Original Posted By Scheed►MUI kan ngasih fatwa untuk muslim Gan... Tentunya dengan pertimbangan dan dasar yang kuat dari Al Quran dan Sunnah Nabi. Ane yakin mereka ga ngasih fatwa secara asal dan serampangan dan tujuannya jelas untuk kebaikan.

Ambil positifnya Gan, kalau kita perhatikan kebanyakan anak muda bikin muralnya kan serampangan. Ada yang bikin di tembok toko orang lain, ada yang bikin di pintu garasi orang, ada yang bikin di jembatan layang dan mayoritas hal itu dibuat tanpa izin dari pemerintah atau si pemilik harta. Mural juga ada yang kata-katanya kasar atau keji. Banyak pula yang kata-katanya bermakna melawan pemerintah. Padahal dalam agama Islam (tujuan fatwa adalah orang Islam) melawan pemerintah di negara yang aman itu dilarang. Kalau ingin mengingatkan sudah ada adab-adabnya jadi tidak dilakukan sembarangan.

Jadi biar bagaimana pun juga kita harus positif thinking dengan fatwa ini. Karena tujuan dibuat fatwa kan untuk kebaikan dan dibuatnya juga berlandaskan dalil dan ilmu, jadi seandainya mau dibantah ya harus dengan dasar dan ilmu juga, bukan berdasarkan akal dan hawa nafsu,

Karena manusia itu adalah sebatas yang dia tahu. Jadi sering kita tidak menduga ada kebaikan disetiap kejadian dan peristiwa. Kadang karena kurangnya pengetahuan kita jadi berburuk sangka padahal mungkin saja banyak berkah dari suatu peristiwa...

Mohon maaf Gan ane hanya mengutarakan pendapat Ane... Ane ga bemaksud menyerang atau membela pihak mana pun. Semoga bermanfaat untuk semua.

Wallahua'lam

Original Posted By Scheed►

sama2 Gan. Sudah tugas sesama muslim saling mengingatkan.
oh ya, setahu ane kata haram itu makna harfiahnya dilarang gan. Jadi secara harfiah sesuatu itu diharamkan biasanya karena mudhorotnya lebih besar dari manfaatnya. Tujuannya melindungi muslim dari mudhorot hal yang diharamkan/dilarang tadi.

lagipula kadang bukan barang asalnya yang haram tapi cara dan tujuannya yg menjadikan barang tadi haram.
contohnya puasa Gan. Puasa itu asalnya ibadah. Ada tata cara yg dianjurkan Nabi yg harus dipatuhi dlm menjalankannya. Namun puasa bisa jadi haram jika puasa dipersembahkan untuk selain Allah (dalam islam ibadah itu mutlak untuk Allah saja). Kalau gini masa kita sebut puasa itu haram? Ga kan? Tapi puasa tertentu yg haram.

Kalau buat ane, ane bersyukur ada Mui yg masih mau mengurusi umat muslim indonesia meskipun sering mereka dihujat oleh sesama muslim yg lebih mentingin dirinya sendiri. Selain itu sebagai muslim ane juga merasa kurang pngtahuanny untuk bsa menentukan halal haramnya suatu perkara berdasar quran dan sunnah. Makanya kehadiran ulama2 seperti mui sangat dibutuhkan muslim indonesia.

sekian dari ane. Ane mhon maaf apabila ada khilaf. Semoga bermanfaat.
wallahu waliyyut taufik
hanya Allah yg memberi taufik.

Original Posted By inkvicible►


Sepakat dengan mindset Positif Thinkingnya Gan...

Walaupun kontroversinya bakal panjang, Ane yakin pembahasan MUI pasti sudah menyangkut berbagai aspek.

Dengan tidak mempertanyakan/mempersoalkan keputusan MUI, ane ijin ke TS ya, sekedar poin2 opini singkat berdasarkan pengalaman :

Awal mulanya Mural berbeda dengan Graffiti walau dalam perkembangannya saling melengkapi.

Mural Art / Mural sebagai seni lukis = Seni Lukis Tembok dengan teknik2 tradisional melukis seperti fresco, alfresco... sifat dasarnya decoratif

Graffiti Art / graffiti sebagai seni tulis = Seni mengolah kata2 secara grafis / visual menggunakan cat semprot (can/kaleng)... sifat dasarnya ekspresif

Vandalisme = segala sesuatu kegiatan yang sifatnya merusak kepentingan umum

Kasus graffiti identik vandalisme pernah mencuat (kembali) di tahun '90an di beberapa public space seperti Terminal dan Taman di Jakarta. Jauh sebelumnya, di masa perang kemerdekaan Indonesia, graffiti/mural menjadi sarana komunikasi yang efektif juga.

Mural Artist & Graffiti Artist = harus berani mempertanggungjawabkan hasil seninya kepada public

Vandalis/Vandalisme = lempar batu - sembunyi tangan,

Vandalisme dompleng nama Mural/Graffiti Art = coret kiri - goyang kanan.

masukan buat TS : lebih detail info awalnya bakal lebih bagus pemahaman yang baca.