lexia baca baik statemen gw, maksud 10% adalah banyaknya konglomerat yg ngeruk 90% kekayaan RI itu fakta, dimana rasa kepedulian/nasionalismenya?..secara sejarah jaman kemerdekaan misal tokoh kaya (misal sultan jogja mau menyumbagkan hartanya utk membantu merebut kemerdekaan) karena nasioalismenya.
kodoktingkat2 beda jauhhlah hasil penanganannya liat angka kematiannya malaysia dibawah 2%, sedang indonesia ?? dokter aja malah banyak ikut meninggal ..
maslaah rumit...karena kalau ga mudi jg ga bisa makan..solusinya pemerintah harus nyiapin fasiitas kesehatan yang lebih lengkap di daerah2
ts kurang piknik...contoh lokdon cuman itali sama india...kok jauh2 dan yang gagal aja..lu kok ga ambil contoh tetangga dekat malaysia, singapir, pilipina, tailadn,kamboja,vietnam?? Ambil contoh Malaysia.. sigap dengan melockdown total, dampaknya trend kasus korona sudah landai...persentase angka k
TKI mau dibantu, terlalu tinggi harapannya...eh khayalannya..urus dulu yg dalam negeri yang masih kelimpungan....
mau bandingin dengan negara lain??..ga usah jauh2 lingkup asean aja pemerintah kita paling lemot,,janganlah bandingin tetangga terdekat malaysia pemerintah kita jauhhlah.... dengan kamboja,vietnam aja kalah sigap
sekilas ga masalah, akan tetapi dasar utama kenapa perlu darurat sipil adlah masalah keamanan dan ketertiban hukum sehingga solusinya adalah pendekatan hukum ketertiban ini masuk akal ...berbeda pada akibat wabah korona masalahnya adalah keselamatan/kesehatan rakyat mestinya lebih tepat ke arah
akal akalan pemerintah aja buat aturan untuk menghindar tanggung jawab menanggung biaya kalau karantina,,intinya pemerintah ga punya duit namun pingin tetep diakui eksis punya wewenang....
mengatasi krisis keselamatan rakyat akibat pendemi penyakit kok pakai darurat sipil??..ngandelin wewenang tapi megabaikan kewajiban....mbok belajar dari negaran tetangga terdekat malaysia, pilipina,vietnam gimana ngatasi wabah ini...
presiden dipilih oleh rakyat untuk melayani rakyat, mensejahterahkan rakyat, melindungi rakyat dengan segala kebijakannya..lah ini cara mensikapi adanya korona meremehkan , lambat dan kesan lempar tanggung jawab...padahal saat krisis menyangkut nyawa seperti ini diperlukan langkah berani dari seo...
poinnya dg karantina presiden ga mau ambil resiko ngasih makan rakyat lalu pakai keputusan darurat sipil yang ga pas..efeknya bisa ngeri ...sanksi hukumya bagi rakyat.. ga jelas blass...