Info ini bukan cuma untuk ibu-ibu aja atau agan yg punya anak, tapi juga bisa untuk agan yg masih punya adik usia PG/TK/SD, atau klo bukan adik, mungkin tetangga, saudara, dan orang-orang di sekitar agan. Budayakan untuk mengajari anak dengan hal yg baik-baik.
PASTI NO
Bukti no repost, gan....
Spoiler for No Repost:
Klo ga suka, ga usah komeng yg jelek2, gan....
Apalagi klo sampe trus pake segala.....bisa sakit lho, gan....
Buat yg suka thread ane ini boleh berteman sama ane,
Kasi juga boleh, tapi buat yg blum ISO, cukup kasi
Cekidot, gan......moga bermanfaat.......
Tips Agar Anak Suka Makan Sayuran
Quote:
Tidak heran jika anak-anak tidak menyukai sayuran. Bagi mereka, rasa sayuran tidak selezat daging ayam dan tidak semanis permen. Hasil riset dari Ohio University menyatakan hanya 22% anak-anak usia 2-6 tahun di Amerika yang mengkonsumsi sayuran. Bahkan, usia 6-11 tahun hanya 16% saja yang makan sayur.
Hal pertama yang dilakukan untuk membuat anak-anak menyukai sayuran adalah memberi contoh pada mereka bahwa kita juga menyukai sayuran. Ajaklah anak ikut mulai dari membeli hingga memasak. Olah sayuran dalam kemasan yang menarik dan beri nama baru seperti “Sayur Kangkung Spongebob”. Trik lain yang bisa ditiru yaitu dengan memberikan sayuran saat mereka benar-benar lapar, dan pastikan mereka untuk mencicipinya.
Dalam memasak sayur, jangan terlalu lama, karena tekstur sayur yang lunak akan terlihat membosankan bagi anak. Jangan menyajikan sayur dalam jumlah yang banyak. Selain itu, hasil riset dari Harvard Medical School menyebutkan bahwa anak-anak mengkonsumsi lebih banyak sayuran saat mereka makan bersama orangtua mereka.
Olah sayuran dalam bentuk yang menarik. Jika biasa hanya ditumis, buatlah dalam bentuk sop. Jika ingin teksturnya lebih kental, buatlah puree (bubur). Campuran kentang dan brokoli sangat disukai bila disajikan dalam bentuk puree. Jika anak menolak wortel, olah wortel dalam bentuk glazed (bersinar) dengan campuran madu dan mentega lalu direbus hingga keluar sarinya.
Sayuran yang mendandung paling banyak zat besi yaitu bayam. Zat besi adalah unsul penting dalam pembentukan sel darah merah. Orang yang kekurangan zat besi akan mudah terserang anemia atau penyakit darah lainnya. Meski bermanfaat, kita juga harus berhati-hati mengolah bayam. Bayam mengandung partikel ferry yang bersifat toksik (beracun). Jika terkena panas pada suhu tertentu, toksik ini makin tinggi. Sebaiknya bayam tidak dikonsumsi jika sudah 5 jam diolah.
Menyimpan bayam di lemari es pun jangan lebih dari 1 minggu. Hati-hati juga dengan wadah pengolahannya, karena bayam akan bereaksi dengan aluminium, sehingga menghasilkan racun.
Jurnal terbitan Monell Chemical Senses Center di Philadelphia Amerika Serikat menyatakan bahwa kesukaan orang pada sayuran juga ditentukan secara genetic. Dari 143 anak, 79 di antaranya menuruni kesukaan orangtuanya akan rasa pahit sayuran. Pada ras tertentu, makanan mereka justru didominasi oleh rasa pahit.
Selain sayuran, santan juga cukup baik bagi anak-anak. Santan hanyak boleh dikonsumsi anak usia di atas 6 bulan, dengan syarat tidak dicampur dengan bumbu-bumbu pedas seperti cabai dan merica. Santan sendiri memiliki lemak nabati yang berguna bagi tubuh. Untuk anak usia di bawah 1 tahun, berikan hanya beberapa sendok saja. Di Amerika, orangtua memilih air kelapa dibanding santan sebagai santapan anak-anak mereka.
Sudahkah anak atau adik anda yang masih kecil mengkonsumsi sayuran?***