balik k situ" lg
sama ky nmnya d puter" ttp sama" jg
cmiiw
Quote:
Original Posted By cestrypunk►PLUIT
Berdasarkan peta topographis Bureu Batavia tahun 1903, kawasan ini memang sudah dikenal dengan nama Pluit atau Fluit. Dalam bahasa Belanda, Fluit bisa diartikan sebagai suling atau Pluit yang kerap dibunyikan wasit dalam sebuah pertandingan. Bisa juga berarti roti panjang yang sempit. Meski memiliki berbagai arti seperti yang disebut di atas, namun nama kawasan Pluit sama sekali tidak memiliki hubungan harfiah seperti itu.
Dalam catatan sejarawan Betawi, Alwi Shahab, nama Pluit mulai terkenal ketika pasukan Belanda menghadapi serangan Kesultanan Banten, tahun 1660. Kala itu, pasukan Belanda menggunakan sebuah kapal rusak untuk menghambat pasukan Kesultanan Banten yang menyerang dari arah barat Jakarta. “Pasukan Belanda meletakan sebuah kapal lurus panjang (Fluitship) bernama Het Witte Paert di kali Muara Angke. Kapal itu sudah tidak laik untuk digunakan melaut,” tulis Alwi Shahab.
GAMBIR
Nama daerah Gambir mengacu pada sebutan masyarakat lokal yang melihat banyaknya pohon gambir yang tumbuh dikawasan ini.
GONDANGDIA
Asal usul nama kampung Gondangdia ternyata ada beberapa versi, diantaranya adalah:
1. Nama Gondangdia berasal dari nama pohon Gondang (sejenis pohon beringin) yang tumbuh pada tanah basah atau berair. Kemungkinan pada masa lalu ada pohon Gondang yang tumbuh di daerah ini.
Berdasarkan peta topographis Bureu Batavia tahun 1903, kawasan ini memang sudah dikenal dengan nama Pluit atau Fluit. Dalam bahasa Belanda, Fluit bisa diartikan sebagai suling atau Pluit yang kerap dibunyikan wasit dalam sebuah pertandingan. Bisa juga berarti roti panjang yang sempit. Meski memiliki berbagai arti seperti yang disebut di atas, namun nama kawasan Pluit sama sekali tidak memiliki hubungan harfiah seperti itu.
Dalam catatan sejarawan Betawi, Alwi Shahab, nama Pluit mulai terkenal ketika pasukan Belanda menghadapi serangan Kesultanan Banten, tahun 1660. Kala itu, pasukan Belanda menggunakan sebuah kapal rusak untuk menghambat pasukan Kesultanan Banten yang menyerang dari arah barat Jakarta. “Pasukan Belanda meletakan sebuah kapal lurus panjang (Fluitship) bernama Het Witte Paert di kali Muara Angke. Kapal itu sudah tidak laik untuk digunakan melaut,” tulis Alwi Shahab.
GAMBIR
Nama daerah Gambir mengacu pada sebutan masyarakat lokal yang melihat banyaknya pohon gambir yang tumbuh dikawasan ini.
GONDANGDIA
Asal usul nama kampung Gondangdia ternyata ada beberapa versi, diantaranya adalah:
1. Nama Gondangdia berasal dari nama pohon Gondang (sejenis pohon beringin) yang tumbuh pada tanah basah atau berair. Kemungkinan pada masa lalu ada pohon Gondang yang tumbuh di daerah ini.
Quote:
Original Posted By pramskiy►info yahud, Gan!!
sedikit nambahin gan...
Tanah Abang...
katanya sih, sejarah knpa namanya tanah abang, gara-gara dulu daerah situ tanah'nya warna merah (merah = abang).
katanya sih gitu sejarahnya, Gan...


sedikit nambahin gan...
Tanah Abang...
katanya sih, sejarah knpa namanya tanah abang, gara-gara dulu daerah situ tanah'nya warna merah (merah = abang).
katanya sih gitu sejarahnya, Gan...


Quote:
Original Posted By cettabirds►jakarta... kota dgn sejarah panjang... sayang banyak yg ga tau, atau mungkin ga mau tau???
sejarah selalu dianggap sepele.. dianggap basi, atau masa lalu yg cuma menghiasi kalbu saat kita ingin romansa klasik itu ada... pariwisata untuk sejarah adalah kesalahan fatal kita dalam menghargai sejarah...
pengaruh besar melupakan sejarah sudah kita rasakan bersama... bagaimana carut marut bangsa kita hari ini adalah karena kita melupakan sejarah..
kita semua lupa kenapa jakarta disebut jakarta... kenapa monas dibangun di tempatnya sekarang.. kenapa jalan di sekeliling monas dinamakan jalan merdeka... kenapa istana negara ada di jalan merdeka...
ironis... bangsa yang besar.. yang berdiri dari sejarah yg panjang dan perjuangan masa lalu dari para pendirinya.. ternyata tdk bs menceritakan kepada penerusnya.. kini kisah2 itu cuma cerita hanya "supaya tahu", tp tidak ada yg mengarahkan kepada penerus bangsa ini "supaya faham dan supaya mengerti"...
sedih gan... banyak org yg ikut2 bilang "jasmerah" tanpa tau maksudnya...
mau bangsa ini lebih baik... ayo fahami sejarah bangsa dan coba mengerti maksud baiknya....
sejarah selalu dianggap sepele.. dianggap basi, atau masa lalu yg cuma menghiasi kalbu saat kita ingin romansa klasik itu ada... pariwisata untuk sejarah adalah kesalahan fatal kita dalam menghargai sejarah...
pengaruh besar melupakan sejarah sudah kita rasakan bersama... bagaimana carut marut bangsa kita hari ini adalah karena kita melupakan sejarah..
kita semua lupa kenapa jakarta disebut jakarta... kenapa monas dibangun di tempatnya sekarang.. kenapa jalan di sekeliling monas dinamakan jalan merdeka... kenapa istana negara ada di jalan merdeka...
ironis... bangsa yang besar.. yang berdiri dari sejarah yg panjang dan perjuangan masa lalu dari para pendirinya.. ternyata tdk bs menceritakan kepada penerusnya.. kini kisah2 itu cuma cerita hanya "supaya tahu", tp tidak ada yg mengarahkan kepada penerus bangsa ini "supaya faham dan supaya mengerti"...
sedih gan... banyak org yg ikut2 bilang "jasmerah" tanpa tau maksudnya...
mau bangsa ini lebih baik... ayo fahami sejarah bangsa dan coba mengerti maksud baiknya....
Quote:
Original Posted By mandjilah►kalo kalideres = dulu kali sepanjang daan mogot itu kalinya deres banget..
kalimati = daerah ini berada di baratnya flyover pesing daan mogot,kalinya nyambung sama kalideres tapi yg disini mampet makanya disebut kalimati.
kalimalang = dalam bahasa jawa malang berarti membujur,jadi bisa diartikan kali yg membujur..emang sih faktanya kalimalang itu lurus dan membujur dari barat ke timur (kalo tidak salah).kawasan kalimalang ini bakal populer waktu mudik karena menjadi jalur mudik pengendara motor..
cuma opini,
kalimati = daerah ini berada di baratnya flyover pesing daan mogot,kalinya nyambung sama kalideres tapi yg disini mampet makanya disebut kalimati.
kalimalang = dalam bahasa jawa malang berarti membujur,jadi bisa diartikan kali yg membujur..emang sih faktanya kalimalang itu lurus dan membujur dari barat ke timur (kalo tidak salah).kawasan kalimalang ini bakal populer waktu mudik karena menjadi jalur mudik pengendara motor..
cuma opini,

Quote:
Original Posted By -kukur-►ane tambahin ya gan,,,,
MATRAMAN
konon katanya waktu sunda kelapa dikuasai portugis
pasukan dari kerajaan Mataram jawa dibawah Fatahilah ingin merebut sunda kelapa, pasukan ini bermukim dan mendirikan tenda sebagai basecamp di suatu tempat yang oleh orang2 setempat disebut tempatnya orang MATARAM atau MATARAMAN...
jadi lama-lama daerah itu disebut MATRAMAN deh gan
CMIIW
MATRAMAN
konon katanya waktu sunda kelapa dikuasai portugis
pasukan dari kerajaan Mataram jawa dibawah Fatahilah ingin merebut sunda kelapa, pasukan ini bermukim dan mendirikan tenda sebagai basecamp di suatu tempat yang oleh orang2 setempat disebut tempatnya orang MATARAM atau MATARAMAN...
jadi lama-lama daerah itu disebut MATRAMAN deh gan
CMIIW
Quote:
Original Posted By bigcendols►Mau nambahin gan,tapi gak tau bener apa enggak yah boleh dapet info dari guru sma juga 
Kebon jeruk => konon kata'a dulu hampir seluruh warga di situ pekerjaan'a petani jeruk gan
Joglo => tempat pertemuan orang jogja dan solo gan
Maaf kalo salah inpo

Kebon jeruk => konon kata'a dulu hampir seluruh warga di situ pekerjaan'a petani jeruk gan
Joglo => tempat pertemuan orang jogja dan solo gan
Maaf kalo salah inpo

Quote:
Original Posted By ucha78►Nambahin gan.... 
Awalnya Depok merupakan sebuah dusun terpencil ditengah hutan belantara dan semak belukar. Pada tanggal 18 Mei 1696 seorang pejabat tinggi VOC, Cornelis Chastelein, membeli tanah yang meliputi daerah Depok serta sedikit wilayah Jakarta Selatan, Ratujaya dan Bojonggede. Chastelein mempekerjakan sekitar seratusan pekerja. Mereka didatangkan dari Bali, Makassar, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Jawa, Pulau Rote serta Filipina.
Selain mengelola perkebunan, Cornelis juga menyebarluaskan agama Kristen kepada para pekerjanya, lewat sebuah Padepokan Kristiani. Padepokan ini bernama De Eerste Protestante Organisatie van Christenen, disingkat DEPOC/DEPOK. Dari sinilah rupanya nama kota ini berasal. Sampai saat ini, keturunan pekerja-pekerja Cornelis dibagi menjadi 12 Marga. Adapun marga-marga tersebut adalah :
Jonathans
Laurens
Bacas
Loen
Soedira
Isakh
Samuel
Leander
Joseph
Tholense
Jacob
Zadokh
BRAVO DEPOK...

Awalnya Depok merupakan sebuah dusun terpencil ditengah hutan belantara dan semak belukar. Pada tanggal 18 Mei 1696 seorang pejabat tinggi VOC, Cornelis Chastelein, membeli tanah yang meliputi daerah Depok serta sedikit wilayah Jakarta Selatan, Ratujaya dan Bojonggede. Chastelein mempekerjakan sekitar seratusan pekerja. Mereka didatangkan dari Bali, Makassar, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Jawa, Pulau Rote serta Filipina.
Selain mengelola perkebunan, Cornelis juga menyebarluaskan agama Kristen kepada para pekerjanya, lewat sebuah Padepokan Kristiani. Padepokan ini bernama De Eerste Protestante Organisatie van Christenen, disingkat DEPOC/DEPOK. Dari sinilah rupanya nama kota ini berasal. Sampai saat ini, keturunan pekerja-pekerja Cornelis dibagi menjadi 12 Marga. Adapun marga-marga tersebut adalah :
Jonathans
Laurens
Bacas
Loen
Soedira
Isakh
Samuel
Leander
Joseph
Tholense
Jacob
Zadokh
BRAVO DEPOK...

Quote:
Original Posted By kykaalvi►Ada tambahan gan buat beberapa daerah
1. Pos Pengumben
Konon katanya daerah ini dulu merupakan tempat dimana banyak pengendara kuda yang melalui Jalan Raya Pos berhenti untuk berhenti dan istirahat untuk minum di sebuah pos. Asal namanya berasal dari kata
1. Pos Pengumben
Konon katanya daerah ini dulu merupakan tempat dimana banyak pengendara kuda yang melalui Jalan Raya Pos berhenti untuk berhenti dan istirahat untuk minum di sebuah pos. Asal namanya berasal dari kata
Diubah oleh battencourt 27-10-2013 03:35
0
95.3K
Kutip
974
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan