- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Lounge Pictures
Faisal Basri dan Biem Benyamin


TS
fikarmancy
Faisal Basri dan Biem Benyamin


Quote:
Original Posted By Profile Faisal basri
Faisal Batubara atau lebih dikenal sebagai Faisal Basri (lahir di Bandung, Jawa Barat, 6 November 1959; umur 52 tahun) adalah ekonom dan politikus asal Indonesia. Basri merupakan nama ayah beliau (Hasan Basri Batubara) yang ia lekatkan kepada dirinya sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada ayahnya. Pria berdarah Batak ini juga merupakan salah seorang keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik.
Ia juga ikut menjadi salah satu pendiri Mara (Majelis Amanah Rakyat) (yang merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional) dan beberapa organisasi nirlaba seperti Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network, dan Yayasan Pencerahan Indonesia.[ Sejak tahun 2000, Faisal juga diangkat menjadi anggota Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU)
Pendidikan :
1.\tSarjana Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) (1985)
2.\tMaster of Arts (M.A.) dalam bidang ekonomi, Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika (1988)
Karir :
1. 1981-sekarang: Pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, Sejarah Pemikiran Ekonomi.
2.1988-sekarang: Pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), Program Pascasarjana Universitas Indonesia untuk mata kuliah Analisis Lingkungan Bisnis, Perdagangan Internasional, Keuangan Internasional, dan Makroekonomi untuk Manajer, Ekonomi Regulasi, Ekonomi Politik, dan Etika Perencanaan
3. 1997-sekarang: Editorial Board, Jurnal Bisnis & Ekonomi Politik (Quarterly Journal of the Indonesian Economy), diterbitkan oleh Institute for Development of Economics and Finance (Indef)
4. 1999-2003: Ketua, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta
5. 1995-2000: Expert (dan Pendiri), Instutute for Development of Economics & Finance (Indef)
6. 1999-2000: Redaktur Ahli Koran Mingguan Metro
7. 1999-2000: Dewan Pengarah Jurnal Otonomi, diterbitkan oleh Yayasan Pariba
8. 2000: Anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI
9. 1995-1999: Tenaga Ahli pada proyek di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral, Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi
10. 1981-1998: Peneliti pada Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEUI
11. 1987-1998: Pengajar pada Program Extension FEUI untuk mata kuliah Perekonomian Indonesia, Teori Makroekonomi, Metode Penelitian, Ekonomi Internasional, dan Organisasi Industri
12. 1991-1998: Sekretaris Program pada Pusat Antar Universitas bidang Ekonomi, Universitas Indonesia
13. 1991-1998: Pengajar pada Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia untuk mata kuliah Pengantar Ekonomi-Politik Hubungan Internasional; dan Jepang & Negara-negara Industri Baru, dan Ekonomi Politik Internasional
14. 1992-1998: Anggota Redaksi Jurnal Ekonomi Indonesia, diterbitkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI)
15. 1995-1998: Ketua Jurusan ESP (Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEUI
16. 1995-1998: Pengajar pada Program Pascasarjana Universitas Indonesia, bidang studi Ekonomi, untuk mata kuliah Strategi dan Kebijakan Pembangunan; dan Program Studi Kajian Wanita; dan Program Studi Khusus Hubungan Internasional
17. 1995-1998: Guest Editor pada NIPPON (Seri Publikasi Monograf Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia)
18. 1996-1998: Anggota Dewan Redaksi Majalah Kajian Ekonomi-Bisnis Media Eksekutif, Program Extension Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
19. 1997-1998: Research Associate dan Koordinator Penelitian Bidang Ekonomi dalam rangka kerja sama penelitian antara Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia dengan University of Tokyo
20. 1993-1997: Koordinator Bidang Ekonomi, Panitia Kerja Sama Kebahasaan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia (Mabbim)
21. 1993-1995: Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM-FEUI)
22. 1994-1995: Pakar Ekonomi pada P3I DPR-RI
23. 1991-1993: Koordinator Bidang Ekonomi pada PAU-Ek-UI
24. 1989-1990: Koordinator Bidang Ekonomi pada PAU-Ek-UI
25. 1990: Pengajar pada Sekolah Tinggi Ekonomi, Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI) untuk mata kuliah Pengantar Makroekonomi
26. 1985-1987: Anggota Tim Perkembangan Perekonomian Dunia pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN
Penghargaan :
1.\tDosen Teladan III Universitas Indonesia (1996)
2.\tPenghargan Pejuang Anti Korupsi 2003, diberikan oleh Masyarakat Profesional Madani (MPM), Gedung Joang 45, Jakarta, 15 Januari 2004
3.\tFEUI Award 2005″ untuk kategori prestasi, komitmen dan dedikasi dalam bidang sosial kemasyarakatan, Depok, 17 September 2005
Faisal Batubara atau lebih dikenal sebagai Faisal Basri (lahir di Bandung, Jawa Barat, 6 November 1959; umur 52 tahun) adalah ekonom dan politikus asal Indonesia. Basri merupakan nama ayah beliau (Hasan Basri Batubara) yang ia lekatkan kepada dirinya sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada ayahnya. Pria berdarah Batak ini juga merupakan salah seorang keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik.
Ia juga ikut menjadi salah satu pendiri Mara (Majelis Amanah Rakyat) (yang merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional) dan beberapa organisasi nirlaba seperti Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network, dan Yayasan Pencerahan Indonesia.[ Sejak tahun 2000, Faisal juga diangkat menjadi anggota Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU)
Pendidikan :
1.\tSarjana Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) (1985)
2.\tMaster of Arts (M.A.) dalam bidang ekonomi, Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika (1988)
Karir :
1. 1981-sekarang: Pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, Sejarah Pemikiran Ekonomi.
2.1988-sekarang: Pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), Program Pascasarjana Universitas Indonesia untuk mata kuliah Analisis Lingkungan Bisnis, Perdagangan Internasional, Keuangan Internasional, dan Makroekonomi untuk Manajer, Ekonomi Regulasi, Ekonomi Politik, dan Etika Perencanaan
3. 1997-sekarang: Editorial Board, Jurnal Bisnis & Ekonomi Politik (Quarterly Journal of the Indonesian Economy), diterbitkan oleh Institute for Development of Economics and Finance (Indef)
4. 1999-2003: Ketua, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta
5. 1995-2000: Expert (dan Pendiri), Instutute for Development of Economics & Finance (Indef)
6. 1999-2000: Redaktur Ahli Koran Mingguan Metro
7. 1999-2000: Dewan Pengarah Jurnal Otonomi, diterbitkan oleh Yayasan Pariba
8. 2000: Anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI
9. 1995-1999: Tenaga Ahli pada proyek di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral, Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi
10. 1981-1998: Peneliti pada Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEUI
11. 1987-1998: Pengajar pada Program Extension FEUI untuk mata kuliah Perekonomian Indonesia, Teori Makroekonomi, Metode Penelitian, Ekonomi Internasional, dan Organisasi Industri
12. 1991-1998: Sekretaris Program pada Pusat Antar Universitas bidang Ekonomi, Universitas Indonesia
13. 1991-1998: Pengajar pada Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia untuk mata kuliah Pengantar Ekonomi-Politik Hubungan Internasional; dan Jepang & Negara-negara Industri Baru, dan Ekonomi Politik Internasional
14. 1992-1998: Anggota Redaksi Jurnal Ekonomi Indonesia, diterbitkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI)
15. 1995-1998: Ketua Jurusan ESP (Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEUI
16. 1995-1998: Pengajar pada Program Pascasarjana Universitas Indonesia, bidang studi Ekonomi, untuk mata kuliah Strategi dan Kebijakan Pembangunan; dan Program Studi Kajian Wanita; dan Program Studi Khusus Hubungan Internasional
17. 1995-1998: Guest Editor pada NIPPON (Seri Publikasi Monograf Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia)
18. 1996-1998: Anggota Dewan Redaksi Majalah Kajian Ekonomi-Bisnis Media Eksekutif, Program Extension Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
19. 1997-1998: Research Associate dan Koordinator Penelitian Bidang Ekonomi dalam rangka kerja sama penelitian antara Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia dengan University of Tokyo
20. 1993-1997: Koordinator Bidang Ekonomi, Panitia Kerja Sama Kebahasaan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia (Mabbim)
21. 1993-1995: Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM-FEUI)
22. 1994-1995: Pakar Ekonomi pada P3I DPR-RI
23. 1991-1993: Koordinator Bidang Ekonomi pada PAU-Ek-UI
24. 1989-1990: Koordinator Bidang Ekonomi pada PAU-Ek-UI
25. 1990: Pengajar pada Sekolah Tinggi Ekonomi, Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI) untuk mata kuliah Pengantar Makroekonomi
26. 1985-1987: Anggota Tim Perkembangan Perekonomian Dunia pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN
Penghargaan :
1.\tDosen Teladan III Universitas Indonesia (1996)
2.\tPenghargan Pejuang Anti Korupsi 2003, diberikan oleh Masyarakat Profesional Madani (MPM), Gedung Joang 45, Jakarta, 15 Januari 2004
3.\tFEUI Award 2005″ untuk kategori prestasi, komitmen dan dedikasi dalam bidang sosial kemasyarakatan, Depok, 17 September 2005
Quote:
Original Posted By Profile Biem Benyamin
Pria kelahiran 13 Maret 1964 ini memang dikenal sebagai budayawan yang mewarisi nilai-nilai budaya mendiang ayahnya. Benyamin Sueb, adalah tauladan yang menjadi sumber referensi Biem dalam merawat dan memajukan budaya Betawi, ditengah gencarnya budaya asing yang terus-menerus menggerus budaya lokal.
Sebagai wakil rakyat di DPD, Biem berpendapat bahwa pelaksanaan otonomi daerah di DKI Jakarta telah mengebiri hak konstitusional rakyat, dimana otonomi daerah hanya diletakkan di tingka provinsi, sehingga rakyat kehilangan hak pilih dan memilih sebagai Walikota/wakil walikota sebagaimana yang berlaku di provinsi lain.
Selain sebagai seniman dan anggota DPD, Biem juga pengusaha yang mengelola BENS Radio yang sukses sebagai radionya orang betawi. Dia juga membangun etnikom network yang memiliki jaringan 14 radio di wilayah Jawa dan Sumatera yang konsisten mengusung etnik/budaya lokal sebagai aset atas kemajemukan bangsa.
Pria kelahiran 13 Maret 1964 ini memang dikenal sebagai budayawan yang mewarisi nilai-nilai budaya mendiang ayahnya. Benyamin Sueb, adalah tauladan yang menjadi sumber referensi Biem dalam merawat dan memajukan budaya Betawi, ditengah gencarnya budaya asing yang terus-menerus menggerus budaya lokal.
Sebagai wakil rakyat di DPD, Biem berpendapat bahwa pelaksanaan otonomi daerah di DKI Jakarta telah mengebiri hak konstitusional rakyat, dimana otonomi daerah hanya diletakkan di tingka provinsi, sehingga rakyat kehilangan hak pilih dan memilih sebagai Walikota/wakil walikota sebagaimana yang berlaku di provinsi lain.
Selain sebagai seniman dan anggota DPD, Biem juga pengusaha yang mengelola BENS Radio yang sukses sebagai radionya orang betawi. Dia juga membangun etnikom network yang memiliki jaringan 14 radio di wilayah Jawa dan Sumatera yang konsisten mengusung etnik/budaya lokal sebagai aset atas kemajemukan bangsa.
Spoiler for VISI MISI:

