- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[PARAH BANGET] Modus Baru Penipuan Lowongan Kerja Berkedok Lembaga Pendidikan


TS
F0xyLady
[PARAH BANGET] Modus Baru Penipuan Lowongan Kerja Berkedok Lembaga Pendidikan
![[PARAH BANGET] Modus Baru Penipuan Lowongan Kerja Berkedok Lembaga Pendidikan](https://dl.kaskus.id/4.bp.blogspot.com/-sM5KmfrNf_E/UE_pMrfhX2I/AAAAAAAAAp8/yxlhbgg4AB4/s1600/welcome_angelbertamiki.png)
![[PARAH BANGET] Modus Baru Penipuan Lowongan Kerja Berkedok Lembaga Pendidikan](https://dl.kaskus.id/sadpanda.us/images/479979-OSX1S6N.gif)
Penipuan Lowongan Kerja
Berkedok Lembaga Pendidikan
![[PARAH BANGET] Modus Baru Penipuan Lowongan Kerja Berkedok Lembaga Pendidikan](https://dl.kaskus.id/sadpanda.us/images/479979-OSX1S6N.gif)
Quote:
Quote:
Permisi untuk agan/sista Momod & Mimin.....apabila thread ini salah kamar, mohon dipindahkan ke kamar yang layak... THANKS

Quote:
![[PARAH BANGET] Modus Baru Penipuan Lowongan Kerja Berkedok Lembaga Pendidikan](https://dl.kaskus.id/4.bp.blogspot.com/-gtuMbNCJkmo/UFwXy6Ql4yI/AAAAAAAAAuM/nSvWleG70Vo/s1600/Untitled-1.jpg)
Quote:
PARAH GAN!! ada modus penipuan baru berkedok Lembaga Pendidikan. Yang pasti, kasus dibawah ini lebih parah dan lebih menyeramkan daripada PT. Mitra Utama Global. Ane miris bacanya gan. Langsung aja ke TKP

Quote:
MIRIS, Pria Ini Diperlakukan Secara Kasar Dan Tidak Wajar
Tawaran menggiurkan dari lowongan pekerjaan di sebuah lembaga pendidikan di Yogyakarta yang diperoleh Sigit Indriantoro (27), melalui iklan dan selebaran, ternyata justru membuatnya rugi secara lahir dan batin.
Selain dipaksa harus membayar uang seragam Rp 500 ribu, pemuda asli Yogyakarta ini diperlakukan secara kasar dan tidak wajaroleh lembaga yang beralamat kantor pusat di Jl Ringroad Selatan No 22 Krapyak Yogyakarta.
Lembaga pendidikan itu disebutnya memakai nama IKMII. Dia mengaku tidak mengetahui apa kepanjangan IKMII. Yang jelas, merasa tidak betah menjalani tiga hari masa awal pekerjaan di lembaga terserbut, Sigit akhirnya memperoleh kesempatan melarikan diri. Kemudian mengadu ke Lembaga Ombudsman Swasta (LOS) DIY.
Informasi dihimpun di LOS menyebutkan, Sigit mengetahui lowongan pekerjaan di lembaga pendidikan itu pada akhir Juli 2012. Posisi yang ditawarkan adalah Staf Administrasi, dengan keahlian komputer. Dia dijanjikan bergaji di atas upah minimum regional, bahkan dalam selebaran iklan yang disampaikannya ke LOS tertera gaji Rp 3 juta.
Dinyatakan lolos seleksi administrasi, dia dipanggil untuk wawancara pada 9 Agustus 2012 bertempat di kantor Jl Magelang KM7. Dia pun mendatanginya, dan sehari kemudian dia dinyatakan diterima bekerja. Sesuai perintah kantor itu, dia harus datang ke kantor pusat di Jl Ringroad Selatan No 22 Krapyak Yogyakarta, untuk konfirmasi lanjut.
Namun betapa membuatnya gelisah, karena begitu sampai di kantor pusat itu Sigit harus melunasi uang seragam kerja Rp 500 ribu. Lebih menyakitkannya, seragam yang ditebusnya diduga hanya seharga Rp 86 ribu.
Hal itu diketahuinya setelah menemukan label harga Rp 86 ribu itu di bagian dalam seragam. Selain itu, begitu dicoba dan ternyata kebesaran, pihak kantor tersebut menurutnya menolak untuk memberikan ganti seragam yang lebih pas. Dia pun hanya bisa menerimanya. Pada 28 Agustus dia diminta datang lagi pukul 09.00 di kantor itu.
"Mendadak saya diminta membuat pernyataan, jika pada saat mentoring menguntungkan diri sendiri atau tidak menyelesaikan mentoring, saya dikenakan sanksi denda sebesar Rp 500 ribu - Rp 1 juta lebih. Saya masih belum tahu apa itu mentoring," ungkapnya saat mengadu ke LOS DIY.
Lebih mengherankan lagi, menurutnya, saat itu dia datang diantarkan orang tuanya. Namun orang tuanya itu disuruh pulang. Bahkan lembaga pendidikan itu menyatakan bahwa orang tuanya tidak diperkenankan mengetahui maksud dan tujuan dari pekerjaan dan persyaratannya itu.
Tidak hanya itu, Sigit mengaku tidak pernah diberitahu akan ditempatkan dimana, pekerjaan seperti apa, bagaimana hak dan kewajibannya, serta kejelasan mengenai jaminan perlindungan keselamatan kerja juga tidak diberikan.
"Begitu ayah saya pulang, ijasah SMA saya diminta, nomor ponsel harus ganti yang baru, dan saya tidak boleh menghubungi atau dihubungi keluarga, kerabat, teman, saudara, selain karyawan lembaga itu. Saya tidak tahu maksudnya apa," lanjutnya.
Pengalaman setelah itu menurutnya lebih tidak beretika. Dia bahkan hanya disuruh tidur di kursi atau di luar kantor karena tidak ada mess seperti disebut dalam iklan semula.
Pada 30 Agustus lalu, handphone, dompet berisi uang, ATM BCA, BNI, kartu Idk-link, SIM A dan C dan surat penting lain diminta lembaga itu secara paksa. Sigit mengaku diancam akan dihajar pimpinan perusahaan jika tidak menuruti permintaan itu.
Kejanggalan demi kejanggalan selama bekerja itu menurutnya semakin jelas. Selain yang dialaminya sendiri, orang dalam lembaga itu pernah menyatakan indikasi ketidakberesan. Bahkan ketika dia hendak dikirim ke Solo untuk menawarkan buku-buku ke beberapa sekolah, sejak pukul 07.00 - 12.00 malam dia tidak diberi makan. Di Solo, dia disuruh tidur di luar kantor.
Saat menunggu di kantor Krapyak pun dia hanya ditugasi menerima lamaran masuk, yang bahkan selain ditujukan ke IKMII, juga ditujukan ke Ugama dan Asmi. Dia menduga itu di bawah pemilik yang sama. Dalam proses masa awal bekerja itu dia juga melihat seorang perempuan berjilbab di sebuah ruangan tersendiri. Dia memperkirakan orang itu bernasib sama dengannya. Namun dia tidak dapat memastikan karena dilarang berhubungan dengan siapapun selain lembaga itu.
Di kantor itu pula dia dipaksa menyebutkan nomor PIN ATM oleh pihak lembaga. Namun Sigit menolak. Sebab itu pihak lembaga menyuruhnya keluar kantor. Kesempatan itu dimanfaatkannya untuk melarikan diri. Sayang, barang-barang berharganya, antara lain Laptop, flashdisk, adaptor, modem, alquran, jas dan dasi, pakaian, dan peralatan lain, yang terkunci di ruangan, tidak dapat dibawanya. Saat itu dia langsung menuju pos polisi untuk ditunjukkan jalan keluar. Baru kemudian di dijemput orang tuanya untuk pulang.
Sementara, saat nomor handphone lembaga pendidikan IKMII yang dimaksud korban dalam selebaran iklan dihubungi, penerimanya mengaku bernama Rita. Dia membenarkan lembaganya memang menerima pencari lowongan pekerjaan. Prosedurnya antara lain mengikuti tes wawancara dan psikotes. Sedangkan penempatannya di luar kota.
Komisioner Lembaga Ombudsman Swasta (LOS) DIY, Nursya'bani Purnama SE MSi mengatakan, pihaknya akan melakukan klarifikasi dan pendalaman terhadap lapor dengan mengundang pihak pihak terkait.
Hati-hati buat agan-agan sekalian kalo suatu saat dapet panggilan di Lembaga Pendidikan tersebut. Hal ini juga tidak menutup kemungkinan untuk Lembaga Pendidikan selain yang disebutkan di atas, dimanapun berada. Yang pasti, kita harus pandai-pandai dalam memilih perusahaan. Jangan mudah tergiur dengan benefit yang besar dengan kualifikasi pekerjaan pas-pasan.
Semoga info ini bermanfaat buat para kaskusers semua yaa..
Quote:
UPDATE
Pengalaman dari Kaskusers
Pengalaman dari Kaskusers
Spoiler for "pengalaman ditipu":
Quote:
Original Posted By Joachimz►Astaghfirullohh..
Sampai tragis banget gitu yah si Sigit penderitaannya..
Niat nyari uang malah kehilangan uang..
Ane juga pernah HAMPIR tertipu dua lowongan pekerjaan..
yang pertama daftar Via SMS dan langsung dipanggil buat interview
langsung ane SEARCH GOOGLE dengan KEYWORDS : NAMA PERUSAHAAN + PENIPU = Hasil pencarian bikin HATI SEDIH BANGET :Matabelo
dan yang kedua di sebarkan melalui lembaga kursus yang pernah ane ikuti di kota ane.. karena lembaga itu adalah milik negara jadi ane percaya 1000%
eh ga taunya sama aja, ane malah disuruh transfer duit, padahal ke atm katanya buat ngambil duit yang udah ditransfer ke rekening ane..
POKOKNYA jaman sekarang harus extra teliti..
kalo ga, seneng banget orng yang berhasil menipu para pencari kerja..
Mudah-mudahan Ane di taro Pejwan..
Sampai tragis banget gitu yah si Sigit penderitaannya..
Niat nyari uang malah kehilangan uang..
Ane juga pernah HAMPIR tertipu dua lowongan pekerjaan..
yang pertama daftar Via SMS dan langsung dipanggil buat interview

langsung ane SEARCH GOOGLE dengan KEYWORDS : NAMA PERUSAHAAN + PENIPU = Hasil pencarian bikin HATI SEDIH BANGET :Matabelo
dan yang kedua di sebarkan melalui lembaga kursus yang pernah ane ikuti di kota ane.. karena lembaga itu adalah milik negara jadi ane percaya 1000%

eh ga taunya sama aja, ane malah disuruh transfer duit, padahal ke atm katanya buat ngambil duit yang udah ditransfer ke rekening ane..
POKOKNYA jaman sekarang harus extra teliti..
kalo ga, seneng banget orng yang berhasil menipu para pencari kerja..
Mudah-mudahan Ane di taro Pejwan..

Quote:
Jangan lupa Thread ane dibantu
yaa semuanyaa
Jika berkenan boleh dong dikasih
se-ikhlas-na ajaa...



Jika berkenan boleh dong dikasih



0
9.1K
Kutip
103
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan