Perbedaan Semeru dulu dan kini (dari "Pendakian" menjadi "Wisata")
TS
heijon550
Perbedaan Semeru dulu dan kini (dari "Pendakian" menjadi "Wisata")
Seiring berkembangnya zaman, khususnya di zaman informasi sekarang. Entah karena peran Media, atau karena permintaan untuk pendakian ke semeru yang membludak. ane ga tau gan.
mari kita sharing disini dampak positif dan negatif dari gunung semeru yang dulunya dianggap "ngeri" untuk pendakian sampe sekarang yang bergeser menjadi gunung wisata.
Pada tahun sebelumnya (2012), kisaran jumlah pendaki tidak lebih dari 500 orang tiap harinya. Tapi yang terjadi sekarang, jumlah pendaki berpotensi melebihi seribu pendaki perharinya. Sumber
Dampak Positif.
1. Pendapatan Masyarakat sekitar bertambah
Spoiler for spoiler:
Dengan ramainya "wisatawan" yang berkunjung ke kawasan gunung semeru, masyarakat sekitar pun pasti kecipratan rejeki, mulai dari Porter, pedagang makanan, homestay, sewa alat di ranupani, warung-warung makan, tukang ojek, supir jeep sampai supir truk.
2. Menjadikan Gunung Semeru sebagai tempat wisata
Spoiler for spoiler:
Jauh sebelumnya gunung bromo telah dikomersilkan untuk kawasan wisata, (yang ane liat dan juga sempet ngobrol ama orang TNBTS ranupani, bahwa semeru juga akan dijadikan tempat wisata. -jadinya beda2 tipis kayak bromo)
Dampak Negatif
1. Pengelolaan sampah yang belum maksimal
Spoiler for spoiler:
Sudah pasti, (khususnya di Indonesia) dimana ada keramaian disitu ada sampah. (walopun ane pernah liat sampah di shelter 2 gunung Dempo yang numpuknya ga karua-karuan.) Intinya untuk kawasan konservasi sekelas Taman Nasional diharapkan dapat mengelola sampah dari wisatawan yang datang, begitupun untuk wisatawan. Gunung Semeru bukanlah "kotak sampah berhektar-hektar".
2. Sebagai kawasan konservasi
Spoiler for Spoiler:
dalam upaya menjaga kelestarian flora dan fauna gunung semeru otomatis jumlah manusia yang datang pun harus dibatasi. Dalam asumsi kasar saya waktu 4 bulan (januari-april) setiap tahun untuk pemulihan ekosistem masih kurang cukup. Walopun macan tutul dan babi hutan semeru udah ga tau lagi kemana rimbanya, tapi masih banyak flora dan fauna lainnya yang harus dilestarikan.
3. Ekslusifitas Gunung Semeru Hilang
Spoiler for spoiler:
Layaknya Gunung gede, yang mempunyai permintaan pendakian yang membludak. Dulu, Jauh sebelum Media gencar memberitakan dan menceritakan tentang cakepnya gunung semeru, ane sering cuma nginep "sendiri" di semeru (maksudnya cuma tenda ane doang rakum dan kalimati hehe)
Maksud ane disini cuma ngajak sharing, bukan untuk saling menghujat sana-sini. apa daya tangan tak sampai untuk mengubahnya. tapi setidaknya mari kita bertindak mencari solusi.
Atau. mari beramai-ramai kita investasi. prediksi ane kalo kayak gini terus, BUKAN GA MUNGKIN, 10-15 tahun lagi di Ranukumbolo ada hotel dan jalan aspal.
oya dulu ane naek truk ngemis-ngemis biar bisa numpang ke ranupani. eh sekarang truknya yang nge tem nyari penumpang.. hehe
ane kasih tanggalnya deh biar ga salah paham.. hehehe
Spoiler for truk dulu (oktober 2009) :
Spoiler for april 2013:
Spoiler for juli 2007:
Spoiler for juli 2007:
Spoiler for malem taon baru 2012:
Spoiler for malem taon baru 2013:
Spoiler for 6 juni 2013:
KALO AGAN ADA TAMBAHAN FOTO, SARAN, PENGALAMAN, CERITA, KRITIK MONGGO DIBAGI DI MARI
UPDATE
-Ane dapet kabar dari orang ranupani, jumlah pendaki yag naek dari tanggal 14-16 agustus 2013 totalnya 5500an pendaki. ane maen ke ranupani tgl 17 jg emang rame banget. cuma jangan ditelen mentah2 gan, ane cuma dapet kabar lisan doang. belum ada data tertulisnys. hehe barangkali agan yang baru turun dari semeru bisa cerita tuh. .
-Terhitung 1 september 2013, izin pendakian gunung semeru harus melalui booking online terlebih dahulu dengan kuota 500 pendaki per hari. FYI : sampe sekarang booking online belum terealisasikan di lapangan, kalo kuota udah mulai jalan..
-Untuk saat ini (terhitung januari 2014) gunung semeru ditutup untuk pendakian, dikarenakan faktor cuaca yang tidak bersahabat dan siklus waktu untuk pemuliha ekosistem. kemungkinan akan dibuka kembali pada bulan april-mei 2014 (tergantung cuaca dan untuk hal ini pihak TNBTS yang menentukan. .
-Harga tiket masuk gunung semeru sekarang 22.500 per orang per hari (weekend) dan 17.500 per orang per hari (weekday) cek aja dimari
KOMENTAR AGAN LAINNYA
Quote:
Original Posted By patria4adv►Yang pasti sekarang gak bakal kayak gini
Kalo dulu mah enak, meletusnya 15 menit sekali, bisa milih lagi, soalnya gede-gede wedus gembelnya..
sekarang mah, udah jarang dan agak kurang padet wedus gembelnya...
Ilmiahnya kenapa yaaah gan??
Quote:
Original Posted By bullwings►sori ikutan komen gan..
udah lama ane ga ke semeru lg..sedih jg kalo keadaanya skrg jd makin rusak.dulu wktu ane k sna keadaanya masih sepi & asri banget.masih sedikit banget sampah
jadi ancur karena skarg lebih banyk pendaki jadi2an, yg sebenernya ga punya rasa kecintaan ama alam. naik gunung cm karena ikut2an or buat gaya2an, lebih parah lagi..cm buat pacaran.bkn karena mau menikmati alam.
mau banyak or sedikit pendaki sebenernya ga terlalu masalah. yg paling penting stiap pendaki harus punya kesadaran utk ikut menjaga kelestarian alam..kalo ke gunung cuma mau buang sampah mendingan ga usah ke gunung
seharusnya emang diberlakukan denda buat org2 yg ngerusak gunung trmasuk yg buang sampah sembarangan n coret2.tp kayanya susah aturan bgitu diberlakukan disini, jagawananya aja jumlahnya sedikit..
yg pnting jg keberanian kita buat menegur org2 yg kita liat merusak alam..kalo perlu kita ajak berantem
ini hasil scan poto lama ane
Kalimati 1996
[URL="[URL=http://s1142.photobucket.com/user/Bullwings/media/scan0033_zps0a70a5ac.jpg.html][IMG]http://i1142.photobucket.com/albums/n618/Bullwings/scan0033_zps0a70a5ac.jpg[/IMG][/URL]
TAKE NOTHING BUT PICTURE
LEAVE NOTHING BUT FOOTPRINTS
KILL NOTHING BUT TIME
Quote:
Original Posted By Mekewiz►bete abis di rakum sampah bungkus bumbu indomie banyak banget, coba mungutin ga ada abis2nya, bungkus permen, madurasa, coki2 daan ada kondom pula
jalur dari cemoro kandang - kalimati, sampah tisu basah juga berserakan di semak2... kemarin ane beserta kawan2 coba mungut sebisanya... gila, 2 trashbah untuk jalur kalimati-cemorokandang, 1trashbag dirakum, isinya kaya diatas. meeeh
Quote:
Original Posted By jzero►gw pikir, media jg berpartisipasi meramaikan semeru (atau malah semua gunung).. kira2 thn 2001 gw sama temen2 (berlima) bener2 sepii.. di rakum cuman berlima (2 tenda), setelah di kalimati baru ketemu pendaki trisakti.
