Dingin masih kaku Fajar belum beranjak pergi Sepasang kaki terkubur mimpi Sepasang mata, masih sayu Dingin masih duduk di pucuk hidung langit nampak semburat bingung, ku tatap dalam dalam aroma kopi aku hidup, aku redup, aku mimpi sepi masih kaku berjalan santai di pembuluh dari ujung rambut, berk
sudah lama kitatidak berjumpa, kulihat tanganmu sudah mulai berdebu, sedang cacat itu masih dalam seperti lalu, tak begitu dalam masih tetap hitam. masih saja datar kamu menatapku, seolah aku datang penuh marah, seakan aku tiba membawa petaka, aku masih sama, masih seperti dulu, waktu kita berdua...
aku menari di bawah gelap bintang hilang di culik bulan aku tangkap bara bara muda yang kecil, yang terang nan lapar bersamanya aku ada, dengan ku tiada aku genggam, sangat erat sangat dekat kian lelap di atas rumput kaki melompat dua pasang mata melengkung tertawa dua pasang kaki melompat canda ...
jika ku tua, ku masih sama selama aku tidak pikun, aku tak bisa lupa hati ini mendekap mu mengunci mu menjadi paru paru jika kamu tua tak manis tak mempesona asal sesekali tertawa, pasti cinta tetap muda tetap sama kalau masalah angka jangan jadi angkara senja akan indah di tepi samudera berdua te
Apa kabar mu ? Hari minggu sudah berlalu Kenapa mendung masih menggantung Kenapa jiwaku bingung …. Belum lama kita sakling tatap mata Tapi rasanya sangat lama Ku titip hati padamu Pada lelap mu Pada sadar mu, Begitu juga aku
kabut masih berat meninggalkan pucuk daun, kaki kaki sudah berlari seperti jarum jam menghitung angka dari dua belas ke dua belas, tengah kota tersudut sepi, sepasang manusia yang peduli ramainya kota di akhir pekan. dia sibuk merawat istrinya yang beberapa tahun ini tidak bisa berjalan dengan no...
Duduk di teras, sambil menghisap asap obat nyamuk, pakai sarung kotak kotak cap gajah jungkir balik. Sudah beberapa kali kentutku lebih busuk dari obat nyamuk itu, sedang tanganku masih sibuk mengusuk benang yang kusut, dari jam dua pagi, hingga empat sore tak juga selesai. Hujan yang mengetuk ng...
Sore mulai gelap menjauh, mendung mendung mulai berkumpul di atas baling baling besi, sepasang mata menemper di jendela kaca, hening meninggalkan waktu dan keluarga, dengan alasan demi mereka, meski membohongi diri dengan berkata aku baik baik saja. masih saja dengan pesan yang sama, harus kuat har
pasir berterbangan menjadi tirai selimuti kornea, rambut tersibak di tampar angin aku dan kamu diam saja. rasa nya jarak di antara kita semakin jauh, ketidak sempurnaan ku harus aku terima, meskipun kau tak bisa menerima dan harus meninggalkan ku. mata yang dulu menatapku sudah berubah, jari yang...
"di sini kau dan aku ..... terbiasa bersama" lagu lama yang sudah berumur lima puluh tahun, masih ku putar di music player, selalu kubawa kemana mana, di kemarau di bibir sungai yang riak. masih berteman kopi dan sebatang pancing, aroma wanginya menyisir ujung reremputan yang setia pada h
pada benang kasih aku menyulam ku lukis cinta di atas kain rindu bunga bunga itu kamu sedang aku, hanya kumbang biru dengan rasa aku menyambung ku genggam pelan kasih mu kaki ku melambung menangkap wangimu, menyatu benang yang ku beri bukan emas bukan pula sutera persia ini hanya benang dari kapas
hari selasa, nasib mu tak sebaik hari senin. banyak kepala yang sangat membeci hari senin hari pertama, setelah membuka mata dari libur panjang dari sabtu minggu. jarang orang menyebut nyebut namamu, anggap saja tidak ada, semua baik baik saja meskipun satu minggu tanpa selasa. apa kata dunia sel...
kemana pergi, kau bawa aku meski mata terpejam, hati ku bersamamu harus berapa lama, lamanya aku ingin lupa, tapi tak bisa kenangan terus membayang memelukku ingin tinggalkan sepi khayalku mencari tanpa pasti namun hilang ..... aku sperti buta tak tahu apa apa tak tahu dimana aku seprti amnesia lu
setitik sinar di sudut meja, menerangi sepasang mata dan sepuluh jari, merangkai kata menulis kisah. bibir terkunci mata terbuka besar, menguras perasaan di peras dalam ember kepala yang akan di jemur menjadi kata kata. sepi itu pasti, namun seperti ini yang menjadi teman, beirbicara dengan malam...