- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[CURHAT] PLUS MINUS Tarif Progresif


TS
Jatafest
[CURHAT] PLUS MINUS Tarif Progresif
![[CURHAT] PLUS MINUS Tarif Progresif](https://dl.kaskus.id/assets.kompas.com/data/photo/2013/05/07/1135315-nut--krl-ekonomi-dihapus--780x390.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com — Turunnya biaya perjalanan secara drastis sejak berlakunya Tarif Progresif KRL Commuter Line Jabodetabek disambut gembira banyak orang, khususnya kalangan penumpang kelas ekonomi. Namun, murahnya tarif baru komuter ini juga menimbulkan masalah baru.
Murahnya tarif komuter dari semula Rp 8.000 (jauh dekat sama saja) menjadi cukup Rp 2.000 untuk lima stasiun pertama membuat semua orang ingin menumpang kereta. Dampaknya, antrean mengular panjang karena lamanya proses pembelian tiket elektronik Commuter Line di loket.
Ini terjadi setidaknya di Stasiun Sudimara, Tangerang Selatan, ataupun di Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2013) pagi. Proses pembelian tiket elektronik memerlukan proses pendataan.
Saat membeli tiket, penumpang akan ditanya stasiun tujuan. Setelah mengetahui stasiun tujuan, petugas loket melakukan input data ke komputer. Beberapa detik kemudian, keluar tiket elektronik secara otomatis.
Proses ini butuh waktu lebih lama dibanding karcis tiket yang tinggal sobek kemudian penumpang mendapat uang kembali. Proses bisa tambah lama kalau komputerisasi error kemudian petugas mengalihkan ke loket sebelahnya.
Akibat proses lebih lama di loket, antrean karcis mengular sampai menutupi pintu masuk parkir Stasiun Sudimara. "Tin, tiiiin... tiiinnn," bunyi klakson mobil pun bersahutan meminta antrean penumpang sedikit minggir untuk memberi jalan mobil yang masuk area parkir.
Akibat murahnya tarif baru, jumlah penumpang pun membeludak, sedangkan frekuensi perjalanan tidak ditambah. Apalagi terjadi migrasi penumpang dari kereta kelas ekonomi (jurusan Rangkas Bitung-Jakarta) ke KRL Commuter Line.
"Ya, murahnya pasti kita senang. Tapi kalau ini dibayar dengan makin berjubelnya penumpang, ini mengancam keselamatan," keluh Dian, seorang penumpang yang bekerja sebagai pegawai bank swasta.
Dian berharap frekuensi komuter ditambah. Apalagi, di depan mata Dian, seorang wanita hamil jatuh pingsan ketika berdesakan di dalam komuter.
Sumber : Tribunnews.com
Editor : Ana Shofiana Syatiri
sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2....Commuter.Line
========================================================
Kekurangan yang WAJIB DIPERHATIKAN
1. Banyak kartu "SINGLE TRIP" yang dibawa pulang oleh para penumpang yg keluar tidak melalui pintu keluar, tapi menyusuri jalur kereta, sebaiknya PT.KAI menambahkan komponen BIAYA PRODUKSI kartu Single Trip + tarif umum, dan pnp dipaksa utk membeli "MULTI TRIP". andaikan kartu dibawa oleh2 PT KAI tidak rugi besar.
2. Kondisi arus keluar masuk rangakaian di Stasiun Tanah Abang,semakin rusuh dan tidak beradab... dorong2an di "TANGGA KERAMAT" penumpang betul2 memprihatinkan, saat tarif 8rb meskipun ramai dan sesak tidak seperti sekarang, penumpang masih bersabar dan antri. tapi saat ini betul - betul liar dan tidak terkendali.


agan - agan dibawah ini mungkin bisa menambahkan, dan cerita mengenai kondisi Commuterline saat ini...
![[CURHAT] PLUS MINUS Tarif Progresif](https://dl.kaskus.id/fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/p480x480/946210_532359140144601_1403968779_n.jpg)
Komentar KASKUSER
Quote:
Quote:
Quote:
![[CURHAT] PLUS MINUS Tarif Progresif](https://dl.kaskus.id/fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/p480x480/946210_532359140144601_1403968779_n.jpg)
Diubah oleh Jatafest 05-07-2013 10:19
0
4.7K
55


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan