- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
BER-EMPATI LAH PADA TRUCK DI JALAN
TS
izulfika
BER-EMPATI LAH PADA TRUCK DI JALAN
BUANG EGOISMU KETIKA DI JALAN RAYA
Share Pengalaman Teman
Quote:
Kali ini tulisan saya terinspirasi “pisuhan teman saya” dan pengalaman saya dulu pernah sebagai kernet truk tronton. Dalam perjalanan tersebut saya banyak belajar tentang truk. Entah mengapa kok banyak ya yang gak suka dengan kehadiran kendaraan besar ini. Dibilang pembawa kemacetan lah, jalannya pelan lah, menghalangi jalan lah, sukanya berada di jalur kanan lah, entah apa lagi sumpah serapah pemakai jalan lain.
Pingin menangis saya kalau mendengar teman saya menyumpahi kendaraan - kendaraan tersebut. Bukan apa - apa, cobalah ditelaah leb ih jauh betapa sulitnya kehidupan mereka ini (sopir-sopir truk).
1. Mobil mereka panas, dibawah pantat mereka ada mesin dan tidak ada AC gan.
2. Berbeda dengan hidup karyawan atau pengusaha yang teratur, mereka jarang pulang ke rumah. Buat mereka lebih baik tidak ketemu anak daripada tidak bisa memberi makan anak.
3. Mereka sering di jalur kanan, karena kendaraan besar sulit bermanuver ketimbang kendaraan kecil. Dan di lajur kiri itu sering ada mobil angkutan yang menurunkan penumpang, belum lagi sepeda motor.
4. Bukannya tidak mau mengalah, tetapi untuk bermanuver sangat sulit. Sering sekali kita tidak mau mengalah kepada kendaraan besar yang ingin berbelok, padahal belok itu suuusaaaah lho. Coba deh sekali - sekali naik truk.
5. Banyak pungli. Yah kalo ini mah semua orang juga tau dah, dari mulai yang berseragam sampai preman jalanan.
6. Hidup mereka tidak teratur, mereka kudu tidur dan menunggu antrian berjam-jam lamanya. Baik itu antrian muat maupun untuk bongkar di tujuan. Kesabaran mereka melebihi uang yang mereka dapatkan.
7. Mengapa mereka berjalan pelan di tol? Bukan karena powernya kurang, tetapi ban mereka tidak tahan terhadap panas. Ban mereka bukan ban super canggih, ban mereka kadang kala hanya vulkanisiran. Makanya banyak kasus ban pecah di tol.
Pingin menangis saya kalau mendengar teman saya menyumpahi kendaraan - kendaraan tersebut. Bukan apa - apa, cobalah ditelaah leb ih jauh betapa sulitnya kehidupan mereka ini (sopir-sopir truk).
Spoiler for Fakta Tentang Kehidupan Sopir Truk Di Indonesia:
1. Mobil mereka panas, dibawah pantat mereka ada mesin dan tidak ada AC gan.
2. Berbeda dengan hidup karyawan atau pengusaha yang teratur, mereka jarang pulang ke rumah. Buat mereka lebih baik tidak ketemu anak daripada tidak bisa memberi makan anak.
3. Mereka sering di jalur kanan, karena kendaraan besar sulit bermanuver ketimbang kendaraan kecil. Dan di lajur kiri itu sering ada mobil angkutan yang menurunkan penumpang, belum lagi sepeda motor.
4. Bukannya tidak mau mengalah, tetapi untuk bermanuver sangat sulit. Sering sekali kita tidak mau mengalah kepada kendaraan besar yang ingin berbelok, padahal belok itu suuusaaaah lho. Coba deh sekali - sekali naik truk.
5. Banyak pungli. Yah kalo ini mah semua orang juga tau dah, dari mulai yang berseragam sampai preman jalanan.
6. Hidup mereka tidak teratur, mereka kudu tidur dan menunggu antrian berjam-jam lamanya. Baik itu antrian muat maupun untuk bongkar di tujuan. Kesabaran mereka melebihi uang yang mereka dapatkan.
7. Mengapa mereka berjalan pelan di tol? Bukan karena powernya kurang, tetapi ban mereka tidak tahan terhadap panas. Ban mereka bukan ban super canggih, ban mereka kadang kala hanya vulkanisiran. Makanya banyak kasus ban pecah di tol.
Maka dari itu saya mengajak semua untuk memberikan sedikit empati kepada mereka. Mereka juga manusia biasa yang punya emosi, punya keluarga yang harus dinafkahi, dan ingin dihargai juga sesama pemakai jalan. Pernahkah terpikir bahwa barang yang mereka bawa adalah untuk kita juga, contoh :
Quote:
1. Aqua galon, bagaimana kalau stok aqua di warung habis gara - gara truk yang membawanya pecah ban?
2. Beton pembuat jalan layang (truck beton dipastikan superlelet), bagaimana kita bisa merasakan fly over kalau betonnya tidak dibawa sama truk ini?
3. Motor. Bagaimana kalau truk yang membawa motor ini terlambat datangnya, so pasti kamu tidak bisa mejeng sama pacar kan?
2. Beton pembuat jalan layang (truck beton dipastikan superlelet), bagaimana kita bisa merasakan fly over kalau betonnya tidak dibawa sama truk ini?
3. Motor. Bagaimana kalau truk yang membawa motor ini terlambat datangnya, so pasti kamu tidak bisa mejeng sama pacar kan?
Hehe.. lucu juga kan kalau kita menyumpahi pembawa barang yang kita sangat memerlukan barang tersebut? Masak iya ada truk tronton dan trailer berkeliaran cuma iseng - iseng dan nampang?
Tanpa agan-aganwati sadari, tanpa sopir-sopir truk handal tersebut, mungkin membeli Air Minum kemasan seharga Rp.500 saja tidak bisa
Tanpa agan-aganwati sadari, tanpa sopir-sopir truk handal tersebut, mungkin membeli Air Minum kemasan seharga Rp.500 saja tidak bisa
Spoiler for Galeri Truk Indonesia:
Sumber Tulisan : Grup Sejarah Transportasi
Sumber Gambar : Google dan Dokumentasi Pribadi
ya gan
Quote:
makasih gan buat ijo sama bu-abunya
Spoiler for Berbagai komentar maupun pengalaman agan-agan lain :
Quote:
Original Posted By Sick.Bastard►Sdh hampir 2 tahun ini ane nyupir truck gan.setahun kmarin nyupir trukbdi jakarta.
Kl dipikir emg banyak dukanya ketimbang sukanya.tp yg namanya buat anak bini mw gimn lagi.
Mulai sering dimaki2 mobil kecil karena kita jalannya lambat (karena bawa muatan)
Ban kempes musti ganti sendiri
Jam istirahat yg tdk teratur
Perhitungan gaji yg tidak jelas sama pihak atasan (ga ada duit lembur)
Sampe resiko penyakit yg besar (ispa,wasir,dsb.kbetulan sampai hari ini ane terkapar ud hampir 4 minggu karena hnp/syaraf kejepit ditulang belakang)
Tp ya itu,yg namanya kerja kan ibadah bwt anak istri. Dinikmati&disyukuri; penuh aja
Cm yg jadi prinsip sy, apapun kata pengguna jalan lain,ane dibilang pelan lah,bikin macet jalan lah,atau apa aja.sy cm inget,anak istri ane menunggu ane pulang kerumah dg selamat
Kl dipikir emg banyak dukanya ketimbang sukanya.tp yg namanya buat anak bini mw gimn lagi.
Mulai sering dimaki2 mobil kecil karena kita jalannya lambat (karena bawa muatan)
Ban kempes musti ganti sendiri
Jam istirahat yg tdk teratur
Perhitungan gaji yg tidak jelas sama pihak atasan (ga ada duit lembur)
Sampe resiko penyakit yg besar (ispa,wasir,dsb.kbetulan sampai hari ini ane terkapar ud hampir 4 minggu karena hnp/syaraf kejepit ditulang belakang)
Tp ya itu,yg namanya kerja kan ibadah bwt anak istri. Dinikmati&disyukuri; penuh aja
Cm yg jadi prinsip sy, apapun kata pengguna jalan lain,ane dibilang pelan lah,bikin macet jalan lah,atau apa aja.sy cm inget,anak istri ane menunggu ane pulang kerumah dg selamat
Quote:
Original Posted By ekawidiarto►Waktu bokap ane masih punya truk colt diesel 100 ps.. ane pas liburan sekolah sering ikut jadi kernet gan.. berat gan tantangan sopir truk dengan muatan yang berat dan banyak bahaya jalannya dari pungli, preman2 wah banyak pokoknya gan..
om ane juga sopir truk fuso gan kasian lo liat dia nyopir kgk pernah tidur pake doping trus minum bodrex 4 butir biar selalu terjaga..
buat agan2 hati2 aja deket truk selalu jaga jarak aman mereka berat muatannya..
buat para sopir truk semoga selamat sampai tujuan menghantarkan barang2nya...
om ane juga sopir truk fuso gan kasian lo liat dia nyopir kgk pernah tidur pake doping trus minum bodrex 4 butir biar selalu terjaga..
buat agan2 hati2 aja deket truk selalu jaga jarak aman mereka berat muatannya..
buat para sopir truk semoga selamat sampai tujuan menghantarkan barang2nya...
Quote:
Original Posted By Dafz12►ane salut dan hormat gan ama sopir truck yg disiplin dan taat.
ane jg pernah jd kernet nebeng temen
________
namun ada pengalaman pahit kisaran 7 tahun lalu., masa truck gede2 batu bara yg warna ijo itu pada main balapan saat muatan kosong
yaa nama nya ane pada masa rider yg hobi tantangan walaupun salah kaprah juga, ane udah insyaf 5 thnn ya balapan.
ngiliat nih 2 truk sedang asik balapan ane ikut juga, waktu perjalanan luar kota, padahal ane kan cuma bw motor sh09un 4 tak mana modal helm krupuk doank tanpa penutup mulut dan kaca mata.
--- asoy aja ane balap 2 truk tersebut, namun apa daya.., ane dibalap balik. trus salah 1 truk dengan sengaja sesudah ngebalap, doi menyisir bagian kiri (tanah,debu). buuusseettt,., kena badai debu ane gan,,, nyerah ane slow aja dah
ane jg pernah jd kernet nebeng temen
________
namun ada pengalaman pahit kisaran 7 tahun lalu., masa truck gede2 batu bara yg warna ijo itu pada main balapan saat muatan kosong
yaa nama nya ane pada masa rider yg hobi tantangan walaupun salah kaprah juga, ane udah insyaf 5 thnn ya balapan.
ngiliat nih 2 truk sedang asik balapan ane ikut juga, waktu perjalanan luar kota, padahal ane kan cuma bw motor sh09un 4 tak mana modal helm krupuk doank tanpa penutup mulut dan kaca mata.
--- asoy aja ane balap 2 truk tersebut, namun apa daya.., ane dibalap balik. trus salah 1 truk dengan sengaja sesudah ngebalap, doi menyisir bagian kiri (tanah,debu). buuusseettt,., kena badai debu ane gan,,, nyerah ane slow aja dah
Quote:
Original Posted By hitammatang►Ayah ane supir truk gan dari dia bujang sampe skrg . Dan banyak gitu pandangan miring tentang supir truk dri tmn2 ane.
Ayah ane ayah yg sukses gan walopun cuma lulusan smp n supir truk. Sukses buat ane dpt sekolah yg tinggi . Sukses bikin ane alhamdulillah jadi sperti ini . Dan jg masih ada adek2 ane yg skrg udh kuliah .. Ane bangga sama ayah ane
Ayah ane ayah yg sukses gan walopun cuma lulusan smp n supir truk. Sukses buat ane dpt sekolah yg tinggi . Sukses bikin ane alhamdulillah jadi sperti ini . Dan jg masih ada adek2 ane yg skrg udh kuliah .. Ane bangga sama ayah ane
Quote:
Original Posted By cherpoet►Setuju sama TS, ane kebetulan orang lapangan & sering berhadapan dgn beragam karakter pengemudi. & dilihat dari besar tanggung jawab, tingkat stress, kompensasi dari hasil pekerjaannya, ane paling kasihan dgn sopir truk terutama ekspedisi luar kota. Ga ngebayangin, kadang mereka cuma dibekali uang bensin & recehan buat pungli doang, padahal resiko di jalan sangat2 besar. Belom lagi kelayakan kendaraan yg mereka bawa. Rem cepet panas, serta komponen lain yg ga mungkin bisa seterusnya optimal sementara kendaraan terus dipacu minimal 8 jam sehari. Semoga kesejahteraan mereka diperhatikan. Ane amat sangat berempati. Tapi kalo sama sopir yg ugal2an, ane tetep gunakan prinsip senggol bacok
Quote:
Original Posted By Handsomemia►Ane kebetulan kerja di perusahaan ekspedisi gan, yang hampir tiap hari berhubungan sama mereka (pengemudi truck). Apa yang agan share emang benar adanya, hal tersebut ane ketahui karena pergaulan ane sama mereka..
Tanggung jawab yang mereka emban semakin "berat" jika yang mereka angkut adalah barang Mahal kayak gini :
Karena setiap kerusakan (baret, dsbnya) baik besar maupun kecil pada mobil yang diangkut selama dalam perjalanan menjadi tanggung jawab mereka.Entah itu disengaja (kesalahan pada saat loading/unloading) atau tidak (terpelantik batu, dilempar orang, accident).
