1 Langit berwarna senja, tampak kuning bercampur dengan warna kulit jeruk. Sinar matahari perlahan hilang, sebelum sang rembulan datang menggantikannya. Seorang pemuda memakai pakaian serba hitam berdiri di pagar jembatan penyebrangan. Tudung jaketnya menutup seluruh kepalanya, kecuali bagian ujun
Epilog Tiga tahun sudah berlalu pasca terror monster yang bernama Beaters berakhir. Ledakan besar di angkasa kala itu menjadi tanda bahwa kehidupan normal kembali dimulai. Sisa-sisa puing bangunan tidak nampak lagi, bangunan yang dulu hancur telah berdiri tegak, orang-orang yang dulu hidup penuh r
epilognya ane bikin gan, btw makasih banget udah jadi pembaca sama sering komen di thread cerita ini... :shakehand2
UCAPAN TERIMA KASIH! Terima kasih ane ucapkan kepada agan-agan semua yang udah baca cerita ini, dan yang sempetin komen juga. Agan-agan harus tau, komen-komen itu semua yang bikin ane berniat untuk mentamatkan cerita The World: Monster. Meskipun ane paham banget banyak kesalahan di sana-sini, plot
Chapter 276 (Last Chapter) Salju mulai menumpuk di berbagai sudut jalan, gedung-gedung tak berpenghuni, dan juga pundak para monster. Salju berwarna hitam membuat kota semakin gelap. Namun, rasa dinginnya tetap sama, di tengah panasnya pertempuran yang terjadi, kehadiran mereka bisa menenangkan. W
Chapter 275 Angin berhembus pelan, rasanya begitu hangat ketika semua kenalan berkumpul dalam satu halaman yang sama. Sinar bulan mencoba masuk, sayangnya awan hitam menutupi pandangannya. Salju hitam turun memenuhi kota Surban, membuat hawa sejuk di beberapa bagian kota. Tapi tidak pada medan per
Chapter 274 Waktu yang mereka punya begitu singkat sebelum rombongan kepala naga tiba. Red Sun masih diam ditempatnya, asap keluar dari tubuh, warna sisiknya tidak lagi merah merona. Troy posisinya paling dekat, pedang besarnya sudah disiapkan. Namun saat ingin menebasnya, Red Sun melirik kearahny
Chapter 273 Tanah bergetar hebat, kemudian retak hingga membentuk bongkahan besar yang melompat ke atas. Cahaya putih melibas semua yang ada didekatnya, termasuk Troy dan juga Djohan. Lalu suara dentuman keras terdengar, asap mengepul ke angkasa. Gareth sudah berupaya membantu dengan menambakan pe
Chapter 272 Tumbangnya kapten Briar dan kapten Lucio tidak menyurutkan kapten lain dan pasukan BASS untuk terus berjuang menghadapi monster Beaters. Jumlah mereka tidak banyak berkurang, meskipun perlawanan sudah dilakukan saat malam belum naik. Korban berjatuhan, baik dari pasukan BASS ataupun Un
Chapter 271 Warma oranye kemerahan memenuhi langit, bahkan salju hitam seakan-akan berubah warnanya. Red Sun sudah meningkatkan kekuatan ke level tertingginya. Badannya menyala bagaikan besi yang dipanaskan dalam suhu tinggi. Kedua tangannya direntangkan lebar-lebar. Masing-masing telapak tanganny
Chapter 270 Sosok ksatria Beaters hadir membuat Red Sun membeku. Warnanya serba hitam mengkilat, jubahnya pun memiliki warna senada. Troy sempat mengacungkan pedang besarnya, mengira bahwa ada Beaters lain yang mengetahui keberadaan tuan Stam. Perlahan pedang besar itu turun dengan sendirinya, ang
Chapter 269 Turun salju berwarna hitam dari langit, ketika ingin menyentuh Red Sun kepingan saljunya menjadi cair dan menguap seketika. Entah apa yang terjadi sehingga membuat fenomena aneh turunnya salju berwarna hitam. Setidaknya bagi Hunter salju yang turun dapat memberinya kehangatan setelah t
Chapter 268 Telapak tangan terbuka, keluar bola-bola magma panas. Bunyi-bunyi ledakan terasa di telinga ketika bola-bola magma itu meluncur. Pisau sabit bermata satu mencoba memotong salah satu bolanya, karena sering diasah menggunakan kulit monster Beaters biasa, bola magma itu terbelah, mengelua
Chapter 267 Tangan raksasa berwarna emas masih menahan tubuh Red Sun dibawahnya. Troy belum merasakan sesuatu seperti gejolak atau memaksa kehendak untuk keluar dari sana. Kekuatannya tidak memiliki daya hancur yang kuat, meskipun kelihatannya Red Sun ditekan sekuat tenaga, tetapi unsur terkecilny
Chapter 266 Setelah lama tertidur akhirnya Djohan terbangun. Sebuah ruangan besar berwarna serba putih kembali disanggahinya. Ruangan yang tidak asing lagi baginya. Kepalanya menoleh, terlihat sosok Allison sedang duduk santai sambil mengipasi beberapa tusuk sate di atas api dari beberapa tumpukan
Chapter 265 Kilatan Petir menerangi hampir seluruh bagian kota Surban. Semua mata terpana, termasuk monster yang terdiam sejenak melihatnya. Cahaya terang sekali lagi mengingatkan bahwa area bandara sudah hancur lebur. Hanya ada kolam lava panas mendidih. Red Sun berdiri sambil memegang leher Ster