Magrib tiba, matahari kembali menghilang dan tergantikan oleh sinar bulan yang kini menerangi malam. Sisa-sisa cahayanya yang memerah masih terlihat pada saat itu, namun hal itu tidak berlangsung lama karena kegelapan kini mulai memakan sisa-sisa dari cahaya tersebut sehingga kini langit malam han
Bapak masih terlihat marah, bahkan emosinya benar-benar memuncak kali ini. Tanpa melihat kondisi Mang Darman dan Bu Sri yang kini hanya bisa terbaring di lantai atas rasa sakit yang dia rasakan, Bapak langsung berbalik dan berjalan kembali ke arah rumah, salah satu tangannya terangkat seperti se...
Apa yang terjadi terhadap Bu Sri serta Mang Darman di rumah itu, ternyata tidak terjadi satu hari saja. Selama dia berada di rumah, ada saja hal-hal yang membuat mereka menggelengkan kepalanya dan merasa tidak percaya atas apa yang sedang terjadi disana. Dimulai dari sayur-sayuran yang tiba-tib
Sinar matahari pagi secara perlahan muncul di ufuk timur, sinarnya yang merah ke kuning-kuningan secara perlahan mengusir kegelapan yang bertabur bintang dan bulan sebagai penguasa malam. Terlihat, asap-asap mengepul dari atap-atap rumah warga, para Ibu-Ibu sudah terbangun dan memasak di dapur-dap
Hari pun berlanjut, Ibu yang mendengar cerita tersebut dari Bu Sri langsung berinisiatif untuk memerintahkan Kakak pertama dan kakak kedua ku berjaga di depan rumah. “Yana, Ading, Ibu mau minta tolong, di malam sekarang tolong jagain rumah kita berdua ya.” “Ibu takut ada apa-apa, terutama d...
“Bu, bu Lilis!” Nampak seseorang berjalan secara perlahan, dia memakai baju kebaya berwarna hijau muda dengan kain jarik berwarna coklat bergambar bunga yang tampak serasi dengan baju yang dipakai. “Eh Bu Sri, ayo sini, duduk-duduk,” Kata Ibu yang melambaikan tangannya dan menyambut Bu Sr...
Nampak seseorang berjalan di tengah hujan dengan kondisi yang basah, dia hanya terdiam disana, meskipun beberapa kali petir menyambar di tengah hujan deras yang mengguyur dirinya pada malam itu. Beberapa kali dia terjatuh di jalanan yang licin akibat hujan yang lebat pada malam itu, namun dia ...
“Bentar-bentar! Kamu itu siapa?” Aku yang tidak tahu siapa yang menarikku pada saat itu langsung bertanya-tanya. Kenapa ada orang lain di tempat ini, disaat yang lain sedang bersembunyi di dalam rumah-rumah mereka ketika malam tiba. Juga, apa yang dia lakukan di tempat ini. Tempat yang penuh a
Siapa yang akan menyangka, di dalam sebuah lorong panjang dengan lebar sepanjang dua meter dengan dinding yang berwarna merah darah dan memancarkan cahaya redup di beberapa titik. Aku akan menemukan mayat-mayat yang berdiri menghalangiku dengan jumlah yang banyak. Mayat-mayat tersebut kondisinya s
“Arggghhhhh, dimana ini?” Mataku yang awalnya terpejam kini terbuka secara perlahan, tubuhku basah kuyup dengan beberapa luka memar yang aku rasakan sangat pedih ketika aku rasakan. Aku tergeletak tak berdaya dengan tubuhku yang menyentuh tanah yang berpasir pada saat itu, bahkan wajahku send...
sepertinya tidak hahahaha namanya juga cerita pendek gan, kalau panjang masih ada di thread sebelah satu-satu namatinya ahahaha