Visi :
Terwujudnya Jakarta yang ramah lingkungan dan berkeadilan, dengan memberikan pelayanan yang responsif, selain handal serta menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, efisien transparan, profesional, dan akuntabel dengan bertumpu pada warga yang berdaya.
Misi :
1. Mewujudkan reformasi birokrasi menuju tata kelola good goverance and clean gaverment menuju efisiensi, kehandalan pelayanan, dan kemampuan fasilitasi partisipasi warga.
2. Menegakan prinsip-prinsip transparansi dan anti-korupsi dalam pengelolaan anggaran dan aset, perencanaan pembangunan, dan pengadaan barang dan jasa.
3. Mendorong penigkatan keberdayaan warga secara bertahap dalam konsep swakelola warga untuk sebanyak-banyaknya 30% dari APBD, melalui mekanisme prioritisasi dan seleksi yang transparan dan adil.
4. Menataan ulang pelayanan dasar (essential sevice) dalam bidang transportasi publik, sumber daya air, dan persampahan, disamping peyempurnaan dan perbaikan layanan pendidikan, kesehatan, administrasi kependudukan dan administrasi perijinan usaha dan koordinasi investasi.
5. Membenahi tata ruang dan investasi lahan untuk memfasilitasi kehidupan sosial dan budaya warga , melalui terjaminnya ketersediaan Ruang Terbuka Hijau, fasilitas kebudayaan, olahraga, dan kesejahteraan mereka yang difabel.
6. Menata infrastruktur, kelembagaan serta kapasitas warga dalam mengurangi resiko dan menanggulangi bencana "rutin" seperti kebakaran dan banjir.
7. Mendorong dan memperkuat keterlibatan dunia usaha swasta dan masyarakat terlibat aktif dalam pembangunan sebagai mitra sekaligus aktor yang berperan sebagai pelaku maupun pengontrol kebijakan pembangunan sehingga dapat menciptakan tatanan masyarakat yang adil, makmur, nyaman, dan bahagia.
2. Menegakan prinsip-prinsip transparansi dan anti-korupsi dalam pengelolaan anggaran dan aset, perencanaan pembangunan, dan pengadaan barang dan jasa.
3. Mendorong penigkatan keberdayaan warga secara bertahap dalam konsep swakelola warga untuk sebanyak-banyaknya 30% dari APBD, melalui mekanisme prioritisasi dan seleksi yang transparan dan adil.
4. Menataan ulang pelayanan dasar (essential sevice) dalam bidang transportasi publik, sumber daya air, dan persampahan, disamping peyempurnaan dan perbaikan layanan pendidikan, kesehatan, administrasi kependudukan dan administrasi perijinan usaha dan koordinasi investasi.
5. Membenahi tata ruang dan investasi lahan untuk memfasilitasi kehidupan sosial dan budaya warga , melalui terjaminnya ketersediaan Ruang Terbuka Hijau, fasilitas kebudayaan, olahraga, dan kesejahteraan mereka yang difabel.
6. Menata infrastruktur, kelembagaan serta kapasitas warga dalam mengurangi resiko dan menanggulangi bencana "rutin" seperti kebakaran dan banjir.
7. Mendorong dan memperkuat keterlibatan dunia usaha swasta dan masyarakat terlibat aktif dalam pembangunan sebagai mitra sekaligus aktor yang berperan sebagai pelaku maupun pengontrol kebijakan pembangunan sehingga dapat menciptakan tatanan masyarakat yang adil, makmur, nyaman, dan bahagia.
Spoiler for SOLUSI Mengatasi Macet:
SOLUSI MACET FAISAL-BIEM
* kritik terhadap jalan layang non tol yang hanya mementingkan orang-orang yang punya mobil dan tak menyelesaikan kemacetan.
* menambah 1000 bus untuk Transjakarta, dan menambah kuota penumpang yang bisa diangkut jaringan kereta api.
* melanjutkan monorail tanpa APBD
* kepemilikan angkutan dari informal menjadi formal
* penyediaan dan pelayanan trasportasi umum yang baik
* kendaraan umum saling mendukung. Kereta listrik di lingkar luar, dan bus di lingkar dalam
* pembatasan mobil pribadi
* menambah 1000 bus untuk Transjakarta, dan menambah kuota penumpang yang bisa diangkut jaringan kereta api.
* melanjutkan monorail tanpa APBD
* kepemilikan angkutan dari informal menjadi formal
* penyediaan dan pelayanan trasportasi umum yang baik
* kendaraan umum saling mendukung. Kereta listrik di lingkar luar, dan bus di lingkar dalam
* pembatasan mobil pribadi
Spoiler for Saweran warga:

----------------------------------------------------------------
Spoiler for Faisal_BIEM via Kaskus:
Quote:
Original Posted By penunggangtina►Ane dukung Gan Salam hormat untuk FB

Quote:
Quote:
Original Posted By dwiky aja►saya dukung juga gan
LANJUT di POST 13
Spoiler for Komentar Membangun:
Quote:
Original Posted By panjoelzz►jurkam ya gan...??
Quote:
Original Posted By Maulanazzzz►jiakaka , di kaskus ternyata ada yang kampanye juga ya 

Quote:
Original Posted By AdroiDrevers►kampanye mode one 

Quote:
0
8.5K
Kutip
75
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan