https://s.kaskus.id/images/2024/06/02/4837250_202406020105570085.jpg https://s.kaskus.id/images/2024/06/02/4837250_202406020106070991.jpg
https://s.kaskus.id/images/2024/06/02/4837250_202406021259550279.jpg https://s.kaskus.id/images/2024/06/02/4837250_202406020100060217.jpg https://s.kaskus.id/images/2024/06/02/4837250_202406020100180281.jpg
https://s.kaskus.id/images/2024/06/01/4837250_202406011226260864.jpg https://s.kaskus.id/images/2024/06/01/4837250_202406011226400986.jpg https://s.kaskus.id/images/2024/06/01/4837250_202406011226500468.jpg
https://s.kaskus.id/images/2024/05/31/4837250_202405310145580375.jpg https://s.kaskus.id/images/2024/05/31/4837250_202405310146030946.jpg
https://s.kaskus.id/images/2024/05/30/4837250_202405301053040173.jpg https://s.kaskus.id/images/2024/05/30/4837250_202405301053080426.jpg https://s.kaskus.id/images/2024/05/30/4837250_202405301053120718.jpg
https://s.kaskus.id/images/2024/05/26/4837250_202405261157540541.jpg https://s.kaskus.id/images/2024/05/26/4837250_202405261158260721.jpg
Entah si. Aku juga gak update dan dengar anime lagi. Entah mengapa semuanya itu hambar dan membosankan. Mungkin karena udah tahu polanya itu-itu aja.
Hari begitu cerah begitu kurasakan. Angin pun berhembus membawa hawa sejuk dan menyegarkan. Namun, sepertinya segala hal itu tak membuat perasaan Nina berubah. Tampak dia tak percaya akan sikap saudara sepupunya yang hanya menyuruhnya menaruh pemberian coklat itu di atas meja miliknya. Aku sendir...
Sejak tadi aku teringat dengan Nina. Sederet kata dari Dani pun masihlah terlintas dan selalu saja aku membayangkannya. Apakah mungkin Nina menyukaiku? Apakah dia akan menyatakan perasaannya padaku? Hawa dingin dari hujan sejak tadi pagi tak mengubah keadaannya. Terasanya sangat sulit untuk menje...
"Sepertinya dia tak jauh dari sini. Ayo kita pergi ke sana." Tanganku mulai membuka handle pintu mobil bagian belakang dan aku pun masuk ke dalamnya. Hal itu pun dilakukan oleh Dani dan Nina. "Pak, kita ke Mall Matahari. Agak cepat, ya." Ucap Nina kepada sopirnya. "Baik,
Bel tanda berakhirnya kegiatan sekolah pun berbunyi. Segera aku pun memasukkan buku ke dalam tas milikku dan mulai berangkat pergi. Teman-teman yang lain pun mulai melangkah keluar kelas sama sepertiku. Seketika kakiku melangkah ke luar kelas dan mulai menuju ke gerbang sekolah. Sebenarnya hari ini
Anginlah yang membelai rambutku saat ini. Aku terus saja bergeming tak berpindah di sebuah kursi kayu tempatku duduk seraya menikmati matahari pagi. Agak lama menunggu di kantin sejak tadi sambil terus saja melihat tiap-tiap murid yang berjalan kesana-kemari. Tak ada yang membuatku ingin bertemu Cl
Malam semakin larut. Angkasa masih hitam pekat. Namun gelap dan dinginnya malam masih tak membuat orang-orang tertidur hingga kusadari temanku kini sedang mengalami masalah yang menjerat. “Dani, dia temanku. Aku harus menolongnya.” “Jadi, dia temanmu, ya,” balas Dani Seketika aku pun mula...
Pagi tampak gelap. Angin bertiup membelai rambut ku. Mereka hadir dengan lembut, datang membawa rasa dingin yang terus singgah silih berganti. ia seakan membekukan setiap sendi. Tubuhku menjadi sedikit menggigil. Mereka seakan ingin bertemu diriku lalu menyapa diriku yang terus saja diam terduduk.
Cukuplah Cukuplah aku tahu apa itu cinta. Agar aku tidak bertanya. Cinta itu seperti apa. Cukuplah pula aku tahu bagaimana cinta menyiksa. Dan membahagiakan siapa pun yang merasakannya. Janganlah ya Tuhanku, Engkau beri aku cinta. Kecuali hanya sedikit saja. Meskipun hanya sedikit aku ak