BAB 26 KETAKUTAN Danang tidak tau siapa yang memegang pundaknya pada saat itu, apalagi kondisi hutan yang gelap membuatnya tidak bisa melihat dengan jelas siapa yang kini ada di belakangnya. Cengkramannya sangat kuat, dia hanya terdiam dan menatapnya dengan tajam tanpa mengucapkan satu patah kata
Mohon maaf bagi yang sudah menunggu, rarasukma kembali update setelah masa berkabung saya berakhir semoga saya bisa kembali rutin untuk update cerita ini ya, karena sebulan ini banyak hal yang terjadi yang membuat saya tidak bisa rutin untuk update cerita ini BAB 25 MIMPI Sinar bulan purnama ber
mohon maaf, rarasukma kepending karena di minggu kemarin sedang ada musibah ibu mertua wafat dan kondisi rumah masih masa berkabung sehingga cerita, podcast, konten di medsos belum saya update
BAB 24 BERPENCAR Entis hanya terdiam, tubuhnya tidak bisa bergerak. Dua orang yang ada di depannya rupanya bukan Mbah Walang dan Danang, namun dua mahluk yang seringkali menjadi sebuah cerita bagi masyarakat desa yang menjadi tempat tinggalnya tak jauh dari hutan ini. Aden-aden, adalah salah satu
karena pekerjaan di RL terus editor di salah satu platform meminta bikin outline cerita baru belom podcast yang harus di update tiap minggu sehingga baru update lagi ceritanya mohon maaf cuman satu karena saya menulis di sela-sela pekerjaan utama BAB 23 MENGIKUTI Satu jam berlalu, kemah yang a
Thanks updatenya gan.. Udah abis nih dagingnya jadi update:ngakak:ngakak Nunggu update lagi 2 minggu ini bakalan ga bisa rutin, soalnya ada kerjaan keluar kota... jadi bakal jarang buat laptop harap di makmum
Setelah sibuk berkecimpung dengan daging kurban ampe kolestrol naik, akhirnya bisa nulis kembali bekicrot BAB 22 KEPANIKAN “Maaf, Pak brata tidak bisa di ganggu, biarkan dia tidur dengan nyenyak pada malam ini.” Adang yang panik dan ingin membangunkan Pak Brata, kini ditentang oleh Aji dan Eko
BAB 21 DILUAR RENCANA “Neng, tidak apa-apa ini menunggu disini, kata neng tadi diluar sana banyak jurig nu nyiliwuri. (hantu yang bergentayangan.)” “Tidak apa-apa ko kang, kalau memang kang adang dan kang entis memang ditugaskan oleh pak brata untuk menjaga peralatan kita diluar mah, ga apa...
BAB 20 - MEREKA “Leuwung Kunti, adalah sebuah area dimana disana banyak sekali kejadian-kejadian aneh yang melibatkan salah satu mahluk berwujud wanita dengan baju berwarna putih panjang yang terbang di antara pepohonan hutan.” “Wajahnya yang seringkali tertutup oleh rambutnya yang panjang,...
Bab 18 LEUWEUNG KUNTI “Selamat datang teman-teman aku rara dari tim rarasukma.” “Kali ini, aku dan dua temanku Dewi dan Danang akan masuk ke sebuah tempat yang menyeramkan, dimana disana ada sebuah misteri yang belum terkuak hingga saat ini.” “Kalian bisa lihat, disini ada sebuah persim...
BAB 17 MEMULAI PERJALANAN “Di kenapa ga di makan daging ayamnya, enak lho?” tanya Dewi yang melihat Ardi hanya makan tempe, tahu dan lalapan di pagi itu. “Iye, biasanya lu cepet masalah makanan, lu vegetarian ya sekarang,” tambah Dimas sambil makan dengan lahapnya. “Sama, si Rara juga g...
BAB 16 DARAH Angin malam berhembus di tengah-tengah hutan yang gelap, menerbangkan dedaunan dari pohon-pohon tinggi yang ada di sekelilingnya. Sinar bulan purnama yang belum sempurna terlihat dengan jelas, sinarnya yang terang nampak tidak bisa masuk ke dalam pepohonan yang menjulang tinggi ke ata