So, tidak ada salahnya saling menghargai dan menghormati sesama pengguna jalan
Tanggung jawab yang mereka emban semakin "berat" jika yang mereka angkut adalah barang Mahal kayak gini :
Spoiler for Carrier 1:
Spoiler for Carrier 2:
Spoiler for Carrier 3:
Karena setiap kerusakan (baret, dsbnya) baik besar maupun kecil pada mobil yang diangkut selama dalam perjalanan menjadi tanggung jawab mereka.Entah itu disengaja (kesalahan pada saat loading/unloading) atau tidak (terpelantik batu, dilempar orang, accident).
So, tidak ada salahnya saling menghargai dan menghormati sesama pengguna jalan
Quote:
Original Posted By cumi1412►Sedih gan ane bacanya. Bokap juga supir. Hampir semua jenis mobil pernah dibawa. Waktu itu pernah bawa muatan dari Jakarta ke Padang (pasca gempa di Padang). Bener kata agan di jalan banyak pungli2 baik dr petugas maupun preman. Belom lagi resiko bajing loncat. Kalo kernet biasanya di perjalanan bisa tidur. Nah kalo supir? Begadang semaleman. Uang jalan yang dikasih pas-pasan buat makan + bayar pungli.
Trus waktu dia jadi supir metromini. Pernah dikeroyok anak sekolah yang pada tawuran cuma karna di mobil yg dia bawa ada anak sekolah dr sekolahan lain. Buat yang menganggap supir kopaja/metromini/kopami itu preman mending di pikir ulang. Karna masih banyak dr mereka yang bener2 nyari nafkah untuk anak dan istrinya.
Dan buat anggepan kalo supir itu istrinya banyak tolong dkroscek ulang juga. Karna bokap ane orang nya setia.
Hargailah setiap profesi orang. Jangan saling men-jugde. Maaf gan jadi curhat. Page one kalo berkenan
Trus waktu dia jadi supir metromini. Pernah dikeroyok anak sekolah yang pada tawuran cuma karna di mobil yg dia bawa ada anak sekolah dr sekolahan lain. Buat yang menganggap supir kopaja/metromini/kopami itu preman mending di pikir ulang. Karna masih banyak dr mereka yang bener2 nyari nafkah untuk anak dan istrinya.
Dan buat anggepan kalo supir itu istrinya banyak tolong dkroscek ulang juga. Karna bokap ane orang nya setia.
Hargailah setiap profesi orang. Jangan saling men-jugde. Maaf gan jadi curhat. Page one kalo berkenan
Quote:
Original Posted By iso9660►kebetulan di tempat ane banyak truk-truk pengangkut ayam juga gan.
tiap hari pasti ada keluar masuk kota agan
yang pernah papasan di jalan/tol pasti udah tau bagaimana bawa mobilnya kan?
bukan tanpa alasan mereka bawa mobil sebegitu cepatnya , tidak lain karena ingin sampai sesegera mungkin.
soalnya kalau kata supirnya kalo kelamaan dijalan tuh berat ayam bisa menyusut gan. kalo susut mereka gak dapet "lebih" gan belum lagi susutnya itu mereka (supir) yang harus mengganti.
ngikutin ts:
bagaimana kalo truk ayam telat? kemungkinan agan harus ngantri atau gak bisa makan ayam di restoran2.
tapi ati-ati juga supir truknya , ane udah sering lihat mobil di derek ke garasi supirnya di bawa ambulan udah gak bernyawa.
nb: ane bukan supir truk & bandar ayam
tiap hari pasti ada keluar masuk kota agan
yang pernah papasan di jalan/tol pasti udah tau bagaimana bawa mobilnya kan?
bukan tanpa alasan mereka bawa mobil sebegitu cepatnya , tidak lain karena ingin sampai sesegera mungkin.
soalnya kalau kata supirnya kalo kelamaan dijalan tuh berat ayam bisa menyusut gan. kalo susut mereka gak dapet "lebih" gan belum lagi susutnya itu mereka (supir) yang harus mengganti.
ngikutin ts:
bagaimana kalo truk ayam telat? kemungkinan agan harus ngantri atau gak bisa makan ayam di restoran2.
tapi ati-ati juga supir truknya , ane udah sering lihat mobil di derek ke garasi supirnya di bawa ambulan udah gak bernyawa.
nb: ane bukan supir truk & bandar ayam
Quote:
Original Posted By semen10►nih gua tambahkan fakta2 menarik
1. tempat parkir truk/ tempat istirahat jarang tersedia, makanya banyak yg nginap di pom bensin.
2. sering kali jatah solar kurang, akibatnya banyak yg pakai solar + mitan, efeknya asap hitam, gk kuat naik tanjakan.
3. tidak semua sopir truk punya simpanan. banyak juga sopir yang membawa serta istri dan anaknya kerja, ndak percaya? cek truk jalur pantura.
4. kernet aka wingman aka bestman sopir biasanya dijabat oleh kenalan sopir masing2, tidak jarang masih ada hubungan saudara.
5. sering kena palak, tapi jangan khawatir, biasa bos mereka sudah tahu, dan biasanya dibawakan uang "lebih"
6. mereka orang2 baik, sering memberikan tumpangan, baik itu untuk prajurit kita (biasa sejalur), pedagang sayur (kdg ini buat sampingan/ tambahan uang makan) maupun orang tdk dikenal ( tidak semua sopir mau)
7. jago2 urusan mesin (tidak semua, tapi rata2) , bila lihat truk mogok dan ditinggal sama sopir jgn marah dulu gan, kadang ditinggal karena mereka sudah nyerah, atau nunggu bantuan derek / part mesin dr pool
8. setia kawan. mau coba ? coba sendiri.
1. tempat parkir truk/ tempat istirahat jarang tersedia, makanya banyak yg nginap di pom bensin.
2. sering kali jatah solar kurang, akibatnya banyak yg pakai solar + mitan, efeknya asap hitam, gk kuat naik tanjakan.
3. tidak semua sopir truk punya simpanan. banyak juga sopir yang membawa serta istri dan anaknya kerja, ndak percaya? cek truk jalur pantura.
4. kernet aka wingman aka bestman sopir biasanya dijabat oleh kenalan sopir masing2, tidak jarang masih ada hubungan saudara.
5. sering kena palak, tapi jangan khawatir, biasa bos mereka sudah tahu, dan biasanya dibawakan uang "lebih"
6. mereka orang2 baik, sering memberikan tumpangan, baik itu untuk prajurit kita (biasa sejalur), pedagang sayur (kdg ini buat sampingan/ tambahan uang makan) maupun orang tdk dikenal ( tidak semua sopir mau)
7. jago2 urusan mesin (tidak semua, tapi rata2) , bila lihat truk mogok dan ditinggal sama sopir jgn marah dulu gan, kadang ditinggal karena mereka sudah nyerah, atau nunggu bantuan derek / part mesin dr pool
8. setia kawan. mau coba ? coba sendiri.
Quote:
Original Posted By pikiranbocah►bener nih kata TS..
ane pernah ngeliat supir truk kontener di polsek, dia ditangkep pak pol karna ngelindes pengendara motor..
tp pas dengerin kesaksiannya, begini katanya :
medan jalanannya : hanya 2 jalur bolak-balik, pinggiran jalannya itu tanah jadi sering becek dan licin. belom lagi jalanannya sering macet.
jadi sepertinya si korban mau nyalip kontener dari kiri (bahu jalan yg sedang becek dan licin), mungkin si korban ga sengaja jatoh dan kebetulan ada kontener disebelahnya.
TKPnya itu di Jln, Moh Toha, Bandung. deket pabrik ceres..
ane pernah ngeliat supir truk kontener di polsek, dia ditangkep pak pol karna ngelindes pengendara motor..
tp pas dengerin kesaksiannya, begini katanya :
medan jalanannya : hanya 2 jalur bolak-balik, pinggiran jalannya itu tanah jadi sering becek dan licin. belom lagi jalanannya sering macet.
jadi sepertinya si korban mau nyalip kontener dari kiri (bahu jalan yg sedang becek dan licin), mungkin si korban ga sengaja jatoh dan kebetulan ada kontener disebelahnya.
TKPnya itu di Jln, Moh Toha, Bandung. deket pabrik ceres..
Quote:
Original Posted By oikoik►Bener banget agan TS.. Ane kepala kendaraan perusahaan penyedia jasa angkutan tronton dump truck, kadang kala ane jg kesian sama supir2 yang diharuskan kerja sekian rit, muatan sekian ton, jarak sekian kilometer, handphone gak boleh mati..
Beberapa kali ane ngurusin unit tronton ane yg terbalik, nabrak, dll..
Masalah yg paling sering supir2 ane hadapin
1. Tambal ban ( ditanggung supir 25rb )
2. Pecah ban ( 1 ban baru yg paling murah 3jtan, vulkanisir 1,5jt )
3. Patah baut roda ( @65rb )
4. Oli kurang ( 1 ltr 27.500 )
5. Pengisian solar di spbu susah
Pesan ane : hargailah supir2 truk, mereka sebenarnya pahlawan pembangunan untuk negara kita yg tercinta ini
Untuk para bos2 angkutan, bersikap lebih manusiawi lah sama supir2nya, perhatikan kesejahteraan mrk..
Beberapa kali ane ngurusin unit tronton ane yg terbalik, nabrak, dll..
Masalah yg paling sering supir2 ane hadapin
1. Tambal ban ( ditanggung supir 25rb )
2. Pecah ban ( 1 ban baru yg paling murah 3jtan, vulkanisir 1,5jt )
3. Patah baut roda ( @65rb )
4. Oli kurang ( 1 ltr 27.500 )
5. Pengisian solar di spbu susah
Pesan ane : hargailah supir2 truk, mereka sebenarnya pahlawan pembangunan untuk negara kita yg tercinta ini
Untuk para bos2 angkutan, bersikap lebih manusiawi lah sama supir2nya, perhatikan kesejahteraan mrk..
Quote:
Original Posted By mingmingo1►Jujur gan ane prihatin sama supir truk kusus nya kontener gan. Blm lama ini pabrik di tmpt gw kerja menunggu kontener yg datang untuk membawa mesin dari pelabuhan tanjung priok. Ane liat supir nya udah tua gan, mereka telat datang dikarenan ada perbaikan jalan di tanjung priuk, entah bener apa boong, ane ga ambil pusing. Pas jam makan siang, itu isi peti kemas mesin pabrik ane didalam kontener blm di bongkar, dikarenakan sedang menunggu forklift sewaan yg datang, krna dimensi mesin yang dipesen itu gede banget gan. Nah itu bapak bapak supir nya bilang ke ane, boleh ga pak gw makan siang dikantin bapak? Suer gan sedih banget liat nya, walaupun ada peraturan dilarang memakan makanan kantin buat orang2 pengiriman barang yg sedang melakukan pengiriman di pabrik ane. Tp ane ga peduliin itu peraturan, ane suruh makan yang banyak itu bapak2 nya gan. Ga kebayang perjuangan itu bapak2 dari pelabuhann sampe tempat ane kerja. Dan lebih miris nya gan, ane tanya itu penghasilan bapak2 sekali kirim berapa duit. Dia bilang cuma 50ribu gan. Kasian bangett. Resiko besar ga sesuai sama upahnya.
Quote:
Original Posted By jengkol_lover►Ane mo nambahin dikit gan.. Ini yg ttg pungli.. Ane simpati banget sama para supir truk..
Sekedar info, ane punya adek ipar yg kerja di Nutrifood. doi biasa ngurus masalah logistiknya.
Nah dia cerita bahwa supir2 truk kontainer pengangkut logistik (khususnya yg diceritain di perusahaannya tmpt ipar ane kerja), itu sebenarnya pas awal perjalanan dibekali oleh perusahaannya duit jalan jutaan rupiah, bisa sampe 11 juta rupiah (tergantung jarak tempuh). tapi pas sampe tujuan bisa2 duit sisa cuma ratusan ribu doank, bahkan sampe kadang ada yg supirnya sendiri yg nombok.
Alasannya? Hal biasa terjadi di Indonesia, PUNGLI. mulai dari pungli jalanan (preman yg biasa malak2 truk, entah di jalan antar kota, bahkan di jalan tol!), belum lagi pungli antrian di pelabuhan, trus pungli di pom bensin, tempat rest area (makanya jika ada truk yg berhenti di rest area mereka lebih memilih posisi parkir deket pos polisi atw pos keamanan tol), ditambah pungli saat mereka melakukan weight check di jembatan timbang. Baik itu "Oknum Petugas" sampe masyarakat liar ikut andil dalam merugikan supir2 truk di Indonesia.
satu yg ane inget cerita ipar ane, sebut aja Pak Jaya, supir truck kontainer Nutrifood pernah cerita ke ipar ane, trus ipar ane cerita ke ane.
Pak Jaya mengangkut logistik menggunakan truk kontainer dari Jakarta ke Bali, doi dibekali duit jalan kisaran 10an juta. sepanjang jalan menurut cerita doi beberapa kali terjebak macet. dan pas macet itu pula seringkali dihadang preman2 yg minta jatah. antara diancam mau di bongkar paksa muatan & dijarah atau kasih jatah. ya mau ga mau kasih jatah antara 50-100 ribu. itu karena mereka jumlahnya antara 5-10 orang. Pak Jaya cuma berdua sama kernet sekaligus mekanik truk. sebenernya ga jarang para supir truk bawa "senjata" buat ngelindungin diri, kayak kunci roda (bisa dibayangin gimana gedenya kunci roda truk ) sampe senapan angin. tapi mereka lebih milih damai daripada bermasalah nantinya.
