sepintas, kata-kata seperti itu terkesan lumrah terdengar sehari-hari. status di blackberry messenger, twit, komentar di facebook serta di percakapan sehari-hari banyak yang mengucapkan kata-kata seperti itu, bahkan kata-kata seperti itu semakin dipopulerkan oleh tayangan komersial di televisi, iklan di baliho serta berbagai media lainnya.

bagi kebanyakan orang, kata-kata seperti itu dianggap wajar dan lucu jika digunakan. saat sedang bersantai dan bercanda dengan kawan, terkadang memang perlu ada sedikit banyolan untuk sekedar memperhangat suasana. namun masalahnya, beberapa orang terkadang mengucapkan banyolan-banyolan seperti itu pada tempat dan saat yang tidak tepat; yang lebih parah lagi, terkadang banyolan ini diucapkan kepada orang yang tidak tepat, seperti kepada orang yang jauh lebih tua ataupun atasan. pada saat seperti itu, hal yang dianggap lucu bisa menjadi sesuatu yang dianggap tidak sopan, hasilnya: bisa saja berdampak fatal seperti tindak kekerasan, pemecatan, sanksi dan sebagainya.

jika diperhatikan, semakin lama kata-kata seperti ini mulai ditirukan anak kecil dalam pembicaraannya dengan teman sebaya atau dengan orang yang lebih tua. beberapa contoh

dari dua contoh diatas, bisa dilihat bahwa pengaruh dari televisi serta pergaulan jika tidak digunakan di tempat yang tepat, akan menjadi bumerang yang kemudian menghancurkan diri sendiri.

jadi silahkan anda pilih bagaimana cara anda bertutur kata. apakah anda akan mengikuti trend yang kurang baik atau anda mau menjadi contoh bagi orang lain?

pesan bagi produser iklan, lembaga penyiaran indonesia, serta editor stasiun tv:

tolong filter konten-konten tayangan yang ada sesuai dengan batas-batas kesopanan dan kesantunan. jika orang merokok saja disensor, kenapa kata-kata yang mengajarkan anak-anak menjadi kurang ajar masih dibiarkan? atau sekalian saja tidak usah ada lembaga sensor

Original Posted By technopedia►

"Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia"

Original Posted By Yoschrist►pernah gan di kampus ane .

dosen lg ngajar .

ngmg tentang brand suatu merk .

terus ada yg nyletuk . ciyus ? wow .

eh langsung di keluarin . dpt 0 ga bole ikut ujian

Original Posted By manvanfuetz►ini tanda makin bobroknya bangsa kita.
jangan jadiin alasan masih "berkembang".
take action !
kalo ada yg ngomong gitu ane diemin gan, biar yg ngomong bete sendiri.
kalo dibilang "ga gaul atau ga ngerti" bilang aja "daripada sok gaul tapi bodoh".
taro pejwan ts.

Original Posted By palupay►setuju sama TS

kebanyakan iklan2 ky gt tdk melihat sisi negatif yg ditimbulkan, yg penting laris dan populer...seharusnya media2 terutama TV, memberi contoh yg baik karena pengaruh yg diberikan sgt besar

Original Posted By neshaiiaa►bikin anak2 kecil jd kurang ajar gan sama orang tua.. contohnya aja adek ane, gara" baru denger kata2 ky gtu, ngmng kata2 ciyus miapa terus sm nyokap ane
ya namanya anak kecil kan peniru paling besar gan, apa yg dia liat pasti bakalan dia tiru.. kata2 ky gitu tuh ngurangin kesopan santunan kalo ngomong sm orang tua jadinya..
ane yg termasuk anak remaja, jujur ane ga suka sih pake kt2 ky gitu, kdg lg nanya seriusan eh tau2 dibilang "ciusan? miapa?" kdg ane gedek gan, kayak bercanda ga pada tempatnya gtu.. moral anak bangsa sedang dirusak oleh para alayers..

Original Posted By GoreHarxXx►trid ini harus diangkat terus dan semoga menjadi HT..pemikiran yang bagus dari TS
ane juga setuju dengan apa yang disebutkan TS.. menyebutkan "jadi gw harus bilang wow", pernyataan itu sama dengan merendahkan atau melecehkan lawan bicara. bisa saja si lawan bicara tersinggung dengan pernyataan itu..meskipun si pembuat penyataan merasa dia bercanda

ingat..mulutumu adalah harimaumu..jadi hati-hatilah dalam bertutur kata..sopan santun lah terhadap lawan bicara

Original Posted By tiamewmew►itu emeng ciri dari bahasa gan
bahasa selalu berkembang
ga ada yang namanya bahasa kasar dsb
itu kan pemikiran manusia,
hehe
yang salah adalah ketidaktepatan kondisi saat menggunakan kalimat tersebut gan
hehe

Original Posted By reezantrophus►media-media massa sekarang juga udah sama bobroknya. dengan alasan kebebasan berekspresi lantas semua konten dimasukin seolah tanpa seleksi. padahal seringkali acara yang dapat rate tinggi belum tentu acara yang bermakna yang memberi dampak positif ke masyarakat.

macem acara o*j di *rans* (maap ni agak vulgar). ane cenderung memandang acara itu ga ada manfaatnya. ga ada maknanya paling cuma sebatas lawakan. itupun masih kalah bagus dengan acara humor di stasiun lain. malah seringkali mempopulerkan hal-hal yang cenderung negatif macam yang agan sebut, iya kan

Media massa bisa menjadi alat yang efektif untuk membentuk karakter bangsa, bila dikelola dengan benar. tapi tampaknya saat ini penilaian rating acara bukan lagi berdasar norma atau nilai-nilai keluhuran yang sudah ditanamkan turun-temurun, melainkan berdasar mana yang lebih profitable.

coba TS bikin poll lagi tentang acara-acara teve populer namun cenderung berdampak negatif. kita lihat hasilnya. apakah kaskuser masih peduli norma dan budaya warisan leluhur atau malah sebaliknya. lebih suka menjadi generasi "galau" yang terombang-ambing kesana kemari ga punya pendirian miskin kepribadian.