Pemberitaan media, terutama film (gw mau bicara 5cm yg punya teknik menggunakan kamera dengan ajaib) bener2 mengena di hati orang2. Alay2, ABG tua, orang pacaran, potograper dadakan dsb, yg jelas2 bukan berlatar belakang bukan pendaki, bener2 terhipnotis pengen ke semeru. buang sampah dan segala macem keisengan.
tp gw ga begitu sependapat kalau semeru itu diekslusifkan. toh gunung milik semua orang bukan?? semua dipersilahkan datang mendaki, tp dengan syarat2 tertentu.
kita sendiri yg bisa mengeksklusifkan gunung semeru dan gunung lain. kita ga buang sampah sembrono adalah salah satu cara mengeksklusifkan gunung. kita mengeksklusifkan semeru dan gunung lain utk diri kita sendiri.
Quote:
Original Posted By kareesnikoray►katakanlah policy maker saya bagi menjadi 2.
pemerintah pusat, serta pengelola ODTW (obyek daya tarik wisata).
1.nih pemerintah pusat dalam hal ini kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif (bner ga sih tulisannya?), lagi gencar2nya promosi wisata alam.. itu toa yg dibangun dengan dana milyaran corongnya ga hanya ke LN, tapi juga dalam negeri (wisatawan domestik). tiap hari kerjaannya promosi tok... ya walopun iklan promosinya masih lebih seringan malaysia yg nongol di indo**sion
2. itu toa yg corongnya kemana mana rupanya udah mulai ngejaring wisatawan nih wisata alam khususnya minat khusus mulai digemari nih yg dulunya cuma pantai yg rame, skarang gunung ikut rame nih
masyarakat sekitar odtw harusnya juga kecipatran nih (teorinya sih gitu )
3. yg harusnya alternatif tourism berubah jadi mass tourism.. ah payah nih yg buat regulasi, dlm hal ini mungkin pengelola? regulasi yg dibuat ga cepat diupgrade, nih pengelola jadinya keteteran ngadepin antusiasnya orang2 stres,penat rutinitas, yg butuh refreshing, yang jumlahnya ratusan mungkin ribuan orang....
dana operasional terbatas...
sdm terbatas... baik jumlahnya.. baik kemampuannya .
berapa org sih di TNBTS yg ngerti tourism? yg lulusan sekolah pariwisata?
lah yg pada ngedeprok disana isinya orang jebolan kehutanan tok kali yaaaa... mana ngeh
DAN POSTINGAN SAYA DISINI MEMANG MENCARI KAMBING HITAM...
SIAPA SEBENERNYA YG LAYAK DIJADIIN WEDUS IRENGE?
POLICY MAKER IS PEMBUAT KEBIJAKAN IS PEMERINTAH!!!!!
KALIAN DIBAYAR MAHAL UNTUK MEMBUAT REGULASI YG BAIK DAN BENAR!!!!
REGULASIMU YG JAMAN BATU MENJADIKAN GRASS ROOT SALING LEMPAR CACIAN!!!!!!
minal aidzin wal faidzin...
mohon maaf lahir dan batin
Quote:
Original Posted By titokeren►Tanpa bermaksud menghujat.
Secara objektif yg merubah itu semua adalah filem 5cm.
Untung sy kesana sebelum filem itu keluar.
Jadi masih bisa nikmatin sepi nya.
Setelah 5cm keluar,banyak sekali maaf org yg tidak kepirikan mendaki atau bahasa kerennya disini pendaki latah yg terhipnotis untuk kesana.
Teman sy yg tidak ada suka sukanya sama naik gunung tiba2x mau kesana,dan bisa ditebak semua tanpa persiapan,bahkan satu kantornya.
Ada juga teman kampus yg "cewe2x kece" atau geng hedon langsung naik gunung,rekonstruksi 5cm.bermodalkan baju modis dan DSLR siap mengguncang kasta anak2x kampus dan geng hedon lainnya.
Setelah itu bisa ditebak,profile pic FB,BBM berganti jadi latar puncak gunung semeru,dan juga update kisah2x heroik selama perjalanan kesana.
Sangat disayangkan adalah TNGTS kok ngasih ijin sampe ribuan dalam satu hari ya?apakah ada kesan cari duit?yg saya takutkan memang ujungnya seperti gunung gede,pebisnis singapura dan malaysia yg haha hihi masuk meliuk2x diantara pemda setempat,ijin villa dibuat hancurlah sudah.
Sementara itu batu2x penuh kode geng sekolah,poop tidak di kubur,keramas di ranu kumbolo,sampah tidak dibawa pulang(mungkin berpikir disana ada petugas sampah)
Di lain pihak,jasa wisata melihat hal inu sbg potensi mengeruk rupiah,dibuatlah jasa wisata adventure ke sana dgn gencar.
Sy ga bicara benar salah tapi ya menurut sy itu yg sekarang terjadi.
Quote:
Original Posted By thuekx►ehmmm sadar atau tidak sadar, mau atau tidak mau gunung sekarang sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang mungkin sudah bosen dengan ramainya kota atau pantai,jadi butuh sedikit usaha untuk mencapainya..
belum lagi akibat film belakangan ini yang memang menceritakan tentang eksotisme gunung semeru itu sndiri.
kebetulan ane beberapa kali naik semeru dan memang merasakan perbedaannya,seneng sii akhrnya banyak juga yang suka naik gunung tapi sedih karena tipikal orang yang naik ga jauh beda perlakuan mereka saat ada dikota,sampah yang jadi tanggung jawab jadi berserakan dan tergeletak begitu saja..
ranukumbolo saat ini hampir sulit cari air bersihnya, buat mandi cuci dsb memang seger dan keren kali yaa, tapi bagaimanakah dengan lagu dewa? masihkah anak cucumu mencumbui pasirnya?
klo kondisi ini tidak ditahan bukan tidak mungkin rakum akan banyak sekali pencemaran sampah dan limbah itu sndiri, lalu mau cari air minum dimana?
potret ini yang harusnya kita perhatikan naik gunung boleh asal etika silahkan dipelajari dan jangan lupa resiko terkecil adalah mati.
tanpa ilmu yang cukup dan pengalaman sepertinya gunung hanya akan jadi sasaran tembak yang empuk untuk di eksploitasi,
semoga para pendaki selanjutnya memberikan sumbangsih yang cukup untuk semeru,
semeru hanya butuh dijaga dan dirawat dy bisa hidup dengan angkuh sampe 1000thn lagi tapi dengan sentuhan tangan manusia keangkuhan jonggring seloko akan hancur dalam hitungan tahun, dan ketika masa itu tiba ketika wedhus gembel menjadi bringas siapa yang akan disalahkan? alam? atau manusia? atau malah kita menyalahkan Tuhan?
Mahameru
3676 Mdpl
Quote:
Original Posted By DPoisoNsnaiL►iji newbie gan kasi celotehan
kalo menurut saya pendaki berpakaian modis yg katanya efek 5cm ke kumbolo yah ga masalah gan...toh nanti mereka dapet pengalaman langsung dari bagaimna cr "berpetualang di alam".. pasti pas pendakian ke dua dan seterusnya mereka udh pake peralatan yg tepat..
fyi sebelum film 5cm jg yg pake pakaian modis pasti ada loh gan...
kalo masalah ribuan pendaki yah itu kewenangan tnbts gan,,harusnya mreka punya kajian tentang jml pendaki yg diperbolehkan lalu dihubungkan dengan dampak terhadap ekosistem..
kalo boleh berceloteh disini.. harusnya tnbts sebelum masuk pendakian ke semeru ada semacam pemberitahuan detail tentang taman nasional,fungsi taman nasional seperti apa,,bisa aja dibuat poster besar..ataupun dibuat semacam pre test sebelum masuk ke kawasan konservasi,yg nilainya dibawah 80 tidak diijinkan masuk tnbts atau harus menggunakan jasa guide yg berfungsi mengawasi aktivitas pendakian...hehehhe
saya yakin pendaki ga akan keberatan kalo yg kaya gini dilakukan toh intinya untuk kelestarian alam.. cmiiw
Quote:
Original Posted By zodak►salah satu penyebabnya, ya film satu itu tuh...
ane gak perlu sebutin judul film-nya kan? pasti udah pada tau...
ane juga pertama naek gunung tuh jujur aja buat nenangin diri waktu ada masalah. rasanya sholat tengah hutan, ato pinggir tebing saat sunset/sunrise itu indah banget.
yang ane sayangin, bukan banyaknya orang, walau ane sendiri sih lebih suka gunung yg sepi, bukan tempat wisata kaya skarang. tapi yang ane benci dan sedih banget tuh ada aja sampah yang numpuk disepanjang jalan...
dan itu terjadi bukan cuma di semeru, di gunung kaya papandayan, gede-pangrango, dll yang terkenal buat wisata semua relatif jadi lebih kotor...
bahkan ada yg nyengajain bawa pilok buat corat coret
makanya ane sendiri sekaranng lebih suka naek ke gunung yang relatif masih keitung perawan dan jarang peminat kaya pangrango, bukt tunggul, dll....
Original Posted By spartan008►ya alasan ke-3 kurang bisa ane terima gan,, masalah ke"eksklusive"an memang ke"eksklusive"an untuk siapa?
Quote:
Original Posted By aoxsniper►Wajar kali gan namanya juga waktu+pemikiran orang ga bisa ditahn alias dinamis.
Masalah jadi lahan wisata ato ga tinggal balik ke mind set masing oorang,kl agan mikirnya negatif ya kaya gini,coba mikir positif ( tanpa menyudutkan pemikiran agan ya ) pasti semua aspek jd indah kl diliat,contoh taraf hidup masyarakat sana jd stabil-orang2 sana ga mikir cari kerja ke kota dengan modal otot kerja serabutan pulang+ketemu keluarga satu kali setaun,apa ga seneng kita dengan hal baik u/orang laen????
Itu cuma contoh,salam lestari gan
Quote:
Original Posted By onerz►ini gan foto ane kesana taun 2010.
masih sepi di rakum cuma ada 2 tenda, pas ane naek ada 2 rombongan.
1 temennya nenda di rakum mereka naek, 1 lagi dari kalimantan.
gw rasa exclusive itu emang harus broo.. tp exclusivenya bukan berarti gunung itu (semeru) exclusive hanya utk para pendaki dan atau yg mengaku pecinta alam, tapi exclusive untuk semua orang yg ingin ke gunung (semeru) dengan syarat mutlak yaitu bahwa siap utk ngejaga tuh gunung, nikmati saja alamnya tp jgn lakukan sekehendak hati..
klo ga bisa ngelestariin tolong jangan rusak, gt doang kok.
Quote:
Original Posted By rhyday►nyumbang foto aja deh, meskipun udah lumayan lama nih pendakiannya.
sekitar Mei 2013
rakum udah kaya pasar, foto ini ane ambil kalo ga salah pas Semeru baru dibuka gara-gara kejadian jambore a*tech tahun 2012 yang sempet heboh. Mungkin TS bisa masukin kejadian itu tanpa ada unsur menjelek-jelekan satu pihak, tapi untuk menyadarkan para pembaca aja
Spoiler for rakum=pasar:
emang individunya (para pendaki) aja yang udah bebel otaknya, perlu disambit carrier itu otaknya trus dipanasin pake kompor lapangan masing-masing biar ga pada buang sampah sembarangan
Quote:
Original Posted By Hidayats►Udah ngga ada lagi yg kek gini gan :
Bener gan,
mulai tahun 2011 harus pake surat keterangan sehat dari instansi kesehatan atau dokter
dan mulai tahun 2012 (setelah jumlah pendaki semeru mulai meningkat per harinya) aturan untuk mandi tidak diperbolehkan lagi
karena air danau digunakan untuk minum,