- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gunung Sinabung Meletus (Sumatera Utara)


TS
nagabatak
Gunung Sinabung Meletus (Sumatera Utara)
Quote:

Spoiler for Salam:
Mungkin Kaskuser sudah melihat beberapa thread sejenis, tetapi tidak ada salahnya saya menambahkan informasi tentang peristiwa ini.
Quote:
Gunung Sinabung adalah gunung api di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Sinabung bersama Gunung Sibayak di dekatnya adalah dua gunung berapi aktif di Sumatera Utara dan menjadi puncak tertinggi di provinsi itu. Ketinggian gunung ini adalah 2.460 meter.
Quote:
Pengungsi Gunung Sinabung Dekati Angka 6.000 Jiwa
Metrotvnews.com, Jakarta: Pengungsi terdampak meletusnya Gunung Sinabung kini mendekati angka 6.000 jiwa.
Jumlah pengungsi akibat meletusnya Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, terus bertambah. Sesuai data terakhir yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (15/9) pukul 20.00 WIB, jumlah pengungsi mencapai 5.956 jiwa.
Menurut Kepala Data dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, para pengungsi tersebut ditempatkan di sedkitnya tujuh lokasi penampungan utama yang terpisah-pisah. Seperti di Jambur Sempakata sebanyak 2.730 jiwa, Klasis GBKP (590 orang), GBKP Kota (1.400 orang), Jambur Payung (420 orang).
Tiga lokasi pengungsian lainnya yaitu di Jamburtaras Berastagi (700 orang), Sentrum (56 orang), dan Mesjid Agung Kaban Jahe (60 orang).
Sutopo menegaskan bahwa operasional dapur umum berjalan lancar didukung oleh persedian beras yang mencukupi dari badan urusan logistik (bulog). Sementara kebutuhan tikar dan selimut diupayakan penyediannya oleh BPDSU. Sedangkan untuk kebutuhan obat-obatan disediakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karo ditambah dari provinsi.
Metrotvnews.com, Jakarta: Pengungsi terdampak meletusnya Gunung Sinabung kini mendekati angka 6.000 jiwa.
Jumlah pengungsi akibat meletusnya Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, terus bertambah. Sesuai data terakhir yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (15/9) pukul 20.00 WIB, jumlah pengungsi mencapai 5.956 jiwa.
Menurut Kepala Data dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, para pengungsi tersebut ditempatkan di sedkitnya tujuh lokasi penampungan utama yang terpisah-pisah. Seperti di Jambur Sempakata sebanyak 2.730 jiwa, Klasis GBKP (590 orang), GBKP Kota (1.400 orang), Jambur Payung (420 orang).
Tiga lokasi pengungsian lainnya yaitu di Jamburtaras Berastagi (700 orang), Sentrum (56 orang), dan Mesjid Agung Kaban Jahe (60 orang).
Sutopo menegaskan bahwa operasional dapur umum berjalan lancar didukung oleh persedian beras yang mencukupi dari badan urusan logistik (bulog). Sementara kebutuhan tikar dan selimut diupayakan penyediannya oleh BPDSU. Sedangkan untuk kebutuhan obat-obatan disediakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karo ditambah dari provinsi.
Quote:
Jumlah Pengungsi Bencana Sinabung Bertambah Jadi 4.739 Orang
Warga yang mengungsi akibat letusan Gunung Sinabung terus bertambah. Hingga Minggu (15/9/2013) malam, jumlahnya mencapai 4.739 orang, bertambah dibanding kondisi siang yakni 3.710 jiwa.
Data yang diperoleh di Posko Penanggulangan Bencana Sinabung Pemerintah Kabupaten Karo menyebutkan, para pengungsi ini tersebar di delapan tempat terpisah.
Pengungsi terbanyak di Kecamatan Kabanjahe. Di Jambur Sempakata Jl. Jamin Ginting sebanyak 1.453 orang, kemudian di Klasis GBKP Jl. Kiras Bangun sebanyak 590 orang, dan di GBKP Kota Jl. Kiras Bangun sebanyak 1.400 orang.
Di Masjid Agung Jl. Veteran sebanyak 60 orang, dan di Sentrum (PPWG Kabanjahe) Jl. Nabung Surbakti ada 56 orang, dan di Gereja Katolik Jl. Irian 60 orang.
Berikutnya di Kecamatan Berastagi ada 700 pengungsi di Jambur Taras, dan di Kecamatan Payung ada 420 pengungsi yang ditangani pemerintah kecamatan setempat.
"Ini angka pengungsian sementara hingga malam ini," kata seorang petugas posko yang berlokasi di Kantor Camat Kabanjahe.
Para pengungsi ini sudah mendapatkan bantuan logistik. Saat bersamaan posko kesehatan terus melayani para pengungsi yang mengeluhkan kondisi kesehatannya.
Warga yang mengungsi akibat letusan Gunung Sinabung terus bertambah. Hingga Minggu (15/9/2013) malam, jumlahnya mencapai 4.739 orang, bertambah dibanding kondisi siang yakni 3.710 jiwa.
Data yang diperoleh di Posko Penanggulangan Bencana Sinabung Pemerintah Kabupaten Karo menyebutkan, para pengungsi ini tersebar di delapan tempat terpisah.
Pengungsi terbanyak di Kecamatan Kabanjahe. Di Jambur Sempakata Jl. Jamin Ginting sebanyak 1.453 orang, kemudian di Klasis GBKP Jl. Kiras Bangun sebanyak 590 orang, dan di GBKP Kota Jl. Kiras Bangun sebanyak 1.400 orang.
Di Masjid Agung Jl. Veteran sebanyak 60 orang, dan di Sentrum (PPWG Kabanjahe) Jl. Nabung Surbakti ada 56 orang, dan di Gereja Katolik Jl. Irian 60 orang.
Berikutnya di Kecamatan Berastagi ada 700 pengungsi di Jambur Taras, dan di Kecamatan Payung ada 420 pengungsi yang ditangani pemerintah kecamatan setempat.
"Ini angka pengungsian sementara hingga malam ini," kata seorang petugas posko yang berlokasi di Kantor Camat Kabanjahe.
Para pengungsi ini sudah mendapatkan bantuan logistik. Saat bersamaan posko kesehatan terus melayani para pengungsi yang mengeluhkan kondisi kesehatannya.
Quote:
Abu Vulkanik Sinabung Bergerak ke Medan
Metrotvnews.com, Medan: Abu vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, menyelimuti Kota Berastagi dan Sibolangit yang berada di sebelah timur. Bahkan abu mulai bergerak menuju Kota Medan.
Berdasarkan pantauan Metro TV, Ahad (15/9), abu menutupi pemukiman warga, kendaraan, dan jalan raya. Pedagang pun menghentikan aktivitas mereka di pasar. Sejumlah pertokoan pun tutup. Sedangkan jarak pandang hanya semeter.
Di sisi lain, warga beramai-ramai mendatangi apotek. Mereka membeli masker untuk menghindarkan diri dari paparan abu vulkanik. Mereka pun mengaku mulai sesak napas.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Karo mengungsikan ribuan warga ke Kota Kabanjahe dan Berastagi. Para pengungsi berasal dari desa yang hanya berjarak tiga hingga enam kilometer dari gunung. Pemerintah pun melarang mereka untuk kembali ke rumah masing-masing hingga Sinabung aman.
Metrotvnews.com, Medan: Abu vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, menyelimuti Kota Berastagi dan Sibolangit yang berada di sebelah timur. Bahkan abu mulai bergerak menuju Kota Medan.
Berdasarkan pantauan Metro TV, Ahad (15/9), abu menutupi pemukiman warga, kendaraan, dan jalan raya. Pedagang pun menghentikan aktivitas mereka di pasar. Sejumlah pertokoan pun tutup. Sedangkan jarak pandang hanya semeter.
Di sisi lain, warga beramai-ramai mendatangi apotek. Mereka membeli masker untuk menghindarkan diri dari paparan abu vulkanik. Mereka pun mengaku mulai sesak napas.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Karo mengungsikan ribuan warga ke Kota Kabanjahe dan Berastagi. Para pengungsi berasal dari desa yang hanya berjarak tiga hingga enam kilometer dari gunung. Pemerintah pun melarang mereka untuk kembali ke rumah masing-masing hingga Sinabung aman.
Quote:
Cerita Pendaki yang Berada di Puncak Saat Gunung Sinabung Meletus
Sejumlah pendaki gunung ternyata masih berada di sekitar puncak Gunung Sinabung. Letusan yang terjadi pagi tadi tidak membuat mereka bergegas turun, malahan menyaksikan letusan dari puncak.
Hingga pukul 13.00 WIB, Minggu (15/9/2013) diketahui setidaknya ada delapan orang pendaki yang masih berada di pinggangan gunung. Mereka dalam perjalanan turun menuju titik awal pendakian di Danau Kawar di Desa Kuta Gugung, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Sekelompok mahasiswa yang berasal dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) baru saja turun dari puncak sekitar pukul 12.00 WIB. Ketika letusan terjadi sekitar pukul 02.51 WIB, mereka yang mendaki sejak Sabtu (14/9) malam, hanya berjarak sekitar satu jam saja dari puncak.
"Waktu ada letusan itu, sekitar tiga kali kami dengar, kami terkena debu, tapi itu saja," kata Hafis, salah seorang pendaki.
Kendati terjadi letusan, mereka tidak segera turun, karena tidak terlalu khawatir. Guncangan juga hanya terasa sebentar di puncak. Tiga jam kemudian, ketika suasana sudah agak terang, mereka malah melanjutkan perjalanan menuju puncak, menyaksikan asap bercampur debu yang keluar dari salah satu kepundan. Setelah berada di puncak beberapa saat, barulah mereka turun.
"Waktu kami turun, masih ada orang yang berada di kawasan puncak," kata Hafis di Danau Kawar.
Semula diperkirakan ada sekitar 20 pendaki yang berada di gunung ketika letusan terjadi. Petugas dan warga segera menjeput 20 orang ini pagi tadi. Baru belakangan diketahui ternyata masih banyak lagi yang berada di puncak.
Perkiraan sementara antara 30 hingga 35 orang yang sedang berada di gunung pada saat letusan terjadi, dan saat ini ada delapan orang lagi yang masih dalam perjalanan turun. Namun sejauh ini dilaporkan seluruhnya dalam keadaan selamat.
Sejumlah pendaki gunung ternyata masih berada di sekitar puncak Gunung Sinabung. Letusan yang terjadi pagi tadi tidak membuat mereka bergegas turun, malahan menyaksikan letusan dari puncak.
Hingga pukul 13.00 WIB, Minggu (15/9/2013) diketahui setidaknya ada delapan orang pendaki yang masih berada di pinggangan gunung. Mereka dalam perjalanan turun menuju titik awal pendakian di Danau Kawar di Desa Kuta Gugung, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Sekelompok mahasiswa yang berasal dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) baru saja turun dari puncak sekitar pukul 12.00 WIB. Ketika letusan terjadi sekitar pukul 02.51 WIB, mereka yang mendaki sejak Sabtu (14/9) malam, hanya berjarak sekitar satu jam saja dari puncak.
"Waktu ada letusan itu, sekitar tiga kali kami dengar, kami terkena debu, tapi itu saja," kata Hafis, salah seorang pendaki.
Kendati terjadi letusan, mereka tidak segera turun, karena tidak terlalu khawatir. Guncangan juga hanya terasa sebentar di puncak. Tiga jam kemudian, ketika suasana sudah agak terang, mereka malah melanjutkan perjalanan menuju puncak, menyaksikan asap bercampur debu yang keluar dari salah satu kepundan. Setelah berada di puncak beberapa saat, barulah mereka turun.
"Waktu kami turun, masih ada orang yang berada di kawasan puncak," kata Hafis di Danau Kawar.