Pas berhenti di rest area pun juga gitu, padahal tanpa retribusi parkir, tapi ada aja yg minta jatah untuk "Biaya Istirahat", lagi2 keluar uang. ketika lewat jembatan timbang atw pos DLLAJ (Dishub), ada aja "Oknum Petugas" yg seenaknya minta jatah. padahal muatan yg dibawa Pak Jaya memiliki dokumen lengkap & resmi dan tanpa kelebihan beban sedikitpun. bayangkan banyaknya "Oknum Petugas" yg minta jatah di sepanjang jalur pantura Jakarta-Banyuwangi. itupun PASTI ada di setiap jembatan timbang maupun pos pengawasan DLLAJ (Dishub), dan ditambah titik2 rawan sepanjang pantura yg pastinya banyak terdapat preman. yg paling parah pas memasuki pelabuhan untuk menyebrang. baik itu "Oknum Petugas" maupun preman hampir tiap saat minta jatah. bisa bayangin kalo antri masuk kapal penyebrangan bisa jam-jaman. dan saat itu masih untung sampai tujuan duit yg dibawa Pak Jaya masih sisa sekitar 400ribuan. itupun udah dibagi dua untuk kernetnya juga. padahal sebenarnya memang komisi tambahan terbesar dari supir truk dan kernetnya berasal dari duit jalan yg mereka pegang. sedangkan penghasilan tetap mereka aja dibanding sama duit solar selama jalan dari Jakarta-Bali ga sebanyak itu.
Mungkin agan2 nanya kenapa mereka (Oknum petugas & preman) tega minta jatah sampe segitunya? karena mereka tahu tiap2 truk punya duit jalan ga mungkin sedikit. itung aja truk semacam Fuso taruhlah sekali isi solar bisa 150-200 liter. itung aja ambil tertinggi 200 liter x harga solar RP. 5.500 = Rp. 1.100.000,-
nah, coba trus pake itungan fisika dimana semakin berat beban maka daya untuk menarik beban akan semakin besar. apalagi mesin truk bertenaga besar yg berimbas semakin boros. Jakarta sampe Bali itungannya bisa 3x isi solar. total jadi Rp. 3.300.000,-
itu baru solar aja, belum retribusi (plus pungli), jembatan timbang (plus pungli), nyebrang ke Bali (seinget ane dari Jawa ke Bali nyebrang pelabuhan utk bus kisaran Rp. 390ribuan, kalo truk apalagi yg besar muatan bisa lebih dan sekali lagi plus pungli), belum makan, servis truk kalo bermasalah dan pungli lainnya.
So, jangan judge supir truk itu enak, duit banyak bisa punya istri dimana2..
resikonya gede gan.. punya istri lebih dari satu itu karna si supir yg emang suka kangen "jatah" sedangkan pulang aja jarang..
beruntunglah agan2 yg berpendidikan & punya kerjaan enak di tempat ber-AC dan duduk manis depan meja komputer dan bergaji tetap dengan jaminan kesehatan & tunjangan yg layak.
sesuai kata DLLAJR: "Berprilakulah yg sopan dan santun dalam berkendara"
saling menghargai aja.. agan punya hak di jalan, maka mereka para supir truk pun punya hak..
Sekedar share aja gan..
Sekedar info, ane punya adek ipar yg kerja di Nutrifood. doi biasa ngurus masalah logistiknya.
Nah dia cerita bahwa supir2 truk kontainer pengangkut logistik (khususnya yg diceritain di perusahaannya tmpt ipar ane kerja), itu sebenarnya pas awal perjalanan dibekali oleh perusahaannya duit jalan jutaan rupiah, bisa sampe 11 juta rupiah (tergantung jarak tempuh). tapi pas sampe tujuan bisa2 duit sisa cuma ratusan ribu doank, bahkan sampe kadang ada yg supirnya sendiri yg nombok.
Alasannya? Hal biasa terjadi di Indonesia, PUNGLI. mulai dari pungli jalanan (preman yg biasa malak2 truk, entah di jalan antar kota, bahkan di jalan tol!), belum lagi pungli antrian di pelabuhan, trus pungli di pom bensin, tempat rest area (makanya jika ada truk yg berhenti di rest area mereka lebih memilih posisi parkir deket pos polisi atw pos keamanan tol), ditambah pungli saat mereka melakukan weight check di jembatan timbang. Baik itu "Oknum Petugas" sampe masyarakat liar ikut andil dalam merugikan supir2 truk di Indonesia.
satu yg ane inget cerita ipar ane, sebut aja Pak Jaya, supir truck kontainer Nutrifood pernah cerita ke ipar ane, trus ipar ane cerita ke ane.
Pak Jaya mengangkut logistik menggunakan truk kontainer dari Jakarta ke Bali, doi dibekali duit jalan kisaran 10an juta. sepanjang jalan menurut cerita doi beberapa kali terjebak macet. dan pas macet itu pula seringkali dihadang preman2 yg minta jatah. antara diancam mau di bongkar paksa muatan & dijarah atau kasih jatah. ya mau ga mau kasih jatah antara 50-100 ribu. itu karena mereka jumlahnya antara 5-10 orang. Pak Jaya cuma berdua sama kernet sekaligus mekanik truk. sebenernya ga jarang para supir truk bawa "senjata" buat ngelindungin diri, kayak kunci roda (bisa dibayangin gimana gedenya kunci roda truk ) sampe senapan angin. tapi mereka lebih milih damai daripada bermasalah nantinya.
Pas berhenti di rest area pun juga gitu, padahal tanpa retribusi parkir, tapi ada aja yg minta jatah untuk "Biaya Istirahat", lagi2 keluar uang. ketika lewat jembatan timbang atw pos DLLAJ (Dishub), ada aja "Oknum Petugas" yg seenaknya minta jatah. padahal muatan yg dibawa Pak Jaya memiliki dokumen lengkap & resmi dan tanpa kelebihan beban sedikitpun. bayangkan banyaknya "Oknum Petugas" yg minta jatah di sepanjang jalur pantura Jakarta-Banyuwangi. itupun PASTI ada di setiap jembatan timbang maupun pos pengawasan DLLAJ (Dishub), dan ditambah titik2 rawan sepanjang pantura yg pastinya banyak terdapat preman. yg paling parah pas memasuki pelabuhan untuk menyebrang. baik itu "Oknum Petugas" maupun preman hampir tiap saat minta jatah. bisa bayangin kalo antri masuk kapal penyebrangan bisa jam-jaman. dan saat itu masih untung sampai tujuan duit yg dibawa Pak Jaya masih sisa sekitar 400ribuan. itupun udah dibagi dua untuk kernetnya juga. padahal sebenarnya memang komisi tambahan terbesar dari supir truk dan kernetnya berasal dari duit jalan yg mereka pegang. sedangkan penghasilan tetap mereka aja dibanding sama duit solar selama jalan dari Jakarta-Bali ga sebanyak itu.
Mungkin agan2 nanya kenapa mereka (Oknum petugas & preman) tega minta jatah sampe segitunya? karena mereka tahu tiap2 truk punya duit jalan ga mungkin sedikit. itung aja truk semacam Fuso taruhlah sekali isi solar bisa 150-200 liter. itung aja ambil tertinggi 200 liter x harga solar RP. 5.500 = Rp. 1.100.000,-
nah, coba trus pake itungan fisika dimana semakin berat beban maka daya untuk menarik beban akan semakin besar. apalagi mesin truk bertenaga besar yg berimbas semakin boros. Jakarta sampe Bali itungannya bisa 3x isi solar. total jadi Rp. 3.300.000,-
itu baru solar aja, belum retribusi (plus pungli), jembatan timbang (plus pungli), nyebrang ke Bali (seinget ane dari Jawa ke Bali nyebrang pelabuhan utk bus kisaran Rp. 390ribuan, kalo truk apalagi yg besar muatan bisa lebih dan sekali lagi plus pungli), belum makan, servis truk kalo bermasalah dan pungli lainnya.
So, jangan judge supir truk itu enak, duit banyak bisa punya istri dimana2..
resikonya gede gan.. punya istri lebih dari satu itu karna si supir yg emang suka kangen "jatah" sedangkan pulang aja jarang..
beruntunglah agan2 yg berpendidikan & punya kerjaan enak di tempat ber-AC dan duduk manis depan meja komputer dan bergaji tetap dengan jaminan kesehatan & tunjangan yg layak.
sesuai kata DLLAJR: "Berprilakulah yg sopan dan santun dalam berkendara"
saling menghargai aja.. agan punya hak di jalan, maka mereka para supir truk pun punya hak..
Sekedar share aja gan..
maaf gan untuk yang pengalamannya belum bisa ane masukin Pejwan
Diubah oleh izulfika 19-09-2013 02:08
0
179.2K
Kutip
2.5K
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan