Tempat yang awalnya Dian masuki untuk bersembunyi pada malam itu, kini tampak hancur berantakan. Sebuah lorong seperti gua dengan ruangan besar di dalamnya dan pintu besi yang kokoh untuk bersembunyi kini terbuka dengan lebar, dengan banyaknya mayat yang bergelimpangan dimana-mana. Banyak darah yan
Desa Cihalimun, adalah sebuah desa yang sudah ada selama beratus-ratus tahun di tengah-tengah hutan ini. Sebenarnya, desa ini awalnya adalah desa yang tidak bernama, namun karena selalu ada kabut yang turun di tengah hutan dan menyelimuti seluruh desa, maka munculah kata cihalimun yang mengacu pada
Aku langsung terbangun, tepat ketika Toni membangunkanku di pagi itu. Meskipun kepalaku sedikit pusing dan mulutku yang masih mual-mual hingga saat ini karena mimpi yang aku rasakan terasa sangat nyata bagiku. Namun aku tetap berdiri dan mengikuti Toni ke arah luar untuk melihat keadaan rumah itu y
โDimana aku?โ Aku tiba-tiba berada di satu tempat yang asing, semuanya berkabut seperti halnya Desa Cihalimun ketika kabut sedang turun dan menutupi seluruh Desa dengan warna putihnya. Aku melihat ke sekeliling rumah itu, dan melihat banyak sekali rumah-rumah panggung yang tertutup kabut puti...
Kabut merah masih memenuhi seluruh desa pada malam ini, aku tidak tahu kapan ini akan berakhir. Karena aku sendiri tidak tahu sudah jam berapa sekarang, bahkan aku juga tidak tahu sampai kapan aku bisa bertahan di tempat yang seperti ini. Kali ini, aku menemukan seorang anak, yang juga terjebak sep