Semula diperkirakan ada sekitar 20 pendaki yang berada di gunung ketika letusan terjadi. Petugas dan warga segera menjeput 20 orang ini pagi tadi. Baru belakangan diketahui ternyata masih banyak lagi yang berada di puncak.
Perkiraan sementara antara 30 hingga 35 orang yang sedang berada di gunung pada saat letusan terjadi, dan saat ini ada delapan orang lagi yang masih dalam perjalanan turun. Namun sejauh ini dilaporkan seluruhnya dalam keadaan selamat.
Quote:
Thousands flee as Mt. Sinabung erupts
The Jakarta Post, Karo - Thousands of residents living in 11 villages in Karo regency, North Sumatra, fled to traditional meeting halls or jambur and houses of worship after Mount Sinabung erupted early on Sunday.
As of 1 p.m. local time, waves of people continued to flock to several jambur and houses of worship. Some were evacuated by local authorities in military and police trucks, while the remainder fled on their own initiative.
Ipon Ginting along with his family of six, who live only about 1 kilometer from the volcano, left their home as they were worried about the possible impact of the eruption.
The Energy and Mineral Resources Ministry’s head of volcanology and geological disaster mitigation, M.Hendrasto, said Mt. Sinabung’s status had been increased to alert (level 3) from caution (level 2) due to the increase in activity.
“There is the potential that Sinabung will erupt again, so we are asking locals to remain alert,” Hendrasto said, adding that it could not be predicted when the volcano might erupt again.
Karo Police chief Adj. Sr. Comr. Albert Sianipar said that as a precautionary measure, residents living around Mt. Sinabung were not allowed to return to their homes at this time.
“Residents who live within a radius of 3 km from the volcano are not allowed to go home,” Albert said.
He said around 1,500 people were staying in temporary shelters, including the Sempakata and Taras jambur, the Kabanjahe meeting hall, the Kabanjahe Mosque and the Kabanjahe Karo Batak Protestant Church.
Mt. Sinabung last erupted in August 2010, which was its first in 410 years. Thousands of residents fled, while several people died from smoke inhalation.
The Jakarta Post, Karo - Thousands of residents living in 11 villages in Karo regency, North Sumatra, fled to traditional meeting halls or jambur and houses of worship after Mount Sinabung erupted early on Sunday.
As of 1 p.m. local time, waves of people continued to flock to several jambur and houses of worship. Some were evacuated by local authorities in military and police trucks, while the remainder fled on their own initiative.
Ipon Ginting along with his family of six, who live only about 1 kilometer from the volcano, left their home as they were worried about the possible impact of the eruption.
The Energy and Mineral Resources Ministry’s head of volcanology and geological disaster mitigation, M.Hendrasto, said Mt. Sinabung’s status had been increased to alert (level 3) from caution (level 2) due to the increase in activity.
“There is the potential that Sinabung will erupt again, so we are asking locals to remain alert,” Hendrasto said, adding that it could not be predicted when the volcano might erupt again.
Karo Police chief Adj. Sr. Comr. Albert Sianipar said that as a precautionary measure, residents living around Mt. Sinabung were not allowed to return to their homes at this time.
“Residents who live within a radius of 3 km from the volcano are not allowed to go home,” Albert said.
He said around 1,500 people were staying in temporary shelters, including the Sempakata and Taras jambur, the Kabanjahe meeting hall, the Kabanjahe Mosque and the Kabanjahe Karo Batak Protestant Church.
Mt. Sinabung last erupted in August 2010, which was its first in 410 years. Thousands of residents fled, while several people died from smoke inhalation.
Spoiler for Picture:

Quote:
Gunung Sinabung Meletus, Penerbangan di Kualanamu Terganggu
Metrotvnews.com, Deli Serdang: Penerbangan di Bandara Kualanamu terganggu kabut akibat letusan Gunung Sinabung di di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Ahad (15/9). Sejumlah penerbangan pun sempat tertunda.
Menurut Airport Duty Manager Djamal Amri, data dari Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kualanamu menyatakan bahwa kabut cuaca tersebut disertai abu vukanik. Sehingga dapat mengganggu sejumlah penerbangan.
Telah ada enam kedatangan pesawat yang terganggu, yaitu Silk Air dari Singapura, Wings Air dari Nias, Citilink dari Jakarta, Lion Air dari Jakarta, Garuda dari Jakarta, dan Malaysia Airlines dari Kuala Lumpur.
Sedangkan untuk keberangkatan pesawat, ada lima penerbangan yang terganggu, yaitu Malaysia Airlines tujuan Kuala Lumpur, Air Asia tujuan Kuala Lumpur, Air Asia tujuan Jakarta, Mandala tujuan Singapura, serta Wings Air tujuan Nias.
Metrotvnews.com, Deli Serdang: Penerbangan di Bandara Kualanamu terganggu kabut akibat letusan Gunung Sinabung di di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Ahad (15/9). Sejumlah penerbangan pun sempat tertunda.
Menurut Airport Duty Manager Djamal Amri, data dari Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kualanamu menyatakan bahwa kabut cuaca tersebut disertai abu vukanik. Sehingga dapat mengganggu sejumlah penerbangan.
Telah ada enam kedatangan pesawat yang terganggu, yaitu Silk Air dari Singapura, Wings Air dari Nias, Citilink dari Jakarta, Lion Air dari Jakarta, Garuda dari Jakarta, dan Malaysia Airlines dari Kuala Lumpur.
Sedangkan untuk keberangkatan pesawat, ada lima penerbangan yang terganggu, yaitu Malaysia Airlines tujuan Kuala Lumpur, Air Asia tujuan Kuala Lumpur, Air Asia tujuan Jakarta, Mandala tujuan Singapura, serta Wings Air tujuan Nias.
Quote:
Gunung Sinabung Meletus, Aktivitas Bandara Kualanamu Normal
Penerbangan di Bandara Kualanamu International Airport (KNIA) tetap berjalan normal meski gunung Sinabung di Kabupaten Karo Sumatera Utara meletus, Minggu, (15/9/2013). Hal tersebut dikatakan oleh Prio Ambardi selaku Airport Duty Manager Bandara Kualanamu Minggu pagi.
"Tidak ada pengaruh tetap berjalan normal. Pesawat pertama penerbangan dari Air Asia pukul 05.20 WIB sudah berangkat. Termasuk juga Garuda 1281 dengan tujuan Kualanamu Jakarta,"ujar Prio.
Ia menambahkan 06.30 WIB pesawat Garuda yang memberangkatkan jamaah Haji ke Madinah juga sudah berangkat. Lancarnya penerbangan di Bandara Kualanamu ini menurutnya juga karena wilayah Tanah Karo bukan sebagai jalur penerbangan.
"Kalau yang jalur di Gunung Sinabung itu kalau mau ke Gunung Sitoli atau Bandara Silangit. Tapi itupun gak ada masalah karena biasanya Pilot juga menjauh dari jalur itu untuk keamanan. Jadi tidak ada pengaruhnya sama sekali,"kata Prio.
Penerbangan di Bandara Kualanamu International Airport (KNIA) tetap berjalan normal meski gunung Sinabung di Kabupaten Karo Sumatera Utara meletus, Minggu, (15/9/2013). Hal tersebut dikatakan oleh Prio Ambardi selaku Airport Duty Manager Bandara Kualanamu Minggu pagi.
"Tidak ada pengaruh tetap berjalan normal. Pesawat pertama penerbangan dari Air Asia pukul 05.20 WIB sudah berangkat. Termasuk juga Garuda 1281 dengan tujuan Kualanamu Jakarta,"ujar Prio.
Ia menambahkan 06.30 WIB pesawat Garuda yang memberangkatkan jamaah Haji ke Madinah juga sudah berangkat. Lancarnya penerbangan di Bandara Kualanamu ini menurutnya juga karena wilayah Tanah Karo bukan sebagai jalur penerbangan.
"Kalau yang jalur di Gunung Sinabung itu kalau mau ke Gunung Sitoli atau Bandara Silangit. Tapi itupun gak ada masalah karena biasanya Pilot juga menjauh dari jalur itu untuk keamanan. Jadi tidak ada pengaruhnya sama sekali,"kata Prio.
Quote:
3.710 Orang Mengungsi Akibat Letusan Gunung Sinabung
Letusan gunung api Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, menyebabkan masyarakat sekitar mengungsi. Total ada 3.710 warga yang harus diungsikan ke daerah yang lebih aman.
"Sekitar 3.710 jiwa masyarakat mengungsi tersebar di 5 titik," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran pers yang diterima, Minggu (15/9/2013).
5 Titik pengungsi itu adalah Jambur Taras Brastagi (650 jiwa), Jambur Sempakata (750 jiwa), Jambur Klasis GBKP Kabanjahe (590 jiwa), Jambur Desa Payung (320 jiwa), dan di kompleks GBKP Kabanjahe (1.400 jiwa). "Semua pengungsi dalam kondisi aman, belum ada laporan mengenai korban jiwa dan kerusakan dari dampak erupsi tersebut," papar Sutopo.
Sementara itu proses evakuasi terhadap warga yang bermukim di kawasan Gunung Sinabung masih terus dilakukan hingga siang ini. Petugas mengerahkan truk maupun mobil bak terbuka untuk menjemput warga.
Letusan gunung api Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, menyebabkan masyarakat sekitar mengungsi. Total ada 3.710 warga yang harus diungsikan ke daerah yang lebih aman.
"Sekitar 3.710 jiwa masyarakat mengungsi tersebar di 5 titik," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran pers yang diterima, Minggu (15/9/2013).
5 Titik pengungsi itu adalah Jambur Taras Brastagi (650 jiwa), Jambur Sempakata (750 jiwa), Jambur Klasis GBKP Kabanjahe (590 jiwa), Jambur Desa Payung (320 jiwa), dan di kompleks GBKP Kabanjahe (1.400 jiwa). "Semua pengungsi dalam kondisi aman, belum ada laporan mengenai korban jiwa dan kerusakan dari dampak erupsi tersebut," papar Sutopo.
Sementara itu proses evakuasi terhadap warga yang bermukim di kawasan Gunung Sinabung masih terus dilakukan hingga siang ini. Petugas mengerahkan truk maupun mobil bak terbuka untuk menjemput warga.
Quote:
Gunung Sinabung Meletus, Warga 5 Desa Mengungsi
Gunung api Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali meletus pada Minggu (15/9/2013) pukul 02.51 WIB dini hari. Letusan tidak terlalu tinggi, tetapi memuntahkan abu vulkanik dan beberapa batu kecil yang melanda desa-desa sekitarnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, api terpantau diam di puncak kawah pada pukul 02.45 WIB. Asap tebal hitam yang membawa abu keluar dari kawah Sinabung. Dari parameter kegunungapian yang dipantau Pos Gunung Api Sinabung tercatat 255 gempa vulkanik dalam, 16 kali gempa hembusan, 5 gempa tektonik local, 24 gempa tektonik jauh, dan tremor 15 mm.
Terkait dengan meningkatnya aktivitas Gunung api Sinabung ini, lanjut Sutopo, PVMBG Badan Geologi telah meningkatkan statusnya dari Waspada (level II) menjadi Siaga (Level III) terhitung mulai Minggu (15/9/2013) pukul 03.00 WIB.
"Rekomendasinya adalah tidak ada aktivitas di radius 3 km dari kawah. Masyarakat di Desa Sukameriah yang berada di dalam radius 3 km dan berada di bukaan kawah untuk diungsikan terlebih dahulu," jelas Sutopo, Minggu.
Dia mengatakan, masyarakat di Desa Sukameriah, Kecamatan Payung, dan Desa Kutarayat, Kutagugung, Simacem dan Bekerah di Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo, telah melakukan evakuasi mandiri ketika mereka mendengar gemuruh dan letusan Gunung Sinabung. Mereka mengungsi ke Kabanjahe, ibu kota Kabupaten Karo. Pengungsi ditempatkan di gedung dan jambur-jambur sekitar kantor Bupati Karo. Jumlah pengungsi masih dalam pendataan. Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan.
"Kondisi ini juga menghambat penanganan bencana, baik kesiapsiaagaan, pengurangan risiko bencana, tanggap darurat maupun pasca-bencana," katanya.
Gunung api Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali meletus pada Minggu (15/9/2013) pukul 02.51 WIB dini hari. Letusan tidak terlalu tinggi, tetapi memuntahkan abu vulkanik dan beberapa batu kecil yang melanda desa-desa sekitarnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, api terpantau diam di puncak kawah pada pukul 02.45 WIB. Asap tebal hitam yang membawa abu keluar dari kawah Sinabung. Dari parameter kegunungapian yang dipantau Pos Gunung Api Sinabung tercatat 255 gempa vulkanik dalam, 16 kali gempa hembusan, 5 gempa tektonik local, 24 gempa tektonik jauh, dan tremor 15 mm.
Terkait dengan meningkatnya aktivitas Gunung api Sinabung ini, lanjut Sutopo, PVMBG Badan Geologi telah meningkatkan statusnya dari Waspada (level II) menjadi Siaga (Level III) terhitung mulai Minggu (15/9/2013) pukul 03.00 WIB.
"Rekomendasinya adalah tidak ada aktivitas di radius 3 km dari kawah. Masyarakat di Desa Sukameriah yang berada di dalam radius 3 km dan berada di bukaan kawah untuk diungsikan terlebih dahulu," jelas Sutopo, Minggu.
Dia mengatakan, masyarakat di Desa Sukameriah, Kecamatan Payung, dan Desa Kutarayat, Kutagugung, Simacem dan Bekerah di Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo, telah melakukan evakuasi mandiri ketika mereka mendengar gemuruh dan letusan Gunung Sinabung. Mereka mengungsi ke Kabanjahe, ibu kota Kabupaten Karo. Pengungsi ditempatkan di gedung dan jambur-jambur sekitar kantor Bupati Karo. Jumlah pengungsi masih dalam pendataan. Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan.
"Kondisi ini juga menghambat penanganan bencana, baik kesiapsiaagaan, pengurangan risiko bencana, tanggap darurat maupun pasca-bencana," katanya.
Quote:
Ribuan Warga Mengungsi Akibat Letusan Sinabung
Sekitar 4 ribu warga Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengungsi akibat letusan gunung api Sinabung pada Ahad, 15 September 2013, sore. “Ada enam lokasi pengungsian saat ini,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kabupaten Karo, Robert Peranginangin kepada Tempo.
Jumlah pengungsi tercatat mencapai 4.866 jiwa. Keenam titik pengungsian itu berada di Kota Kabanjahe, Berastagi, dan di Kecamatan Sipayung. Pemerintah Kabupaten telah mendapat bantuan logistic dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan pihak lainnya. “Bantuan logistik terus mengalir,” kata Robert.
Gunung Sinabung meletus Ahad pukul 3 dinihari tadi. Letusan Sinabung menyebabkan warga panik dan berhamburan keluar rumah. "Ada suara gemuruh sekitar pukul 02.51 WIB pagi tadi dari Gunung Sinabung disertai abu letusan gunung," kata Amri kepada Tempo, Ahad, 15 September 2013.
Sekitar 4 ribu warga Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengungsi akibat letusan gunung api Sinabung pada Ahad, 15 September 2013, sore. “Ada enam lokasi pengungsian saat ini,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kabupaten Karo, Robert Peranginangin kepada Tempo.
Jumlah pengungsi tercatat mencapai 4.866 jiwa. Keenam titik pengungsian itu berada di Kota Kabanjahe, Berastagi, dan di Kecamatan Sipayung. Pemerintah Kabupaten telah mendapat bantuan logistic dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan pihak lainnya. “Bantuan logistik terus mengalir,” kata Robert.
Gunung Sinabung meletus Ahad pukul 3 dinihari tadi. Letusan Sinabung menyebabkan warga panik dan berhamburan keluar rumah. "Ada suara gemuruh sekitar pukul 02.51 WIB pagi tadi dari Gunung Sinabung disertai abu letusan gunung," kata Amri kepada Tempo, Ahad, 15 September 2013.
Quote:
Gunung ini tidak pernah tercatat meletus sejak tahun 1600 tetapi mendadak aktif kembali dengan meletus pada tahun 2010.
1. Agustus 2010
Sejak 27 Agustus 2010, gunung ini mengeluarkan asap dan abu vulkanis. Pada tanggal 29 Agustus 2010 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB (28 Agustus 2010, 17.15 UTC), gunung Sinabung mengeluarkan lava.
Status gunung ini dinaikkan menjadi "Awas". Dua belas ribu warga disekitarnya dievakuasi dan ditampung di 8 lokasi. Abu Gunung Sinabung cenderung meluncur dari arah barat daya menuju timur laut. Sebagian Kota Medan juga terselimuti abu dari Gunung Sinabung.
Bandar Udara Polonia di Kota Medan dilaporkan tidak mengalami gangguan perjalanan udara.
Satu orang dilaporkan meninggal dunia karena gangguan pernapasan ketika mengungsi dari rumahnya.
2. September 2010
Pada tanggal 3 September, terjadi 2 letusan. Letusan pertama terjadi sekitar pukul 04.45 WIB sedangkan letusan kedua terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Letusan pertama menyemburkan debu vuklkanis setinggi 3 kilometer. Letusan kedua terjadi bersamaan dengan gempa bumi vulkanis yang dapat terasa hingga 25 kilometer di sekitar gunung ini.
Pada tanggal 7 September, Gunung Sinabung kembali metelus. Ini merupakan letusan terbesar sejak gunung ini menjadi aktif pada tanggal 29 Agustus 2010. Suara letusan ini terdengar sampai jarak 8 kilometer. Debu vulkanis ini tersembur hingga 5.000 meter di udara.
1. Agustus 2010
Sejak 27 Agustus 2010, gunung ini mengeluarkan asap dan abu vulkanis. Pada tanggal 29 Agustus 2010 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB (28 Agustus 2010, 17.15 UTC), gunung Sinabung mengeluarkan lava.
Status gunung ini dinaikkan menjadi "Awas". Dua belas ribu warga disekitarnya dievakuasi dan ditampung di 8 lokasi. Abu Gunung Sinabung cenderung meluncur dari arah barat daya menuju timur laut. Sebagian Kota Medan juga terselimuti abu dari Gunung Sinabung.
Bandar Udara Polonia di Kota Medan dilaporkan tidak mengalami gangguan perjalanan udara.
Satu orang dilaporkan meninggal dunia karena gangguan pernapasan ketika mengungsi dari rumahnya.
2. September 2010
Pada tanggal 3 September, terjadi 2 letusan. Letusan pertama terjadi sekitar pukul 04.45 WIB sedangkan letusan kedua terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Letusan pertama menyemburkan debu vuklkanis setinggi 3 kilometer. Letusan kedua terjadi bersamaan dengan gempa bumi vulkanis yang dapat terasa hingga 25 kilometer di sekitar gunung ini.
Pada tanggal 7 September, Gunung Sinabung kembali metelus. Ini merupakan letusan terbesar sejak gunung ini menjadi aktif pada tanggal 29 Agustus 2010. Suara letusan ini terdengar sampai jarak 8 kilometer. Debu vulkanis ini tersembur hingga 5.000 meter di udara.
Quote:
Terima kasih yang udah ngirim cendol, ntar kalo cendol ane udah mateng, pasti ane kirbal. 

Quote:
Komen Kaskuser
Quote:
Original Posted By afifvilla7►Lihat gan ini video amatir yang kami rekan dari tempat kejadian, saya berasal dari Tanah karo sumatera utara
Mohon Doanya...
[YOUTUBE]
Mohon Doanya...
[YOUTUBE]

Diubah oleh nagabatak 16-09-2013 02:59
0
5.7K
Kutip
46
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan