Aku membuka mataku perlahan dan melihat air menggenang di sekitar kaki saya dan kemudian mulai naik hingga menutupi paha bawah saya.
"Ah...banyak sekali air ini"
"Ya, dan akan lebih banyak lagi jika kita terus berdiam diri. Jika kita tidak melarikan diri, kita semua akan tenggelam di kastil ini.. Kami tahu Anda lemah, tetapi Anda satu-satunya harapan kita untuk bertahan hidup tempat ini."

Ruang bawah tanah kastil seperti labirin, jalan panjang yang berputar-putar seperti usus raksasa yang tak berujung.
Aku mengernyitkan dahi sambil berpikir sesaat di tengah koridor. Dan saya memutuskan untuk ...

>... Menuju ke utara.
>... Diam di tempat


Pada ujung koridor ...

Saya menemukan deretan dua puluh tempat tidur berkanopi cantik berpijak di atas karpet beludru. Semua tertutup lapisan tebal debu dan jaring laba-laba. Saya terpaksa berjibaku dengan materi partikel berwarna abu-abu tersebut,demi menemukan pintu ke kamar sebelah. Saya menemukan pintu tersebut dan mulai mendorong pintu ber engsel rusak tersebut secara perlahan. Ketika pintu terbuka sebagian,saya meraih bagian dalam ruangan itu dan menyentuh bagian dari sebuah bentukan besar,lalu debu yang menutupi benda besar itu segera tersingkap,terbang terbawa angin . Realisasi akal sehat mulai kembali muncul, saya kaget dan jatuh seketika.

Tumpukan Mayat .... Saya menghadapi gunungan mayat hangus yang akan runtuh.

Saya terdiam melihat mayat yang jatuh dengan perlahan di depan mataku. Saya pun mulai berpikir bahwa Seseorang telah menumpuk tubuh-tubuh manusia tak berdaya di kastil dan membakar mereka. Apakah mereka masih hidup atau mati, saya tidak tahu dan akal sehat saya tidak mengizinkan saya untuk memikirkan hal ini lebih lanjut. Saya mulai mengeluarkan suara, apakah itu berteriak atau tertawa saya tidak bisa memastikannya. Kemudian otak saya dengan penuh belas kasihan saya memberikan saya kegelapan pkiran, dan ternyata tangan saya mulai membuka pintu dan saya beranjak perlahan meninggalkan dari rungan paling mengerikan di dunia itu.
Mataku mulai berkunang-kunang di koridor redup ...

>... dan saya pergi ke timur.
>... dan saya pergi ke selatan.



Saya mulai terangah-engah kehabisan nafas di koridor gelap ...

>... dan saya pergi ke barat.
>... dan saya pergi ke timur.



Mataku kembali berkunang-kunang,kesadaran ku mulai hilang di koridor besar,dengan tenaga akhir ...

>... saya pergi ke kanan.
>... saya pergi ke kiri.
>... saya pergi ke depan.
>... saya pergi ke belakang.


Akhirnya sampailah saya di ujung koridor. Disana terdapat pintu yang bertuliskan Northern Castle's Defender Base .



bersambung.....