- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Dilarang Bawa Kendaraan, Siswa Keluhkan Ongkos Angkot / Kendaraan Umum.


TS
satria2310
Dilarang Bawa Kendaraan, Siswa Keluhkan Ongkos Angkot / Kendaraan Umum.




Spoiler for BERITA..:
JAKARTA, KOMPAS.com - Larangan siswa membawa kendaraan pribadi ke sekolah oleh Dinas Pendidikan DKI, menyusul kecelakaan yang dialami AQJ (13) atau Dul, yang mengalami kecelakaan di Tol Jagorawi dan menewaskan enam orang. Hanya saja, siswa mengeluhkan ongkos yang tinggi untuk naik angkutan umum.
Larangan Dinas Pendidikan ini dipatuhi oleh siswa-siswa SMAN 70 dan SMAN 6 di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Semenjak diberlakukan aturan tersebut, di kedua sekolah tersebut sudah tidak terlihat lagi keramaian antrean kendaraan bermotor di pintu gerbang pada waktu pulang sekolah.
Para siswa di kedua sekolah tersebut kini banyak yang berjalan kaki. Mereka keluar pintu gerbang sekolah secara berkelompok lalu menunggu jemputan maupun angkutan umum.
Winda (16), siswi kelas XI SMA N 70 Jalan Bulungan, menuturkan, kebijakan itu memberatkan siswa. Sebab, kata dia, sepeda motor skutiknya itu cukup membantu dirinya pulang pergi ke sekolah. Dengan motornya itu dia bisa menghemat uang jajan sekolah Rp 150.000 sebulan.
"Kalau enggak boleh pakai motor, ongkosnya berasa Pak. Dua hari ini saja, ongkos sekolah dari Blok M ke rumah saya di Pondok Labu bisa Rp 5.000 sekali jalan, bolak-balik jadi Rp 10.000. Nah kalau naik motor, Rp 10.000 bisa buat tiga hari," paparnya.
Hal senada disampaikan Ratna (16), siswa kelas XI SMAN 6. Dia harus pandai-pandai menghemat uang. Apalagi setelah tak menggunakan sepeda motor, dia berlangganan ojek motor yang mengantarnya dari depan Jalan Raya Pasar Minggu menuju ke rumahnya di Kompleks Pertanian, Pasar Minggu.
"Kalau naik angkot pasti berdesak-desakan, naik bus sekolah lama menunggunya, sekalinya ada berebutan deh naiknya," ucap Ratna.
Ditegur dan diberi sanksi
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Tingkat SMP DKI Jakarta, Adang Sudrajat, mengatakan, pihak sekolah sangat mendukung adanya aturan mengenai pelarangan siswa yang membawa kendaraan pribadi. Selain perundang-undangan secara jelas melarang siswa di bawah umur mengendarai kendaraan, hal tersebut juga berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Taufik, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat SMA DKI Jakarta, mengatakan penerapan pelarangan siswa membawa kendaraan sangat baik dilakukan.
Sumber :WARTA KOTA CETAK
Larangan Dinas Pendidikan ini dipatuhi oleh siswa-siswa SMAN 70 dan SMAN 6 di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Semenjak diberlakukan aturan tersebut, di kedua sekolah tersebut sudah tidak terlihat lagi keramaian antrean kendaraan bermotor di pintu gerbang pada waktu pulang sekolah.
Para siswa di kedua sekolah tersebut kini banyak yang berjalan kaki. Mereka keluar pintu gerbang sekolah secara berkelompok lalu menunggu jemputan maupun angkutan umum.
Winda (16), siswi kelas XI SMA N 70 Jalan Bulungan, menuturkan, kebijakan itu memberatkan siswa. Sebab, kata dia, sepeda motor skutiknya itu cukup membantu dirinya pulang pergi ke sekolah. Dengan motornya itu dia bisa menghemat uang jajan sekolah Rp 150.000 sebulan.
"Kalau enggak boleh pakai motor, ongkosnya berasa Pak. Dua hari ini saja, ongkos sekolah dari Blok M ke rumah saya di Pondok Labu bisa Rp 5.000 sekali jalan, bolak-balik jadi Rp 10.000. Nah kalau naik motor, Rp 10.000 bisa buat tiga hari," paparnya.
Hal senada disampaikan Ratna (16), siswa kelas XI SMAN 6. Dia harus pandai-pandai menghemat uang. Apalagi setelah tak menggunakan sepeda motor, dia berlangganan ojek motor yang mengantarnya dari depan Jalan Raya Pasar Minggu menuju ke rumahnya di Kompleks Pertanian, Pasar Minggu.
"Kalau naik angkot pasti berdesak-desakan, naik bus sekolah lama menunggunya, sekalinya ada berebutan deh naiknya," ucap Ratna.
Ditegur dan diberi sanksi
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Tingkat SMP DKI Jakarta, Adang Sudrajat, mengatakan, pihak sekolah sangat mendukung adanya aturan mengenai pelarangan siswa yang membawa kendaraan pribadi. Selain perundang-undangan secara jelas melarang siswa di bawah umur mengendarai kendaraan, hal tersebut juga berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Taufik, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat SMA DKI Jakarta, mengatakan penerapan pelarangan siswa membawa kendaraan sangat baik dilakukan.
Sumber :WARTA KOTA CETAK
Spoiler for Tanggapan unik dari agan dan aganwati.. :
Quote:
Quote:
Original Posted By febeez►pemerintah juga jangan asal larang, coba fasilitasi anak2 ini dengan kendaraan yang nyaman dan terjangkau.. jangan cuma karena lagi disorot media doang.. drpd ngurusin yg bginian mending liat tuh masih banyak anak2 di Indonesia yang gak mampu skolah karena gak bisa makan kalo mereka sekolah!
Quote:
Original Posted By kan3►Alah sepik -,-
Duit juga dari emak bapak ngapain di pikirin? wong tugas pelajar belajar bukan mikirin uang kan?
palingan yang males naik angkot karena panas~ lama~ ngetem~ desek desekan udah itu aja!
cuman pelajar manja doang yang alesannya begitu
Duit juga dari emak bapak ngapain di pikirin? wong tugas pelajar belajar bukan mikirin uang kan?
palingan yang males naik angkot karena panas~ lama~ ngetem~ desek desekan udah itu aja!
cuman pelajar manja doang yang alesannya begitu

Quote:
Original Posted By dickskiki►tu siswa cari alesan pintar banget ya.. cb kalo dibalik gini :
lu pake motor/mobil + bensin + spare part + oli (wajib ni) + modif kendaraannya (pasti anak muda suka) lalu di total.
banyak mana ma naik kendaraan umum per bulan?
kalo mahal ya naik sepeda, ga punya sepeda ya jalan kaki. kalo jauh kenapa ente sekolah jauh2?
kakek gue jaman dulu ga ada kendaraan sekolah jauh 5km jalan kaki juga ga ngeluh, ga pake uang saku juga. apa ga malu ma bangsa pendahulu kita? jangan bilang itu jaman dulu.. justru jaman dulu adalah contoh buat jaman skng yang apa2 enak, tapi malah menjadi manja.
mending kalo kalian pinter + berprestasi. udah bloon, alay, ibadah ga jelas, nah mau jadi apa kalian kalo caranya macam gini.
ga usah jauh2 masa lalu deh, di daerah saja masih banyak temen2 kalian yang masih sekolah jalan kaki, naik bus desak2an, bahkan sering dateng terlambat datang ke sekolah.
apa perlu saya cap kalian anak kota yang manja? yup manja, jauh lebih manja (baca :kampungan) dari teman2 kalian di kampung.
lu pake motor/mobil + bensin + spare part + oli (wajib ni) + modif kendaraannya (pasti anak muda suka) lalu di total.
banyak mana ma naik kendaraan umum per bulan?
kalo mahal ya naik sepeda, ga punya sepeda ya jalan kaki. kalo jauh kenapa ente sekolah jauh2?
kakek gue jaman dulu ga ada kendaraan sekolah jauh 5km jalan kaki juga ga ngeluh, ga pake uang saku juga. apa ga malu ma bangsa pendahulu kita? jangan bilang itu jaman dulu.. justru jaman dulu adalah contoh buat jaman skng yang apa2 enak, tapi malah menjadi manja.
mending kalo kalian pinter + berprestasi. udah bloon, alay, ibadah ga jelas, nah mau jadi apa kalian kalo caranya macam gini.
ga usah jauh2 masa lalu deh, di daerah saja masih banyak temen2 kalian yang masih sekolah jalan kaki, naik bus desak2an, bahkan sering dateng terlambat datang ke sekolah.
apa perlu saya cap kalian anak kota yang manja? yup manja, jauh lebih manja (baca :kampungan) dari teman2 kalian di kampung.
Tolong hargai "Postingan" saya dengan memberikan



Diubah oleh satria2310 14-09-2013 23:45
0
2.3K
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan